Sabtu, 23 Oktober 2021

Menapaki Jejak Sultan Muhammad Salahuddin, Tim dari Kementerian Pertahanan RI datang ke Bima



Bima, Inside Pos,-

Tim verifikasi dari Kementerian Pertahanan RI bertandang ke Bima, Jum'at, 22/10. Kehadiran pejabat dari Kementerian Pertahanan RI ini dalam rangka mengumpulkan data tambahan jejak Sultan Salahuddin untuk syarat dijadikan sebagai Pahlawan Nasional. 


Tim ini dipimpin langsung oleh Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strategi Pertahanan (Ditjen Strahan) Brigjen TNI Tandyo Budi R, S.Sos. 


Tandyo dalam sambutannya ungkapkan, kehadiran tim verifikasi dari Kementerian Pertahanan berdasarkan instruksi  langsung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 


"Dari petunjuk Bapak Prabowo, Kami langsung membentuk tim untuk datang mengumpulkan data tambahan soal jejak Sultan Bima, Muhammad Salahuddin dalam kiprahnya pada momentum Kemerdekaan RI," ungkapnya


Jendral Tentara ini mengaku, awal November ini tim harus menyusun telaah untuk pengusulan nama-nama pahlawan ini ke Presiden.


"Ketika surat usulan tiba di meja kami, tim langsung buat agenda mendatangi Bima. Semoga ini bisa dibawa sesuai dengan waktu yang direncanakan.  Ini tugas urgen yang harus kami selesaikan," terangnya. 


Ia juga mengaku, dari beberapa literasi yang menulis tentang Muhammad Salahuddin, Jendral ini kagum tentang doktrin Sultan soal  wanita yang diposisikan sebagai makhluk mulia. Tidak bisa dilecehkan. 


 "Dari rahim wanita yang kuat dari Bima, Tidak heran, banyak warga Bima di Jakarta sukses menjadi Pejabat negara dan pengusaha. Orang Bima memiliki konsisten dalam mengampai cita-cita," pujinya


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Drs, Andi Sirajudin, M.Ap menjelaskan dinasnya merupakan OPD teknis yang menangani pengusulan nama-nama pahlawan di tingkat daerah. 


“Paling menonjol dilakukan Sultan Muhammad Salahuddin yaitu, Saat situasi carut marut Republik kita masa itu, Sultan mengirim sejumlah putra terbaik Bima untuk belajar ke Mesir. Semua kebutuhan ditanggung Kesultanan dengan menyiapkan lahan garapan untuk menopang kehidupan pelajar Bima di luar negeri," ungkapnya mengirim putra daerah untuk belajar ke 


Kadis Sosial juga mengaku,  sudah 3 kali mengusulkan Sultan Muhammad Salahudin menjadi Pahlawan Nasional ke Presiden.


"Sejak diusulkan tahun 2019 lalu. Kami sangat optimis lolos. Kami minta doa masyarakat Bima” imbuhnya


Pengurus Yayasan Islam Bima, Abubakar Ma'lu menyampaikan harapan besarnya agar Sultan Bima ke-XIII Muhammad Salahuddin Bima, ditetapkan sebagai pahlawan Nasional. 


"Sultan Bima ke-XIII Muhammad Salahuddin Bima ditetapkan menjadi pahlawan Nasional diantaranya karena Sultan Muhammad Salahudin adalah tokoh pendidikan Islam," ujarnya


Tidak hanya itu, Sultan juga dikenal sebagai pahlawan bagi wanita Bima  dari Ian Fu (nikah paksa). Agar wanita Bima tidak dilecehkan oleh Jepang, Sultan melakukan inesiasi agar para wanita Bima mengunyah kapur sirih (mama,Bahasa Bima) Nika Baronta. 


"Beliau juga Mendirikan organisasi pergerakan menuju kemerdekaan seperti organisasi rukun wanita pada tahun 1930,"jelasnya


Sultan merupakan tokoh yang inklusi, terbuka, tidak memandang suku dan ras. Seperti mendatangkan guru-guru nasrani. Sultan merupakan tokoh pembangunan, karena banyak bangunan saat masa beliau memerintah masih bertahan. Satu diantaranya, adalah ASI Mbojo. 


"Masih banyak lagi indikator lain yang membuktikan Sultan Salahuddin Bima layak menjadi pahlawan Nasional," paparnya.


#Pena Bumi

Tidak ada komentar: