Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Juni 2021

Menparekraf Support Pengembangan Geopark Tambora di Pulau Sumbawa


Mataram, Inside Pos,-


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Dr. H. Sandiaga S. Uno, BBA, M.BA, berkomitmen support pengembangan Geopark Tambora. Komitmen itu diungkapkan Menparekraf, setelah gubernur NTB mengajukan program pengembangan Geopark Tambora di Pulau Sumbawa, saat Sandiaga Salahuddin Uno

datang ke Bima, Minggu 14/06/2021 kemarin. 


"Alhamdulillah, Kita sudah langsung ajukan pengembangan kawasan Geopark Tambora Pulau Sumbawa, pada Pak Menteri Pariwisata. Sehingga, kedepannya kita harapkan Geopark Tambora bisa lebih optimal memberi manfaat pada  masyarakat Bima-Dompu serta Pulau Sumbawa," ujar Gubernur NTB, yang akrab disapa Bang Zul ini.


Menurut Bang Zul, amanah pengembangan Geopark telah tertuang dalam Perpres Nomor 9 tahun 2019 tentang Geopark dan Permenparekraf Nomor 2 tahun 2020 tentang pengembangan Geopark sebagai Destinasi Wisata.


"Dan karena Geopark Tambora saat ini telah berstatus Geopark Nasional, maka kita memang punya peluang untuk meminta support-support dari kementrian terkait. Termasuk Kemenparekraf. Do'a kan agar program yang kita ajukan dapat segera direalisasikan oleh Kementrian terkait," imbuh Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa UI.


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr.  Dr. H. Sandiaga S. Uno, BBA, M.BA, menyambut baik proposal program yang diajukan oleh Gubernur NTB tersebut. Dan akan memberikan dukungan pada Geopark Tambora.


"Kami siap support Geopark Tambora. Semoga kedepannya bisa jadi UNESCO Global Geopark. Serta menjadi daya tarik pariwisata yang berkelanjutan. Bisa membuka peluang usaha ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Sandiaga.


Sementara itu, General Manager Geopark Tambora, Ir. Hadi Santoso, ST, MM, IPM, menjelaskan, program yang disampaikan oleh Pak Gubernur NTB, dirumuskan oleh Dewan Pelaksana Geopark Tambora. Dari masukan formal/informal berbagai stakeholder terkait. Termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, Kabupaten/Kota Bima, Balai Taman Nasional Tambora, Balai KSDA, Dinas lingkup Pemerintah Provinsi NTB, Perguruan Tinggi, NGO, Masyarakat adat, dll.


"Insya Allah, proposal program yang diajukan oleh Pak Gubernur NTB, sudah sangat komprehensif. Dari mulai permintaan pembangunan Bandara Perintis kawasan Geopark Tambora di bagian Dompu. Perbaikan akses, fasilitas/amenitas di kawasan wisata. Pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat pelaku wisata. Termasuk bantuan peralatan bagi UMKM di lingkar Tambora," tandas Hadi.


#tot

Minggu, 13 Juni 2021

Budayawan dan Netizen Kritik Kostum Atta-Aurel Berkunjung ke Bima

 

FOTO: Facebook Gex Dara


Bima, Inside Pos,-
Siapa yang tidak kenal dengan Atta Halilintar? Suami dari Aurel Hermansyah yang juga seorang artis Indonesia. Atta bersama Aurel  mendapat kehormatan menjadi duta wisata, mendampingi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Bima, NTB, Minggu (13/6).


Tentu saja kehadiran YouTuber kaya raya ini kebanggaan bagi warga Bima-NTB. Ia, Atta Youtuber terkaya di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.


Seperti yang dilansir di Kicknews.today, kehadiran Atta-Aurel di Bima mendapatkan kritikan dan sorotan dari netizen dan Budayawan Bima Husain La Odet.


Namanya juga netizen Indonesia. “Maha” jeli melihat sesuatu dari sisi lain yang lain. Momen ketika Aurel Hermansyah selfie dengan Atta di dalam pesawat di-posting ke Instagram Story. “Apa yang kamu tahu soal Bima?,” tulis Aurel.


Postingan itu kemudian “disambar” Netizen yang memperhatikan baju corak adat dikenakan dua pasangan artis ini.


“Sumpeh abang ama empok mau ke Bima??? Tapi kostum kayak mau ke tetangga bang”, tulis Fita Hasren di akun Facebook miliknya, dilengkapi capture IG story Aurel.


Membahas soal pakaian adat, motif NTB dan NTB serupa tapi perbedaan terletak pada tema. NTT dominan pada warna hitam, merah marun atau frame gelap. Motif kaya dan beragam dengan ornamen dekoratif margasatwa yang tampak realistis.


Sedangkan motif dan ragam hias yang dimiliki Bima tidak terlalu beragam, mengingat simbol dan gambar yang dijadikan motif tenun, berpedoman pada nilai dan norma adat yang Islami.


Terlepas dari interpretasi netizen itu, Budayawan Bima Husein La Odet menganggap ini masalah serius.


Ia melihat, sang influencerer sebelumnya tidak melakukan diskusi terlebih dahulu dengan protokoler pemerintah pusat atau daerah.


“Mereka tamu negara. Mestinya secara protokoler mengintruksikan kepada rombongannya untuk menyesuaikan busananya dengan karakter daerah yang akan dikunjungi. Ini sebagai bentuk apresiasi,” kata La Odet.


Dari sisi panitia penerima di daerah mestinya tanggap. Minimal, lanjut La Odet, telah melakukan koordinasi lebih awal kepada rombongan Menteri, terkait segala sesuatu yang berkenaan dengan acara resmi.


“Kalau saya otokritik, pemerintah Provinsi atau Bima umumnya, terlihat gagal mempromosikan hasil karya budaya daerah,” sarannya.


Corak corak khas budaya kita mesti tersampaikan atau ter-publish lewat acara acara apresiasi budaya, acara kesenian, media elektronik bahkan harus punya budget khusus yg memadai dalam rangka promo budaya. Tidak mestinya tamu salah kostum begini,” kritik Husein La Odet.


“Kita harus menyadari, bahwa pemerintah daerah kita belum serius berbuat untuk membumikan kebudayaan daerah,” tutupnya

#Pena Bumi

Senin, 15 Maret 2021

Wali Kota Resmi Lantik Dewan Pengawas dan Direktur Perumda Bima Aneka Kota Bima

 


Kota Bima, Inside Pos,-

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE melantik dan mengambil sumpah jabatan Dewan Pengawas dan Direktur Perumda Bima Aneka, di Aula Kantor Walikota Bima,Senin 15/3



Pelantikan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H Mukhtar MH, seluruh jajaran Asisten Pemerintah Kota Bima, serta seluruh Kepala Pimpinan OPD Kota Bima, pimpinan BUMN/BUMD yang ada di Kota Bima.



Dalam acara tersebut secara resmi Julhaidin, SE dilantik sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bima Aneka dan Drs. Ec. H Ahmad Rimawan sebagai Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bima Aneka.



Dalam sambutannya, Wali Kota Bima mengungkapkan harapannya agar dengan dilantik dan disumpahnya pejabat Perumda tersebut mampu memikul tanggung jawab dengan baik dan maksimal sehingga bisa mengembangkan dan memajukan usaha masyarakat kota Bima. 



"BUMD ini adalah yang perdana terbentuk di Kota Bima, pemerintah berharap dengan hadirnya Perumda mampu menjadi satu perusahaan yang bisa mendorong geliat ekonomi masyarakat di Kota Bima," harap Wali Kota.



Wali Kota berharap agar peran serta berbagai pihak untuk mendukung BUMD, karena Badan usaha yang berdiri tidak lain adalah milik pemerintah. "Pemerintah harus mensupport karena ini juga milik pemerintah, tidak berjalan sendiri", tambah Wali Kota.



Diakhir sambutannya, diingatkannya bahwa kehadiran BUMD haruslah berlandaskan pada aturan yang telah tercantum. Dengan demikian kegiatan usaha yang diupayakan bisa berjalan sesuai dengan ketentuan dan bisa menghasilkan deviden atau menghasilkan keuntungan baik bagi pemerintah maupun masyarakat. 



"Badan usaha harus jelas marginnya, koridornya tidak boleh lari dari akta notaris atau ketentuan. Masukan dari berbagai pihak juga dijadikan pertimbangan sehingga BUMD bisa melaju dengan baik. Ketika BUMD tersebut sudah bisa menghadirkan deviden, berarti usaha tersebut sudah mulai berkembang dan bernafas," tutup Wali Kota



Julhaidin Apresiasi kepercayaan Pemerintah Kota Bima melantik dirinya menjadi Direktur BUMD Kota Bima. Ia berjanji akan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab.



"Ini tanggungjawab berat untuk saya. Insyaallah, saya akan menjalankan dalam rangka membantu Pemerintah Kota Bima untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Mohon doa dan dukungan masyarakat," ujarnya pria rambut gondrong ini saat diwawancarai dikediamannya


#Pena Bumi