Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Oktober 2022

Resnakoba Polres Bima Kota Turun Cek Sirup Kandungan DEG dan EG di Puluhan Apotek

 


Bima, Inside Pos,-


Polres Bima Kota melakukan Kegiatan Pengawasan  dan Himbauan  terkait  larangan  peredaran  5  obat  sirup  yang  mengandung  Dietilen Glikol ( DEG ) maupun Etilen Glikol ( EG ) di atas ambang batas. Kegiatan tersebut langsung di back up Tim Resnakoba dibawah kendali  AKP. Tamrin, Kasat Narkoba, Kamis, 26 Oktober 2022, Siang tadi. 


Dalam  kegiatan pengawasan dan Himbauan itu terdapat puluhan  Apotek di datangi Tim Resnakoba bersama Balai POM Bima. 


Kapolres Bima Kota melalui Kasat Narkoba, AKP Tamrin uraikan, puluhan  Apotek tersebut yakni, Apotek Harmoni  jln. Anggrek no 46 Saleko Kota Bima, Apotek kimia Farma jln. Gajah Mada no 20 kota Bima, Apotek umi aji jln.DAM Rontu No 25 Rt. 002 Rw. 001 Rabangodu Selatan Kota Bima, Apotek Omega jln. Seokarno Hatta No 89 Rabangodu Kota Bima, Apotek Budi Husada jln. Seokarno Hatta No 100B Raba Penaraga Kota Bima. 


Termasuk, Apotek Harmoni, Apotek Kimia Farma, Apotek Omega , Apotek Aji Umi, Apotek Budi Husada, Apotek Arsy Farma


Kata Tamrin, hasil dari pengasawan itu, ditemukan  sejumlah sirup yang mengandung DEG dan EG.  Diantaranya di apotek Harmoni :

ditemukan merk Unibebi Syrup sebanyak sembilan belas botol, Apotek Kimia Farma, ditemukan Unibebi Cough Syrup sebanyak Satu botol, Apotek Omega, ditemukan merk Unibebi Cough Syrup sebanyak 2 Botol, Apotek Aji Umi ditemukan merk Unibebi Cough Syrup sebanyak 27 botol. 


"Atas instruksi secara menyeluruh di wilayah hukum di Indonesia, Kami minta kepada pemilik apotek untuk mengembalikan produk ke perusahan asal (retur)," katanya


Tidak hanya, Tamrin tegaskan jika dikemudian hari terdapat penjualan produk sirup ini, ia tidak segan melakukan tindakan hukum sesuai UU yang berlaku. 


"Tapi Sebagai informasi sampai saat ini, informasi dari Dinkes Kota Bima bahwa belum ada korban gagal ginjal akut terjadi di wilayah Kota Bima terkait dengan  mencuat isu sirup yang mengandung DEG dan EG," tutupnya. 


#Pena Bumi

Jumat, 24 Juni 2022

FUI Bima Adakan Kegiatan Khitanan Massal Secara Gratis, PKM Soromandi Kerahkan Tenaga Medis dan Obat-obatan


Kabupaten Bima, Inside Pos,-

Forum Umat Islam (FUI) Bima mengadakan kegiatan Baksos Sosial (Baksos) berupa pengobatan gratis dan Khitanan massal di wilayah Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Jum'at (24/6/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Sai itu, Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Soromandi Kabupaten Bima, kerahkan tenaga medis, peralatan medis dan obat-obatan. 

"Iya, kemarin kami dari PKM Soromandi diminta Tenaga medis dan obat-obatan melalui surat resmi oleh FUI Bima. Kami merespon dengan cepat surat tersebut. Apalagi kegiatan ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Alhamdulillah, kegiatannya tadi pagi berjalan aman dan lancar," kata Kasubag TU PKM setempat, Muamar Kadafi, Sos.

Kadafi menerangkan, kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00-11.00 WITA di Pustu Desa setempat diterima baik oleh pemerintah Desa serta masyarakat.

"Terlihat masyarakat sangat antusias. Betapa tidak, selain anak-anak mereka di khitan secara gratis. Warga lain yang mengalami beragam penyakit juga diberikan pengobatan secara gratis pula," terang pria asal Desa Punti Soromandi ini.

Ketua FUI Bima, Asikin Bin Mansyur, S.Pd menjelaskan, kegiatan Baksos yang diadakan di wilayah Soromandi Bima merupakan langkah untuk menyemarakkan dakwah Islam.

"Salah satunya adalah menegakkan sunah Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad Saw, yakni sunnah khitan," sebut Asikin.

Selain itu sambung dia, kegiatan Baksos ini juga tujuannya membentengi akidah umat dari kemerosotan iman dan akhlak. 

"Di era yang sangat moderen ini iman dan akhlak jarang terlihat. Penyebabnya macam-macam. Karena itu, kami FUI Bima optimis menyemarakkan dakwah Islam di wilayah Bima umumnya," akunya sembari menambahkan.

"Terimakasih banyak kepada masyarakat Desa Sai, telah menerima kami dengan baik dan menyambut kegiatan Baksos ini dengan semangat yang tinggi. Kami berharap, semoga pengobatan gratis dan Khitanan massalnya bermanfaat," pintanya.

#Tot

Rabu, 02 Maret 2022

HMS Apresiasi Partisipasi Masyarakat Soromandi Untuk Program Vaksin

 Foto: H.Muhammad Syafrudin, ST.MM bersama dr. Terawan di Jakarta


 Bima, Inside Pos,-

Capaian Target Vaksinasi di Kecamatan  Soromandi Mencapai 93,31 Persen. Hal ini mendapatkan apresiasi dari DPR-RI, H. Muhammad Syafrudin, ST.MM (HMS)

Logislator pusat dari fraksi PAN ini mengaku bangga dengan kerja cepat Polsek Soromandi hingga mencapai target memuaskan.  Tidak hanya itu, HMS juga apresiasi tingkat partisipasi masyarakat Soromandi karena sadar akan program vital pemerintah.

"Capaian ini harus sangat positif dan memuaskan," ujar HMS melalui pesan elektronik, Rabu, 2/3/2022

Kata HMS, angka partisipasi yang tinggi ini harus menjadi contoh bagi wilayah daerah lain. Khususnya di Wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa.

"Soromandi harus menjadi contoh bagi daerah lain untuk angka partisipasi warga," pintanya

HMS juga berharap agar  masyarakat di Indonesia terus mendukung kinerja Kepolisian dan TNI dalam kegiatan Vaksinasi. 

"Vaksin itu gratis dan menyehatkan. Sistem imun tubuh kita harus tetap terjaga,"pungkasnya

Untuk diketahui, Berikut data masyarakat Soromandi yang layak divaksin sebanyak 13.691 Jiwa. Sementara yang sudah divaksin, Dosis satu sebayak 14.124 Jiwa, 103,16%. Dosis dua sebanyak 12.775 Jiwa, 93,31%. Dan dosis tiga sebanyak 206 Jiwa.


Dalam program percepatan vaksinasi ini, Kecamatan Soromandi diberi target sebanyak 213 Jiwa perhari. Namun, karena kerja keras team vaksinator PKM bersama TNI Polri dan Muspika Kecamatan melampaui yang ditargetkan.

#Pena Bumi

Di Kabupaten Bima, Soromandi Tercepat Capai Vaksinasi Dosis Satu Dan Dua


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Program yang dicanangkan Kapolda NTB terkait percepatan vaksinasi khusus dosis satu dan dua dengan target 80 persen. Untuk Kabupaten Bima sendiri, Kecamatan Soromandi paling cepat mencapai target.


Berdasarkan data yang diterima InsidePos_net. Pada Rabu 02 Maret tahun 2022, Kecamatan Soromandi tertinggi capaiannya. Yakni 93, 31% dengan 12.775 jiwa.


Kapolsek Soromandi, Zulkifli, SH menyebutkan, di Kecamatan Soromandi diberi target vaksinasi 14 hari dengan pencapaian 80%. Diluar dugaan hanya butuh waktu 6 hari target tersebut tercapai dengan sangat cepat.


"Tiap harinya team vaksinator bisa meraih hingga 400% lebih. Ini berkat kerja keras dan kegigihan semua elemen. Tidak mengenal siang dan malam, kami terus memberi himbauan dan mengajak masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi ditempat yang telah kami sediakan," sebut Kapolsek Soromandi pada InsidePos_net, Rabu (02/03/2022).


Berikut data masyarakat Soromandi yang layak divaksin sebanyak 13.691 Jiwa. Sementara yang sudah divaksin, Dosis satu sebayak 14.124 Jiwa, 103,16%. Dosis dua sebanyak 12.775 Jiwa, 93,31%. Dan dosis tiga sebanyak 206 Jiwa.


Dalam program percepatan vaksinasi ini, Kecamatan Soromandi diberi target sebanyak 213 Jiwa perhari. Namun, karena kerja keras team vaksinator PKM bersama TNI Polri dan Muspika Kecamatan melampaui yang ditargetkan.


"Tentu, capaian ini tidak terlepas kerjasama dan kekompakan anggota BKTM Polsek Soromandi dan Babinsa," sebutnya.


Karena itu, Zulkifli mengucapkan terimakasih banyak atas kesadaran masyarakat di Kecamatan Soromandi dalam melakukan vaksinasi. Tak hanya itu, Zulkifli juga mengapresiasi kinerja pahlawan kesehatan PKM Soromandi dibawah komando bapak Radiman S.kep Ners. 


"Sinergitas Polsek Soromandi dan Koramil Donggo merupakan bagian terpenting dalam pencapaian target vaksinasi ini," pungkasnya.


#Tot

Selasa, 15 Februari 2022

Karna Level Tiga Corona, Pelaksanaan Gowes Bersama Gubernur Di Tunda

 

Bima, Inside Pos,-


Kota Bima masuk dalam kategori Level III Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Pembatasan berlaku sejak tanggal 15 Februari 2022 sampai dengan 28 Februari 2022. Oleh karena itu beberapa kegiatan kembali dibatasi.

Hal tersebut berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Atas adanya pembatasan kegiatan, rencana Kegiatan Gowes Bareng Gubernur dan Kepala Daerah Se-Pulau Sumbawa yang sedianya akan dilaksanakan pada Minggu tanggal 20 Februari 2022, dinyatakan di TUNDA.

Penundaan dilaksanakan dalam waktu yang belum bisa ditentukan dan dipastikan seluruh rangkaian acara telah ditunda.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kota Bima H. Abdul Malik, SP, M.AP melalui Siaran Pers, Selasa 15 Februari 2022.

"Diputuskan semua acara ditunda. Artinya gowes hingga peresmian jembatan ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan", jelas Kabag Prokopim.

Hal tersebut tertuang usai pelaksanaan Vidcon bersama Gubernur NTB terkait penanganan Covid-19 di NTB yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH dengan didampingi dinas terkait di Aula Kantor Wali Kota Bima pada 15 Februari 2022.

Pembatasan berlaku mulai dari pembatasan di destinasi wisata, penerapan prokes yang diperketat, pembatasan kegiatan seni, pembatasan 50 persen untuk kegiatan massal.

Kabag Prokopim Kota Bima berharap peningkatan hanya sampai pekan depan, sehingga semua aktivitas bisa kembali normal.

"Masyarakat dihimbau untuk perketat kembali prokes yang kini sudah longggar. Terapkan protokol Covid-19 dengan ketat, tetap gunakan masker, rajin cuci tangan, kurangi mobilitas terlebih dahulu, hindari kerumunan demi kebaikan kita bersama," ungkap Kabag Prokopim.

#Pena Bumi

Jumat, 19 November 2021

Putuskan Penularan Covid-19, Masyarakat Rite Kota Bima Antusias Lakukan Vaksinasi


Kota Bima, Inside Pos,-


Diwilayah Bima umumnya, vaksinasi seolah momok yang menakutkan bagi masyarakat. Penyebaran isu negatif terkait efek vaksin membuat sebagian masyarakat ragu-ragu untuk melakukan vaksinasi.


Padahal, tujuan vaksinasi adalah mengurangi transmisi atau penularan Covid-19. Mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity). Dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.


Kaitan itu, demi memutuskan pandemi Covid-19, masyarakat Kelurahan Rite Kecamatan Raba Kota Bima, justeru sangat antusias melakukan vaksinasi massal. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Camat Raba Kota Bima, Jum'at (19/11/2021).


"Saya mengakui masyarakat Rite, bersemangat untuk melakukan vaksin. Bahkan ada salah seorang warga yang ingin melakukan vaksin. Namun, berdasarkan keterangan teman-teman Puskesmas bahwa warga tersebut dalam keadaan kurang sehat, dia tidak jadi dilakukan vaksin. Artinya, masyarakat sekarang sudah sadar akan kesehatan mereka," sebut lurah Rite, melalui Humas, Ratman S.sos.


Kegiatan ini kata Ratman, untuk kali kedua. Akan tetapi, bagi masyarakat yang sebelumnya tidak melakukan vaksinasi disarankan untuk segera melakukan suntikan vaksin.


"Hingga sore nanti, giat vaksinasi ini akan selesai," pungkasnya.


Kegiatan vaksinasi ini dihadiri Ketua Gugus Tugas covid 19 kelurahan Rite Kota Bima. Joharmin S. Pt beserta jajaran. Sekcam Raba, Babinsa, Babinkamtibmas kelurahan Rite, personil kapolres Bima Kota, dan Kadis Dikpora beserta jajaran.


"Alhamdulillah, hingga sekarang kegiatan ini berjalan lancar," tutupnya.


#tot

Kamis, 30 September 2021

Tidak Seperti Anak Lain, Bocah Ini Justru Tak Bisa Jalan Dan Melihat Sejak Lahir


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, asal Desa Sai kecamatan Soromandi kabupaten Bima, menderita penyakit yang tergolong langka. Yakni, tidak bisa jalan dan melihat sejak lahir. 


Bocah enam tahun tersebut berdomisili di RT.021/RW.010 Desa setempat. Diusia yang sangat dini, mestinya M Faizul bisa merasakan keindahan dunia.


Begitu juga dengan orang-orang sekitar. Orang tua, keluarga, dan teman seusianya. Namun, lain yang dirasakan M Faizul. Tidak bisa melihat dunia dengan kedua matanya. Demikian juga dengan lingkungannya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB.


Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, hingga saat ini kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan kursi roda dari donatur dan pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


Teruntuk para dermawan yang ingin menyalurkan bantuan, baik berupa uang tunai maupun kursi roda. Bisa langsung hubungi contak person orang tua M Faizul: +6285205777155.


#tot

Kamis, 23 September 2021

Kisah Pilu Pria 34 Tahun di Bolo-Bima Menderita Penyakit Bocor Ginjal


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sebuah kisah yang sangat memprihatinkan di Kabupaten Bima. Yakni seorang pria di Desa Nggembe Kecamatan Bolo NTB, menderita penyakit bocor ginjal. Pria 34 tahun tersebut diketahui menderita penyakit yang jarang terjadi ini sejak dua bulan lalu.


Penyakit berbahaya ini terpaksa membuat Dediansyah, warga RT. 12 RW.02 Desa Nggembe harus berdiam diri dan terbaring lemah dirumah bersama penyakit yang dideritanya.


Ekonomi lemah menjadi penyebab terhambatnya pengobatan Dediansyah. Sebagai tulang punggung keluarga, pria yang akrab disapa Dedi ini justeru harus bertahan dengan penyakit bocor ginjal yang dialaminya.


"Penyakitnya diketahui 2 bulan lalu dengan tanda badannya tiba-tiba membengkak," beber Sang Istri, Nunung Nurhidayah saat dihubungi via Handphone, Kamis (23/09/2021).


Dedi, sempat berobat ke salah satu klinik oleh istrinya. Namun kata Nunung, tidak kunjung membaik. Karena keterbatasan biaya, lanjut Nunung, pengobatan suaminya terhenti.


"Saya tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain meminta kesembuhan kepada Allah. Saya benar-benar pasrah dengan kondisi ekonomi yang ada," keluhnya.


Kondisi suaminya sekarang kata Nunung, semakin parah. Bersama keluarganya, Nunung ingin membawa sang suami ke rumah sakit. Lagi dan lagi, semua niat baik untuk kesembuhan sang suami justeru terganjal biaya.


"Suami saya hanya bisa menahan perihnya rasa sakit. Karena tidak ada jalan lain yang bisa kami lakukan," ujarnya.


Karena itu, mari kita bantu saudara Dediansyah ini dengan sedikit rezeki. Mudah-mudahan, apa yang kita sedekahkan dapat mengurangi beban sekaligus menyelamatkan nyawanya.


Jika ada donatur yang ingin menyisipkan bantuan, tolong hubungi nomor Hand Phone +6285339202003. Atau bisa berbagi lewat No. Rek. BRI 0079-01-046938-50-7 An. Nunung Nurhidayah (Istri). 


#tot

Senin, 13 September 2021

Sukseskan Program Vaksinasi Nasional, Kapolres Bima Terjun Langsung ke Soromandi

 


Bima, Inside Pos,-

Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk program vaksinasi nasional, AKBP, Heru Sasongko, SIK terjun langsung ke masyarakat. Meski baru menerima jabatan sebagai Kapolres, Heru sering terlihat berbaur dengan warga. 


Pada September ini, Kapolres Bima bersama jajarannya sudah dua kali berkunjung ke Kecamatan Soromandi tepatnya di SMAN I Soromandi. Selain melakukan kegiatan Vaksin terhadap siswa dan warga, kesempatan kunjungan juga dijadikan ajang silaturahmi dengan Pemerintah Kecamatan, Pemuda, unsur Muspika dan masyarakat. 


"Kehadiran kami Polres Bima di Soromandi untuk kedua kalinya sebagai bentuk keseriusan kami untuk sukseskan sekaligus meningkatkan cakupan program vaksinasi nasional di Kabupaten Bima" ujar Kapolres, Minggu 12/9 kemarin dikediaman Camat Soromandi


Lanjut Heru, Program Vaksin ini dilakukan 

dalam rangka penanggulangan virus Corona. Menurutnya, Pemerintah Pusat melalui kementerian Kesehatan menaruh harapan  pada Pemerintah Daerah, Polri dan TNI untuk memastikan kesiapan dan partisipasi masyarakat menyukseskan program vaksin. 


"Alhamdulillah, berdasar data dari tenaga kesehatan di PKM Soromandi, keseluruhan yang divaksin hari ini sebanyak 91 orang. 2 Orang ditunda,"terangnya seraya menambahkan,


"Atas nama pribadi dan Polres Bima, saya sampaikan terimakasih kepada Kepala Sekolah dan Camat Soromandi atas terlaksananya kegiatan vaksin. Lebih-lebih kepada warga yang sudah berpartisipasi sukseskan program vaksinasi," tambahnya



Kepala Sekolah, M. Rifial Akbar, SE menjelaskan sasaran Vaksinasi tahap 1 dan II di SMAN I Soromandi itu terdiri dari guru, siswa,lansia dan masyarakat umum. Menurutnya, suksesnya kegiatan itu tidak lepas dari kerjasama yang baik semua pihak. Terutama Tim Vaksin dari PKM Soromandi yang tetap semangat menjalankan tugasnya.


Ia mengaku bangga atas kepercayaan Kapolres Bima yang memilih SMAN I Soromandi sebagai titik sentral kegiatan Vaksin. 


"Pada kesempatan ini, saya mengajak semua elemen masyarakat untuk segera melakukan vaksin. Vaksin itu halal dan meningkatkan imun tubuh dalam masa pandemi Corona ini," cetusnya


Sementara itu, Camat Soromandi, Zulkifli, SH, M.Hum meminta seluruh Kepala Desa, Kepala UPTD, Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA diwilayah Soromandi untuk ikut sukseskan program vaksinasi nasional. Ia mengarahkan agar semua perangkat Desa dan ASN, Honorer dan Sukarela  untuk segera lakukan vaksin. 


"Untuk diketahui, Sertifikat Vaksin menjadi syarat  mendapatkan kemudahan dalam mengurus keperluan administrasi di Pemerintahan Daerah. Jika belum divaksin, jangan harap akan diproses dengan cepat. Termasuk untuk keperluan perjalanan keluar daerah," pungkas camat



Pada kegiatan di SMAN I Soromandi ini,  turut hadir juga Waka Polres Bima Kompol Yusuf, Kabag OPS Polres Bima AKP Herman, SH, Ketua Bayangkari dan anggota, Kapolsek Soromandi, IPDA, Zulkifli, Kepala UPTD Soromandi, Fahris Adam, M.Pd, Kepala PKM, Radiman, S.Kep Ners,  Kasat Pol Airud IPTU Ahmad, Kasiwa IPDA A Bakar, Kanit Rekrim Hari Purnomo SH, Ketua PK. KNPI Donggo, Saiful, S.Pd, Ketua PK KNPI Soromandi, Syuryadin, S.Pd.I bersama anggota, Ketua Tim Covid Puskesmas  Soromandi. Dokter Warahmatillah, Kasi Dokes AIPDA Hilir beserta Team Vaksinator polres Bima, Tim Surfailen Covid19 Agus Haryanto,S.Kep,Ners Beserta Tim Vaksin, Para Babinsa dan  Bhabinkamtibmas di Kecamatan Soromandi


#Pena Bumi







Senin, 09 Agustus 2021

Dandim 1628/SB Pantau Vaksinasi Covid-19 Serta Melakukan Tracing Contact di Kecamatan Maluk


Sumbawa Barat, Inside Pos,-


Upaya percepatan penanganan Covid -19 di Kabupaten Sumbawa Barat terus dilakukan. Baik giat mitigasi pencegahan melalui imbauan prokes Covid -19,  penegakan disiplin prokes, serbuan vaksin, serta penyiapan rumah isolasi terpadu. Kegiatan itu mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, sampai tingkat Kabupaten, Senin (9/8/2021).


Untuk mendeteksi penyebaran kasus Covid-19, Dandim 1628/SB memantau jumlah Bor ditiap rumah sakit, kesediaan obat-obatan juga oksigen di Puskesmas. Serta melakukan pendampingan penyaluran bantuan masyarakat yang terkonfirmasi Corona. Selain itu, dilakukan tiga Tracing, testing, dan treatment secara maksimal.


Hal itu disampaikan Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi, S.T, M.I.P. di Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa barat, saat peninjauan vaksinasi Corona Virus. Pada momen tersebut, Dandim melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Tracing contact Covid-19 dan testing.


Bersama Kapus Uptd Maluk, Dandim melaksanakan assessment terhadap guru di SDN I  Dan SDN 2 Kecamatan setempat. Saat kegiatan itu, Dandim menyampaikan, dukungan serta peran aktif kepada guru. Sebab, pada kondisi yang sangat memperhatikan saat ini peran pendidik dibutuhkan pengawasan terhadap murid. Dalam kegiatan proses belajar mengajar.


"Mengingat status Kabupaten Sumbawa Barat sudah masuk PPKM tahap 3. Tentu, menjadi ke khawatiran kita semua dengan kondisi sekarang. Ketika tidak sadar akan kondisi imun kita baik walau terpapar. Namun tanpa gejala merasa sehat. Lupa kepada keluarga, rekan kita yang rentan karena faktor umur Lansia. Serta adanya penyakit penyerta yang sangat fatal," ujar Letkol Czi Sunardi, S.T, M.I.P. Dandim 1628/SB.


Untuk itu kata Dandim, saat ini yang paling penting adalah tetap disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Dan selalu melaporkan perkembangan gejala kesehatan guru dan murid. "Apabila ada gejala batuk, pilek dan sesak napas, segera informasikan ke Satgas Covid-19 setempat. Agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Supaya pandemi Covid dapat tercegah," terang Dandim.


Setelah itu, Komandan Kodim 1628/SB juga meninjau gudang serabut di Dusun Maluk Loka, Desa Maluk. Sekaligus menyaksikan pelaksanaan Tracing Contact Covid-19 terhadap satu pekerja serabutan inisial S, yang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona. Setelah itu, Dandim melakukan Swab antigen kepada 17 pekerja. 2 diantaranya terkonfirmasi positif. Sedangkan 15 negatif.


Setelah itu, Dandim meninjau pelaksanaan Tracing Contact terhadap contack erat positif Covid saudara N, Desa Mantun. Serta swab antigen kepada keluarganya. Dalam anggota keluarga tersebut terdiri dari 4 orang dengan hasil 2 orang hasil negatif,  2 orang perempuan terkonfirmasi positif.


"Dalam pelaksanaan Tracing contact  dan swab antigen Covid-19 terhadap 21 orang di dua lokasi, terkofirmasi 5 orang positif covid," beber Dandim.



#tot

Kamis, 08 Juli 2021

Mahasiswa UMM Malang asal Soromandi Bima, Ciptakan Hand Sanitizer Otomatis Lewat kegiatan PMM



Malang, Inside Pos,-

Kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tahun 2021 oleh kelompok 36 yang dilaksanakan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur.


Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berasal dari Soromandi Bima, NTB, M. Syaikhul Muarif berinisiatif menciptakan alat Hand Sanitizer otomatis untuk mencegah penularan Covid-19.


"Karena penularan covid-19 melalui kontak fisik dan lainnya. Maka adanya Hand Sanitizer otomatis ini, untuk mencegah penularan covid-19 melalui sentuhan bergantian ketika memakai Sanitizer manual," tutur Alif Fadila selaku ketua kelompok 36.


Kegiatan kelompok yang dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rini Pebri Utari, S. Pd., MT. Kelompok yang beranggotakan 5 orang, yaitu Alif Fadila, M. Syaikhul Muarif, M. Noer Jayadin dari Jurusan Teknik Elektro, M. Turaihan Azuri dari jurusan Teknik Sipil, dan M. Isra Jurusan Ilmu pemerintahan.


Melihat kondisi hampir di seluruh belahan bumi terdampak oleh virus Corona yang belum juga bisa dituntaskan sehingga membuat keresahan bagi masyarakat. 


"Terlebih Indonesia dengan kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya," katanya.


Dikutip dari (https://covid19.go.id/) pertanggal 1 Juli 2021, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 2.203.108 kasus positif, 1.890.287 sembuh, dan 58.995 kasus kematian.


Menyikapi kasus tersebut Kegiatan PMM kelompok 36 mengusung yaitu Pemberdayaan Teknologi & Kesehatan Lingkungan Masyarakat.


Alat Hand sanitizer otomatis tersebut terdiri atas komponen-komponen elektronika, yaitu arduino uno, motor servo, sensor ultrasonic, kabel jumper, kawat, adaptor, kabel konector arduino, dan botol handsanitizer yang dirancang dan di program sedemikian rupa menjadi sebuah alat yang unik.


Cara kerja alat hand sanitizer otomatis ini berbeda dengan hand sinitizer pada umumnya, karena di masa pandemi ini sangat dianjurkan untuk tidak menyentuh secara langsung benda yang digunakan secara bergantian.


"Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam menggunakan hand sanitizer otomatis ini cukup hanya mengarahkan tangan ke saluran keluarnya cairan hand sanitizer yang di bantu sensor ultrasonic, secara otomatis cairan hand sanitizer akan keluar.


Alat hand sanitizer yang diinisiasi oleh mahasiswa UMM dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini sudah digunakan oleh masyarakat di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu.


"Alat tersebut ditempatkan di dua tempat fasilitas umum, yaitu di Masjid Al-Ikhlas RW 06 dan di Kantor Desa Tlekung," ujarnya.

 

Alat tersebut di perkenalkan dan diuji coba oleh Bambang selaku kepala Dusun Krajan Lor, Bhabinkamtibmas Desa Tlekung Aipda Arif mauludi Ansari, Amd., Kep. serta beberapa perangkat desa lainnya.


Menurut Bhabinkamtibmas Arif, alat tersebut merupakan alat yang modern di era perkembangan teknologi dan sangat cocok digunakan di tempat umum mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini.


"Alatnya modern dan canggih, ini akan sangat berguna bagi masyarakat karena di masa pandemi Covid-19 ini sangat dianjurkan untuk tidak menyentuh secara langsung benda yang digunakan secara bergantian." Katanya. 


#Pena Bumi

Selasa, 29 Juni 2021

Tidak Gengsi, Kapolsek Pekat "Door To Door" Jemput Warga Untuk Divaksin

Kapolsek Pekat sedang menjemput dan membonceng warga untuk dilakukan vaksinasi


Dompu Inside Pos,-


Vaksinasi atau imunisasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit. Biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati. Bisa juga hanya bagian dari virus atau bakteri. Tujuannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.


Karena itu, Kapolsek Pekat Ipda Muh. Sofyan Hidayat, S.Sos, tidak gengsi. Menjemput dan membonceng warga dari rumah ke rumah untuk dilakukan vaksinasi, Senin (28/6/2021).


"Penjemputan warga menggunakan sepeda motor. Kami langsung antarkan ke lokasi vaksinasi," ucapnya.


Menurut Sofyan, hal ini dilakukan sebagai upaya serius TNI/POLRI bersama Pemerintah Desa (Pemdes) untuk mempercepat vaksinasi masal nasional. Sofyan berharap, seluruh pihak terkait saling bergandengan tangan dalam memaksimalkan partisipasi masyarakat terkait program vaksinasi masal ini.


"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat agar betul-betul memanfaatkan kesempatan vaksin ini. Apalagi gratis. Untuk kedepan, semua persyaratan administrasi akan mewajibkan masyarakat untuk menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19," tutupnya.


Kegiatan vaksinasi berlangsung di Dusun Sukamaju Desa Kadindi, Kecamatan Pekat Dompu, mengangkat tema "Serbuan Vaksinasi Nasional TNI POLRI Dalam Rangka HUT Bhayangkara ke 75". 


Dalam kegiatan tersebut, Kapolsek Pekat didampingi Kepala Desa setempat, Bhabinkamtibmas. Menjemput warga dari door to door untuk dilakukan vaksinasi dengan tempuh jarak yang jauh.


"tot

Senin, 28 Juni 2021

Cegah Narkoba, Kodim 1628/SB Gelar Sosialisasi P4GN


Sumbawa, Inside Pos,-


Kodim 1628/SB, menggelar sosialisasi upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di  Makodim 1628/SB. Kegiatan yang berlangsung di jalan labuhan balad no 3 kelurahan Bugis Kecamatan Taliwang Sumbawa Barat tersebut diikuti seluruh personel Kodim dan perwakilan Persit KCK cabang XLIV Kodim 1628 ,  Koordinator P2M BNBK Sumbawa Barat pak  Zakaria  Senin (28/6/2021).


Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi ST,M.IP  melalui Kasdim 1628/SB Mayor Inf Dahlan  mengatakan, perkembangan teknologi telah memberikan dampak positif dan negatif. Ditambah dengan persaingan antar negara yang kurang sehat. Dengan melemahkan negara lain melalui perang Proxy salah satunya melalui Narkoba.


“Kita ketahui bersama bahwa Narkoba tidak hanya beredar di masyarakat  yang memiliki kemampuan ekonomi kelas atas, namun juga sudah menyasar ekonomi kelas bawah dari Kota  hingga ke pedesaan bahkan tidak mengenal strata sosial,” ujar Kasdim, dalam sambutannya.


Menurut Kasidm, itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan. Yakni, menguasai suatu bangsa tak terkecuali Indonesia. Untuk itu sambung Kasdim, satuan jajaran TNI satu Komando secara terus menerus dan konsisten melakukan berbagai upaya dalam  melawan dan memerangi Narkoba. Salah satunya dengan cara memberikan penyuluhan dan tes urine terhadap seluruh Prajurit agar terhindar dari bahaya Narkoba.


“Sanksi yang diberikan kepada Prajurit dan PNS TNI yang secara sah dan menyakinkan menggunakan apalagi mengedarkan Narkoba sangat berat hingga dikeluarkan dari kedinasan sebagai anggota TNI atau pemecatan dengan tidak hormat,” tegasnya.


Dijelaskan Kasdim, program ini  sebagai upaya untuk mencegah penggunaan dan peredaran Narkoba di lingkungan Prajurit khususnya jajaran Kodim 1628/SB.


Selain itu, dia juga menekankan agar para Prajurit, keluarga, dan lingkungan mampu menjaga dan membentengi diri dari bahaya Narkoba sehingga tidak menjadi korban sia-sia barang haram tersebut.


Mengakhiri sambutannya, Kasdim  mengajak dan menginstruksikan untuk bersama menyatakan perang terhadap Narkoba, sebagai bentuk keseriusan serta kepedulian kita dalam mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di wilayah Kodim 1628/SB,” serta terus di gelorakan, di lingkungan kehidupan masyarakat agar tumbuh kesadaran  bahwa perang melawan Narkoba adalah tugas tanggungjawab seluruh Komponen Bangsa,  pungkasnya.


Sementara,  Koordinator P2M BNBK Sumbawa Barat pak  Zakaria   Perwakilan BNN Sumbawa Barat menyampaikan bahwa ada program nasional untuk Program Desa Bersinar, Desa bersih dari narkoba  dan akan menjadi Desa Binaan sebagai informasi sudah ada beberapa desa ditunjuk sesuai SK Gubernur NTB dan Sk Bupati untuk membentuk Desa Bersinar yang menjadi penanggungjawab adalah BNN serta di dukung TNI Dan Polri, jelasnya.


Menindak lanjuti hal tersebut pihak BNN sudah memilih Kriteria Desa yang berani melaksanakan tes urine guna memperlambat peredaran narkoba, diantaranya untuk program Desa bersinar 2021 BNN rencana akan mulai dari Desa Bree Kecamatan Brang Rea hal ini untuk meminimalisir peredaran berbagai jenis Narkoba untuk itu kita berharap dukungan seluruh pihak untuk bersama memerangi narkoba guna mencegah penyebaran narkoba disemua kalangan lebih lebih masa depan Generasi muda,harapnya.


Zakaria juga menjelaskan  tentang beberapa jenis-jenis Narkoba yang banyak beredar di masyarakat antara lain sabu-sabu, heroin, ganja, kokain, ekstasi, inhalants dan erimin yang dilengkapi dengan contoh-contoh bentuknya yang sering diedarkan.


Kegiatan sosialisasi dilanjutkan tes urine secara acak serta dilaksanakan dengan menerapkan Sop Protokol kesehatan Covi-19 turut dihadiri Para  Pasi, Para Danramil  serta seluruh Prajurit, PNS dan Ketua Persit dan Perwakilan Persit KCK Cabang LXIV Kodim 1628/SB


#tot

Rabu, 05 Mei 2021

Pemuda Muhammadiyah: Jika Terbukti Melanggar, Ketua Panitia Pasar Ramadhan Harus Siap Dipidanakan

 


Bima, Inside Pos,-
Pasar malam atau Pasar Ramadhan yang diadakan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Bima akhir-akhir ini menimbulkan polemik.  Pro dan kontra dengan di gelarnya Pasar malam terjadi ditengah masyarakat.


Disisi lain, pedagang merasa bersyukur dengan diadakan pasar malam, sehingga omzet merekapun naik secara drastis seiring membludaknya pengunjung yang memadati Pasar malam namun masyarakat yang kontra menganggap pemerintah tidak konsisten dalam membuat kebijakan.


Melalui Pesan WhatsApp, Rabu 5/5, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Bima melalui Ketua Bidang Hukum, HAM dan Advokasi Publik, Hikmah, SH, MH. Menyampaikan bahwa kebijakan dalam bentuk izin yang dikeluarkan oleh Pemkot Bima melalui Diskoperindag, Ketua Satgas Covid 19, Sekda Kota Bima serta Polresta Bima kota sudahlah tepat. Dalam persetujuan izin penyelenggaraan yang dibuat tersebut memuat rekomendasi ketentuan-ketentuan yang wajib dipatuhi serta dilaksanakan oleh panitia kegiatan serta APPSI.


Beberapa rekomendasi ketentuan tersebut antara lain: kegiatan harus mengacu kepada SE Gubernur NTB Nomor:180/01/kum/2021, SE Walikota Bima Nomor: 007/24/I/2021.

Dalam pelaksanaanya pun Panitia Penyelenggara harus menyanggupi untuk menaati protokol kesehatan diantaranya:


"Wajib melakukan pengukuran suhu badan kepada setiap pengunjung, Wajib menyiapkan alat cuci tangan dan setiap orang diwajibkan untuk mencuci tangan, Setiap orang wajib menggunakan masker, Wajib menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter dan Setiap orang wajib untuk menghindari kerumunan," paparnya


Hikmah menilai penerbitan izin yang disertai dengan rekomendasi ketentuan seperti ini sudah tepat. Tinggal bagaimana eksekusinya dilapangan saja apakah Panitia serta APPSI dalam hal ini sebagai penanggung jawab kegiatan telah melaksanakan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh ketua satgas covid 19 Kota Bima.


"Jikalau nanti dalam pelaksanaannya APPSI tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dari rekomendasi Satgas covid 19 yang telah ditetapkan tersebut. Maka Satgas Covid 19 Kota Bima selaku pemberi izin dapat meninjau kembali izinnya dan Satgas Covid berhak dalam melakukan pembubaran kegiatan Pasar Malam," tegas Dosen STIHM ini seraya menambahkan,


"Begitupun dari Polres Bima Kota jikalau dalam pelaksanaannya ternyata didapatkan terjadi pelanggaran sesuai dengan KUHAP yang berlaku maka kepolisian dalam hal ini polres Bima kota dapat mempidanakan Panitia/APPSI selaku penyelenggara agar kepercayaan publik tetap terjaga dan tidak semakin liar," cetusnya

Sementara itu ketika ditanyakan apa langkah Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Kota Bima kedepan terkait masalah ini, ketua Bidang Komunikasi, Informasi dan Telekomunikasi Anshar, menyampaikan untuk sementara ini Pemuda Muhammadiyah hanya memantau dan memberikan pandangan kritisnya.

Pihaknya karena kami masih percaya baik pemerintah Kota Bima maupun pihak kepolisian pasti akan mengambil langkah yang tepat dengan melihat berbagai kondisi yang terjadi dilapangan.

"Sementara ini kami masih fokus dalam menyelesaikan agenda kami selama Ramadhan, dimana di ramadhan ini PDPM Kota Bima mengadakan kegiatan rutin berupa Safari Ramadhan dengan mengutus rekan-rekan terbaik kami dari PDPM Kota Bima untuk mengisi ceramah di masjid2 yang tersebar di kota Bima," Ujarnya

Namun terlepas dari itu Anshar menilai kesadaran masyarakat Kota Bima akan kepatuhannya terhadap protokol kesehatan akhir-akhir ini mulai menurun, karena itu PDPM Kota Bima berharap Pemkot Bima menggiatkan kembali sosialisasi-sosialisasi tentang Bahaya Covid 19 yang telah merenggut puluhan nyawa warga Kota Bima. Apalagi sekarang Covid 19 telah bermutasi menjadi beberapa varian seperti yang terjadi di India saat ini yang telah menewaskan 200 ribu warganya dengan angka kematian harian mencapai 3 ribuan orang pungkasnya.

"Ini bukan main-main. Jika ada korban maka kami minta APPSI bertanggungjawab. Siapapun terlibat didalamnya harus dipidanakan," pungkasnya

#Pena Bumi

Sabtu, 06 Februari 2021

Pemuda Muhammadiyah Sebut Ketua DPRD Kota 'Tempramental' Soal Tukin Nakes

 



Bima, Inside Pos,- 

Pernyataan Ketua DPRD Kota Bima Andriawan Alfian agar Walikota Bima mencopot seluruh kepala Puskesmas mendapatkan tanggapan dari Pemuda Muhammadiyah Kota Bima, Sabtu 6/2.  


Melalui Ketua Bidang Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi, Ansharullah menyampaikan pernyataan ketua dewan terkesan emosional dan tergesa-gesa.  Mogoknya Nakes (Tenaga Kesehatan)  di Kota Bima harus betul-betul ditemukan benang merah.  


Menurutnya, rangkaian semua peristiwa yang tidak terselesaikan dengan baik ini menimbulkan rasa ketidak percayaan dalam diri para nakes pada atasannya. Imbas dari rasa ketidak percayaan ini, tenaga kesehatan mudah terprovokasi. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya informasi dan komunikasi yang dibagun oleh para pejabat yang berwenang dengan bawahannya. 


"Ada informasi yang tidak tersampaikannya dengan benar dan tepat mengenai besaran Tukin/TPP, serta dasar hukum penyusunannya. Wajar ada tafsiran dan kecurigaan dari para Nakes sehingga ada mogok kerja," sorotnya


Lanjutnya, Ketua Dewan harus ikut merasakan kondisi psikologis Nakes saat ini.   Bagaimana perjuangan mereka dalam membendung gelombang Covid-19 yang terus meningkat. Disisi lain kesadaran masyarakat kita akan bahaya covid semakin menurun yang sebenarnya hal tersebut merupakan PR dari tim gugus tugas.


"Karena itu, kami menganggap apa yang disampaikan oleh ketua dewan terlalu prematur terkesan emosional dan tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan, karena akar permasalahannya tidak pernah disentuh. Pernyataan ketua dewan justru semakin memperkeruh suasana dan terkesan akan menampilkan wajah garang keotoriteran pemerintah dalam menyelesaikan masalah," tegasnya


Publik akan membaca seolah pemerintahan yang sekarang tajam kebawah tumpul keatas. Melempem dan terkesan takut kepada para pejabat di Kota Bima, karena buktinya sampai hari ini permasalahan di dunia kesehatan sejak 2019 yang diduga dikarenakan ketidakcakapan para pejabat dalam memimpin tidak mendapatkan tanggapan sekeras ini dari ketua dewan.


"Mana ada suara DPRD saat adanya dugaan Dokter Fiktif di Kota Bima waktu lalu. Mereka ompong. Nah, sekarang mereka mau tegas pula pada Nakes tanpa melihat persoalan," kritiknya


Disisi lain, menanggapi masalah Tukin Anshar menyampaikan, Saat ini alasan dari Pemkot Bima memberikan angka 30% karena hal tersebut merupakan aturan dari Kemendagri, Padahal, ketetapan Mendagri hanya 10%. 


" Jangan digeser-geser gitu dong, Pemkot seharusnya menyampaikan bagaimana faktanya dilapangan karena besaran Jaspel, Dana Bok, dan kapitasi ditiap-tiap daerah kan itu berbeda-beda," Sorotnya seraya menambahkan,


"Kemendagri memberikan aturan seperti itu karena di daerah lain jaspel, bok dan kapitasi yang diterima oleh nakes nilainya lebih besar tidak seperti di kota Bima yang nilainya ratusan ribu" tandasnya


Selain itu,  Anshar juga menyampaikan jika Ketua DPRD dan Walikota Bima,  memiliki perhatian lebih kepada nakes, mereka harus membaca kepmenkes nomor HK.01.07/Menkes/392/2020. Dimana disana disampaikan bahwa pemerintah di haruskan membayar insentif tambahan kepada tenaga medis selama pandemi covid 19 ini yang anggarannya bersumber dari APBN dan APBD. 


"Jangan asal memberikan statement yang menimbulkan rasa ketidakadilan. Pikira. DPRD harus berimbang dengan kondisi rill daerah dan Nakes didalamnya," kritiknya


Alumni MTsN Padolo ini mengingatkan kembali Berbagai polemik yang terjadi di Nakes bukan kali ini saja. Tahun 2019 aksi mogok pernah terjadi dimana saat itu pegawai RSUD Kota Bima melakukan aksi mogok imbas dari tidak tersedianya APD, minimnya obat2an sarana dan prasarana serta tidak terbayarkannya Jaspel kepada tenaga Medis.


"Di tahun 2020 Aksi mogok kembali terjadi yang dibarengi dengan aksi demontrasi yang dilakukan di depan Dikes Kota Bima. Ini persoalan harus ada jalan keluar. Bukan malah memperkeruh seperti disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Bima," ujarnya


Lanjutnya, spanduk Ganti Kadinkes menjadi tema aksi dari para nakes, aksi Nakes ditahun 2020 ditanggapi oleh pemkot dengan digelarnya silaturahmi antara Nakes  bersama Walikota di gedung seni budaya.  Dalam pertemuan tersebut dihadapan Nakes Walikota Bima menyampaikan ketidakcakapan Kadinkes memimpin. 


"Saat itu, Walikota beralasan tidak dapat menggantinya karena terkendala aturan. Aksi yang tergolong langka tersebut pun mendapat tanggapan dari legislatif dimana Dewan pada saat itu juga menggelar RDP dengan mengundang seluruh organisasi profesi kesehatan,"ungkapnya


Ansarullah menerangkan, Dalam pertemuan yang disiarkan secara live tersebut terkuak bagaimana amburadul nya sistem Pemerintahan dalam tata kelola masalah kesehatan di Kota Bima. Mulai dari tidak tersedianya APD, obat-obatan, Jaspel, minimnya sarana dan prasarana. 


 "Soal ini, PKM yang tidak jarang menimbulkan perselisihan dan kesalahpahaman antara tenaga medis dan masyarakat. RDP inipun disimpulkan terdapat  tidak terjalinnya komunikasi yang baik dalam internal pemerintahan dan terungkapnya dokter Fiktif yang diduga merupakan anak dari para pejabat di pemkot Bima," jelasnya


Pemuda Muhammadiyah ini menilai, Berbagai peristiwa dan permasalahan masa lalu tersebut sampai hari ini belum ada langkah nyata oleh Pemerintah maupun DPRD Kota Bima. Terkesan dibiarkan. Minimal desakan agar oknum yang terlibat dalam lingkaran masalah Kesehatan diberi tindakan tegas oleh Walikota.


Sementara itu ketua Bidang kesehatan dan kesejahteraan Ali Ahyar Ridha SST, S.Si menyampaikan tuntutan kenaikan tukin oleh para nakes juga merupakan kewajaran. Yang perlu diketahui ada perbedaan yang fundamental antara nakes dan non nakes. Perbedaan itu terletak pada masa kadarluasa STR. 


"STR ini lebih krusial dari pada Ijasah. STR berlaku hanya 5 tahun dan untuk memperpanjang STR ini dibutuhkan SKP (satuan kredit partisipan) yang berasal dari tindakan klinis dan loka karya berupa seminar, workshop dll.," Paparnya


Lanjutnya, Kegiatan pemenuhan SKP ini membutuhkan biaya yang banyak mereka harus ke luar kota untuk mendapatkan itu semua. Tidak mungkin dianggarkan khusus oleh pemkot.


"Jika STR sudah tidak berlaku dan tenaga kesehatan tersebut memaksa melayani pasien maka akan dianggap pelanggaran hukum," pungkasnya

#Tot



Kamis, 04 Februari 2021

Tukin Nakes Kota Bima Belum Dicairkan Dari Pusat

 


Bima, Inside Pos,- 

Baru-baru ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dihebohkan dengan aksi mogok Tenaga Kesehatan (Nakes) di sejumlah PKM terkait Tunjangan Kinerja (Tukin). Padahal Tukin untuk Nakes belum ditransfer oleh Pemerintah Pusat. 



Hal itu mendapat tanggapan serius Pemkot, terutama  Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Kamis, 4/2 Siang tadi.  Kepala Dikes, Drs.H.Azhari menegaskan, dana Tukin belum ada yang dibayar. Artinya, baru rilis daftar persetujuan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.


"Baru disetujui, hingga saat ini kita belum tahu berapa jumlah penerima. Begitupun, yang akan diterima oleh masing-masing nakes," ujarnya 


Azhari menjelaskan, informasi terkait persetujuan dari Kemendagri diperoleh tanggal 3 Februari 2021 pukul 18:00 WITA, kemarin. 


"Jadi baru kemarin kita mendapat informasi ini," akunya.


Menurutnya adanya reaksi Nakes, hal itu terjadi karena kurang jelinya Tim TAPD melihat regulasi baru dan ketidaksabaran Nakes menunggu.



"Padahal sebelumnya, kami sudah melaksanakan rapat dengan seluruh kepala puskesmas. Tujuannya, mencari solusi salah satunya menaikkan angka kapitasi dari 60:40 menjadi 70:30," terangnya.



Semestinya dimasa pandemi covid 19, nakes lebih mengutamakan pelayanan.


"Sebenarnya nakes sudah cukup terbantu dengan anggaran JKN, BOK dan lain sebagainya," tandasnya


Hebatnya lagi,  Sebanyak 151 Kota dan Kabupaten di 12 Propinsi yang muncul namanya saat ini. Di NTB, baru Kota Bima saja yang sudah mendapatkan kesempatan untuk mendapat Tukin untuk Nakes. 


"Di Provinsi NTB, hanya Kota Bima," pungkasnya.


#tot

Senin, 11 Januari 2021

Mahasiswa Dari Universitas di Surabaya, Bantu Masyarakat Bima Putuskan Mata Rantai Covid-19


Bima,  InsidePos,-


Ditengah merebaknya pandemi Covid-19 di indonesia, hingga saat ini masih memakan korban jiwa. Tentu, hal ini sangat mengkhawatirkan semua pihak. Oleh karena demikian, penanganan virus Corona tidak cukup dilakukan pemerintah semata. Sebab, keterlibatan semua eleman merupakan salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Bima NTB.


Misalnya pihak swasta, dunia usaha, perguruan tinggi (PT), serta masyarakat. Upaya ini bisa dipastikan mampu mengatasi pandemi Covid-19. Apabila semua pihak sama-sama bergandengan tangan menghentikan penyebaran penyakit yang sudah menelan banyak korban jiwa ini.


Di Kota Bima sendiri dari awal hingga saat ini, berbagai pihak terus melakukan upaya memutuskan mata rantai Covid-19. Mulai dari pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, memakai disinfektan dan lain-lain. Namun, masih saja Covid-19 ini menyebar.


Demi menghentikan laju Virus Corona, Ahmad Nurkholis, yang merupakan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.  Dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, juga melakukan hal yang sama. Misalnya, bagi-bagi masker ke warga.


Tak hanya itu, Remaja asal Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasa Na'e Barat Kota Bima ini, juga melakukan penyemprotan disinfektan di tempat ia tinggal. Yakni di RT07/RW03 Kelurahan Tanjung. Aksi sosial pria yang akrab disapa Kholis ini di sambut bahagia warga setempat.


"Alhamdulillah, cara positif ini saya lakukan semata demi kesehatan masyarakat Kota Bima. Apalagi pandemi Covid-19 di Bima umumnya masih menyebar. Cara lain untuk menghindar dari wabah tersebut, menjaga pola hidup sehat sangatlah penting," kata Kholis, pada media ini, Senin 11/01.


Selama melaksanakan KKN, lanjut Kholis, dirinya mengedukasi warga dengan membuat tulisan di poster. Misalnya tentang Protokol Kesehatan dan New Normal. 


“Cara ini saya lakukan supaya masyarakat terhindar dari Covid-19. Sengaja saya buat poster, agar mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. Tentu saya berharap warga setempat sadar dan tetap mematuhi anjuran pemerintah," pintanya.


Mahasiswa di bawah kendali Dosen Pembimbing Lapangan, yakni Amalia Nurul Muthmainnah, S.I.Kom.,MA tersebut mengaku, kegiatan KKN ini di lakukan secara mandiri di tempat tinggal masing masing peserta. Kegiatan KKN terhitung dari tanggal 7 Desember 2020 dan Selesai pada 7 januari 2021.


#tot

Kamis, 07 Januari 2021

Tim Gabungan Sidak Ops Yustisi Covid -19 di Kantor Pemerintah Se-Kabupaten Sumbawa Barat


Sumbawa Barat, InsidePos,-


Pandemi Covid -19 yang merebak diseluruh belahan dunia menjadi bencana non alam yang berdampak pada seluruh lini kehidupan. Hal itu berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat dunia.  Termasuk seluruh wilayah indonesia, salah satunya Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi NTB.


Terkait hal tersebut, tim gabungan operasi yustisi penegakan hukum Covid -19 kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari TNI - Polri, Pol PP, gelar apel dan sidak gabungan ke instansi pemerintah di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.  Salah satunya di Kantor kelurahan Telaga Bertong Kecamatan taliwang, kamis 07/01.


Sehubungan dengan hal itu, Kasdim 1628/SB  Mayor Inf Dahlan, yang ikut bersama tim gabungan mengatakan, bahwa kegiatan sidak ops yustisi seperti ini akan terus dilakukan. Karena pandemi Covid -19 belum berakhir. 


"Itu sebagai bentuk upaya nyata guna mencegah serta percepatan pemutusan rantai Covid -19. khususnya diwilayah KSB," jelas Kasdim.


Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini  meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan.  Bukan hanya di lingkungan umum seperti tempat beraktifitas masyarakat. Namun juga menyasar perkantoran baik pemerintah maupun swasta yang ada di wilayah kabupaten Sumbawa Barat. 


"Mengingat kita harus tetap beraktifitas dan pandemi Covid -19 ada di sekeliling. Untuk itu kita harus terus berupaya berikhtiar untuk meningkatkan kesadaran diri. Selalu menerapkan dan berpedoman pada Sop Protokol Covid -19," ajaknya.


Adapun ikut hadir pada kegiatan sidak tim gabungan operasi yustisi penegakan hukum covid -19 dilingkungan instansi  pemerintah se kabupaten sumbawa barat diantaranya, Kasdim Mayor Inf Dahlan, Kasat Binmas Polres KSB Iptu Rahmasyah, Kasi tibum Pol PP KSB, Muhammad Syukri Spd, Serta perwakilan anggota masih masing instansi.


#tot

Rabu, 30 Desember 2020

Kasihan, Bocah Yatim Piatu Ini Derita Penyakit Komplikasi


Bima, InsidePos,-


Di usia kanak-kanak merupakan masa dimana seorang anak sedang menikmati pertumbuhan dan perkembangannya. 


Lain dengan Afifah, bocah perempuan asal Desa Baralau kecamatan Monta Kabupaten Bima, justeru mengidap penyakit komplikasi.


Anak yatim piatu ini, hanya dirawat inap dirumah Sarinah, yang merupakan orang tua asuh Afifah. Karena beberapa tahun silam, orang tua kandung perempuan 7 tahun tersebut meninggal dunia. 


Lagi-lagi, karena ekonomi Afifah tidak dirawat seperti kebanyakan bocah lainnya di rumah sakit umum.


Bocah yang berdomisili di Dusun Sondo, RT:001/RW:002 tersebut divonis pihak medis menderita penyakit komplikasi. Antaranya, penyakit Gizi Buruk, Sakit Perut, Paru-paru, Batuk, dan Mencret.


"Begitu kata pihak medis tiga tahun lalu soal penyakit yang diderita Afifah," beber Sarinah, pada sejumlah awak media, Rabu 30/12.


Sebelumnya kata dia, Afifah sempat dibawa ke Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima. Namun karena biaya menghambat perawatan juga pengobatan Afifah.


"Kami tidak bisa apa-apa. Afifah hanya bisa kami rawat seadanya dirumah dengan obat tradisional," keluhnya.


Dengan kondisi ini, dia berharap, semoga ada hamba Allah yang prihatin dengan keadaan Afifah. Sebab, ekonomi lemah memaksakan Afifah terbaring lemah di ranjang rumahnya.


"Hari ini kami hanya bisa berdoa semoga penyakit yang di idap Afifah diangkat oleh Allah. Kalau untuk berobat ke rumah sakit, kami sama sekali tidak memiliki biaya," tandasnya.


#tot

Selasa, 22 Desember 2020

Derita Tumor Ganas, Intan Hanya Terbaring Lemah Dirumah Karena Tidak Ada Biaya


Bima, InsidePos,-


Intan, seorang gadis asal Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, mengidap penyakit tumor ganas hingga tidak bisa berjalan.


Perempuan 16 tahun tersebut menderita tumor ganas sudah satu tahun enam bulan lamanya. Kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya.


Menurut pengakuan orang tuanya, perempuan buah hasil dari pasangan suami istri Ifan dan Ian ini hanya bisa berbaring lemah dirumahnya. Karena tumor yang semakin ganas, dia hanya bisa menjerit kesakitan penuh pasrah. 


"Dulu pernah ke Dokter, melakukan pemeriksaan. Anak saya Intan, di diagnosa penyakit tumor ganas," ungkap orang tua Intan, pada sejumlah awak media, Selasa 22/12.


Alasan biaya hingga saat ini, perempuan yang berdomisili di Dusun Rite tersebut tidak dibawa periksa ke Rumah Sakit. Karena ekonomi lemah, dia hanya bisa diobati dengan obat tradisional dirumah oleh orang tuanya.


"Kami tidak memiliki apa-apa. Karena faktor ekonomi, Intan kami rawat dirumah," bebernya.


Dia hanya bisa berharap, semoga ada dermawan yang bisa menyisihkan sedikit rezekinya untuk pengobatan Intan. 


"Terlebih pemerintah Kabupaten Bima dan Provinsi NTB, untuk dapat meringankan biaya pengobatannya," pintanya.


#tot