Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 November 2022

Forkom Masbiwa dan PLN Nusantara Power & PJB Services melaksanakan Sosialisasi Tanaman Kaliandra Merah

 



Bima, Inside Pos,-
Di Desa Punti, tepatnya di Lentera Donggo telah dilaksanakan Pelatihan penanaman dan budidaya kaliandra merah dalam rangka memulai tanaman energi terbarukan. Kegiatan itu merupakan Program CSR Plantation tanaman Energi PLN Nusantara Power dan PJB di Bumi Mbozo, Selasa 8 November 2022.


Acara sosialisasi tersebut dilakukan oleh Forum Komunikasi Masyarakat Biomassa Sumbawa (Forkom Masbiwa). Dimana, dalam acara itu lebih fokus sosialisasi dan penyuluhan manfaat tanaman Kaliandra Merah.


Acara ini juga dihadiri Ketua Forkom Masbiwa, Sunyoto,  Perwakilan Direksi PJB services dan PLN Nusantara,Johandi serta  Dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ir. Andi Sukendro, M.Si. ketiganya sangat serius memberikan informasi terkait tanaman Kaliandra Merah dihadapan puluhan pemuda dan masyarakat setempat.


Ketua Forkom Biomassa Sudom Sunyoto menyampaikan, tanaman Kaliandra Merah merupakan tanaman energi yang memiliki manfaat, baik dari pohon sebagai bahan bakar pembangkit listrik PLN, daunnya sebagai pakan ternak dan  kandungan nectar pada bunganya juga bermanfaat untuk membudidayakan lebah madu.


Program tanaman energi Kaliandra Merah juga sebagai solusi untuk memperluas lapangan kerja baru yang memperkuat ekononi kerakyatan dan dapat mengurangi angka pengangguran di Pulau Sumbawa.

"Program ini juga akan mengurangi dampak sosial karena keterbelakangan ekonomi di daerah Pulau Sumbawa," Ujarnya

Jeck sapaan akrabnya juga memaparkan, bahwa program tanaman energi Kaliandra Merah merupakan tanaman yang meningkatkan ekonomi kerakyatan. Selain itu, tanaman tersebut tidak merusak hutan dan dapat membantu mengembalikan tekstur tanah.

Tanaman tersebut yang ditanam adalah bijinya dan dapat di panen Saat berumur 1 setengah tahun. Setelah satu setengah tahun, petani dapat memotong untuk dipanen, sehingga sisa yang dipotong itu akan tumbuh kembali dan dapat dipanen setelah 6 bulan kemudian.


Bagusnya lagi, tumbuhan Kaliandra Merah bisa dipanen sampai tanaman ini berumur 20-25 tahun.

"Menanam tanaman ini tidak harus membabat hutan, justru tanaman ini akan menghijaukan hutan," Paparnya.

Jeck juga menyampaikan, bahwa masyarakat atau petani yang menanam pohon tersebut tidak bingung untuk mencari pasar saat panen, karena langsung dibeli oleh PLN untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik.

"PLN langsung yang membeli saat panen tanaman ini nanti," Ungkapnya

Sementara itu Dosen IPB Bogor Andi Sukendro menjelaskan, menanam pohon energi Kaliandra Merah juga tidak membutuhkan biaya yang banyak, hanya menjaga proses pemeliharaan dengan baik.

Dari efek lingkungan, tanaman tersebut akan mengurangi emisi dari udara dan juga ramah lingkungan. Yang lebih bagus , tanaman itu ditanam di lahan tandus dan juga di tanam dimana saja.

Menanam pohon Kaliandra Merah juga tidak mengganggu petani yang mau menanam jagung saat musim hujan. Hanya saja, jarak tanamnya dengan Kaliandra harus disesuaikan.

"Pohon Kaliandra Merah juga merupakan tanaman penahan erosi," Jelasnya


Ditempat yang sama perwakilan dari PLN Nusantara Power &  PJB Services Johandi mengatakan, bahwa akanbdi upayakan penyediaan bibit untuk program tersebut melalui program CSR.


Program tersebut akan membantu ekonomi rakyat, karena masyarakat atau petani tidak harus menyediakan modal yang banyak, hanya bermodalkan kemauan dan keseriusan saja.


Pihaknya juga akan melakukan monitoring setiap bulan, untuk memastikan program tersebut terlaksana dan juga melihat secara langsung pertumbuhan tumbuhan Kaliandra Merah.

"Kayu pohon ini sebagai bahan pengganti bahan bakar batu bara," Ungkapnya

#Pena Bumi

Selasa, 26 Juli 2022

Bantu Petani Lambu, Direktur CV. Berkah Utama Berikan Obat Pertanian Secara Gratis

 


Bima, Inside Pos,- 

Luar biasa. Direktur CV. Berkah Utama, Adrian memberikan Obat pertanian  secara gratis kepada empat Petani dari Kecamatan Lambu. Pemberian produk pertanian itu diserahkan disela acara silaturahmi dengan puluhan pengecer dan Petani asal Sape-Lambu di Kedai Terapung di Sape. 


Kata Adrian, Obat pertanian gratis diberikan kepada empat Petani itu sebagai bentuk apresiasi dan rasa terimakasih karena bersedia hadir di acara silaturahmi, Selasa 26/07/2022 siang tadi. 


"Pemberian obat gratis ini memang inesiatif pribadi saya. Sebagai bentuk kepedulian kami di CV Berkah Utama dalam melayani Petani di Bima," terang pria berkaca mata ini



Lanjutnya, Adrian merasa peran Petani dalam kegiatan usaha CV. Berkah Utama sangatlah penting. 


"Jenis obat  kami berikan yaitu, merk  Santagrow, Ajoz, Saporro, Santacron dan Fulerton," akunya 


Menurut Adrian, produk dari PT. Santani Agro Mandiri selain murah juga memberikan  dampak baik bagi tanaman.


"Petani dibawah binaan PT. Santani Agro Mandiri dan CV. Berkah Utama mengaku hasil panen meningkat setelah menggunakan produk murah meriah dari kami," pungkasnya


#Pena Bumi


Selasa, 24 Mei 2022

Bimtek di Donggo, HMS Serap Aspirasi Petani Jagung


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


DPR RI III periode H. Muhammad Syafrudin, ST., MSI.,MM, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sosialisasi tanaman pangan Tahun 2022 di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Selasa (24/05/2022). Pada kegiatan itu, Dewan fraksi PAN ini menyerap aspirasi masyarakat Donggo. Misalnya merosotnya harga jagung ditingkat petani.


Masyarakat Donggo pada umumnya mayoritas petani jagung. Diakui, tahun 2020 lalu komoditas jagung merupakan komoditas yang paling menggembirakan dikalangan petani di Bima secara keseluruhan. Meski harga pupuk, bibit, dan herbisida naik tajam. Namun, harga jagung ditingkat petani saat itu mampu menutupi biaya produksi. Sebut saja kisaran harga Rp 5000-5200 per kilogram.


Lain dengan tahun 2022 ini. Harga jagung ditingkat petani di Bima tidak stabil. Sejak bulan April kemarin, harga jagung terbilang memuaskan. Yakni Rp 5200 per Kilogram. Namun, dari hari ke hari harga jagung merosot tajam. Hingga bulan Mei tahun 2022 ini harga jagung turun Rp 3700 per Kilogram.


Kaitan itu, Anggota Dewan RI komisi IV Dapil NTB 1 pulau Sumbawa ini merespon keluhan masyarakat petani terkait turunnya harga jagung di Bima. Kata HMS, sapaan akrabnya, pihaknya akan bekerja sama dengan Bulog untuk mengakomodir kepentingan petani jagung. 


"Terimakasih sudah memberikan keluhan kepada saya. Saya akan bekerja semaksimal mungkin untuk para petani," tutur HMS saat berdialog langsung dengan petani jagung di Aula Kantor Camat Donggo di Desa O'o.


Pada kesempatan itu, HMS menyarankan masyarakat Donggo untuk tidak berlebihan dalam melakukan aktivitas bertani. Misalnya, membabat hutan berlebihan, membuka lahan baru di hutan lindung.


"Kita mesti sadar terhadap lingkungan dan alam. Hutan kita sudah gundul mengakibatkan banjir dimana-mana. Semua yang terjadi akan kembali kita. Karena itu kita tidak boleh berlebihan dalam melakukan aktivitas bertani," saran HMS.


Selain itu, Pompa Hidran di Desa Doridungga dan Desa Rora Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, yang membutuhkan beberapa pipa untuk penyaluran air untuk kebutuhan dasar masyarakat setempat. HMS berjanji akan menunaikan permintaan masyarakat tersebut.


"Nanti saya akan koordinasi dengan Dandim," sebutnya.


Kegiatan dengan tema "Peningkatan kualitas mutu dan pemasaran hasil komoditas jagung" ini di hadiri oleh pemateri hebat dari Direktorat Kementrian pertanian, Kirtana Aska Brata. Camat Donggo Ardavis, Sos, Kapolsek Donggo Iptu Nazarudin, perwakilan Danramil Donggo Peltu Abubakar, relawan HMS, dan ratusan peserta.


#Tot

Kamis, 06 Januari 2022

Babinsa dan Bhabinkantibmas Desa Punti Pantau Distribusi Pupuk Subsidi

 


Bima, Inside Pos,-
Belum genap sebulan menjadi Babinsa dan Bhabinkantibmas di Desa Punti-Soromandi, Anggota TNI dan Polri ini menunjukan disiplin kerja yang baik. Sertu Munir dan Bripka Arie Purnawarman sinergi melakukan pemantau distribusi pupuk subsidi dibeberapa pengecer desa setempat.

Prajurit TNI Koramil 1608-5/Donggo dan Anggota Polsek Soromandi terlihat berbaur dengan masyarakat yang hendak mengambil jatah  pupuk.

Sesekali terlihat keduanya sama-sama mengarahkan warga agar tidak berdesakan dan berebut saat pengambilan pupuk.

"Alhamdulillah, Distribusi pupuk disejumlah pengecer desa punti berjalan aman da  teratur. Meski warga sangat antusias tapi tetap mengikuti arahan agar tidak merebut pupuk," terang munir, Kamis 6/1, sore tadi.


Lanjutnya, sejak menjadi Babinsa, Ia dan Bripka Arie selalu koordinasi jika ada kegiatan di desa.  Termasuk saat Distribusi  pupuk di 4 pengecer di Desa Punti. 

"Tidak hanya dengan  Bhabinkantibmas, tapi dengan kawan-kawan do Sat Pol-PP Kecamatan Soromandi juga kami selalu koordinasi.  Ini cara kami agar situasi Kantibmas di Desa binaan kami tetap kondusif. Termasuk soal harga agar tidak melampaui HET," terangnya anggota Kodim 1608/Bima ini


Prajurit Raider ini juga menjelaskan, selain melakukan tugas pokok TNI-AD yaitu operasi militer selain perang (OMSP), yakni membantu warga untuk penaggulangan bencana dan menjaga keamanan dalam wilayah teritorialnya.

"Kami berharap warga binaan kami dapat membantu  tugas kami dengan sama-sama  menjaga kondisi agar tetap aman dan kondusif.  Kami akan terus memastikan  keadaan tetap terkendali," pungkasnya

#Pena Bumi

Selasa, 23 November 2021

Permintaan Pupuk Yang Meningkat, PT Petrokimia Gresik Segera Cari Solusi

 

Jihadil Akbar,(PPD Petrokimia Wilayah Kota dan Kabupaten Bima)

Bima, Inside Pos,-

Mengingat musim tanam telah tiba permintaan pupuk sangat meningkat. Itu terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Karena itu, PT Petrokimia Gresik sebagai pihak produsen akan berupaya semaksimal mungkin terkait masalah pupuk ZA, NPK PHONSKA, dan SP-36 ke pusat beserta pemerintah daerah.


"Ini sebagai solusi agar kebutuhan pupuk diakhir tahun terpenuhi," beber Jihadil Akbar,(PPD Petrokimia Wilayah Kota dan Kabupaten Bima), pada media ini, Selasa (23/11/2021).


Terkait pendistribusian pupuk kata Akbar, harus berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 15 tahun 2011, Peraturan Menteri Peradangan RI, NO 15/M-DAG/PER/4/2013 dan Peraturan Menteri Pertanian RI NO. 49 Tahun 2020. Yang mengatur tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Serta penyaluran pupuk barang dalam pengawasan pemerintah. 


"Karena itu anggaran pupuk subsidi dikelola oleh negara dengan syarat administrasi yang sangat ketat. Jadi tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang. Sebab, ada poin penting yang harus di junjung tinggi secara bersama. Dalam mempertanggung jawabkan anggaran Negara dan kredibilitas tinggi. Serta transparan dalam pengelolaan uang negara," tegasnya.


Akbar menjelaskan, pada realisasi alokasi pupuk yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) kurang lebih hanya 16%. Tentu, sangat tidak relevan dengan kebutuhan dan kemampuan negara untuk menganggarkan pupuk bersubsidi yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan petani di Kota dan Kabupaten Bima.  jika, mengacu pada RDKK sebagai syarat penyaluran pupuk bersubsidi untuk di salurkan ke Petani.


"Namun, kami akan terus berupaya untuk meminta penambahan alokasi, agar masalah pupuk ini bisa teratasi sesuai harapan dan keinginan bersama dari semua elemen," akunya.


PT Petrokimia Gresik, akan terus berkomitmen mencari solusi untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebagai capaian ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di sektor pertanian di negara NKRI. "Terlebih wilayah Kota dan Kabupaten Bima NTB, yang sangat membutuhkan pupuk untuk sektor Hortikultura dan Pangan," tandasnya.


#tot

Rabu, 03 November 2021

Kisruh Soal Pupuk Petani di Bima, Sekda Lakukan Rakor


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Masalah pupuk merupakan masalah krusial untuk petani. Dari tahun ke tahun, kasus pupuk ini tidak pernah selesai. Petani harus pasrah membeli pupuk urea bersubsidi diatas HET. Serta secara paksa juga membeli pupuk yang dijual secara paket dari pengecer. Tentu, kesejahteraan petani terhambat oleh harga pupuk yang melambung tinggi.


Kaitan itu, tak sedikit organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat  menyuarakan kepentingan petani. Terlebih soal harga dan pendistribusian pupuk. Salah satunya adalah Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS) dan Himpunan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM). Meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima untuk menyikapi secara serius masalah pupuk yang sering kali mencekik petani.


Menindaklanjuti aspirasi beberapa elemen masyarakat tersebut, masalah perbaikan tata kelola distribusi pupuk di wilayah Kabupaten Bima. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs.H.M.Taufik HAK M.Si meminta kepala perangkat daerah dan unit kerja terkait untuk melakukan evaluasi secara seksama langkah-langkah yang telah diambil. Serta memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat berkaitan tata kelola pupuk dan sarana pertanian.


Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Bima 

dihadapan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan. Setda Ir. Indra Jaya, 10 OPD terkait, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Ir. Hj. Nurma M.Si, Kadis Perindag, Kepala Bagian Hukum dan Kepala Bagian Ekonomi Setda, para distributor pupuk, serta perangkat daerah terkait. Saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) diruang rapat Sekda, Senin Senin (01/11/2021).


Rakor tersebut secara khusus membahas aspirasi dan harapan elemen masyarakat. Terkait penetapan harga panen petani, ketersediaan sarana dan prasarana sektor pertanian. Dan pentingnya peningkatan peran Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) untuk memastikan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. 


"Karena itu saya meminta para kepala perangkat daerah dan unit kerja terkait untuk selalu berkoordinasi, berkomunikasi dengan baik. Serta mempelajari aspirasi sebagai acuan perumusan kebijakan ditingkat pemerintah daerah," pinta H.M.Taufik.


Karena itu kata H.M. Taufik, untuk menyelesaikan kendala dan persoalan pupuk di Kabupaten Bima diperlukan koordinasi yang baik antara seluruh distributor dengan instansi terkait. Seperti Dinas Pertanian dan KP3. Ini sangat diperlukan. 


"Menindaklanjuti aspirasi masyarakat ini, nanti akan dilakukan pertemuan dengan seluruh pembina, penyuluh pertanian dan para pengecer pupuk yang ada di Kabupaten Bima," tandasnya.

   

Dalam rapat tersebut, Asisten II Ir. Indra Jaya berharap, pengelolaan pupuk dan sarana pertanian serta obat-obatan berjalan dengan baik. Karena itu fungsi pengawasan harus ditingkatkan. 

"Demikian halnya pembinaan yang dilakukan per wilayah kepada distributor dan pengecer perlu ditingkatkan," harapnya.


#tot

Selasa, 26 Oktober 2021

Masalah Pupuk Subsidi Tidak Pernah Usai, Bupati Bima Diminta Mundur Jika Tidak Sanggup Layani Petani

Anandi Rezki, memakai baju merah maron.


Mataram, Inside Pos,-


Masalah pupuk subsidi di Bima tidak pernah selesai. Dari tahun ke tahun, soal ini menjadi kasus besar yang selalu mencekik petani. Pasalnya, masalah penjualan pupuk urea bersubsidi tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Ditambah petani diharuskan membeli pupuk secara paket dengan pupuk nonsubsidi.


Menyikapi masalah tersebut, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM) Anandi Rezki, angkat bicara. 


Menurut Anandi, praktik penjualan pupuk tidak sesuai HET dan pembelian secara paket dengan pupuk non-subsidi yang didukung ketiadaan kwitansi pembayaran, itu terjadi secara menyeluruh pada 8 Kecamatan. Salah satunya di wilayah Kecamatan Donggo-Soromandi dibawah naungan beberapa distributor.


"Mafia pupuk subsidi secara filosofis mempermalukan keterangan dan kebijakan pemerintah daerah. Disisi lain menggerus nilai lebih yang membuat petani menjerit," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, (11/10).


Keterangan dan kebijakan pemerintah sambung Anandi, bermaksud menjaga petani dari mafia pupuk. Namun gugur saat praktik-praktik penyimpangan yang terus berlanjut. 


"Bima Ramah jilid I petani mengalami masalah yang sama. Bima ramah jilid II masalah semakin menjadi-menjadi. Apa urgensi pembicaraan pemerintah? apa makna Instruksi Bupati Bima tentang pengawasan penyaluran pupuk subsidi yang dibuat tahun 2021?. Apakah hanya kebijakan tanpa pelaksanaan?," tanyanya 


Berdasarkan fakta yang terlihat, menurut mahasiswa Ilmu pemerintahan disalah satu PTS Kota Mataram itu, visi Bima Ramah tuna nurani. 


"Ini masalah klasik yang tidak mau diurus Bupati. Jika orang nomor satu di kabupaten Bima tersebut tidak sanggup menindak Distributor dan Pengecer nakal demi melayani petani, sebaiknya Bupati Bima mundur saja jadi Bupati," akunya. 


Dilihat dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 tentang Alokasi dan HET Pupuk Subsidi Tahun 2021, pupuk subsidi jenis Urea HET Rp. 2.250 per kg atau Rp 112.500 per zak isi 50 Kg. 


"Faktanya, justeru satu zak pupuk urea subsidi dijual dikisaran harga Rp. 130.000 hingga 140.000," tutupnya.


#tot

Jumat, 01 Oktober 2021

Tingkatkan Produksi Petani, PT Petrokimia Gresik Tawarkan Produk Baru Pada Bupati Bima


Bima, Inside Pos,-

PT Petrokimia Gresik, menjalin silaturahmi dengan pemerintah Kabupaten Bima, Kamis (30/09/2021). Tujuannya mengawal pembangunan daerah melalui mitra fungsional sumbangsih yang berkelanjutan.


Dibawah komando langsung Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE bersepakat untung saling bersinergi dalam meningkatkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Bima.


Kepala PT. Petrokimia Gresik melalui anggota holding PT. Pupuk Indonesia, Jihadil Akbar mengatakan, berdasarkan kajian dan analisa yang mendalam. Kemudian didukung dengan observasi lapangan. Dia mengatakan, sudah mendapatkan kesimpulan yang substansial.


"Diwilayah Bima ini adalah sektor pertanian vital yang dimiliki. Belum lagi ditambah luas lahan yang sangat mencukupi. Hal ini membuat kami optimis dan terus melakukan inovasi demi kemajuan masyarakat tani di daerah Bima," katanya. 


Sementara itu, SPDP NTB II Sukarno Hazar Aswad menuturkan selain menyalurkan pupuk bersubsidi. PT. Petrokimia Gresik juga menyediakan produk pupuk non subsidi.


"Ini tujuannya menutupi kekurangan alokasi pupuk bersubsidi dengan kebutuhan petani," jelasnya.


Dengan produk baru yang ditawarkan perusahaan sambung dia, tentu sangat bermutu dan berkualitas. Sampai detik ini produk tersebut telah tersebar di wilayah Kabupaten Bima.


"Misalnya, NPK Phonska Plus, NPK Petro Ningrat, ZK, dan lain-lain," bebernya.


Pembuktiannya tambah dia, produk tersebut sudah menjadi pupuk andalan terhadap peningkatan produksi petani di kabupaten Bima. 


"Karena itu, kita akan terus mendukung peningkatan produksi pertanian yg berkelanjutan. Sesuai visi dan misi Bima "RAMAH JILID II," tandasnya.


#tot

Senin, 27 September 2021

Bantuan Benih Jagung Tidak Sesuai Usulan, Himasdo-Mataram Gedor Kantor Gubernur


Mataram, Inside Pos,-


Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melakukan pengadaan benih jagung varietas Bioseed. Anggarannya sekitar Rp4 miliar lebih. 


Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Tahap pertama sebanyak 24 ton dengan nilai kontrak Rp995.197.500. Sementara tahap kedua 85 ton. Dengan nilai kontrak Rp398.538.000.


Sebagai masyarakat mayoritas petani jagung, untuk wilayah Bima dan Dompu justeru mendapatkan benih yang tidak sesuai usulan.


Aimansyah, Koordinator Umum (Kordum) aksi menyebutkan, kelompok tani di Bima dan Dompu rata-rata mengusulkan benih bisi 18 dan NK. Namun, dilapangan justeru benih lain yang disalurkan.


"Jika bukan bisi 18 dan NK, di Bima-Dompu tidak cocok ditanam. Karena hanya dua benih itu yang sesuai kondisi tanah disana," sebut Aimansyah, pada media ini, Senin (27/09/2021).


Berdasarkan investigasi lapangan, Aimansyah membeberkan, benih yang diterima masyarakat justeru Pioner 35, Pertiwi 3, Nasa 29, HJ21 (Golden Premium), dan RK 457. 


"Ini bantuan tidak sesuai dengan usulan calon petani calon lahan (CPCL)," bebernya.


Belum lagi sambung dia, baru-baru ini di Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, masyarakat menerima bantuan benih Golden Premium 21 yang diduga kadaluarsa. Label tahun tanam 2020, namun ditempel dengan label baru tahun tanam 2021.


"kalau begini kan kasihan petani. Jagan lagi dibodohi," sesalnya.


Kaitan itu, Himpunan Mahasiswa Suku Donggo Mataram (Himasdo-Mataram) gedor kantor Gubernur NTB tadi pagi, Senin (27/09/2021). Dalam aksi unjuk rasa tersebut massa aksi membentangkan poster berisi protes terhadap Gubernur.


"Kami juga membawa keranda mayat sebagai bentuk hilangnya keperdulian pemerintah di NTB terhadap petani," bebernya.


Meski terjadi kericuhan, beruntung ketegangan tersebut tidak berlangsung lama. Massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.


#tot

Jumat, 24 September 2021

PT Petrokimia Gresik Canangkan Ketemu 205 KPL Melalui CV. Berkah Utama

 


BIMA- Inside Pos,-

Untuk hindari masalah penyaluran pupuk, PT Petrokimia Gresik milik BUMN mencanangkan agenda temu Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) resmi melalui Distributor CV Berkah Utama Bima, Kamis (23/9).


Kegiatan ini, diikuti sebanyak 205 KPL pada 11 kecamatan di Kabupaten Bima, yang mengikuti agenda pertemuan tersebut. Dihadiri tiga pembircara, yakni Sukarno Hajar Aswad, Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) NTB-II, Faqirurrahman selaku Petugas Penjualan Daerah (PPD) dan Rijalul Umam, sebagai Agronomis Mobil Uji Tanah (MUT).


Seperti dilansir Radar Tambora, pada pertemuan yang berlangsung di aula kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bima itu, untuk mensosialisasi dan melakukan pembinaan terkait aturan baru, agar dapat memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran.


"Sosialisasi dan pembinaan pada KPL ini akan berlangsung selama dua hari," ungkap Direktur CV Berkah Utama melalui Koordinator pelaksana, Jihadil Akbar, Kamis (23/9).


Hari pertama katanya, pertemuan dengan 121 KPL pada lima kecamatan di Kecamatan Monta, Donggo, Soromandi, Belo dan Palibelo. Dengan rincian, KPL di Kecamatan Monta 30 orang, Donggo 25 orang, Soromandi 20 orang, Belo 27 orang, dan Palibelo 19 orang.


Kemudian hari selanjutnya, Jumat (24/9) lanjut dia, pertemuan dengan 84 KPL pada enam kecamatan masing-masing kecamatan. "Kecamatan Ambalawi 14 orang, Sape 21 orang, Lambu 23 orang, Wawo 12 orang, Lambitu 4 orang dan Parado 10 orang," sebut pria yang biasa disapa Jihad ini.


Pada pertemuan itu ia menjelaskan,  merupakan untuk mensosialisasi pemupukan yang berimbang. Sekaligus menjelaskan regulasi penyaluran pupuk di lapangan. Serta implementasi dan sebagainya.


"Pertemuan ini, agar pengecer dan sejumlah KPL lebih profesional mejalankan tugas dan fungsi. Menjalankan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," jelas Jihad.


Adanya sosialisasa seperti ini katanya, agar mempersempit ruang untuk praktek yang dianggap melanggar saat di lapangan nanti. Seperti praktek penjualan pada petani di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan hal lainnya yang tidak diinginkan muncul kembali. Karena sejumlah pengecer dan KPL tersebut katanya, adalah tanggung jawab Distributor CV Berkah Utama.


"Jika nanti masih ditemukan praktek yang melanggar, kami akan keluarkan surat pemecatan," tegasnya.


Oleh karena itu, Jihad berharap kepada  semua pihak bekerjasama ikut untuk terlibat mengawasi pendistribusian nanti. Apalabila menemukan pengecer atau KPL masih mempraktekkan atau menyelewengkan ketentuan yang berlaku, segera lapor langsung laporkan.


"Kami akan segera menindaklanjuti dan mengambil keputusan," imbuhnya.


Ia berkomitmen, untuk menjaga kelancaran penyaluran pupuk sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T. Yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu. 


"Insya Allah kita tetap komit untuk menyikapi setiap persoalan yang terjadi," tegasnya. 


#Pena Bumi

Selasa, 31 Agustus 2021

Dinas Pertanian Lakukan Sosialisasi di Donggo

Foto Kasi pembibitan dan perbenihan saat melakukan sosialisasi di Desa O'o


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sosialisasi Ini Terkait Pendistribusian Benih Jagung Golden Premium 21 Dari Pemerintah


Setelah gencar isu penyaluran benih jagung Golden Premium 21 diduga kadaluarsa di wilayah Kecamatan Donggo Kabupaten oleh pemerintah. Dinas Pertanian melakukan sosialisasi di wilayah setempat,Minggu (29/08/2021), di Desa O'o.


Dalam sosialisasi itu, melalui Kasi pembibitan dan perbenihan, Amran, didampingi langsung Kades setempat. Juga perwakilan BPD, Babinsa, UPTD pertanian Donggo, serta tokoh masyarakat.


Dihadapan masyarakat, Amran menjelaskan, benih bantuan pemerintah pusat melalui Dinas pertanian kabupaten Bima tersebut sesungguhnya tidak kadaluarsa. 


"Terkait label baru yang ditempel itu bukan masa kadaluarsanya, tapi tahun kemasan benih," jelasnya.

Benih Golden Premium 21 yang diduga kadaluarsa


Kaitan itu kata Amran, masa expired benih Golden Premium 21 itu bulan Januari-februari tahun 2022. Dia menegaskan, bahwa tulisan tanam pangan tahun 2020 yang ditempel dengan tahun 2021 oleh PT. Golden Premium 21 Seed Indonesia, itu merupakan masa kemasan benih.


"Karena pencetakan benih Golden Premium 21 pada tahun 2020 kemarin terlalu banyak, makanya pengadaannya tahun 2021 ini," ujarnya.


Karena itu, lanjut Amran, benih Golden Premium 21 sangat berkualitas. Dia menghimbau, masyarakat tidak perlu khawatir terkait benih ini. Karena sebelum diedar, sudah dilakukan uji fisik melalui BPSB Kabupaten Bima.


"Jangan khawatir, sertifikat benih ada kok. Saya pastikan benih ini sangat berkualitas untuk ditanam. Sekali lagi, terkait adanya penempelan label baru kemasan yang dipermasalahkan. Saya katakan itu bukan tahun Kadaluarsa benih, tapi tahun kemasan," pungkasnya.


#tot

Sabtu, 28 Agustus 2021

Penyaluran Benih Jagung Golden Premium 21 Diduga Kadaluarsa, Ini Tanggapan Kabid Tanaman Pangan

foto: Benih jagung Golden Premium 21 yang disalurkan pemerintah yang diduga kadaluarsa


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sesuai dengan kemasan benih jagung hibrida Merk Golden Premium 21. Yang dikirimkan ke Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam rangka program pemerintahan pengadaan bantuan benih Jagung Hibrida Tahun 2021. 


Berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor benih 058.Benih/HK-JGG/SPK/07/2021 tanggal 2 Juli 2021, menuai kejanggalan masyarakat. Pasalnya, benih jagung Golden Premium 21 tersebut diduga kadaluarsa. Hal ini terjadi di wilayah Kecamatan Donggo Kabupaten Bima NTB.

Foto: panah atas label baru yang ditempel menutupi label asli. Sedangkan panah bawah label asli tahun tanam pangan 2020


Betapa tidak, kemasan benih 5 Kg ini ditempel dengan label baru dengan tahun tanam pangan Tahun 2021. Padahal pada label aslinya menganjurkan untuk tanam tahun 2020. Penyaluran benih tersebut disalurkan di tiga Desa di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Yakni Desa O'o, Palama, dan Rora.


"Kami kaget saat buka tempelan label luarnya. Ternyata berbeda dengan yang tertera pada label aslinya. Sudah jelas benih ini kadaluarsa, tentu tidak bisa ditanam" ujar Samsyiah, warga Desa O'o pada media ini, Sabtu (28/08/2021).


Senada dengan itu, Sri Suryani warga Desa O'o, pun mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku mendapat benih itu di Kantor Desa setempat. Karena gratis, dia merasa berterimakasih kepada pemerintah.


"Kalau sudah begini kan buat apa ditanam. Benih kadaluarsa kok," sesalnya.


Kepala UPTD pertanian Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Dura'uf menjelaskan, bantuan benih jagung Golden Premium 21 itu sumbernya dari pemerintah pusat untuk masyarakat di Kabupaten Bima. Salah satu wilayah penyalurannya di Kecamatan Donggo. 


Terkait adanya penempelan label baru tahun tanam 2021 pada benih Golden Premium 21. Pria asal Desa Kala ini mengaku, itu terjadi dari PT. Golden Indonesia Seed di Jakarta pusat langsung.


"Betul ditempal, tapi bukan kami yang melakukannya. Itu terjadi dari PT-nya langsung. Karena pengadaan benih ini langsung dari pusat," terangnya, dihubungi media ini via Handphone, Sabtu (28/08/2021).


Sementara Faria'ah, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa O'o mengaku, baru tahu ternyata label benih Golden Premium 21 ditempel Tahun 2021 oleh BPSB.


"Masalah ini saya baru tahu tadi pagi. Insya Allah hari Senin, kita melakukan sosialisasi di Desa O'o," janjinya.

Kabid Tanaman Pangan, Chairul Munir, SP

Secara terpisah, Kabid Tanaman Pangan Kabupaten Bima, Chairul Munir, SP menerangkan, awalnya pihak produsen dari pusat mengirim surat tembusan ke Dinas Pertanian Kabupaten Bima. Bahwa pencetakan kemasan benih jagung Golden Premium 21 itu melebihi pada tahun 2020.


"Tembusan suratnya ke kami. Sertifikat produk perusahaan ada kok. Itu sudah melalui uji fisik Badan Pengawasan dan Sertifikat Benih (BPSB) Kabupaten Bima. Karena itu pihak produsen menyampaikan ke PPK untuk menggunakan kemasan tersebut pada tahun 2021," terangnya, dihubungi media ini via WhatsApp, Sabtu (28/08/2021).

Sertifikat benih Golden Premium 21  


Untuk itu, Munir menegaskan, benih tersebut hasil produksi baru (Panen) pada Juli 2021. Namun sepengetahuan PPK Pusat menggunakan kemasan yang dicetak tahun 2020.


"Untuk kualitasnya dapat dibuktikan berdasarkan sertifikat perusahaan langsung. Sebelum di droping, benih ini sudah diuji fisik oleh BPSB Kabupaten Bima," tegasnya.


Munir menyampaikan, kepada masyarakat yang menduga benih Golden Premium 21 ini kadarluasa, saya tegaskan tidak. Karena sebelum benih ini disalurkan, sejak awal sudah dilakukan uji fisik.


"Jangan khawatir, Ini benih berkualitas untuk ditanam. Masa berlakunya juga sampai Bulan Januari-februari tahun 2022," tutupnya.


#tot

Rabu, 04 Agustus 2021

Bangkit Saat Corona, Tiga Sarjana 'Gila' Asal Kilo-Dompu Tanam Sayur Hidroponik



Dompu, Inside Pos,-

Modal Nekat, tiga pemuda asal  Desa Kilo Kabupaten Dompu bangun usaha Tanaman Sayur Hidroponik. Awal-awal Corona, Maret 2020 membuat mereka bangkit. Semula disangka sarjana 'gila' tukang kumpul botol plastik bekas, kini sudah bisa mandiri dengan omzet jutaan perbulan.Hidroponik Kilo Art Luar biasa!! 


Cerita awal sukses, Muh. Ramadhan, Thamrin  (sama-sama Alumni Kampus Muhammadiyah Mataram) dan Ardianur (Alumni STIE Bima) ketika ketiganya melihat peluang usaha. Di Kilo belum ada pasar sayur mayur segar. Hanya mengandalkan sayur lokal yang biasa dikonsumsi sejak lama. 


Ramadhan dan Ardianur yang saat itu jadi pengangguran melihat Thamrin ikut pelatihan tanaman Hidroponik di Mataram, melihat peluang bagus. Akhirnya ketiganya diskusi via handphone ketika pulang ke Kilo, ketiganya harus segera bangun usaha Hidroponik. Akhirnya Thamrin pulang kampung dengan modal ilmu Hidroponiknya. 

Tidak ada kesuksesan yang tidak menunai tantangan diawal merintis. Ya, namanya pemuda nganggur, jelas kendala modal hal utama. Ramadhan akhirnya mencoba meminta modal awal ke orang tua Rp. 500 ribu. Meski awal ditolak karena sering menghabiskan uang untuk usaha lainnya, akhirnya dikasih juga setelah diyakinkan oleh kedua temannya.


"Sebelumnya saya pernah dimodalin orang tua untuk budidaya ayam dan usaha lainnya tapi gagal," terang Ramadhan via Handphone, Rabu, 4/8 siang tadi


Modal awal itu, ketiganya membeli alat perlengkapan untuk hidroponik. Tapi tidak cukup untuk membeli pipa hidro. Ketiganya mendatangi teman SMA yang sudah sukses. Mereka mengutang  pipa untuk 300 lubang hidroponiknya seharga Rp. 500 ribu. Dengan perjanjian, hanya satu bulan saja.  



Tidak sampai disitu saja masa sulit ketiganya. Sudah berhasil dapat pipa, ketiganya belum mendapatkan benih sayur. Akhirnya ketiganya melakukan hal-hal positif untuk mendapatkan uang. Membantu menjual unggas orang tuanya Thamrin, mengumpulkan botol bekas semprot hama dan mengerjakan apa saja yang penting dapat uang. 


"Kami berhasil kumpul modal. Awal kami merintis hanya 300 lubang tanaman hidroponik," katanya


Sarjana 'gila' ini berbuah sukses. Masa sulit telah dilewati. Mereka membuka pasar hingga Bima Kota dan Kabupaten Dompu dan mencukupi kebutuhan sayur untuk warga sekitar. Agustus 2021 ini mereka berhasil membuat 1000 lubang untuk tanaman Hidroponik. 


"Jenis Tanaman, selada sawi pacoi, bayam marah, bayam hijau seledri, kangkung sama melon untuk eksperimen. Untuk kedepan kami mau kembangkan bawang merah," kata Ramadhan semangat


Kesuksesan ketiganya juga tidak lepas dari campur tangan dari Owner Susu Kuda 88 dan Teh Daun Kelor, Nasrin. Pengusaha yang tembus pasar internasional ini telah membantu 100 batang pipa hidro dari dana CSR miliknya.


"Kami dibantu bang Nasrin. Ini luar biasa untuk perkembangan tanaman Hidroponik kita. Terimakasih bang Nasrin," pungkasnya


#Pena Bumi


Kamis, 24 Juni 2021

Petani Menjerit, NPK Phonska Subsidi di Bima-Dompu Langka

 



Bima, Inside Pos,-

Miris, Beberapa  bulan terakhir ini, kebutuhan pupuk subsidi NPK Phonska di wilayah distribusi Bima-Dompu NTB langka. bahkan dibeberapa agen pengecer sudah tidak menyediakan pupuk subsidi untuk petani. 


Padahal, kebutuhan pupuk NPK Phonska masyarakat Bima-Dompu semakin meningkat. Tapi  tidak di imbangi ketersediaan stok di gudang. 


"Kami sangat susah mendapatkan pupuk NPK Phonska di Bima. Ini sudah berjalan berbulan-bulan" ujar Sarif petani di Bima. 


 Sarif menerangkan, pupuk subsidi sangat membantu masyarakat petani selama ini. Mestinya pemerintah harus lebih serius memperhatikan stok pupuk subsidi agar petani dapat meningkatkan hasil pertanian.


"Kami tidak bisa memproduksi hasil pertanian yang maksimal untuk ketersediaan pangan di NTB kalau pupuk subsidi langka," terangnya

 

Sarif berharap pihak produsen PT. Petrokimia Gresik untuk mendistribusikan NPK Phonska di wilayah Bima dan Dompu mengingat Potensi pertanian masih berjalan yang tentu membutuhkan pupuk.


"Pihak pemerintah harus segera koordinasi dengan pihak perusahan pupuk Phonska untuk kondisi kelangkaan segera diatasi," harapnya


#Pena Bumi