Kamis, 10 November 2022

Kolaborasi OJK dan Pemuda Muhammadiyah, Masifkan Literasi Keuangan Generasi Muda

 



MATARAM- Inside Pos,- 


Perencanaan keuangan penting bagi generasi muda dalam menghadapi ancaman resesi dan inflasi di masa depan. Pemahaman ini coba dibangun Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB dalam seminar literasi keuangan, Rabu (9/11).


Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram Iskandar mengatakan, peningkatan pemahaman terhadap pengelolaan keuangan bagi generasi muda sangat dibutuhkan. ”Penting untuk meraih tujuan hidup, cita-cita juga kan butuh biaya. Sebab hidup itu tidak selalu berada di atas,” kata Iskandar.


Melek terhadap pengelolaan keuangan tidak melulu soal menabung dari pendapatan yang diperoleh. Tapi juga bagaimana agar cerdas dalam berinvestasi.


Kata Iskandar, sekarang ini banyak bermunculan platform digital menawarkan investasi keuangan. Beberapa di antaranya bahkan terlihat sangat menguntungkan. Namun di balik itu, aktivitas investasi tersebut justru mengarah pada investasi bodong hingga perjudian.


”Supaya tidak menjadi korban, generasi milenial dan generasi Z harus diedukasi lebih masif. Karena itu harapannya dengan seminar ini, kawan-kawan generasi muda bisa lebih melek soal literasi keuangan,” bebernya.


Kasubbag IKNB dan PAM OJK NTB Muhammad Abdul Mannan mengatakan, keuangan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam perekonomian Indonesia. Karena itu, kegiatan pada sektor keuangan harus diawasi agar berjalan dengan lancar.


”OJK menjadi lembaga yang berperan mengawasi kegiatan sektor keuangan ini,” katanya.


Dalam paparannya, Abdul Mannan menerangkan tips untuk perencanaan keuangan. Yakni dengan membagi empat bagian dari pendapatan yang diperoleh. Antara lain, 10 persen untuk biaya sosial; 20 persen tabungan, investasi, dan proteksi; 30 persen cicilan utang; dan 40 persen sebagai biaya rumah tangga.


Generasi muda harus memahami dengan baik soal kondisi keuangannya. Kebebasan finansial bukan diukur dari seberapa besar pendapatan. Namun, apakah pendapatan tersebut bisa menutupi segala kebutuhan.


”Harus bisa dipisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Dan bijak juga dalam berutang,” imbaunya.


Selain itu, Abdul Mannan juga membeberkan bagaimana tips untuk berinvestasi. Serta ciri-ciri investasi ilegal. ”Sebelum investasi, pastikan 2L, legal dan logis,” tandas Abdul Mannan.


Ketua Panitia Seminar Literasi Keuangan Sarif Hidayat mengatakan, seminar ini diharapkan bisa membantu generasi milenial dan generasi Z untuk sadar keuangan. Kondisi era digital yang serba terbuka membuat semua anak muda mudah mengakses segala informasi. Sehingga literasi menjadi kunci untuk menghindari kesalahan dalam mengelola dan memilih platform investasi.


Komitmen ini juga segendang sepenarian dengan program kerja yang dirancang Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram. Bagaimana agar memasifkan gerakan literasi keuangan pada semua kelompok dan kalangan. Lebih-lebih Kota Mataram sebagai episentrum perkembangan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.


#Pena Bumi

Tidak ada komentar: