Tampilkan postingan dengan label Pembangunan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembangunan. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Mei 2023

Rusak Parah Puluhan Tahun, Warga Wadukopa-Bima Perbaiki Jalan Pemerintah Secara Swadaya



Bima, Inside Pos, 

Setelah puluhan tahun enggan diperbaiki Pemkab Bima, masyarakat Desa Wadukopa, Kecamatan Soromandi memutuskan bergotong royong memperbaiki jalan rusak  di desa setempat dengan anggaran swadaya, Minggu, (21/5). Sejauh ini, warga telah menyewa alat berat untuk memperbaiki jalan tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Wadukopa Budiman, S.Pd.  Menurut dia, seluruh biaya perbaikan jalan tersebut murni swadaya masyarakat. 

"Saya yang hendel perbaikan jalan ini," ujarnya, Senin (22/5).

Tokoh masyarakat setempat, Ir. H. Tafsir menyatakan gerakan swadaya tersebut terjadi karena komunikasi yang baik berbagai elemen masyarakat dan Pemerintah Desa. Disinggung itu jalan kewenangan Pemerintah, dia nampak menunjukan keprihatinan.

 “Kerusakannya sudah terlalu parah,” ungkapnya.

Pimpinan Himpunan Mahasiswa Soromandi Mataram (HIMSI) Fandri Rahmad menyorot secara tegas perbaikan swadaya jalan Pemerintah itu. Meski demikian, dia mengaku menghormati kegiatan masyarakat yang ia sebut membantu mengurangi tanggung jawab Pemerintah.

  “Ini tidak akan terjadi jika anggaran Rp. 1 Miliar yang mestiya ada dalam dokumen APBD 2023, tidak dihilangkan sebelum penetapan APBD oleh Bupati dan ketua DPRD,” tegas Fandri.

Putra kelahiran Desa Wadukopa ini merasa penghilangan anggaran tersebut adalah politik kotor. Setelah sejumlah elemen mahasiswa dan pemuda konsisten  suarakan aspirasi masyarakat.

“Apapun alasannya, tidak peduli karena ada dendam Bupati atau tidak, cara itu sungguh tidak pantas ditunjukan” tegasnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini, warga telah menyewa alat berat  untuk menggali parit sepanjang 2 Kilo Meter dan memperbaiki bahu jalan. Warga juga nantinya akan membeli beton molen untuk mengecor 1 Kilo Meter jalan, yang mengalami kerusakan terparah, dari total jalan rusak yang ada.

Sebagai informasi jalan sepanjang 1 Kilo Meter yang akan diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat itu seharusnya bisa diperbaiki melalui anggaran Rp. 1 Miliar dari APBD Bima 2023. Namun anggaran tersebut diduga “dicopet” oknum tertentu, hingga mendadak hilang dari APBD. 

Padahal berbagai sumber informasi yang dihimpun media ini, dari sejumlah anggota DPRD mengakui anggaran tersebut telah dibahas, disetujui dan ditetapakan bersama Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

#Pena Bumi

Kamis, 04 Mei 2023

Anggaran Perbaikan Jalan Soromandi-Donggo 'Hilang', Mahasiswa Mataram Kritik Bupati Bima dan Legislatif

 


Mataram, Inside Pos,-

Himpunanan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM) dan Himpunan Mahasiswa Soromandi Mataram (HIMSI) kompak angkat suara, menyusul raibnya APBD 2023 sebesar 1 Miliar untuk perbaikan Jalan Wadukopa-Kala. 

Ketua umum HMDM Ashabul Sahid  menyatakan bahwa Pemkab Bima melalui Dinas PUPR telah mengusulkan anggaran 1 Miliar demi perbaikan jalan tersebut. Usulan itu kemudian mendapatkan persetujuan Tim  badan anggaran DPRD Bima.

"Setelah disepakati bersama, anggaran tersebut hilang. Padahal jalan tersebut telah rusak selama 7 tahun. Bupati Bima dan oknum DPRD Bima telah melakukan praktik politik yang menjijikan. Ini keruntuhan moral yang mencoreng harkat dan martabat masyarakat Donggo Soromandi," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (4/5).

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa diduga motif penghilangan tersebut bertendensi sakit hati dan dendam Bupati atas kritik pemuda dan mahasiswa. Meskipun begitu, Sahid menyarankan agar Bupati profesional.

"Jika benar, sebaiknya Bupati arif mencerna kritik. Selain itu, jangan jadikan hak publik dikorbankan demi pemenuhan dendam Bupati," pintanya.

Ketua Umum Himsi Mataram, Fandri Rahmat menyatakan bahwa yang dilakukan Bupati dan oknum DPRD menjadi contoh yang kurang pantas diteladani publik.

"Kami bayar pajak dan berhak untuk tidak dipermainkan seperti ini. Mewakili teman-teman Himsi, kami mendesak Pemerintah bertanggungjawab. Kembalikan hak kami, perbaiki segera mungkin jalan di Desa wadukopa dan Desa Kala," terangnya.

Lebih lanjut mahasiswa kelahiran Desa Wadukopa itu menghimbau agar Pemkab melaksanakan tanggungjawab secara adil.

"Perbaiki seluruh jalan rusak di Kecamatan Donggo dan Soromandi. Demikian juga seluruh jalan rusak di seluruh wilayah kewemangan Pemkab Bima,"

Dia pun menghimbau agar pimpinan daerah tidak alergi dengan kritik. Apalagi merespon kritik dengan perasaan dendam yang pada akhirnya merugikan masyarakat dan daerah.

"Pemimpin harus bijaksana," pungkasnya.


Pena Bumi

Masyarakat Parado Tagih Janji Gubernur NTB, Perbaikan Ruas Jalan Kecamatan Parado



Mataram, Inside Pos,-

Lebih dari 10 KM, jalan di Kecamatan Parado mengalami rusak parah. Akses jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang hubungkan warga Parado dengan Kecamatan lain. Termasuk Dompu.  

Berdasarkan keterangan dari Ketua IPPERMA-PARBI Mataram, Hasinah menyampaikan bahwa sebelumnya gabungan Kepala Desa Se kecamatan Parado bersama Camat Parado menghadap Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Ridwan Syah dan secara langsung. Para Kades itu, menyampaikan kondisi jalan yang semakin parah, bahkan baru-baru ini banyak korban luka dan kesulitan bagi warga yang sakit, hamil untuk rujuk ke Ruma Sakit Daerah. 

"Kemarin sudah bertemu Gubernur NTB dan Kadis PUPR Provinsi NTB dengan gabungan Kepala Desa se Kecamatan Parado, berdasarkan informasi bahwa Gubernur NTB dan Kadis PUPR menyampaikan anggaran ruas jalan parado masuk dalam Perencanaan tahun 2023, dan kami menagih janji itu, sebagai bentuk evaluasi hasil pertemuan tersebut," terang Ketua IPERMA-PARBI melalui pesan WhatsApp, Kamis 4 Mei tadi. 

Selain itu, gerakan menagih janji dan mosi tidak percaya masyarakat parado juga di lakukan oleh Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Parado, aksi gerakan 100 koin untuk menambal jalan berjalan beberapa hari belakangan ini. Bagi IMAPPA pemerintah telah mengingkari janji nya kepada masyarakat parado. 

"Kami meneruskan gerakan yang di bangun oleh teman-teman kami Mahasiswa parado di Bima, gerakan 100 koin ini menandakan pemerintah telah buta dan tuli, parado bukannya bagian dari NTB? Maka kami akan melakukan aksi di depan kantor Gubernur NTB dan Dinas PUPR Provinsi NTB, dengan tuntutan perbaikan Jalan dan mendesak gubernur NTB untuk turun langsung melihat kondisi jalan kami di parado, dan bahkan jika tuntutan kami tidak di tanggapi kami akan berkemah dan bermalam di kantor Dinas PUPR maka jangan tutup mata dan telinga" cetusnya

Perbaikan jalan menjadi atensi masyrakat parado di akhir kepemimpinan ZULROHMI, dan harapan mayarakat kecamatan parado dapat di perhatikan oleh pemerintah provinsi NTB, disadari bahwa pembangunan jalan butuh biaya besar, selain memastikan masuk dalam perencanaan sebagaimana dikatakan bahwa itu Janji Gubernur NTB dan Dinas PUPR Provinsi NTB, agar dapat diperbaiki sementara melalui anggaran perawatan jalan.

"Sekali lagi jalan sepanjang 10 KM itu sangat rusak parah, kami siap bayar tiket pulang pergi Pak Gubenur NTB jika mau melihat kondisi jalan kami di parado, dan kami sedang konsolidasi untuk Aksi, dengan ke ingin kami untuk pastikan  ruas jalan parado masuk dalam perencanaan untuk dibangun oleh pemerintah Provinsi NTB, dan untuk jangka pendeknya kami mendesak agar dilakukan perawatan jalan yang sudah banyak berlubang dan rusak" tandas Hasinah

Ditambahkan bawah aksi yang akan dilakukan oleh IPERMA-PARBI MATARAM dengan menduduki kantor PUPR Provinsi NTB, sampai tuntutan mereka terpenuhi, berdasarkan hal tersebut, konsolidasi mahasiswa dan pemuda parado mataram agar mendapat perhatian serius oleh pemerintah Provinsi NTB.

"Kami sampaikan kepada Gubernur NTB, kami akan konsolidasikan jika apa yang menjadi harapan seluruh mayarakat parado tidak ada kejelasannya maka PERTAMA kami akan berkemah berbulan-bulan di Kantor PUPR Provinsi NTB, dan KEDUA jika tidak ada sikap yang jelas dari Pemerintah Provinsi NTB maka sikap kami akan keluar dari sistem pemerintahan dan adminstrasi pemerintah provinsi NTB, segala konsekuensinya kami tanggung bersama masyarakat Parado" tutupnya. 

Mengenai aksi yang akan di lakukan oleh IPPERMA PARBI Mataram, masih dalam tahap konsolidasi. 


#Pena Bumi

Rabu, 17 Agustus 2022

Pemerintah Tutup Mata, Nurdin Donggo Inisiatif Timbun Jalan Rusak

Potret jalan menurun Desa O'o Kecamatan Donggo, yang sering kali terjadi kecelakaan.

Kabupaten Bima, Inside Pos,-

Sungguh miris, potret wajah jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer antara dua Desa di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menuai  banyak sorotan dikalangan muda dan masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan yang berada dari Desa O'o menuju Desa Kala Kecamatan setempat rusak parah.


Akibatnya, tak sedikit pengguna Roda dua dan roda empat mengalami kecelakaan. Kondisi jalan yang licin serta berlubang membuat anak sekolah juga sering berjatuhan saat berkendara.


Wajah jalan yang mirip sungai itu membuat Nurdin, warga Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima mengeluh. Dia menyesalkan atas sikap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima, seolah apatis terhadap kondisi jalan lintas Desa O'o dan Kala membengkak rusak.


"Bayangkan, sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak begini. Tak kunjung diaspal," sesal Nurdin saat diminta keterangan kemarin, Selasa, (16/8/2022).


Karena itu, sambung dia, tak sedikit masyarakat yang melintasi jalan setempat mengalami kecelakaan berat. Dia mengungkapkan sikap keprihatinannya terhadap anak sekolah sering "adu body" dengan batu akibat jalan rusak.


"Saya merasa kasihan terhadap anak-anak sekolah. Belum sampai rumah sekolah mereka sudah dihadapkan masalah jalan rusak dan berlubang. Apalagi tepat dijalan menurun ini, mereka sering berjatuhan," ungkap Nurdin.


Tak tega melihat generasi Bangsa terluka sebelum mengejar cita-cita. Membuat Nurdin seorang diri menimbun jalan berlubang sepanjang 100 meter pakai tanah (tepat di jalan menurun di ujung Desa O'o).


"Saya timbun sendiri, bahkan tiga kali saya melakukannya. Tapi tetap aja rusak. Namanya jalan menurun, datang hujan tanah yang ditimbun terkikis lagi," bebernya.


Nurdin berharap, pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima melirik pembangunan di Kecamatan Donggo. Terutama pengaspalan jalan yang rusak parah lintas Desa O'o dan Kala ini.


"Semoga pemerintah daerah tergerak hatinya untuk segera melakukan pengaspalan. Desa O'o sebagai sentral kegiatan Kecamatan tidak seharusnya memiliki jalan rusak seperti ini," pintanya.

LTDS melakukan blokade jalan di Desa Wadukopa sebagai bentuk aksi protes terhadap Pemkab dan DPRD, Rabu (17/8/2022).


Terkait jalan rusak ini memicu reaksi keras dari Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS). Pada Selasa (16/8/2022) kemarin, mereka melakukan penanaman pohon pisang tepat di jalan menurun Desa O'o Kecamatan Donggo. Setiap pohon pisang yang ditanam, mereka menempel poster wajah Bupati dan wakil Bupati serta anggota DPR Dapil III bertuliskan 'inilah wajah orang yang bertanggungjawab atas kerusakan jalan raya di Kecamatan Donggo'.


"77 Tahun Indonesia merdeka masyarakat Donggo masih dijajah kerusakan infrastruktur. Tak hanya di Desa O'o, di Desa lain di Kecamatan Donggo ini pun mengalami kerusakan jalan yang sama. Seperti jalan lintas Dusun Kamunti Desa Mpili serta Desa Mbawa. Kerusakan tersebut terjadi bertahun-tahun," beber Kur'an, Kordinator umum LTDS pada media ini.


Aktivis Mataram ini juga menyoroti pembangunan di Kecamatan Soromandi. Dia menilai, selama memimpin IDP-Dahlan, hanya jalan di Desa Punti yang sempat diperbaiki. Sedangkan jalan di Desa Wadukopa dibiarkan tak terurus.


"Di semua Kecamatan di Kabupaten Bima mungkin mengalami nasib yang sama. Infrastruktur jalan tidak menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Bupati dan DPRD tidak punya niat baik memenuhi hak dasar masyarakat. Mereka buta melihat kenyataan pembangunan," sesal Kur'an.


Tepat pada hari ini, Rabu (17/8/2022) masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 77 Tahun dengan semangat nasionalisme. LTDS justeru melakukan blokade jalan di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan anggota DPRD Dapil III serta Ketua DPRD. Seolah tidak memiliki nurani untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Bima.

#Tot.

Rayakan Hari Kemerdekaan, Mahasiswa Suku Donggo Pajang Foto Bupati dan Legislator di Jalan Berlubang



Bima, Inside Pos,-

"Inilah Wajah yang Bertanggungjawab Atas Kerusakan Jalan Bima,"tulis mahasiswa di Baliho bergambar Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE dan H.M Dahlan M. Noer, Selasa, 16 Agustus 2022 kemarin. 



Menyambut peringatan 77 tahun Indonesia Merdeka, Puluhan mahasiswa yang terhimpun pada Laskar Terpelajar Donggo dan Soromandi (LTDS) mengibarkan bendera merah putih dan menanam Pohon Pisang diatas jalan rusak yang menghubungkan Desa O'o dan Desa Kala Kecamatan Donggo, Selasa (16/8). 


Tidak hanya itu, mahasiswa juga menggantung baliho besar  yang memuat wajah Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, Ketua DPRD Bima dan sejumlah anggota DPRD Dapil pada batang pohon pisang yang ditanam di jalan rusak itu. 


Mahasiswa menilai,  wajah-wajah itulah yang harus bertanggungjawab atas kerusakan jalan di Kabupaten Bima.


Kordinator lapangan (Korlap), Murad Fadirah menegaskan jika aksi pajang foto penguasa di Bima dilakukan untuk mengajari Pemerintah tentang arti kemerdekaan yang sejati.


"Ini cara kami menyambut 77 tahun Indonesia Merdeka. Kita ingin kabarkan pada negara dan masyarakat luas bahwa disaat gagap gempita Pemerintah menggelar upacara kenegaraan, disini masyarakat kami berjibaku dengan tanda-tanda penjajahan," cetusnya


Lanjut Korlap,  Pemerintah Daerah telah lama tutup mata dan telinga atas harapan masyrakat yang menginginkan jalan itu diperbaiki. 


"Diberbagai Desa di Kecamatan Donggo dan Soromandi jalan kewenngan Pemkab Bima, mengalami kerusakan jalan selama bertahun-tahun. Semoga dengan cara ini Pemerintah Daerah mau walau terpaksa membuka mata dan mendengar harapan masyarakat," terangnya 


Sementara Kordinator Umum (Kordum) Wahyudin Al-Walid menuturkan bahwa langkah yang dilakukan LTDS itu pesan simbolik pada Bupati Bima sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Daerah sekaligus pesan simbolik pada Ketua DPRD beserta jajarannya.


"Pemda Bima harus belajar memahami kenyataan bahwa dimanapun ada kerusakan jalan selama bertahun-tahun di tanah Bima disitu mengisaratkan ada ketidakadilan kebijakan publik," ungkapnya.


Wahyu mengaku heran dengan enggannya Pemkab Bima dan DPRD Bima melaksanakan kewajiban dasar membenahi infrastruktur jalan.


"Kita punya APBD setiap tahun hampir 2 triliun. 6 tahun Bima ramah, jalan-jalan rusak di Kabupaten Bima justru semakin mengkhawatirkan. Apakah Pemkab harus selalu diingatkan dijalan raya," sentilnya.


Mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Kota Malang ini menambahkan bahwa di Kecamatan Donggo dan Soromandi saja, separuh jalan yang menghubungkan berbagai desa mengalami kerusakan.


"Didesa O'o, Kala, Mpili, dan Mbawa kondisi jalan sangat memprihatinkan. Demikian juga di Desa Wadukopa. Jalan rusak ini juga setiap hari dilalui Pemerintah Kecamatan, bahkan pimpinan daerah. Namun mengapa jalan ini semakin rusak," pungkasnya.


 

Mahasiswa dari suku Donggo ini memberikan beberapa tuntutan dalam aksinya kali ini, diantaranya, Mendesak Pemda Bima (Bupati/DPRD) memperbaiki jalan rusak di Desa Kala dan O'o melalui APBD-P 2022. Perbaikan seluruh jalan rusak di Kecamatan Donggo dan Soromandi melalui APBD  2023. Pemda Bima memulihkan seluruh jalan rusak di Kabupaten Bima. Mendesak Pemda untuk transparan dalam kebijakan dibidang Infrastruktur dan Mendesak kebijakan publik dibidang Pembangunan dilakukan melalui proses-proses yang manusiawi dan demokratis. 


#Pena Bumi

Senin, 09 Mei 2022

Jalan di Soromandi Rusak Parah, Aktivis PMII Desak Gubernur NTB Segera Perbaiki



 Bima, Inside Pos,-

Bima. Jalan lingkar utara kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak parah. Namun sampai saat ini Tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah provinsi NTB, sehingga terus memberikan dampak terhadap macetnya aktivis masyarakat setempat. 


Merespon hal itu, salah satu aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bima, Sukirman mendesak pemerintah provinsi NTB untuk segera memberikan perhatian khusus dan memperbaiki jalan rusak tersebut. 


"Pemerintah provinsi NTB di bawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E harus responsif terhadap aspirasi kami. Karena ini berdasarkan kondisi objektif yang dialami oleh masyarakat sejak sejumlah ruas jalan di soromandi tepatnya di Desa kananta dan sekitarnya rusak parah,"beber Sukirman yang saat ini tengah mejabat sebagai sekretaris PMII Bima kepada awak media, Senin (09/5/2022). 


Aktivis asal desa sai kecamatan soromandi ini menyampaikan, dampak dari rusaknya jalan ini akan memberikan pengaruh pada macetnya perputaran ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda kehidupan berbangsa dan bernegara. 


"Apalagi di musim panen petani jagung dan petani bawang ini, jelas akan memberikan dampak signifikan. Misal kurangnya minat pembeli jagung dan bawang merah di wilayah soromandi karena jalan rusak, sehingga perekonomian masyarakat menurun,"jelasnya.


Disisi lain, Suky sapaan akrabnya memberikan apresiasi terhadap Gubernur NTB karena telah memperbaiki jembatan kananta. Tapi persoalan jalan rusak, juga harus menjadi perhatiannya. 


"Kami mengapresiasi kinerja pak gubernur terhadap perbaikan jembatan kananta, namun kami juga berharap agar persoalan jalan rusak ini bisa di atensi sesegera mungkin,"pungkasnya. (**).

Kamis, 14 April 2022

Tahun 2023, Rafidin Alokasikan Dana Pokir 1 Milyar Untuk Pelebaran Jalan Wadukopa-Kala

 

Foto: Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, S.Sos 

Bima, Inside Pos,-

Akhirnya warga Desa Wadukopa dan Desa Kala akan bernafas lega. Bagaimana tidak, Tahun anggaran 2022/2023, Rafidin,S.Sos alokasikan dana Pokir senilai 1 Milyar. Dari dana APBD Murni dapat suntikan dana  Rp 1 Milyar. Total proyek Pelebaran jalan senilai Rp. 2 miliar. 


Dalam keterangan persnya, Legislator  Partai Amanat Nasional (PAN) dari Dapil III ini menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. Menurut Rafidin, Proyek pelebaran jalan merupakan proyek vital yang ditunggu oleh masyarakat Desa Wadukopa dan Kala.


"Terimakasih Bupati Bima, proyek pelebaran jalan merupakan impian masyarakat Soromandi dan Donggo puluhan tahun," cetus anggota Komisi I ini, Selasa lalu di kediamannya.


Lanjut Mantan Ketua PWI Bima ini, sebagai wakil rakyat, dirinya memang memperhatikan secara khusus badan jalan dari Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi menuju Desa Kala Kecamatan Donggo.


"Ketika saat kampanye menjadi caleg dulu, saya memang menyampaikan ihtiar kepada warga di Soromandi-Donggo untuk membawa proyek pelebaran jalan," akunya

Sekretaris Umum PAN Kabupaten Bima ini juga agar masyarakat Donggo-Soromandi untuk ikut mengawasi proyek pelebaran jalan nantinya.


"Mudah-mudahan proyek ini dapat dimenangkan oleh perusahan konstruksi yang tidak mengerjakan asal-asalan. Jika nanti ada ditemukan masalah, kami tidak akan tinggal diam," pungkasnya

#Pena Bumi

Jumat, 11 Maret 2022

Tiba di Mataram, Himdos Bima Bertemu Langsung Gubernur NTB, Ini Tanggapan Bang Zul

Perwakilan Himdos Bima, foto bersama Gubernur NTB usai menyampaikan aspirasi rakyat.


Mataram, Inside Pos,-


Perjuangan organisasi Himpunan Mahasiswa Donggo-Soromandi (Himdos) Bima nampaknya akan membuahkan hasil. Pasalnya, beberapa aspirasi rakyat Donggo-Soromandi Bima disuarakan sejak di Kantor Camat Soromandi, Senin (07/03/2022) lalu. Namun, kini sedikit menemukan titik terang.


Sehari sebelum berangkat ke Mataram, Himdos Bima sempat bertemu dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bima, kemarin Selasa (08/03/2022). Karena tuntutannya terkait jalan provinsi, organisasi etnis Donggo itu diperintahkan bertemu langsung dengan Gubernur NTB.


Perjalanan dan perjuangan Himdos Bima semakin tertantang. Kali kesekian, organisasi yang dikenal tuntas dan garang ini berangkat ke pulau seribu Masjid. Atas nama rakyat dan pembangunan di Kecamatan Donggo-Soromandi, 7 perwakilan Himdos bertemu langsung Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc, Jum'at, (11/03/2022).


Sekitar pukul 08.00 pagi, perwakilan Himdos Bima dan Camat Soromandi, Julkifli, SH, MHum, bertemu langsung Bang Zul di Pendopo Gubernur NTB, di Jalan Pejanggik (No.12) Mataram Nusa Tenggara Barat.


Ketua Himdos Bima, Jaharudin, melalui Dewan Pendamping Organisasi (DPO) Sarifudin, menceritakan saat pertemuan dengan Gubernur. Semua jalan provinsi di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima akan dianggarkan tahun 2023 mendatang. 


Termasuk juga pembuatan parit disepanjang jalan provinsi. Bersamaan perubahan jalur tanjakan tajam di So Amu, Desa Kananta.

"Itupun kalau lahannya dikasih. Akan tetapi, dinas PUPR provinsi akan turun survei dulu,"  ujar Sarif, kutip kata Gubernur pada Inside Pos_net, Jum'at malam (11/03/2022).


Sementara jalan yang rusak parah di Desa Punti Dusun Lia Kecamatan Soromandi sampai ujung Wadu Pa'a Desa Kananta akan ditambal. Anggarannya akan diusul bulan Juni tahun 2022.


"Kami dari perwakilan Himdos, diminta pak Gubernur untuk ikut terlibat pada pembahasan APBDP Provinsi," katanya.


Terkait proses pengerjaan Jembatan Kananta yang dinilai lamban, diakui Dinas PUPR. Selama 4 bulan kemarin terkendala anggaran.

"Sempat bertemu juga dengan Dinas PUPR. Kayanya, Bulan Juni tahun 2022 ini pengerjaan jembatan tersebut rampung," tandasnya.


#Tot

Selasa, 08 Maret 2022

Besok Himdos Bima Berangkat ke Mataram

Foto bersama Wakil Bupati Bima, Dahlan M.Noer, Camat Soromandi Julkifli, SH, MHum, dan perwakilan Himdos Bima.

Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Setelah gagal menemukan titik terang hingga "tidur" di Kantor Camat Soromandi kemarin, Senin (07/03/2022). Himpunan Mahasiswa Donggo-Soromandi (Himdos) Bima akhirnya temukan solusi. Besok, Rabu, 09 Maret tahun 2022, organisasi etnis Donggo itu akan terbang ke Mataram.


Keberangkatan Himdos Bima ke Mataram setelah upaya audiens masa aksi dengan Camat Soromandi Julkifli, SH, MHum menuai hasil. Pada Selasa (08/03/2022) Sekitar pukul 11.00 Wita, masa aksi dipertemukan dengan pemerintah daerah oleh Camat.


"8 orang perwakilan kami dan pak Camat bertemu langsung dengan Wakil Bupati Bima, Dahlan M. Noer. Alhamdulillah, kami diterima baik,"  kata Ketua Himdos, Jaharudin pada InsidePos-net, Selasa malam (08/03/2022).


Aktivis-mahasiswa  STIH Muhamadiyah Bima itu menceritakan saat pertemuan dengan wakil Bupati. Setelah berbincang lama, beberapa orang perwakilan Himdos Bima bersama Camat Soromandi diperintahkan berangkat ke Mataram, Besok Rabu, (09/03/2022).


"Di Mataram besok, kami akan bertemu Dinas PUPR Provinsi, DPR, Dan Gubernur NTB," sebutnya.


Keberangkatan perwakilan masa aksi Himdos Bima ke pulau seribu Masjid tersebut mendesak pemerintah provinsi untuk merealisasikan tiga tuntutan mereka. Yakni, memperbaiki jalan simpang Desa Bajo dan jalan lintas Wadukopa Kecamatan Soromandi. Kondisi kedua jalan itu bertahun-tahun rusak parah. Sampai detik ini tidak diperhatikan pemerintah daerah.


Dua tuntutan lainnya adalah parit di sepanjang jalan provinsi di Kecamatan Soromandi didesak segera dibangun. Guna meminimalisir kerusakan jalan berkepanjangan. Sedangkan tuntutan terakhir mendorong pemerintah provinsi mengontrol proses pembangunan jembatan Kananta Soromandi yang memakan waktu banyak.


#Tot.

Senin, 07 Maret 2022

Tidak Menuai Hasil, Himdos Bima "Tidur" di Kantor Camat Soromandi


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Ratusan mahasiswa berbagai PTS di Kota dan Kabupaten Bima, menggelar aksi unjuk rasa depan Kantor Camat Soromandi, Kabupaten Bima, Senin (07/03/2022). Karena tidak menuai hasil, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Donggo-Soromandi (Himdos) Bima itu, kini melakukan "Kemah" di Kantor Camat yang bertempat di Desa Kananta.


Langkah itu dilakukan karena tiga tuntutan masa aksi tidak indahkan Camat Soromandi, Julkifli, SH, M.Hum. Surat pernyataan sikap yang dimintai untuk ditandatangani diabaikan.


"Camat Soromandi tidak berani menandatangani surat pernyataan yang kami buat. Karena itu kami seluruh masa aksi mengambil sikap "tidur" di kantor Camat," tegas ketua Himdos Bima, Jaharudin, pada InsidePos, Senin malam (07/03/2022).


Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima ini menerangkan, tiga tuntutan Himdos Bima yakni mendesak Camat Soromandi sebagai penyambung lidah rakyat untuk memperbaiki jalan simpang Desa Bajo dan jalan lintas Wadukopa.


"Kondisi kedua jalan tersebut bertahun-tahun rusak parah. Sampai detik ini tidak diperhatikan pemerintah daerah," terangnya.

Potret jalan lintas Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi.


Selain itu, parit di sepanjang jalan provinsi di Kecamatan Soromandi didesak segera dibangun. Guna meminimalisir kerusakan jalan. Menurut Jaharudin, intensitas hujan setiap tahun sangat besar membuat sejumlah ruas jalan berantakan.


"Tuntutan kami terakhir adalah Camat Soromandi sebagai kepala wilayah Kecamatan mendorong cepat proses pembangunan jembatan Kananta," desaknya. 


Kaitan pembangunan jembatan Kananta yang sangat lambat ini. Membuat Dewan Pendamping Organisasi (DPO) Himdos Bima, Sarifudin S.Pd geram. Menurut Dia,  Jembatan penghubung jalan provinsi sebagai pemasok ekonomi yang sangat besar harus segera diselesaikan secara cepat.


"Pembangunannya terlalu molor waktunya. Jika CV DUNIA MAS tidak punya uang, mending tidak usah ikut tender dari awal. Kasian masyarakat," sesal mahasiswa alumni STKIP Bima ini sembari menambahkan.


"Kami menegaskan, jika dalam waktu dekat tiga tuntutan Himdos Bima tidak melahirkan solusi yang tepat dari pemerintah Camat Soromandi, kantor akan kami segel," pungkasnya.


Sementara Camat Soromandi, Julkifli, SH, M.Hum, dihubungi media ini via Handphone tidak tersambung (tidak aktif).


#Tot

Selasa, 30 November 2021

Minat Baca Warga Kota Bima Sangat Besar, HML Tinjau Pembangunan Perpustakaan di Taman Ria

Walikota Bima, H Muhammad Lutfi SE, sedang meninjau progres pembangunan perpustakaan di Taman Ria.


Kota Bima, Inside Pos-


Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE,  meninjau langsung progres pembangunan perpustakaan di Taman Ria Kota Bima,  

Selasa (30/11/ 2021). Kunjungan itu dilaksanakan HML, usai menghadiri acara Seminar Politik di PTS Stisip Mbojo Bima oleh pengurus BEM Kampus setempat.


Dalam kunjungannya, HML meninjau sejauh mana perkembangan proyek rumah literasi yang direncanakan tahun 2022 sudah dapat beroperasi. Sebab, kebutuhan minat baca masyarakat Kota Bima sangat besar.


"Kita membangun rumah baca ini dengan harapan mampu meningkatkan wawasan dan keilmuan. Kita tidak perlu mencarinya

jauh-jauh," sebutnya.


Orang nomor satu di Kota Bima ini berharap, setelah pembangunan perpustakaan dibangun memantik semangat warga Kota Bima bertambah.


"Dengan demikian, membaca bagi generasi penerus adalah budaya baru yang tak terpisahkan. Apalagi Bima ini banyak yang sekolah tinggi-tinggi," imbuhnya sembari menambahkan.


"Setelah perpustakaan ini berjalan, silahkan kepada warga kota Bima, untuk menambah wawasan dan ilmu. Agar kelak semakin banyak generasi yang siap untuk memajukan daerah dengan bekal yang mumpuni," pintanya.


#tot

Rabu, 24 November 2021

Puluhan Tahun Terputus, Akhirnya Jembatan Gantung Kelurahan Mande Telah Dibangun


Kota Bima, Inside Pos,-


Sejak tahun 1999, jembatan gantung "Mantika" di Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda Kota Bima terputus. Akses transportasi diakui terhambat. Namun, di era Wali Kota Bima sekarang, H. Muhammad Lutfi SE, kini Terealisasi.


"Puluhan ambruk, alhamdulillah, lewat era kepemimpinan HML, semua terealisasi. Mewakili masyarakat Kelurahan Mande, kami ucapkan terimakasih banyak," ucap Lurah Mande, Zainuddin, S.Pd, saat kegiatan peresmian jembatan gantung "Mantika", Rabu (24/11/2021).


Pasca jembatan penghubung dua kelurahan tersebut (Mande dan Sadia Kota Bima) tersebut dibangun, Zainuddin mengaku, warga sekitar mengapresiasi keseriusan HML dalam mewujudkan harapan masyarakat.


"Perjuangan pak Wali kami apresiasi," akuinya.


Pada kesempatan yang sama, Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Agus Purnama, S.T., M.T menerangkan, pembangunan jembatan gantung itu dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp.1,4 m

Miliar.


"Pembangunan jembatan menggunakan tipe kontruksi pilar, lantai dan hanger. Dengan beban dipersyaratkan maksimal 10 orang," ungkap Agus Purnama.


Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi SE, secara langsung membuka dan meresmikan jembatan gantung "Mantika". Dalam sambutannya, HML menyampaikan rasa syukurnya atas telah rampungnya pembangunan jembatan tersebut.


Ditengah keterbatasan akibat situasi dan kondisi akibat Covid-19. Membuat refocusing anggaran. Namun, dapat terselesaikan atas upaya keras dan niat baik. HML mengakui, semuanya atas rahmat Allah yang patut disyukuri. Tentu, tidak terlepas dari kerjasama seluruh elemen. 


"Satu harapan saya, jangan membuang sampah sembarang diarea sungai. Karena di Tahun 2022, kita akan membuat gerakan  bersih. Karena jika tercemar, bakteri E-coli air sungai tidak bisa digunakan untuk mandi, mencuci dan lainnya", tegas HML.


Diakhir sambutan HML mengungkapkan, pemerintah Kota Bima telah menyediakan lokasi kampus IAIN dan akan dibuka untuk penerimaan mahasiswa baru tahun 2022. Hal lainnya, kerjasama dengan Bank dunia yakni Jepang dalam berbagai peningkatan infrasturktur salah satunya normalisasi sungai dibeberapa wilayah dari timur ke barat.


Selain itu, dalam waktu dekat Kota Bima akan dilengkapi dengan fasilitas 600 buku digital di perpustakaan Tamanria. 

“Semua itu merupakan bentuk nyata atas komitmen Pemerintah Kota dalam membangun Kota Bima," pungkasnya.


#tot

Senin, 15 November 2021

Terkait Bangunan Sepanjang Pantai, Camat Soromandi Sudah Koordinasi ke Dinas PUPR


Bima, Inside Pos,-

Bangunan Sepanjang bibir pantai Desa Lewintana dan Desa Bajo dikeluhkan warga.  Sejumlah bangunan itu dianggap merusak lingkungan sekitar. Terutama hutan Bakau. 


Terkait isu bangunan ilegal itu, Tahun 2020 lalu, Camat Soromandi, Zulkifli, SH, M.Hum melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Bidang Tata Ruang Kabupaten Bima. Namun , bangunan itu tetap saja tumbuh liar. 


"Saya sudah koordinasi dengan Dinas PUPR, tapi diarahkan ke pihak Propinsi NTB. Tapi tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan tindakan sesuai mekanisme dalam waktu dekat," ujar Camat, Senin 15/11 siang tadi


Camat juga sudah melakukan tinjau lokasi. Ia mengaku, memang keadaan sampah sekitar bangunan bibir pantai di Desa Bajo dan Lewintana sangat berdampak dengan ekosistem dan biota yang hidup. Lebih-lebih di Desa Lewintana, ada Hutan Mangrove yang harus dijaga kelestariannya. 


"Lingkungan kita harus terjaga. Sebagai pemerintah, kami sudah koordinasi dengan pemerintah Desa maupun masyarakat pada waktu sholat di mesjid," terangnya


Kepala Desa Bajo, Sa'ban H. Ibrahim mengaku sudah sudah melakukan sosialisasi. Ia mengaku bangunan itu tidak memiliki izin. Sejak Pemerintahan Camat Soromandi yang pertama, sudah ada surat himbauan.


"Ini soal nurani masyarakat. Kalau Pemerintah sudah melakukan sosialisasi agar tidak ada bangunan," ujarnya singkat melalui telepon seluler


Ketua BPD Lewintana, Suhardiman mengaku pernah mendapatkan informasi langsung dari Camat Soromandi terkait bangunan tak berizin sepanjang bibir pantai. Meski menurutnya tidak ada masyarakat yang keberatan namun jika melanggar, kita serahkan kepada pemerintah Kecamatan dan Kabupaten untuk ambil sikap. 


"Untuk bangunan ini kami serahkan kepada pemerintah Kecamatan dan Kabupaten Bima," katanya 


Untuk diketahui, baru-baru ini akun Facebook Serikat Nelayan Nahdatul ulama Kabupaten Bima, protes bangunan tersebut melalui postingannya. 


"Assalamu'allaiku Wr.....Wb. Dengan ini Kami dari Pengurus Cabang Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Kab. Bima meminta dengan tegas kepada Bapak Camat Soromandi dan Instansi terkait agar mentertibkan bangunan yang tidak berijin yang di bangun di  Desa Lewintana Kec. Soromandi karna akan merusak tanaman Magrove di sekitar itu," tulisnya 


#Pena Bumi

Selasa, 07 September 2021

Proyek Perpustakaan Oleh PT. Sahabat Karya Sejati Mencapai 48 Persen



 Bima, Inside Pos,-

Tahap pengerjaan pembangunan Kantor Perpustakaan Kabupaten Bima oleh PT.Sahabat Karya Sejati sudah mencapai target 48 persen. Hal ini disampaikan oleh PPK, Basyirun, M.Pd, Selasa 7/9 pagi tadi. 


Kata Basyirun, pekerjaan pondasi sudah selesai. Bahkan  Proyek dengan Pagu Dana  sebesar Rp. 8,272 Miliar tersebut tengah melakukan pengerjaan fisik lainnya. 


"Tahap selanjutnya yakni pemasangan Kolom Baja," ujar PPK


Ia menjelaskan, berdasarkan syarat khusus, pencairan termin pertama  apabila  pekerjaan sudah mencapai 35 persen.


"InsyaAllah, termin pertama sebesar 30 persen akan segera dalam proses," terangnya.


Basirun berharap proyek yang berlokasi di Desa Panda Kecamatan Palibelo tersebut berjalan lancar tanpa hambatan. Sehingga dapat diselesaikan tepat waktu sesuai kalender pekerjaan.


"Mudah-mudahan tidak ada hambatan dan pekerjaannya tuntas tepat pada 23 November 2021 ini," harapnya


#Pena Bumi

Senin, 26 Juli 2021

Kini Giliran Pemkab Bima Digedor Himdos dan Masyarakat, Ini Tanggapan Bupati

Enam orang massa aksi sedang melakukan aksi audensi bersama pemerintah Kabupaten


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Setelah tiga kali gedor kantor DPRD Kabupaten Bima, namun tidak ada keseriusan. Kini, giliran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima diseruduk Himpunan mahasiswa Donggo-Soromandi (Himdos) Bima dan masyarakat Ndano Nae Donggo, Selasa (26/07/2021).


Aksi unjuk rasa didepan kantor Bupati Bima tersebut merupakan kali ke empat. Massa aksi mendesak pemerintah kabupaten untuk segera memperbaiki beberapa ruas jalan di Kecamatan Donggo  yang rusak parah.


Ada empat Desa di Donggo, mengalami kerusakan dahsyat. Yakni Desa Palama, Mpili, O'o, dan Kala. Pada momen itu, tuntutan prioritas massa aksi adalah perbaikan tiga kilometer jalan rusak di Ndano Nae. Sejak awal sama sekali tidak pernah disentuh program Perbaikan dan Perawatan. Yakni, jalan Karaku Ndano Nae.


"Setelah menyampaikan orasi sekitar satu jam lamanya. Enam orang perwakilan massa aksi mendapat tanggapan Bupati Bima untuk melakukan audensi. Tiga perwakilan dari mahasiswa Himdos dan tiga lainnya dari tokoh masyarakat Ndano Nae," kata Ahad Isnaini, ketua Himdos pada media ini, Senin malam (26/07/2021).


Dalam audensi tersebut, perwakilan massa aksi menyampaikan semua tuntutan. Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri SE, menanggapi tuntutan massa. Kerusakan ruas jalan di Kecamatan Donggo yang akan diperbaiki melalui APBDP 2021, dengan anggaran sebanyak 1 M. Prioritasnya adalah Jalan Karaku  Desa Ndano Nae, Jalan Doro Luwu Desa Palama. 


"Sedangkan jalan rusak di tiga Desa lainnya yakni Desa Mpili, O'o dan Kala, dijanjikan Bupati Bima akan perbaiki melalui anggaran APBD Murni Tahun 2022," terangnya.


Dalam aksi  audensi ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bima, Sekda, Dinas PUPR juga Unsur pemerintah lainnya. Pada momentum itu, orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut langsung mengintruksikan Dinas PUPR segera melakukan survey awal kondisi jalan yang akan diprioritaskan di Kecamatan Donggo.


Hingga berita ini diturunkan, Himdos Bima malam ini melalukan kemah akbar di Desa Ndano Nae Donggo. Menunggu kedatangan Dinas PUPR yang melakukan turun survey besok.


#tot

Kamis, 22 Juli 2021

Wakapolres Bima Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Polsek Soromandi

Peletakan batu pertama pembangunan gedung Polsek Soromandi oleh Wak Polres Bima

Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Pembangunan gedung Polsek Soromandi akhirnya terwujud. Kegiatan yang berlangsung di Mako Polsek Soromandi, Desa Bajo ini ditandai peletakan batu pertama Waka Polres Kabupaten Bima NTB, Kompol Yusuf, Kamis (22/7/2021).


"Terimakasih banyak kepada pemerintah Kecamatan, para kepalal UPT,  serta Toga,Toma, sudah hadir dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Polsek soromandi," ucap Yusuf, pada media Inside Pos_net, Kamis (22/7/2021).


Pada momen ini kata dia, Kapolres Kabupaten Bima menyampaikan permohonan maaf kepada para Muspika Kecamatan  Soromandi. Karena tidak bisa hadir dalam kegiatan peletakan batu Pertama pembangunan gedung Polsek tersebut.


"Kapolres ada kegiatan konferensi tingkat Polda," katanya.


Kepala Desa (Kades) Lewintana Kecamatan Soromandi, Nurdin Hidayat S.Sos mengaku bangga dan bersyukur atas terwujudnya gedung Polsek Soromandi. Masyarakat setempat kata dia, sejak awal menginginkan pembangunan gedung tersebut.


"Bahkan masyarakat siap memberikan tanah hibah Mako polsek TNI Polri. Tapi yang paling penting adalah masyarakat di Desa Lewintana sangat menginginkan kedekatan dengan polri," terangnya.


Sebanyak 7 Desa di wilayah Kecamatan Soromandi lanjut Nurdin, siap bersinergi bersama Kapolsek setempat untuk menjaga situasi kantibmas.


"Kami para kepala Desa, siap membantu  dan menjaga wilayah Soromandi bersama teman-teman Polisi dan TNI," janjinya.


Pada kegiatan peletakan batu pertama gedung Polsek Soromandi ini dihadiri Waka Polres Bima KOMPOL Yusuf. Kapolsek Soromandi IPDA Zulkifli, Ketua MUI Kecamatan Soromandi H.Sakban Latif. Kepala KUPT  Pertanian H.Rajak. Para Kepala Desa se-Kecamatan. Serta Toga,Toma,Toda se-Kecamatan Soromandi.


#tot

Senin, 12 Juli 2021

Membantu Keuangan Pemkab Bima, HMDM Berencana Sumbang "Dua Kardus Koin"


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Kondisi ruas jalan di wilayah Kabupaten Bima sangat memprihatinkan. Diberbagai wilayah kecamatan mengalami kerusakan. Seperti halnya di Kecamatan Donggo. kerusakan ruas jalan menjadi pemandangan yang tidak indah dipandang. Mulai dari Desa Kala, O'o, Kamunti, sampai di Palama. Kondisi jalan yang rusak parah mengakibatkan roda dua dan empat tidak nyaman.


Hal itu menjadi sorotan publik. Salah satunya dari Himpunan Mahasiwa Donggo Mataram (HMDM). Karena Pemerintah Daerah (Pemda) Bima mengabaikan hajat hidup rakyat, HMDM berencana sumbang dua kardus koin. Guna membantu keuangan pemerintah.


Respon kreatif salah satunya datang dari Murad Fadirah, Kepala Bidang Aksi dan Advokasi, Himpunan Mahasiswa Donggo Mataram (HMDM). Dia mengatakan, di Kabupaten Bima secara umum. Belum terjamin keadilan infrastrukturnya. Seperti yang terjadi di separuh Kecamatan Donggo yang akses jalannya mengalami kerusakan parah.


"karena Bupati dan DPRD Bima menelantarkan keadaan seperti ini," katanya, pada media ini, Senin (12/7/2021).


Menurut mahasiswa kelahiran Desa O'o ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Bima, solid mengekang hak masyarakat menikmati pemerataan pembangunan. 


"Beragam aksi mendesak Bupati dan DPRD bima bersikap menghadirkan pembangunan diseluruh jalan yang rusak di Kecamatan Donggo. Belum mendapatkan respon Pemerintah. Karena itu, kami sedang menyiapkan bantuan sosial berupa dua Kardus Koin," sentilnya.


Ketua HMDM Anandi Rezki. Anandi mempertegas, dua kardus koin tersebut telah disiapkan sejak memperingati hati jadi Bima yang ke-381 beberapa waktu lalu.


"HMDM optimis. Target bisa terpenuhi dalam waktu dekat. Kita sedang mengumpulkan, dan akan dikirim pada Pemda Bima untuk membantu keuangan daerah. Membangun dan memuluskan jalan rusak di Kabupaten Bima," tegas mahasiswa asal Desa Kala ini.


Sambung Anandi, Bima merupakan daerah miskin. Hal itu dilihat dari kesenjangan pendanaan untuk publik dengan belanja aparatur Pemkab. 


"Daerah kita juga mengalami kemiskinan mental  dan nurani melayani kepentingan publik. Kami berharap dua kardus koin nanti bisa merubah kemiskinan daerah dan kemiskinan nurani pemimpin daerah," bebernya, sembari menambahkan.


"Jika pembahasan APBD-P dilaksakan Bulan Oktober mendatang, kami pikir dua kardus koin bisa membuka mata hati Bupati dan DPRD Bima diaktifkan," tutupnya.


#tot

Minggu, 11 Juli 2021

Jalan Rusak Berat di Donggo, Solusi Terbaik Masukkan dalam APBD-P 2021

 


Bima, Inside Pos,- 

Akses jalan di wilayah Kabupaten Bima banyak yang rusak. Seperti halnya di Kecamatan Donggo. Kerusakan ruas jalan menjadi bahan kritikan Mahasiswa dan Pemuda etnis Donggo. Para intelektual itu memandang, Solusinl terbaik untuk perbaikan jalan di Donggo yakni Anggarkan dalam APBD-P 2021 ini. 


Kerusakan jalan di Donggo menjadi kemarahan bagi generasi muda di sana.  Misalnya Irawan. Ia menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima lamban menyerap dan mengakomodir kebutuhan masyarakat di Kecamatan Donggo. Menurutnya, sebagai Kepala Daerah Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri tidak menunjukan kinerja yang baik, sehingga masyarakat merasa jauh dari rasa keadilan. 


“Demikian pula dengan DPRD Bima, lebih khususnya komisi III yang menangani pembangunan. Mereka mestinya punya spirit yang sama dan harus kompak membawa masyarakat keluar dari jeratan ketidakadilan,” ujarnya selaku inisiator Himpunan Mahasiswa Donggo Barat, Ahad Sore, (11/7/2021).


Irawan menjelaskan, ruas jalan yang rusak di Desa O'o sebagai Ibu Kota Kecamatan Donggo, menunjukan bukti pembiaraan Pemerintah Daerah. Padahal menurutnya, Desa itu sentral aktifitas Pemerintahan Kecamatan, Pelayanan Kesehatan dan Penegakan Hukum. 


“Kondisi yang memprihatinkan terjadi di Desa Ndano Nae. Sepanjang 3 Kilo Meter ruas jalan rusak selama bertahun – tahun. Hal itu bukti Pemda Bima tidak pernah serius menghadirkan pemerataan,” terangnya. 


Begitu pun kata Kordinator Laskar Terpelajar Donggo Soromandi (LTDS), Wahyudin Awalid, dirinya mendapat informasi bahwa pembahasan APBD – P 2021 akan dilaksanakan Bulan Oktober. Itu waktu yang sangat tepat  dan solusi terbaik bagi Bupati dan DPRD Bima membuktikan mereka masih punya integritas dan nurani melayani kepentingan masyarakat.


“Bulan Oktober momentum yang tepat bagi Bupati dan DPRD Bima untuk membuktikan integritasnya. Yakni sejauh mana melayani masyarakat secara merata,”  ucapnya. 


Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa, selain Desa O'o dan Desa Ndano Nae, kerusakan infrastruktur jalan yang sangat parah terjadi di Desa Kamunti dan Desa Kala. Bahkan masih banyak akses perhubungan darat di Kecamatan Donggo yang belum mendapatkan perhatian pemerintah.



“Bupati dan DPRD Bima harus bertanggung jawab. Secara etis mestinya punya beban moral,” sentilnya. 


Wahyu sapaan akrabnya menambahkan bahwa, posisi dinasti politik seperti lembaga eksekutif dipimpin Ibu dan lembaga legislatif dipimpin sang anak secara subtantif netral. 


“Apakah dinasti politik digunakan menumbuhkan hal – hal baik untuk rakyat dan daerah, atau sebaliknya sangat bergantung pada niat, corak, dan kehendak untuk menghadirkan warisan yang baik untuk masyarakat dan daerah. Saya berharap dinasti itu menumbuhkan hal – hal baik,” pungkas Aktivis HMI yang menempuh studi di Kota Malang ini


#Pena Bumi