Tampilkan postingan dengan label Pembangunan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembangunan. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Mei 2023

Rusak Parah Puluhan Tahun, Warga Wadukopa-Bima Perbaiki Jalan Pemerintah Secara Swadaya



Bima, Inside Pos, 

Setelah puluhan tahun enggan diperbaiki Pemkab Bima, masyarakat Desa Wadukopa, Kecamatan Soromandi memutuskan bergotong royong memperbaiki jalan rusak  di desa setempat dengan anggaran swadaya, Minggu, (21/5). Sejauh ini, warga telah menyewa alat berat untuk memperbaiki jalan tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Wadukopa Budiman, S.Pd.  Menurut dia, seluruh biaya perbaikan jalan tersebut murni swadaya masyarakat. 

"Saya yang hendel perbaikan jalan ini," ujarnya, Senin (22/5).

Tokoh masyarakat setempat, Ir. H. Tafsir menyatakan gerakan swadaya tersebut terjadi karena komunikasi yang baik berbagai elemen masyarakat dan Pemerintah Desa. Disinggung itu jalan kewenangan Pemerintah, dia nampak menunjukan keprihatinan.

 “Kerusakannya sudah terlalu parah,” ungkapnya.

Pimpinan Himpunan Mahasiswa Soromandi Mataram (HIMSI) Fandri Rahmad menyorot secara tegas perbaikan swadaya jalan Pemerintah itu. Meski demikian, dia mengaku menghormati kegiatan masyarakat yang ia sebut membantu mengurangi tanggung jawab Pemerintah.

  “Ini tidak akan terjadi jika anggaran Rp. 1 Miliar yang mestiya ada dalam dokumen APBD 2023, tidak dihilangkan sebelum penetapan APBD oleh Bupati dan ketua DPRD,” tegas Fandri.

Putra kelahiran Desa Wadukopa ini merasa penghilangan anggaran tersebut adalah politik kotor. Setelah sejumlah elemen mahasiswa dan pemuda konsisten  suarakan aspirasi masyarakat.

“Apapun alasannya, tidak peduli karena ada dendam Bupati atau tidak, cara itu sungguh tidak pantas ditunjukan” tegasnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini, warga telah menyewa alat berat  untuk menggali parit sepanjang 2 Kilo Meter dan memperbaiki bahu jalan. Warga juga nantinya akan membeli beton molen untuk mengecor 1 Kilo Meter jalan, yang mengalami kerusakan terparah, dari total jalan rusak yang ada.

Sebagai informasi jalan sepanjang 1 Kilo Meter yang akan diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat itu seharusnya bisa diperbaiki melalui anggaran Rp. 1 Miliar dari APBD Bima 2023. Namun anggaran tersebut diduga “dicopet” oknum tertentu, hingga mendadak hilang dari APBD. 

Padahal berbagai sumber informasi yang dihimpun media ini, dari sejumlah anggota DPRD mengakui anggaran tersebut telah dibahas, disetujui dan ditetapakan bersama Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

#Pena Bumi

Kamis, 04 Mei 2023

Anggaran Perbaikan Jalan Soromandi-Donggo 'Hilang', Mahasiswa Mataram Kritik Bupati Bima dan Legislatif

 


Mataram, Inside Pos,-

Himpunanan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM) dan Himpunan Mahasiswa Soromandi Mataram (HIMSI) kompak angkat suara, menyusul raibnya APBD 2023 sebesar 1 Miliar untuk perbaikan Jalan Wadukopa-Kala. 

Ketua umum HMDM Ashabul Sahid  menyatakan bahwa Pemkab Bima melalui Dinas PUPR telah mengusulkan anggaran 1 Miliar demi perbaikan jalan tersebut. Usulan itu kemudian mendapatkan persetujuan Tim  badan anggaran DPRD Bima.

"Setelah disepakati bersama, anggaran tersebut hilang. Padahal jalan tersebut telah rusak selama 7 tahun. Bupati Bima dan oknum DPRD Bima telah melakukan praktik politik yang menjijikan. Ini keruntuhan moral yang mencoreng harkat dan martabat masyarakat Donggo Soromandi," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (4/5).

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa diduga motif penghilangan tersebut bertendensi sakit hati dan dendam Bupati atas kritik pemuda dan mahasiswa. Meskipun begitu, Sahid menyarankan agar Bupati profesional.

"Jika benar, sebaiknya Bupati arif mencerna kritik. Selain itu, jangan jadikan hak publik dikorbankan demi pemenuhan dendam Bupati," pintanya.

Ketua Umum Himsi Mataram, Fandri Rahmat menyatakan bahwa yang dilakukan Bupati dan oknum DPRD menjadi contoh yang kurang pantas diteladani publik.

"Kami bayar pajak dan berhak untuk tidak dipermainkan seperti ini. Mewakili teman-teman Himsi, kami mendesak Pemerintah bertanggungjawab. Kembalikan hak kami, perbaiki segera mungkin jalan di Desa wadukopa dan Desa Kala," terangnya.

Lebih lanjut mahasiswa kelahiran Desa Wadukopa itu menghimbau agar Pemkab melaksanakan tanggungjawab secara adil.

"Perbaiki seluruh jalan rusak di Kecamatan Donggo dan Soromandi. Demikian juga seluruh jalan rusak di seluruh wilayah kewemangan Pemkab Bima,"

Dia pun menghimbau agar pimpinan daerah tidak alergi dengan kritik. Apalagi merespon kritik dengan perasaan dendam yang pada akhirnya merugikan masyarakat dan daerah.

"Pemimpin harus bijaksana," pungkasnya.


Pena Bumi

Masyarakat Parado Tagih Janji Gubernur NTB, Perbaikan Ruas Jalan Kecamatan Parado



Mataram, Inside Pos,-

Lebih dari 10 KM, jalan di Kecamatan Parado mengalami rusak parah. Akses jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang hubungkan warga Parado dengan Kecamatan lain. Termasuk Dompu.  

Berdasarkan keterangan dari Ketua IPPERMA-PARBI Mataram, Hasinah menyampaikan bahwa sebelumnya gabungan Kepala Desa Se kecamatan Parado bersama Camat Parado menghadap Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Ridwan Syah dan secara langsung. Para Kades itu, menyampaikan kondisi jalan yang semakin parah, bahkan baru-baru ini banyak korban luka dan kesulitan bagi warga yang sakit, hamil untuk rujuk ke Ruma Sakit Daerah. 

"Kemarin sudah bertemu Gubernur NTB dan Kadis PUPR Provinsi NTB dengan gabungan Kepala Desa se Kecamatan Parado, berdasarkan informasi bahwa Gubernur NTB dan Kadis PUPR menyampaikan anggaran ruas jalan parado masuk dalam Perencanaan tahun 2023, dan kami menagih janji itu, sebagai bentuk evaluasi hasil pertemuan tersebut," terang Ketua IPERMA-PARBI melalui pesan WhatsApp, Kamis 4 Mei tadi. 

Selain itu, gerakan menagih janji dan mosi tidak percaya masyarakat parado juga di lakukan oleh Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Parado, aksi gerakan 100 koin untuk menambal jalan berjalan beberapa hari belakangan ini. Bagi IMAPPA pemerintah telah mengingkari janji nya kepada masyarakat parado. 

"Kami meneruskan gerakan yang di bangun oleh teman-teman kami Mahasiswa parado di Bima, gerakan 100 koin ini menandakan pemerintah telah buta dan tuli, parado bukannya bagian dari NTB? Maka kami akan melakukan aksi di depan kantor Gubernur NTB dan Dinas PUPR Provinsi NTB, dengan tuntutan perbaikan Jalan dan mendesak gubernur NTB untuk turun langsung melihat kondisi jalan kami di parado, dan bahkan jika tuntutan kami tidak di tanggapi kami akan berkemah dan bermalam di kantor Dinas PUPR maka jangan tutup mata dan telinga" cetusnya

Perbaikan jalan menjadi atensi masyrakat parado di akhir kepemimpinan ZULROHMI, dan harapan mayarakat kecamatan parado dapat di perhatikan oleh pemerintah provinsi NTB, disadari bahwa pembangunan jalan butuh biaya besar, selain memastikan masuk dalam perencanaan sebagaimana dikatakan bahwa itu Janji Gubernur NTB dan Dinas PUPR Provinsi NTB, agar dapat diperbaiki sementara melalui anggaran perawatan jalan.

"Sekali lagi jalan sepanjang 10 KM itu sangat rusak parah, kami siap bayar tiket pulang pergi Pak Gubenur NTB jika mau melihat kondisi jalan kami di parado, dan kami sedang konsolidasi untuk Aksi, dengan ke ingin kami untuk pastikan  ruas jalan parado masuk dalam perencanaan untuk dibangun oleh pemerintah Provinsi NTB, dan untuk jangka pendeknya kami mendesak agar dilakukan perawatan jalan yang sudah banyak berlubang dan rusak" tandas Hasinah

Ditambahkan bawah aksi yang akan dilakukan oleh IPERMA-PARBI MATARAM dengan menduduki kantor PUPR Provinsi NTB, sampai tuntutan mereka terpenuhi, berdasarkan hal tersebut, konsolidasi mahasiswa dan pemuda parado mataram agar mendapat perhatian serius oleh pemerintah Provinsi NTB.

"Kami sampaikan kepada Gubernur NTB, kami akan konsolidasikan jika apa yang menjadi harapan seluruh mayarakat parado tidak ada kejelasannya maka PERTAMA kami akan berkemah berbulan-bulan di Kantor PUPR Provinsi NTB, dan KEDUA jika tidak ada sikap yang jelas dari Pemerintah Provinsi NTB maka sikap kami akan keluar dari sistem pemerintahan dan adminstrasi pemerintah provinsi NTB, segala konsekuensinya kami tanggung bersama masyarakat Parado" tutupnya. 

Mengenai aksi yang akan di lakukan oleh IPPERMA PARBI Mataram, masih dalam tahap konsolidasi. 


#Pena Bumi

Rabu, 17 Agustus 2022

Pemerintah Tutup Mata, Nurdin Donggo Inisiatif Timbun Jalan Rusak

Potret jalan menurun Desa O'o Kecamatan Donggo, yang sering kali terjadi kecelakaan.

Kabupaten Bima, Inside Pos,-

Sungguh miris, potret wajah jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer antara dua Desa di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menuai  banyak sorotan dikalangan muda dan masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan yang berada dari Desa O'o menuju Desa Kala Kecamatan setempat rusak parah.


Akibatnya, tak sedikit pengguna Roda dua dan roda empat mengalami kecelakaan. Kondisi jalan yang licin serta berlubang membuat anak sekolah juga sering berjatuhan saat berkendara.


Wajah jalan yang mirip sungai itu membuat Nurdin, warga Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima mengeluh. Dia menyesalkan atas sikap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima, seolah apatis terhadap kondisi jalan lintas Desa O'o dan Kala membengkak rusak.


"Bayangkan, sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak begini. Tak kunjung diaspal," sesal Nurdin saat diminta keterangan kemarin, Selasa, (16/8/2022).


Karena itu, sambung dia, tak sedikit masyarakat yang melintasi jalan setempat mengalami kecelakaan berat. Dia mengungkapkan sikap keprihatinannya terhadap anak sekolah sering "adu body" dengan batu akibat jalan rusak.


"Saya merasa kasihan terhadap anak-anak sekolah. Belum sampai rumah sekolah mereka sudah dihadapkan masalah jalan rusak dan berlubang. Apalagi tepat dijalan menurun ini, mereka sering berjatuhan," ungkap Nurdin.


Tak tega melihat generasi Bangsa terluka sebelum mengejar cita-cita. Membuat Nurdin seorang diri menimbun jalan berlubang sepanjang 100 meter pakai tanah (tepat di jalan menurun di ujung Desa O'o).


"Saya timbun sendiri, bahkan tiga kali saya melakukannya. Tapi tetap aja rusak. Namanya jalan menurun, datang hujan tanah yang ditimbun terkikis lagi," bebernya.


Nurdin berharap, pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima melirik pembangunan di Kecamatan Donggo. Terutama pengaspalan jalan yang rusak parah lintas Desa O'o dan Kala ini.


"Semoga pemerintah daerah tergerak hatinya untuk segera melakukan pengaspalan. Desa O'o sebagai sentral kegiatan Kecamatan tidak seharusnya memiliki jalan rusak seperti ini," pintanya.

LTDS melakukan blokade jalan di Desa Wadukopa sebagai bentuk aksi protes terhadap Pemkab dan DPRD, Rabu (17/8/2022).


Terkait jalan rusak ini memicu reaksi keras dari Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS). Pada Selasa (16/8/2022) kemarin, mereka melakukan penanaman pohon pisang tepat di jalan menurun Desa O'o Kecamatan Donggo. Setiap pohon pisang yang ditanam, mereka menempel poster wajah Bupati dan wakil Bupati serta anggota DPR Dapil III bertuliskan 'inilah wajah orang yang bertanggungjawab atas kerusakan jalan raya di Kecamatan Donggo'.


"77 Tahun Indonesia merdeka masyarakat Donggo masih dijajah kerusakan infrastruktur. Tak hanya di Desa O'o, di Desa lain di Kecamatan Donggo ini pun mengalami kerusakan jalan yang sama. Seperti jalan lintas Dusun Kamunti Desa Mpili serta Desa Mbawa. Kerusakan tersebut terjadi bertahun-tahun," beber Kur'an, Kordinator umum LTDS pada media ini.


Aktivis Mataram ini juga menyoroti pembangunan di Kecamatan Soromandi. Dia menilai, selama memimpin IDP-Dahlan, hanya jalan di Desa Punti yang sempat diperbaiki. Sedangkan jalan di Desa Wadukopa dibiarkan tak terurus.


"Di semua Kecamatan di Kabupaten Bima mungkin mengalami nasib yang sama. Infrastruktur jalan tidak menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Bupati dan DPRD tidak punya niat baik memenuhi hak dasar masyarakat. Mereka buta melihat kenyataan pembangunan," sesal Kur'an.


Tepat pada hari ini, Rabu (17/8/2022) masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 77 Tahun dengan semangat nasionalisme. LTDS justeru melakukan blokade jalan di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan anggota DPRD Dapil III serta Ketua DPRD. Seolah tidak memiliki nurani untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Bima.

#Tot.

Rayakan Hari Kemerdekaan, Mahasiswa Suku Donggo Pajang Foto Bupati dan Legislator di Jalan Berlubang



Bima, Inside Pos,-

"Inilah Wajah yang Bertanggungjawab Atas Kerusakan Jalan Bima,"tulis mahasiswa di Baliho bergambar Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE dan H.M Dahlan M. Noer, Selasa, 16 Agustus 2022 kemarin. 



Menyambut peringatan 77 tahun Indonesia Merdeka, Puluhan mahasiswa yang terhimpun pada Laskar Terpelajar Donggo dan Soromandi (LTDS) mengibarkan bendera merah putih dan menanam Pohon Pisang diatas jalan rusak yang menghubungkan Desa O'o dan Desa Kala Kecamatan Donggo, Selasa (16/8). 


Tidak hanya itu, mahasiswa juga menggantung baliho besar  yang memuat wajah Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, Ketua DPRD Bima dan sejumlah anggota DPRD Dapil pada batang pohon pisang yang ditanam di jalan rusak itu. 


Mahasiswa menilai,  wajah-wajah itulah yang harus bertanggungjawab atas kerusakan jalan di Kabupaten Bima.


Kordinator lapangan (Korlap), Murad Fadirah menegaskan jika aksi pajang foto penguasa di Bima dilakukan untuk mengajari Pemerintah tentang arti kemerdekaan yang sejati.


"Ini cara kami menyambut 77 tahun Indonesia Merdeka. Kita ingin kabarkan pada negara dan masyarakat luas bahwa disaat gagap gempita Pemerintah menggelar upacara kenegaraan, disini masyarakat kami berjibaku dengan tanda-tanda penjajahan," cetusnya


Lanjut Korlap,  Pemerintah Daerah telah lama tutup mata dan telinga atas harapan masyrakat yang menginginkan jalan itu diperbaiki. 


"Diberbagai Desa di Kecamatan Donggo dan Soromandi jalan kewenngan Pemkab Bima, mengalami kerusakan jalan selama bertahun-tahun. Semoga dengan cara ini Pemerintah Daerah mau walau terpaksa membuka mata dan mendengar harapan masyarakat," terangnya 


Sementara Kordinator Umum (Kordum) Wahyudin Al-Walid menuturkan bahwa langkah yang dilakukan LTDS itu pesan simbolik pada Bupati Bima sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Daerah sekaligus pesan simbolik pada Ketua DPRD beserta jajarannya.


"Pemda Bima harus belajar memahami kenyataan bahwa dimanapun ada kerusakan jalan selama bertahun-tahun di tanah Bima disitu mengisaratkan ada ketidakadilan kebijakan publik," ungkapnya.


Wahyu mengaku heran dengan enggannya Pemkab Bima dan DPRD Bima melaksanakan kewajiban dasar membenahi infrastruktur jalan.


"Kita punya APBD setiap tahun hampir 2 triliun. 6 tahun Bima ramah, jalan-jalan rusak di Kabupaten Bima justru semakin mengkhawatirkan. Apakah Pemkab harus selalu diingatkan dijalan raya," sentilnya.


Mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Kota Malang ini menambahkan bahwa di Kecamatan Donggo dan Soromandi saja, separuh jalan yang menghubungkan berbagai desa mengalami kerusakan.


"Didesa O'o, Kala, Mpili, dan Mbawa kondisi jalan sangat memprihatinkan. Demikian juga di Desa Wadukopa. Jalan rusak ini juga setiap hari dilalui Pemerintah Kecamatan, bahkan pimpinan daerah. Namun mengapa jalan ini semakin rusak," pungkasnya.


 

Mahasiswa dari suku Donggo ini memberikan beberapa tuntutan dalam aksinya kali ini, diantaranya, Mendesak Pemda Bima (Bupati/DPRD) memperbaiki jalan rusak di Desa Kala dan O'o melalui APBD-P 2022. Perbaikan seluruh jalan rusak di Kecamatan Donggo dan Soromandi melalui APBD  2023. Pemda Bima memulihkan seluruh jalan rusak di Kabupaten Bima. Mendesak Pemda untuk transparan dalam kebijakan dibidang Infrastruktur dan Mendesak kebijakan publik dibidang Pembangunan dilakukan melalui proses-proses yang manusiawi dan demokratis. 


#Pena Bumi

Senin, 09 Mei 2022

Jalan di Soromandi Rusak Parah, Aktivis PMII Desak Gubernur NTB Segera Perbaiki



 Bima, Inside Pos,-

Bima. Jalan lingkar utara kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak parah. Namun sampai saat ini Tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah provinsi NTB, sehingga terus memberikan dampak terhadap macetnya aktivis masyarakat setempat. 


Merespon hal itu, salah satu aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bima, Sukirman mendesak pemerintah provinsi NTB untuk segera memberikan perhatian khusus dan memperbaiki jalan rusak tersebut. 


"Pemerintah provinsi NTB di bawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E harus responsif terhadap aspirasi kami. Karena ini berdasarkan kondisi objektif yang dialami oleh masyarakat sejak sejumlah ruas jalan di soromandi tepatnya di Desa kananta dan sekitarnya rusak parah,"beber Sukirman yang saat ini tengah mejabat sebagai sekretaris PMII Bima kepada awak media, Senin (09/5/2022). 


Aktivis asal desa sai kecamatan soromandi ini menyampaikan, dampak dari rusaknya jalan ini akan memberikan pengaruh pada macetnya perputaran ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda kehidupan berbangsa dan bernegara. 


"Apalagi di musim panen petani jagung dan petani bawang ini, jelas akan memberikan dampak signifikan. Misal kurangnya minat pembeli jagung dan bawang merah di wilayah soromandi karena jalan rusak, sehingga perekonomian masyarakat menurun,"jelasnya.


Disisi lain, Suky sapaan akrabnya memberikan apresiasi terhadap Gubernur NTB karena telah memperbaiki jembatan kananta. Tapi persoalan jalan rusak, juga harus menjadi perhatiannya. 


"Kami mengapresiasi kinerja pak gubernur terhadap perbaikan jembatan kananta, namun kami juga berharap agar persoalan jalan rusak ini bisa di atensi sesegera mungkin,"pungkasnya. (**).