Kamis, 14 Maret 2019

DPO Pembunuh Lolos TNI, Keluarga ‘Dewa’ Blokade Jalan

Kapolres Bima langsung turun ke lokasi Blokade Jalan di Desa Rasabou, Kamis, 14 Maret 2019 Pagi tadi.
Bima, Inside Pos,-
Ratusan  Warga Rasabou melakukan Aksi Blokade Jalan di Desa Rasabou-Sila, Kamis, 14 Maret 2019 Pukul, 9.30 Wita hingga Pukul 11. 45 Wita . Gerakan  warga tersebut, buntut dari tidak maksimalnya kinerja  aparat Polres Bima menyelesaikan kasus pembunuhan 2 tahun silam yang menewaskan warga Donggo, Dewa Bakti Negara Alias Dewa.

Warga yang diketahui dari keluarga almarhum Dewa terpaksa harus blokade jalan. Dari aksi itu, puluhan kilometer jalan propinsi macet total. Bahkan dua ambulance yang membawa jenazah dari Mataram kesulitan lewat.

Koordinator Aksi, Iskandar, S.Sos mengaku kecewa sikap aparat Polres Bima yang tidak serius tangani kasus pembunuhan. Bahkan, 2 dari  4 DPO yang diungkap dalam fakta persidangan atas pelaku M. Arkam, lolos menjadi TNI-AD. Yakni, Muarif dan M. Jainudin alias HB.

“Dua Tahun sudah kami menunggu kepastian hukum dari Polres Bima, namun hingga saat ini tidak ada titik terang. Kami dari keluarga sangat kecewa dan menyesalkan kinerja Kapolres Bima yang tidak serius untuk tangkap pelaku pembunuhan,” teriak Iskandar saat melakukan orasi blokade jalan

Dalam orasinya juga, Pegiat LSM Kemanusian ini menduga adanya konspirasi antara penyidik yang tangani kasus pembunuhan dengan keluarga pelaku. Ini dikuatnya dengan proses penanganan yang beluim tuntas hingga berjalan dua tahun.

“Apa kinerja Penyidik selama ini,? Kami hanya diberikan janji belaka namun tidak ada hasil yang memuaskan keluarga almarhum. Bahkan oknum penyidik bernama Is Widodo SH baru meminta baranmg bukti berupa pakean korban setelah minggu lalu. Bagi kami, itu merupakan hal yang lucu dalam proses Lidik dan Sidik kasus pembunuhan kategori berat,” sorotnya

Aksi Blokade jalan picu kemacetan jalan sepanjang puluhan  kilometer dari Desa Rade hingga Cabang Donggo Desa Leu

Selain Iskandar, Paman kandung korban Hikmah juga menyoroti sikap apatis Polres Bima tuntaskan kasus yang menewaskan keponakannya. Ia heran dengan lolosnya DPO pembunuhan menjadi anggota TNI. Bahkan keluarga tahu keberadaan kedua DPO yang lolos jadi TNI. Muarif sedang menjalani Pendidikan Kejuruan Kostrad di Revisi I di Cilodong, Depok sedangkan Muhammad Zainuddin Alias HB sedang menjalani Pendidikan Dasar TNI di Rindam XII Singkawang Kalimantan Barat.

“Kok bisa lolos DPO itu. Berarti  ada dokumen negara yang di manipulasi oleh Pemerintah Kabupaten Bima (Pemdes Doridungga dan Cacatan Sipil dan Kependudukan). Ini menandakan ada kesengajaan institusi negara dalam kaitan lolosnya DPO jadi TNI,” ujarnya

Hikmah menegaskan, tidak akan berhenti menyuarakan terkiat kasus tersebut. Pria Kelahiran Rasabou-Sila ini mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di Istana Negara, Mabves Polri dan Mabes TNI jika dalam waktu 4 X 24 jam, pelaku tidak ditangkap dan diadili diwilayah hukum Polres Bima.

“Kami dari keluarga almarhum sudah sepekat akan segera berangkat kejakarta jika tuntutan kami tidak direspon secepatnya. Ini bentuk sikap tegas kami dari keluarga yang sudah muak dengan janji palsu selama ini,” tegasnya

Sementara itu, Kapolres Bima, AKBP Bagus S. Wibowo, S.IK yang datang langsung di lokasi mengaku menyesalkan tindakan keluarga Almarhum Dewa Bakti Negara melakukan blokade jalan. Ia meminta agar aksi tersebut terakhir kali dilakukan di Kecamatan Bolo.

“Saya kaget dan menyesalkan tindakan ini karena merugikan pengguna jalan. Jika ada hal yang ingin disampaikan, keluarga Dewa harusnya langsung ke ruangan saya,” ucapnya dihadapan massa aksi

Perwira dua melati dipundaknya ini menegaskan akan memeprtaruhkan jabatannya jika kasus pembunuhan tidak tuntas ditangannya.

“Leher saya taruhannya jika kasus ini tidak tuntas. Kami sudah lakukan koordinasi dengan aparat TNI di Mabes terkait tuntutan keluarga almarhum,” akunya

Kapolres beberkan jika sudah beberapa kali pihak Kostrad dari unsur TNI di Jakarta mendatangi Polres Bima terkait penuntas kasus tersebut.

“Kami tidak tinggal diam. Terkait meteri kasus tersebut belum bisa saya jelaskan secara detail diruang terbuka. Saya sarankan agar keluarga Almarhu,m datang diruangan saya untuk informasi pastinya,” pungkasnya

Pantauan langsung Inside Pos, Kapolres bersama Danramil Bolo turun langsung ke lokasi Blokade. Warga pengguna jalan Apreasiasi kehadiran Kapolres karena mampu yakinkan Keluarga korban untuk membuka Blokade Jalan.


#Ryan

Tidak ada komentar: