Tampilkan postingan dengan label Haedline. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Haedline. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 November 2021

Ini Motif Kasus Pembacokan di Sakuru, Sementara Pelaku Tewas Diamuk massa

Korban di Puskesmas Monta, setelah dievakuasi warga


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Kasus tindak pidana pembacokan di Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Minggu (28/11/2021) sekitar pukul  08:30 Wita, gegerkan masyarakat Bima umumnya. Kasus yang tergolong sadis ini diduga motifnya hutang piutang.


Peristiwa yang tidak manusiawi ini bermula korban Abdurrahman Arsyad (48) asal RT. 09 RW. 03, Desa Sakuru Kecamatan Monta Bima, mengikuti kegiatan sosial. Yakni menggali kuburan di Desa setempat. Saat istirahat, tiba-tiba korban dibacok pelaku, Sarjan Guntur (35), juga berasal Desa Sakuru Kecamatan Monta Bima, menggunakan sebilah parang.


"Korban dibacok dibagian kepala samping kiri. Dan langsung dilarikan Puskesmas Monta. Sementara pelaku langsung langsung melarikan diri," terang sumber terpercaya.


Warga yang melihat kejadian itu beramai-ramai mengejar pelaku. Sampai dilapangan bola Desa setempat, pelaku didapat dan dihakimi massal hingga pelaku tewas


"Sekitar pukul 09.40 Wita pelaku pembacokan tersebut dievakuasi ke Puskesmas Monta. Sebab, seluruh bagian tubuhnya di amuk massa  menggunakan batu dan kayu," bebernya.


Informasi yang dihimpun media ini, pelaku sudah meninggal meninggal dunia di Puskesmas Monta. 

"Sementara korban masih dirawat, karena luka bacok yang cukup parah," pungkasnya.


#tot

Rabu, 24 November 2021

Puluhan Tahun Terputus, Akhirnya Jembatan Gantung Kelurahan Mande Telah Dibangun


Kota Bima, Inside Pos,-


Sejak tahun 1999, jembatan gantung "Mantika" di Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda Kota Bima terputus. Akses transportasi diakui terhambat. Namun, di era Wali Kota Bima sekarang, H. Muhammad Lutfi SE, kini Terealisasi.


"Puluhan ambruk, alhamdulillah, lewat era kepemimpinan HML, semua terealisasi. Mewakili masyarakat Kelurahan Mande, kami ucapkan terimakasih banyak," ucap Lurah Mande, Zainuddin, S.Pd, saat kegiatan peresmian jembatan gantung "Mantika", Rabu (24/11/2021).


Pasca jembatan penghubung dua kelurahan tersebut (Mande dan Sadia Kota Bima) tersebut dibangun, Zainuddin mengaku, warga sekitar mengapresiasi keseriusan HML dalam mewujudkan harapan masyarakat.


"Perjuangan pak Wali kami apresiasi," akuinya.


Pada kesempatan yang sama, Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Agus Purnama, S.T., M.T menerangkan, pembangunan jembatan gantung itu dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp.1,4 m

Miliar.


"Pembangunan jembatan menggunakan tipe kontruksi pilar, lantai dan hanger. Dengan beban dipersyaratkan maksimal 10 orang," ungkap Agus Purnama.


Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi SE, secara langsung membuka dan meresmikan jembatan gantung "Mantika". Dalam sambutannya, HML menyampaikan rasa syukurnya atas telah rampungnya pembangunan jembatan tersebut.


Ditengah keterbatasan akibat situasi dan kondisi akibat Covid-19. Membuat refocusing anggaran. Namun, dapat terselesaikan atas upaya keras dan niat baik. HML mengakui, semuanya atas rahmat Allah yang patut disyukuri. Tentu, tidak terlepas dari kerjasama seluruh elemen. 


"Satu harapan saya, jangan membuang sampah sembarang diarea sungai. Karena di Tahun 2022, kita akan membuat gerakan  bersih. Karena jika tercemar, bakteri E-coli air sungai tidak bisa digunakan untuk mandi, mencuci dan lainnya", tegas HML.


Diakhir sambutan HML mengungkapkan, pemerintah Kota Bima telah menyediakan lokasi kampus IAIN dan akan dibuka untuk penerimaan mahasiswa baru tahun 2022. Hal lainnya, kerjasama dengan Bank dunia yakni Jepang dalam berbagai peningkatan infrasturktur salah satunya normalisasi sungai dibeberapa wilayah dari timur ke barat.


Selain itu, dalam waktu dekat Kota Bima akan dilengkapi dengan fasilitas 600 buku digital di perpustakaan Tamanria. 

“Semua itu merupakan bentuk nyata atas komitmen Pemerintah Kota dalam membangun Kota Bima," pungkasnya.


#tot

Rabu, 10 November 2021

Kasus Pengerusakan Rumah di Dompu Kini Resmi Dilaporkan


Dompu, Inside Pos,-


Kasus pengrusakan rumah dan mobil milik Supratman, S. Pd, di Desa Tembelae Kecamatan Pajo Dompu kemarin, Senin (08/11/2021) diduga dilakukan sekelompok oknum warga Desa setempat resmi dilaporkan di Polres Dompu. Laporan tersebut langsung dari korban dan keluarga, Selasa, (09/11/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.


Datangi Polres Dompu, Supratman, didampingi keluarga besarnya. Seperti orang tua korban, Yahya, Ustadz H. Abdul Haris, LC, Ansar, Iwan, S. Pd. dan beberapa tokoh Lamdo Dompu, sebut saja ; Drs. Masran Yasin, Taufik, Jhon Afriansyah, Kahar Muzakar, S. Pd.I, Ilyas, M. Pd., Khaves, dan Ketua Lasdo, Arief J Anat, SH. serta tokoh Donggo Bima seperti; Syamsuddin, M. Pd., Dan lain-lain.


Sebelum melaporkan secara resmi kasus yang menimpa dirinya, Supratman dan rombongan diterima Kasat Reskrim Polres Dompu, Adhar, S. Sos di ruangan Kasat. Pihaknya meminta pihak kepolisian Resort Dompu, untuk mengusut tuntas kasus pelemparan rumah miliknya di Desa Tembalae oleh sekelompok oknum warga Desa setempat yang terjadi Senin malam sekitar pukul 19.00 Wita.


”Kami minta pihak kepolisian Resort Dompu mengusut tuntas siapa terduga pelaku dibalik rusaknya satu unit rumah dan mobil milik Supratman,” tegas Ustadz Abdul Haris, LC, keluarga korban dihadapan Kasat Reskrim.


Tak hanya itu, Ustadz Abdul Haris juga meminta pihak aparat Polres Dompu menangkap kembali terduga pelaku pengunggah Foto pornografi via Messenger berinisial R alias Id, untuk dibawa ke Mapolres Dompu.


"Jika tidak, kami tidak akan pulang," tegasnya lagi.


Kasat Reskrim Polres Dompu, Adhar, S. Sos. didampingi Kasat Intel, Makrus, S. Sos. menyatakan, laporan tersebut sudah diterima. Kasat meminta korban beserta keluarga untuk diberikan waktu bekerja pihak kepolisian menyelesaikan persoalan ini.


“Beri kami waktu untuk bekerja. Koordinasi yang baik dari bapak-bapak sangat diharapkan, supaya kasus ini berjalan sebagaimana diharapkan,” pinta Kasat.


#tot

Jumat, 05 November 2021

Oknum Anggota Polri Ajudan Wakil Bupati di Tarik Kembali ke Polres, RS Angkat Bicara

Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin.


Bima, Inside Pos,-


Patut diacungi jempol gerak cepat Propam Polda NTB dan Propam Polres Bima Kota melakukan langkah-langkah serius terkait dugaan oknum Polisi S Alias Piu Hamili RS, gadis asal Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.  


Oknum anggota Polres Bima Kota yang diduga amoral itu telah diberikan tindakan disiplin dengan ditariknya dari tugas sebagai Ajudan Wakil Bupati Bima sejak kasus tersebut dilaporkan di Propam Polres Bima Kota. 


Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin, dihubungi Via Handphone, Jum'at (05/11/2021) mengatakan, S alias Piu, sedang di proses Propam Polda NTB. Bahkan, pihaknya sudah turun melakukan penyelidikan ke pelapor, langsung ke rumahnya di Soromandi.



"Sanksi disiplin sudah dilakukan oleh Polda NTB dengan menarik S alias Piu dari tugas sebagai Ajudan wakil Bupati Bima beberapa hari lalu," tegasnya seraya menambahkan.



"Kami tidak main-main dengan oknum yang melanggar disiplin. Untuk lebih lengkapnya, Adinda ke ruangan saya hari Senin, saya lagi di Mataram," tambahnya.


Berdasarkan keterangan pers, RS yang dihamili.  pagi tadi mengaku sikap mantan pacar oknum polisi itu telah melukai perasaan dirinya dan keluarganya. Padahal, sebelumnya Piu melalui pesan WhatsApp akan bertanggung jawab jika umur kandungan sesuai dengan masa kehamilan saat tempo berhubungan badan. Bahkan saat tes ada pihak keluarga Piu sebagai saksi umur kandungan. 


Kata RS,  Seiring berjalan waktu, Piu akhirnya lari dari tanggungjawab. Meski hasil tes masa kehamilan sesuai dengan waktu mereka memadu kasih di Kos RS yang disewa Piu. 


"Kami berhubungan badan pada Januari 2021. Dia datang ke Kos temannya Aw (inesial). Setelah ambil nomor saya, dia tiba-tiba masuk kamar dengan secara paksa mengajak berhubungan badan. Karena takut, saya terpaksa," bebernya


Sekitar akhir Bulan Maret 2021, S alias Piu menelpon korban untuk melihat kos miliknya. Karena kos tersebut tidak memiliki kunci, korban disuruh singgah dikediaman  milik G, yang juga  anggota Polri yang bertugas di Polres Bima Kota


"Waktu malam lagi, Piu menyuruh temannya G untuk keluar kamar. Untuk kedua kali, korban ditiduri," lanjutnya


Pesta 'lendir' kedua kekasih itu dilanjutkan  sekitar pertengah Bulan April 2021. Meski saat bulan ramadhan,  Piu menghubungi RS melalui via Handphone. Memberi tahu bahwa dia ingin istirahat di Kos milik RS di BTN Sadia Kota Bima.


"Sekitar pukul 12.00 Wita, S alias Piu kembali mengajak RS berhubungan badan. Yang ke empat kalinya, saya ditiduri pada 24 Maret 2021, juga di Kos milik RS di BTN Sadia Kota Bima," ungkapnya


Atas kasus tersebut, RS sedang berbadan dua. Yakni 7 bulan lebih. Namun, yang membuat RS dan keluarganya geram adalah S alias Piu berjanji untuk menikahi RS, namun selang beberapa hari, S alias Piu tidak lagi mengakui perbuatannya. Padahal pihak keluarga saya sudah melakukan langkah-langkah kekeluargaan untuk pertanggungjawaban Piu. 


"Dari sikap lari dari tanggungjawab itu, saya sudah laporkan ke Propam. Saya dapat info dia sudah ditarik dari tugas sebagai Ajudan Wakil Bupati. Mudah-mudahan ada efek jera. Saya menyesali perbuatan saya dan meminta maaf kepada keluarga saya," sesalnya seraya menambahkan


"Saya difitnah dengan isu memiliki hubungan dengan pria lain selain piu, itu fitnah belaka. Saya pertanggungjawaban laporan saya ke Propam bahwa janin ini hasil hubungan dengan Piu. Kalau kelak tidak terbukti, saya siap menerima resiko hukum dari laporan palsu saya," pungkasnya.


#tot

Sudah Berumah Tangga, Oknum Polisi di Bima Diduga Hamili Perempuan Lain

Gambar ilustrasi


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Menjadi seorang Polisi adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi setiap orang. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan orang-orang terdekat.


Tetapi, untuk mempertahankan kebanggaan sebagai polisi sangat tidak gampang. Karena jika salah langkah, tentu akan mendapatkan sangsi bahkan bisa kehilangan jabatan.


Demikian halnya dengan oknum polisi di Bima. Sudah berumah tangga bahkan memiliki anak, namun nekad menghamili perempuan lain. Tindakan amoral yang dilakukan S alias Piu ini, tentu merusak marwah konstitusi negara.


Pria yang sempat ditugaskan sebagai ajudan wakil Bupati Bima ini, diduga menghamili RS (26) asal Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.


Karena tindakannya, oknum polisi tersebut diminta pertanggungjawaban oleh keluarga korban. Dilansir Media Koranstabilitas.Com, berdasarkan pengakuan korban, awalannya S alias Piu bersama RS, melakukan hubungan bejat atas dasar suka sama suka.


"Kini korban hamil 7 bulan lebih. Namun oknum polisi itu tidak mau bertanggung jawab," kata keluarga korban, Rafidin S.Sos, diwawancara awak media pada ruangan Komisi lll, Rabu, (3/11/2021).


Informasi yang diterima, kata anggota DPRD Dapil III ini, oknum polisi tersebut awalnya mengakui perbuatannya. Bahkan berjanji untuk menikahi korban.

"Selang beberapa hari, S alias Piu tidak mengakui perbuatannya," katanya.


Dengan tegas, Duta PAN ini berharap, S alias Piu, bertanggung jawab jika benar berbuat. Jika tidak, kami sebagai keluarga korban Donggo-Soromandi akan usul kasus ini ke Polres Bima Kota, Polda NTB, dan Propam. 


"Dengan tegas, kami keluarga korban meminta pihak penegak hukum untuk segera  memproses oknum polisi yang sudah mencoreng marwah konstitusi," tegasnya.


Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin, dihubungi Via Handphone, Jum'at (05/11/2021) mengatakan, S alias Piu, sedang di proses Propam Polda NTB. Bahkan, pihaknya sudah turun melakukan penyelidikan ke pelapor, langsung ke rumahnya di Soromandi.


"Sanksi disiplin sudah dilakukan oleh Polda NTB dengan menarik S alias Piu dari tugas sebagai Ajudan wakil Bupati Bima beberapa hari lalu," tegasnya seraya menambahkan.


"Kami tidak main-main dengan oknum yang melanggar disiplin. Untuk lebih lengkapnya, Adinda ke ruangan saya hari Senin, saya lagi di Mataram," tambahnya.


#tot

Rabu, 03 November 2021

Kisruh Soal Pupuk Petani di Bima, Sekda Lakukan Rakor


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Masalah pupuk merupakan masalah krusial untuk petani. Dari tahun ke tahun, kasus pupuk ini tidak pernah selesai. Petani harus pasrah membeli pupuk urea bersubsidi diatas HET. Serta secara paksa juga membeli pupuk yang dijual secara paket dari pengecer. Tentu, kesejahteraan petani terhambat oleh harga pupuk yang melambung tinggi.


Kaitan itu, tak sedikit organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat  menyuarakan kepentingan petani. Terlebih soal harga dan pendistribusian pupuk. Salah satunya adalah Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS) dan Himpunan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM). Meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima untuk menyikapi secara serius masalah pupuk yang sering kali mencekik petani.


Menindaklanjuti aspirasi beberapa elemen masyarakat tersebut, masalah perbaikan tata kelola distribusi pupuk di wilayah Kabupaten Bima. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs.H.M.Taufik HAK M.Si meminta kepala perangkat daerah dan unit kerja terkait untuk melakukan evaluasi secara seksama langkah-langkah yang telah diambil. Serta memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat berkaitan tata kelola pupuk dan sarana pertanian.


Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Bima 

dihadapan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan. Setda Ir. Indra Jaya, 10 OPD terkait, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Ir. Hj. Nurma M.Si, Kadis Perindag, Kepala Bagian Hukum dan Kepala Bagian Ekonomi Setda, para distributor pupuk, serta perangkat daerah terkait. Saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) diruang rapat Sekda, Senin Senin (01/11/2021).


Rakor tersebut secara khusus membahas aspirasi dan harapan elemen masyarakat. Terkait penetapan harga panen petani, ketersediaan sarana dan prasarana sektor pertanian. Dan pentingnya peningkatan peran Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) untuk memastikan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. 


"Karena itu saya meminta para kepala perangkat daerah dan unit kerja terkait untuk selalu berkoordinasi, berkomunikasi dengan baik. Serta mempelajari aspirasi sebagai acuan perumusan kebijakan ditingkat pemerintah daerah," pinta H.M.Taufik.


Karena itu kata H.M. Taufik, untuk menyelesaikan kendala dan persoalan pupuk di Kabupaten Bima diperlukan koordinasi yang baik antara seluruh distributor dengan instansi terkait. Seperti Dinas Pertanian dan KP3. Ini sangat diperlukan. 


"Menindaklanjuti aspirasi masyarakat ini, nanti akan dilakukan pertemuan dengan seluruh pembina, penyuluh pertanian dan para pengecer pupuk yang ada di Kabupaten Bima," tandasnya.

   

Dalam rapat tersebut, Asisten II Ir. Indra Jaya berharap, pengelolaan pupuk dan sarana pertanian serta obat-obatan berjalan dengan baik. Karena itu fungsi pengawasan harus ditingkatkan. 

"Demikian halnya pembinaan yang dilakukan per wilayah kepada distributor dan pengecer perlu ditingkatkan," harapnya.


#tot

Selasa, 26 Oktober 2021

Masalah Pupuk Subsidi Tidak Pernah Usai, Bupati Bima Diminta Mundur Jika Tidak Sanggup Layani Petani

Anandi Rezki, memakai baju merah maron.


Mataram, Inside Pos,-


Masalah pupuk subsidi di Bima tidak pernah selesai. Dari tahun ke tahun, soal ini menjadi kasus besar yang selalu mencekik petani. Pasalnya, masalah penjualan pupuk urea bersubsidi tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Ditambah petani diharuskan membeli pupuk secara paket dengan pupuk nonsubsidi.


Menyikapi masalah tersebut, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM) Anandi Rezki, angkat bicara. 


Menurut Anandi, praktik penjualan pupuk tidak sesuai HET dan pembelian secara paket dengan pupuk non-subsidi yang didukung ketiadaan kwitansi pembayaran, itu terjadi secara menyeluruh pada 8 Kecamatan. Salah satunya di wilayah Kecamatan Donggo-Soromandi dibawah naungan beberapa distributor.


"Mafia pupuk subsidi secara filosofis mempermalukan keterangan dan kebijakan pemerintah daerah. Disisi lain menggerus nilai lebih yang membuat petani menjerit," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, (11/10).


Keterangan dan kebijakan pemerintah sambung Anandi, bermaksud menjaga petani dari mafia pupuk. Namun gugur saat praktik-praktik penyimpangan yang terus berlanjut. 


"Bima Ramah jilid I petani mengalami masalah yang sama. Bima ramah jilid II masalah semakin menjadi-menjadi. Apa urgensi pembicaraan pemerintah? apa makna Instruksi Bupati Bima tentang pengawasan penyaluran pupuk subsidi yang dibuat tahun 2021?. Apakah hanya kebijakan tanpa pelaksanaan?," tanyanya 


Berdasarkan fakta yang terlihat, menurut mahasiswa Ilmu pemerintahan disalah satu PTS Kota Mataram itu, visi Bima Ramah tuna nurani. 


"Ini masalah klasik yang tidak mau diurus Bupati. Jika orang nomor satu di kabupaten Bima tersebut tidak sanggup menindak Distributor dan Pengecer nakal demi melayani petani, sebaiknya Bupati Bima mundur saja jadi Bupati," akunya. 


Dilihat dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 tentang Alokasi dan HET Pupuk Subsidi Tahun 2021, pupuk subsidi jenis Urea HET Rp. 2.250 per kg atau Rp 112.500 per zak isi 50 Kg. 


"Faktanya, justeru satu zak pupuk urea subsidi dijual dikisaran harga Rp. 130.000 hingga 140.000," tutupnya.


#tot

Kamis, 21 Oktober 2021

Bukan Hanya Ajang Pencarian Bakat, La Hila Cup II Donggo Menjadi Ajang Keakraban Antar Masyarakat Daerah


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Turnamen Volly Ball La Hila Cup II Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima NTB sukses dilaksanakan. Untuk kali ke dua turnamen ini dibuka. Pada tahun lalu, La Hila Cup I hanya menerima pendaftaran club dua wilayah. Yakni Kabupaten dan Kota Bima. Namun pada ajang bergengsi tahun 2021 ini,  la Hila Cup II menambah satu daerah untuk diterima pendaftaran. Yakni Kabupaten Dompu.


Sejak dibuka tertanggal 7 September hingga kemarin, Rabu 20 Oktober 2021 sebagai malam puncak turnamen. Perjalanan La  Hila Cup II Donggo diakui sangat fenomenal, fantastis, tanpa dinamika dan konflik. Ini membuktikan dukungan moral semua pihak di Kabupaten, Kota Bima dan Dompu dalam menghidupkan olahraga sangat tinggi. Setelah beberapa tahun Indonesia umumnya dilanda Covid-19 yang mengganas.

Penyerahan hadiah juar I staf khusus HMS ke Putra Mande Kota Bima.


Turnamen tingkat Desa se-kabupaten Kota Bima dan Dompu ini bukan hanya ajang pencarian bakat para atlet. Namun juga momentum silaturahmi masyarakat Bima dan Dompu. Ditengah daerah dihadapkan berbagai dinamika. La Hila Cup II menjadikan ajang "Harmonisasi dan Keakraban" masyarakat antar daerah.


Hal itu terbukti. Selama turnamen dibuka hingga malam penutupan tadi malam, la Hila Cup II Donggo yang dibuka Gerakan Muda Desa Kala (GPDeska) dan Karang Taruna Remaja Bhakti  berjalan mulus sesuai rencana. Itu tidak terlepas dari kerja keras panitia penyelenggara dan unsur lainnya. Namun yang paling penting adalah bentuk keramahan pelayanan tuan rumah Desa Kala, Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dalam menjamu tamu patut diapresiasi.

Kepala SMAN 1 Donggo, serahkan piala juara II untuk putri Sambinae


Filosofi kesuksesan memang lahir dari kerja keras, kerja sama dan kesantunan. Hal ini menjadi kekuatan hingga turnamen Volly Ball La Hila Cup II Donggo terselenggara aman dan terkendali.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan La Hila Cup II ini. Dari awal hingga malam ini kegiatannya lancar tanpa ada kendala. Kesantunan masyarakatnya cukup luar biasa," kata Rosidah, suporter Mande Kota Bima diwawancara media ini usai pertandingan penutupan selesai, Rabu malam (20/10/2021).

Penyerahan hadiah untuk pemain favorit putri oleh dewan pengarah


Senada dengan itu, Daud, warga di Hu'u Dompu memberikan komentar positif terkait turnamen spektakuler ini. Dia mengatakan, meski club idolanya dari tempat dia asal telah gugur pada babak 16 besar. Daud mengaku, tetap datang menyaksikan turnamen Volly Ball La Hila Cup II hingga malam puncak.

"Bayangkan, saya dari jauh. Tapi tetap bersemangat datang ke La Hila Cup. Kesantunan pelayanan dan keamanan tuan rumah membuat saya betah menonton," katanya.


Disisi lain, Turnamen La Hila Cup II mampu mendongkrak ekonomi warga ditengah pandemi. Selama pertandingan berlangsung,  selain warga di Desa Kala, warga di Bolo pun meraup keuntungan banyak dari hasil jualannya. Bayangkan, satu kali pertandingan  para pedagang mampu mendapatkan 1 sampai 3 juta permalam. 

"Alhamdulillah, kami bisa mendapatkan pemasukan lumayan banyak dari kegiatan ini," tutur pedagang, Arubih.

Sejumlah elemen penting di Kota dan Kabupaten Bima yang turut hadiri partai puncak turnamen La Hila Cup


Pada partai puncak tadi malam, Rabu (20/10/2021) dihadiri orang-orang penting di Kabupaten dan Kota Bima. Yakni pemerintah Desa Kala, pemerintah camat Donggo, personil Polsek Donggo, Danramil Donggo dan personil, Kabid Dikpora Kabupaten Bima, kepala SMAN 1 Donggo, Dewan RI H Muhammad Syafruddin ST.,MM fraksi PAN yang diwakili staf khusus Daud Akbar, H Johan Rosihan ST fraksi PKS yang diwakili DPC Donggo, Sahrir Danuarta. DPR Dapil III, Rafidin, pemerintah kelurahan Mande serta pemerintah Kecamatan Mpunda.


Pada partai final tersebut mempertemukan dua club terbaik dari Kabupaten Bima dan Kota Bima. Yakni Mande putra vs Samili putra. Laga yang dinantikan itu, Danil dan kawan-kawan berhasil memenangkan pertandingan sangat mudah atas Samili putra, dengan skor 3-0. Atas kerja kerasnya, Mande Putra keluar sebagai juara 1, Samili Putra juara II. Sementara tiga bersama diraih Pandai putra dan Cenggu putar.

Penyerahan hadiah wasit terbaik oleh ketua panitia, Rudy Radiansyah.


Sementara putri, juara I diraih tim Pandai, juara II Sambinae Kota Bima. Sedangkan juar III bersama diraih Monggonao Kota Bima dan Kalampa. Untuk hadiah itu sendiri. Juara I putra senilai Rp 10 juta. Juara II Rp 5 juta dan juara III bersama Rp 4 juta. Putri juara I Rp 8 juta, juara II Rp 4 juta, dan juara III bersama Rp 3 juta. Juara 1 sampai III Pa dan Pi, masing-masing mendapatkan Uang tunai, piala dan penghargaan.


Tidak sampai disitu saja, Turnamen La Hila Cup II Donggo ini merilis pemain terbaik dan terfavorit, pelatih terkocak, wasit terbaik, dan penonton terbaik. Pemain terbaik putra diraih Arif Rahman (Mande Putra). Sementara terbaik Putri, Lilis Rahmawati (Pandai). Inilah nama-nama pemain terfavorit: putar, Sadikul Wahdin (Cenggu), Rozi (Samili). Putri, Lia Elisa (Kalampa) dan Siti Rahmawati (Sambinae Kota Bima).


#tot

Senin, 18 Oktober 2021

YBM PLN UP3 Bima Bantu Bocah Buta di Soromandi


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, bocah 6 tahun Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, menderita penyakit langka. Yakni tidak bisa melihat dan jalan sejak lahir.


Kaitan itu, Yayasan Baitul Mal (YBM) UP3 Bima yang diwakili PLN ULP Woha, memberikan bantuan uang tunai kepada bocah asal RT.021/RW.010 Desa setempat, Senin (18/10/2021).


"Itu penyerahan bantuan Zakat. Meski dengan Rp 3 juta, tapi itu merupakan murni keperdulian kami terhadap kondisi M Faizul," terang Arif Rahman, kepala ULP.


Bantuan itu kata Arif, diserahkan langsung ke  M Faizul Hanif dan orangtuanya di Desa Sai. Meski tak seberapa lanjut Arif, semoga dapat meringankan beban M Faizul.


"Hanya itu yang bisa kami bantu, mudah-mudahan bermanfaat untuk adek Faizul," ucapnya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB. Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan dari pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa dioperasi dan berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


#tot

Sabtu, 16 Oktober 2021

Alumni 2001 MTsN 1 Negeri Kota Bima Salurkan Bantuan ke Sape


Kota Bima, Inside Pos,-


Bantuan untuk korban kebakaran di Desa Naru Barat Kecamatan Sape, Kabupaten Bima NTB, terus mengalir. Kali ini datang dari  Ikatan Alumni 2001 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Bima, Jum'at (15/10/2021).


Bantuan itu dikerahkan sebagai bentuk keperdulian Alumni MTs 1 Kota Bima terhadap puluhan warga korban yang saat ini masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak di NTB.


Kordinator Alumni MTs Negeri 1 Kota Bima, Yoga, pada media ini mengatakan, beragam bantuan yang disalurkan merupakan bentuk tanggungjawab moral Alumni. Baik dari Kabupaten maupun Kota Bima.


"Ini tanggungjawab kita semua. Sebagai Alumni MTs Negeri 1 Kota Bima, kami memiliki nurani yang sangat besar untuk membantu keluarga korban kebakaran di Sape," ujarnya.


Beragam bantuan yang diserahkan, kata Yoga, berupa perlengkapan anak-anak. Seperti susu, buku, pensil, minyak kayu putih, pampers.


"Sedangkan yang lain, ada pakaian dalam wanita, sabun scream, sabun mandi,  detergen, mukenah, dan sajadah," bebernya.


Selain itu, lanjut Yoga, Alumni MTs 1 Kota Bima juga memberikan pakaian layak pakai. Kemudian pakaian baru 15 lusin, celana baru masih segel 5 lusin dan air mineral 20 dus.


"Kami juga memberikan mainan anak-anak dan mie goreng untuk warga," sebutnya.


Hanya ini yang bisa kami bantu untuk warga Sape. Semoga bantuan yang diserahkan mampu mengurangi beban yang sedang dihadapi.

"Semoga teratasi," tandasnya.


#tot

Rabu, 13 Oktober 2021

HMS, Sumbang Puluhan Juta Untuk Kegiatan "Spektakuler" Turnamen Volly Ball di Donggo


Bima, Inside Pos,-


Politisi hebat kebanggaan Bima, yang sukses menduduki kursi Dewan di Senayan Jakarta. Yakni, H. Muhammad Syafruddin ST,.MM, sumbang puluhan juta untuk kegiatan Volly Ball La Hila Cup II Kecamatan Donggo.


Bantuan anggota Dewan RI fraksi PAN ini sebagai bentuk dukungan moral HMS. Demi mewujudkan olahraga yang profesional serta berprestasi.


Dewan tiga periode ini mengatakan, olahraga memiliki andil besar dalam peletakan dasar pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas. 


"Insya Allah PAN akan selalu ada untuk kegiatan kemasyarakatan. Termasuk turnamen voli La Hila Cup II ini. Dalam kegiatan spektakuler ini, saya akan hadiri dipartai final nanti," janjinya.


Kaitan itu sambung HMS, pembangunan bidang olahraga harus menjadi perhatian semua pihak untuk terus dikembangkan di masa mendatang.


"Tidak boleh mati. Kegiatan semacam ini harus terus dihidupkan," ajaknya.


Selain sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi dan persatuan antar masyarakat Desa, lanjut HMS, gelaran event ini dapat dijadikan momentum untuk membudayakan olahraga.


"Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga itu sangat perlu sekali," tandasnya.


Ketua panitia Turnamen Bola Voli La Hila Cup II Donggo, Rudy Radiansyah mengucapkan terima kasih banyak kepada HMS.

"Semoga dukungan materilnya menambah semangat masyarakat dalam berolahraga," ucapnya.


#tot

Bantuan Untuk Sape Terus Disalurkan, Kali Ini Datang Dari UPT Dikpora Donggo

Bantuan tahap pertama UPT Dikpora Kecamatan Donggo


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Bantuan untuk warga kebakaran di Desa Naru Barat, Kecamatan Sape Kabupaten Bima, terus disalurkan. Kali ini datang dari UPT Dikpora Kecamatan Donggo untuk yang kedua kali.


Pada Senin kemarin (10/10/2021) Kepala UPT Kecamatan Dikpora Donggo, Rostina S.Pd,.M.Pd mengatakan, mendiskusikan bantuan berupa perlengkapan dan seragam sekolah. Seperti buku, pulpen, sepatu, baju dan celana pelajar.

Penyerahan perlengkapan dan seragam sekolah oleh Kepala UPT Dikpora Donggo ke posko pendidikan di Sape.


"Ini bantuan pribadi saya. Langsung saya datangi posko pendidikan di UPT Dikpora Sape," kata Rostina, ditemui diruangan kerjanya, Rabu (13/10/2021).


Pada kesempatan itu, Rostina juga memberikan bantuan berupa uang tunai untuk warga Lanjut Usia (Lansia). 

"Karena peristiwa kebakaran kemarin memukul batin kita. Semua warga harus kita sisir," ujarnya.

Bantuan tahap dua, segera dibagikan hari ini, Rabu (13/10/2021).


Sementara bantuan tahap kedua akan dibagikan hari ini, Rabu (13/10/301). Bantuan yang akan di distribusikan berupa 126 paket beras, puluhan paket pakaian, dan jutaan uang tunai.


"Bersama semua cruw UPT Dikpora Donggo, bantuan ini akan kami sisir semua warga yang terdampak," sebutnya.


Rostina berharap, bantuan yang diserahkan nanti semoga dapat meringankan beban korban di Desa Naru Kecamatan Sape.

"Atas peristiwa ini mengajarkan kita untuk saling berbagi satu sama lain," pungkasnya.


#tot

Senin, 11 Oktober 2021

Lagi Asyik Duduk Main Game, Remaja 13 Tahun Ini Dibacok ODGJ


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Kasus kriminal di wilayah hukum Polres Kabupaten Bima, tidak pernah selesai. Dalam dua Minggu terakhir, terhitung 4 kasus kriminal yang tergolong sadis menimpa Bima Ramah jilid II ini.


Kasus tersebut mulai dari pembantaian tiga bersaudara di Desa Sondosia Kecamatan Bolo, sehari setelahnya kasus percobaan pemerkosaan di Kalaki Desa Panda Kecamatan Palibelo. 


Kemudian, kasus pembacokan di Desa Naru Kecamatan Sape kemarin, Minggu (10/10/2021). Ditambah hari ini, Senin (11/10/2021) di Desa Ragi Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, seorang remaja dibacok pelaku yang diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (OGDJ).


Awalnya, remaja 13 tahun berinisial AM, asal Desa Ragi Kecamatan Palibelo Bima, sedang asyik bermain game di atas motor. Kemudian dibacok S, (20) beralamat sama dengan korban, Senin (11/10/2021) sekitar pukul 16.30 Wita.


"AM dibacok depan rumah pelaku. Korban mengalami luka robek dibagian kepala," kata Kapolres Bima, AKBP Heru Sasongko, S.IK melalui Kabag Ops AKP. Herman, SH

 

Kata Herman, warga yang mendengar teriakan korban dari arah rumah pelaku, langsung mendatangi TKP. Namun, saat itu pelaku sudah tidak tidak ada ditempat.


"Melihat korban sudah tak berdaya, warga langsung mengevakuasi ke RSUD Bima," bebernya.


Berkat kerja sama polisi dan warga, sekitar pukul 16.30 Wita, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan. 

"Pelaku sudah di Mako Polres Bima untuk dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.


#tot

Minggu, 10 Oktober 2021

63 Rumah di Sape Hangus Terbakar, Ini Sebabnya


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sekitar 63 unit rumah panggung dan setengah permanen di Desa Naru Barat, Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB, hangus terbakar. Peristiwa memilukan itu terjadi, Minggu (10/10/2021) sekitar pukul 14.00 Wita.


Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa kebakaran ini di RT.11 dan RT.12 Dusun Kalo. Meski tidak menelan korban jiwa. Namun, kerugian yang dialami korban ditaksir Rp. 7.000.000.000 (Tujuh miliar).


Penyebab kebakaran diduga arus pendek listrik. Kobaran api bermula dari rumah salah seorang warga, Afnah, warga Desa setempat.Tak terkendali, api dengan cepat merambat ke rumah warga lain.


Warga yang melihat peristiwa itu berusaha memadamkan api secara manual. karena padatnya pemukiman warga. Ditambah cuaca yang tidak mendukung disertai angin kencang. Membuat kebakaran massal ini tak terhindarkan.


"Penyebab sebenarnya kebakaran ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata sumber terpercaya.


Sekitar pukul 14.30 Wita, 1 Unit Mobil Dinas Damkar Kecamatan Sape sempat ke TKP. Namun, karena api terus melahap rumah warga, si jago merah tidak mampu dikendalikan.


"Beruntung, 4 Unit Mobil Dinas Damkar Sape dan Wawo menyusun. Tim langsung bergerak cepat memadamkan api di bantu warga," terangnya.


Setelah berhasil dipadamkan secara total. Masyarakat dan korban melakukan pembersihan sisa kebakaran di rumah masing masing.

"Pasca kebakaran situasi Desa Naru Sape terpantau aman dan kondusif. Untuk  sementara, korban masih mengungsi ke rumah keluarga dan warga lainnya," bebernya, sembari menambahkan.


"Diharapkan kepada Pemda Bima, segera memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban kebakaran," tandasnya.


#tot

"Sengkarut" Masalah Pupuk Subsidi, Mahasiswa: Bupati Bima Berhenti Tutup Mata

Depan Wahyun Walid, belakang Murad Fadirah


Mataram, Inside Pos,-


Kisruh penyimpangan distribusi pupuk subsidi tak kunjung selesai. Masyarakat Kabupaten Bima masih dililit penjualan pupuk tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dijual secara paket. Hal ini disampaikan kordinator LTDS, Wahyudin Awalid, pada media InsidePos_net, Minggu (10/10/2021).


Wahyudin menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020. Tentang alokasi dan HET pupuk subsidi Tahun 2021. Pupuk subsidi jenis Urea HET itu Rp. 2.250 per kg atau Rp 112.500 per Zak isi 50 Kg. 


"Hasil investigasi kami beberapa wilayah di Donggo. Misalnya di Desa Doridungga, Kala, dan O'o, 1 zak pupuk subsidi dijual antara Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per zak," jelasnya. 


Selain itu, sambung aktivis mahasiswa ini, masyarakat juga dibebankan membeli pupuk paket. Wahyudin mengungkapkan, setiap membeli 5 zak pupuk subsidi berjenis Urea, masyarakat harus membeli 1 zak pupuk non subsidi dengan harga mencapai Rp 175.000. 


"Dulu Bupati Bima bicara tidak boleh menjual pupuk sesuai HET dan dijual secara paket. Faktanya, tidak digubris Distributor dan Pengecer," ungkapnya. 


Wahyudin mengendus proses jual beli antara masyarakat dan pengecer yang dinilai bermasalah. "Saat masyarakat membeli pupuk pada pengecer tidak ada kwitansi," katanya. 

 

Senada dengan itu, Murad Fadirah menyebutkan, perubahan aturan tentang Alokasi dan HET tidak mengubah problem dasar pupuk subsidi. Kata dia, masalah penjualan pupuk tidak sesuai HET dan secara paket artinya menjerat petani selama bertahun-tahun. Ini merupakan bukti logika daerah mangkrak dan kehilangan political will Kepala  daerah. 


"Bupati Bima, tolong berhenti tutup mata," pintanya. 


Aktivis mahasiswa yang akrab disapa Murad tersebut, menguraikan kedudukan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan. Mampu menghentikan mafia pupuk subsidi, artinya masyarakat mendapatkan haknya dengan baik. 


"Daerah punya KP3, mulai Sekda hingga para Kades. Kan bisa berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Tidak bisa menuntaskan masalah, bukti kuat Pemkab mengabaikan petani." ujarnya.


Murad menambahkan, masalah pupuk subsidi di Kabupaten Bima khususnya sering terjadi di saat musim tanam terjadi. Petani tadah hujan. 


"Petani  mengalami masalah bertahun-tahun. Saya menduga pengecer kompak jual tidak sesuai HET karena permainan ditingkat distributor. Termasuk tidak tersedianya kwitansi, itu sebagai celah untuk tidak diproses secara hukum," tambahnya.


Karena itu, Murad minta Bupati Bima tidak hanya bicara tindak distributor dan pengecer nakal. Sekarang kita butuh sikap dan integritas untuk akhiri mafia pupuk.


"Problem Solving dari problem pupuk ini Political Will Kepala daerah dan keseriusan Aparat Penegakan Hukum. Polda NTB harus benar turun investigasi di Kabupaten Bima, jangan hanya bicara serius usut, realitasnya tidak ada pengusutan. Masalah ini benar-benar merugikan petani, dan diduga sarat dengan korupsi," pungkasnya.


#tot

Kamis, 07 Oktober 2021

Hendak Perkosa Seorang Gadis, Supir Truk Ini Justru Mendapat Amukan Massa


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Setelah kasus pembantaian tiga bersaudara di Desa Sondosia Kecamatan Bolo kemarin, Rabu (06/10/2021). Menyebabkan seorang gadis 14 tahun tewas di tempat dan dua lainnya mengalami luka serius. Sementara pelaku pembacokan tersebut akhirnya meninggal ditempat setelah babak belur dikeroyok massa.


Hari ini, Kamis (07/10/2021) Kabupaten Bima kembali mendapatkan berita kriminal terbilang sadis namun memalukan. Yakni, supir Truk berinisial KS (40). Pria yang berasal Dusun Kalaki, Desa Panda Kecamatan Palibelo ini hendak melakukan pemerkosaan terhadap seorang gadis inisial SS, juga beralamat sama.


Karena KS merupakan supir Truk orang tua korban, KS datangi rumah Bosnya untuk mencari Truk. Karena kondisi rumah sepi, KS mencoba melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban.


"Saat itu orang tua korban sedang ditempat pacuan kuda Sambinae Kota Bima. Karena rumah sepi, pelaku hendak memperkosa korban," kata keluarga korban, yang enggan disebutkan namanya.


Beruntung saat itu SS tidak menjadi korban pemerkosaan pelaku. Berkat teriakan minta tolong yang keras, korban terselamatkan oleh warga setempat. 


"Warga yang mendengar teriakan korban langsung datang ke TKP. Lalu menghakimi pelaku setelah mendapat pengakuan korban," terangnya.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku sedang di RSUD Bima. Karena luka serius akibat dikeroyok massa, kondisi pelaku sangat kritis. Sementara korban sedang di ruang penyidik Polres Bima Panda, untuk dimintai keterangan.


#tot

Rabu, 06 Oktober 2021

Pelaku Pembantaian Kakak Beradik di Bolo Ternyata Pernah Dapat Ancaman Hukuman Mati

Korban Y alias Ante meninggal ditempat usai dibacok pelaku


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Di Desa Sondosia Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima NTB, Rabu (06/10/2021). Digegerkan kasus pembacokan tiga bersaudara oleh pelaku yang diduga mengalami stres. Peristiwa pembantaian tersebut menyebabkan satu meninggal ditempat dan dua lainnya dirawat intensif di RSUD Bima.


Peristiwa yang menghebohkan Bima-Dompu tersebut terjadi sekitar pukul 11.45 Wita. Lokasi kejadiannya di  RT. 07 Desa setempat.  Dalam kejadian ini, tidak hanya korban yang tewas. Namun pelaku juga meninggal dunia setelah diamuk massa.


Kasus yang merenggut nyawa seorang pelajar ini dilakukan pria inisial S, asal RT. 07 Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Duda 52 tahun ini merupakan mantan Narapidana (Napi) dalam kasus pembunuhan dan di vonis ancaman hukuman mati. Kemudian, S menjalani hukuman selama 20 Tahun. Setelah bebas, S kembali ke Desa Sondosia sudah berjalan sekitar 3 bulan.


Sedangkan korban inisial Y alias Ante. Pelajar 14 tahun ini beralamat di RT 07 Desa Sondosia. Perempuan ini mengalami luka bacok di leher dan putus tangan kanan hingga tewas ditempat. Sementara kedua kakaknya berinisial S. Mahasiswa 20 tahun mengalami luka serius dibagian tangan kanan akibat bacokan. Kini S, dirawat inap di RSUD Bima dan kondisinya kritis.


"Hal yang serupa yang dialami M (pelajar-16). Mengalami luka serius dibagian tangan kanan dan leher. Kini juga sedang dirawat RSUD Bima. Kondisinya kritis," ungkap Kapolsek Bolo.


Peristiwa memilukan ini bermula ketiga korban sedang nonton TV dirumahnya. Tiba-tiba pelaku keluar dari Kos yang ditempatinya yang juga dekat dengan rumah korban. Dengan sebilah parang, pelaku mengamuk dan membacok korban Y alias Ante. Karena luka serius dibagian leher dan mengalami putus tangan, nyawa Y tak tertolong.


"Tak tinggal diam, kedua kakak korban S dan M mencoba menyelamatkan adiknya. Namun pelaku tetap saja melayangkan parangnya. Keduanya kini sedang kritis di RSUD Bima akibat luka bacok yang sangat serius," terang Polsek.

Pelaku meninggal dunia usai dihajar rame-rame oleh massa


Melihat korban tiga bersaudara berlumuran darah, masyarakat setempat mengevakuasi korban. Serta mencoba mengamankan pelaku yang sedang memegang Senjata Tajam (Sajam) berupa parang. Sampai di depan RSUD Sondosia, saling kejar mengejar massa dan pelaku tidak membuahkan hasil.


"Sekitar pukul 12.00 Wita, personil anggota jaga Polsek Bolo yang dipimpin KSPKT 3 Bripka Suhendra, membantu warga mengamankan pelaku. Akhirnya pelaku menyerahkan Sajam kepada polisi setelah 

beberapa menit negosiasi. Pelaku di bawa menuju ke arah jalan raya menuju Desa Sanolo, sembari menunggu Kendaraan untuk mengamankan pelaku," terang Polsek.


Emosi massa tak terbendung. Melihat pelaku dibawa oleh polisi, massa melakukan pelemparan batu ke arah pelaku. Akibat kejadian itu, Bripka Suhendra, menjadi korban pelemparan massa. Kepala dan bagian belakangnya mengalami luka serius.


"Pelaku langsung berontak dan merampas senjata api milik Bripka Suhendra. Serta mengarahkan satu peluru ke arah lengan polisi Suhendra, hingga terjungkal di aspal," ungkapnya.


Karena menguasai Sajam dan melakukan perlawanan. Anggota personil Polsek Bolo lainnya mengarahkan peluru terhadap pelaku. Setelah terjatuh, peristiwa pelemparan batu oleh massa ke arah pelaku terus dilakukan. Hingga, pelaku meninggal ditempat.


"Bripka Suhendra yang mengalami luka tembak dan luka di kepala akibat pelemparan oleh massa. Dilakukan evakuasi di Ruang IGD RSUD Sondosia dan di rujuk ke RSUD Bima," tandasnya.


#tot

Selasa, 05 Oktober 2021

Anak Pergoki Sang Ibu Diperkosa Pria lain

Korban dievakuasi ke PKM Soromandi setelah babak belur dihajar massa.


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Pelaku kejahatan seksual terhadap wanita 40 tahun di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, babak belur dihajar massa, Senin (04/10/2021).  Peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah gubuk di lahan bawang di  So Toloncia  Desa Sampungu.


Kasus asusila ini dilakukan pria berinisial M (35) asal Dusun Nanga Fanda, Desa setempat terhadap NH (40) yang tidak lain tetangganya sendiri.


Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Bermula ketika korban sedang istirahat karena sakit di gubuk lahan bawang miliknya di So Toloncia.  Memanfaatkan kondisi sepi, terduga pelaku tiba-tiba naik di gubuk dan melampiaskan nafsunya terhadap korban.


"Karena posisinya dalam keadaan sakit, korban tidak bisa berkutik," ungkap Kapolsek Soromandi, Ipda Zulkifli pada media ini, Senin (04/10/2021).


Perbuatan bejat pelaku rupanya dipergoki H, anak korban lalu teriak minta tolong. Dia juga melaporkan kejadian yang dialami sang ibu itu pada bapaknya.


"Namun saat itu, anak korban sempat diancam akan dibunuh oleh terduga pelaku," kata Ipda Zulkifli, kutip keterangan anak korban.


Sekitar pukul 13.40 wita, suami korban bersama anaknya melaporkan kasus ini ke Sekdes Sampungu. Mendapat informasi tersebut, pemerintah setempat langsung mengamankan terduga pelaku di rumah panggung 9 tiang milik S, warga di RT. 02 RW.01 Dusun Nanga Fanda, Desa setempat.


"Warga yang geram langsung mengepung lalu menghakimi pelaku sampai babak belur," ungkapnya.


Melihat pergerakan massa tak terbendung, Sekdes setempat melaporkan peristiwa itu ke Polsek Soromandi. Mendapat laporan itu anggota Polsek yang dipimpin Ipda Zulkifli langsung bergerak cepat ke TKP. Alhasil, terduga pelaku berhasil diamankan. Meski sempat dihadang ratusan warga.


"Saat itu, terduga pelaku langsung dilarikan ke Puskesmas Soromandi," terangnya.


Setelah dirawat, terduga pelaku dijemput Tim Puma untuk diamankan ke Polres Bima. Untuk menghindari reaksi massa. 


"Kini terduga pelaku sudah diamankan di Polres Bima untuk diproses," tutupnya. 


#tot

Sabtu, 02 Oktober 2021

Mayat Wanita Ini Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk, Peristiwa Tersebut Gegerkan Masyarakat

Kondisi mayat dalam kondisi membusuk


Kabupaten Dompu, Inside Pos,-


Masyarakat di Desa Dorebara, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, digegerkan penemuan mayat wanita dengan kondisi membusuk, Sabtu (02/10/2021) sekitar pukul 13.12 Wita.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jenazah tersebut sudah tiga hari membusuk diatas perbukitan.


Diketahui, mayat korban bernama St. Nur, RT. 11 RW. 06. Warga Dusun Dorebara Selatan, Desa Dorebara Dompu. 


Awalnya, Jenazah tersebut ditemukan Ramdhoan, salah satu Tim Trailer (Trabas). Saat itu dia bersama (Tim Trabas) sedang menelusuri jalan setapak di bukit Desa setempat.


"Akibat penasaran, saya langsung hentikan laju motor, lalu mendekati. Ternyata mayat dalam kondisi bau ," kata Ramadhon.


Setelah melihat peristiwa mengegerkan itu, Ramdhoan bersama Timnya langsung memberitahu masyarakat terkait identitas mayat.


"Masyarakat datangi TKP secara berbondong-bondong. Dan ada yang menangis histeris. Setelah di cek, ternyata mayat tersebut berasal dari Desa setempat," bebernya.


Dia mengaku, warga yang melihat mayat korban tidak berani mengevakuasi. Tak lama kemudian, personil Polsek Dompu mendatangi TKP sekaligus mengevakuasi.


"Setelah di identifikasi, mayat korban dibawa ke kediamannya," terangnya.


Hingga berita ini diturunkan belum tahu motif dibalik kematian Korban. Namun sampai saat ini, pihak polisi di Dompu sedang menyelidiki penyebab kematian St. Nur ini.


#tot

Kamis, 30 September 2021

Tidak Seperti Anak Lain, Bocah Ini Justru Tak Bisa Jalan Dan Melihat Sejak Lahir


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, asal Desa Sai kecamatan Soromandi kabupaten Bima, menderita penyakit yang tergolong langka. Yakni, tidak bisa jalan dan melihat sejak lahir. 


Bocah enam tahun tersebut berdomisili di RT.021/RW.010 Desa setempat. Diusia yang sangat dini, mestinya M Faizul bisa merasakan keindahan dunia.


Begitu juga dengan orang-orang sekitar. Orang tua, keluarga, dan teman seusianya. Namun, lain yang dirasakan M Faizul. Tidak bisa melihat dunia dengan kedua matanya. Demikian juga dengan lingkungannya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB.


Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, hingga saat ini kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan kursi roda dari donatur dan pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


Teruntuk para dermawan yang ingin menyalurkan bantuan, baik berupa uang tunai maupun kursi roda. Bisa langsung hubungi contak person orang tua M Faizul: +6285205777155.


#tot