Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Agustus 2020

Tim PEKaT NTB Serahkan Bantuan Alat Penyeduh Kopi

 


Bima, Inside Pos,-

Kegiatan Tim PEKaT (Penguatan Ekonomi Kreatif Terintegrasi) NTB, atas kemitraan Polda NTB, Babuju Mandiri dan Lombok Research Center berakhir pada 29 Agustus 2020. Tim melalukan kegiatan selama 10 hari sejak tanggal 19 Agustus 2020. 


Tim yang dipimpin IPDA Bagus Atmaja ini mengakhiri kegiatannya dengan memberikan bantuan alat penyeduh kopi kepada 5 Kelompok Pemuda Kreatif dari 5 wilayah di Kabupaten Bima. Yaitu Kelompok Penggiat Kopi Desa Sangiang-Wera, Desa Parado Rato-Parado, Desa Punti-Soromandi, Desa Woro-Madapangga, serta Kelompok Penggiat Kopi mobile binaan SOLUD di Kecamatan Bolo.


Penyerahan dilaksanakan malam tadi (29/8) di Kedai Soehendar Coffee Kota Bima yang dihadiri oleh para Kelompok Penerima Manfaat yang didampingi oleh Bhabinkamtibmasnya masing-masing. Turut Hadir Kadis Perindag Kab Bima sekaligus Plt Ka Bappeda Kab Bima, Drs. H. Muzzakir, Ketua PK KNPI Soromandi, Syuryadin, S.Pd.I , Penggerak Ekonomi Desa, Saifullah Anwar dan Penggerak Pariwisata Bima - Komunitas Sabua Ra'a.


Rangga Babuju yang didampingi oleh Tim PEKaT Polda NTB menyampaikan bahwa bantuan tersebut, bukan sekedar bantuan sifatnya hibah. Bantuan yang diberikan meski dalam bentuk peralatan penyeduhan kopi lengkap, akan terus dipantau perkembangan pengelolaannya oleh kelompok penerima manfaat. 


"Kami ingin, teman-teman Kelompok Penerima manfaat, serius dalam memanfaatkan alat yang diberikan. Dengan harapan akan ada pengembangan usaha kedepannya dalam rangka penguatan ekonomi pemuda kreatif desa," tegasnya dihadapan para penerima manfaat l


Lanjutnya, Salah satu gerakan yang didorong oleh Polda NTB melalui pemerintah propinsi dan Pemerintah daerah kabupaten dan Kota Bima adalah 'Gerakan Satu Desa Satu Kedai Kopi'. Hal ini berdasarkan hasil riset akademik bahwa, di Bima, tidak ditemukan konflik (personal maupun komunal) yang terjadi di Kedai Kopi. 



"Sekaligus kami ingin mendorong ide-ide kreatif dan inovatif dari Desa, melalui kedai-kedai kopi. Dan hal ini dianggap lebih efektif dan memotivasi banyak hal positif lainnya" ungkap Rangga Babuju 


Drs. H. Muzzakir pada kesempatan tersebut menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polda NTB melalui Tim PEKaT. Sekaligus mewakili pemerintah daerah Kabupaten Bima atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari di wilayah Kab Bima kali ini. Tak henti ungkapan terima kasih pun disampaikan atas berbagai bantuan yang diberikan. 


"Saya atas nama Dinas Perindag Kab Bima sekaligus mewakili jajaran Pemerintah Kab Bima, menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan 5 paket Alat penyeduh kopi ini kepada 5 kelompok muda kreatif penggiat kopi kab Bima, juga Bansos yang dilaksanakan dibelasan titik kemarin, juga FGD di 8 titik diwil Kab Bima selama 10 hari bekerja". Ungkapnya seraya menambahkan  


 "Ini luar biasa, Insya Allah saya selaku Plt  Bappeda Kab Bima siap menerima Tim PEKaT NTB kapan saja untuk berdiskusi dan merancang bersama keberlanjutan kegiatan Tim ini dalam penguatan ekonomi kreatif dikab Bima kedepannya" ungkapnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.


Tim yang dibentuk dan diinisiasi oleh Polda NTB ini, tidak saja bekerja dalam 10 hari kemarin, tetapi juga akan terus melakukan kerja-kerja edukatif dalam rangka penguatan dan peningkatan kapasitas ekonomi kreatif dan penguatan serta perluasan zona 'kampung sehat' diwilayah Kota dan Kabupaten Bima.


 "Jika negara dan daerah membutuhkan, Tim ini akan terus ada dan melakukan terobosan-terobosan kreatif dalam rangka melakukan upaya percepatan pembangunan dan inovasi berbasis komunitas lokal dan tentu saja akan bersinergi dengan berbagai pihak" Ungkap Ketua Tim, Ipda Ida Bagus Atmaja, selepas kegiatan tadi malam

#Pena Bumi


Sabtu, 29 Agustus 2020

Jual Pupuk Diatas HET dan Paketan Merupakan Sinyal kegagalan IDP-Dahlan


Bima, InsidePos,-


Praktek penjualan pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Berpaket baru-baru ini masih terus dirasakan masyarakat Donggo Kabupaten Bima saat ini. Pemerintah daerah dinilai tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan persoalan yang menjadi keluhan masyarakat selama ini. Salah satu yang paling krusial adalah soal pupuk.


Ditengah ekonomi masyarakat terhambat karena dampak dari pandemi Covid-19. Pemerintah mesti berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban masyarakat ditengah situasi darurat.


"Bukan malah membebani rakyat dengan harga pupuk diluar HET dan sistem paketan. Ini sama halnya pemerintah tidak mau tahu dengan jeritan rakyat," kesal pemuda Donggo-Soromandi, Harisma Fullan.


Ia mencontohkan di Desa Mpili Kecamatan Donggo, masyarakat membeli pupuk Rp. 105.000,- per zak dan Rp. 355.000,- per paket. Padahal kata dia, ketentuan harga pupuk per zak Rp. 90.000,- dan tidak diperbolehkan untuk menjual paket.


Soal demikian menurut mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas Mataram (UNRAM) ini menandakan lemahnya kepemimpinan IDP-Dahlan dalam menyerap juga menyelesaikan persoalan pertanian di Kabupaten Bima. 


Disamping itu, Bupati tidak memiliki nurani untuk mengeluarkan petani dari cengkraman pemodal dan pengusaha. Padahal Bupati dimandatkan sebagai pemberi solusi praktis terhadap semua persoalan yang dihadapi masyarakat petani selama ini.


"Sikap Bupati Bima yang apatis dan menutup mata terhadap penderitaan petani yang terus menerus merupakan bentuk kegagalan nyata Dinda-Dahlan selama 4 setengah tahun memimpin Kabupaten Bima," ujarnya.


Pria yang akrab disapa Fullan ini berharap, semua pihak khususnya akademisi sama-sama bersuara mempresur bupati untuk segera menyelesaikan persoalan pupuk yang terus berlarut tiap tahun.


Ia menyinggung kunjungan Kerja (Kunker) Bupati Bima selama ini mestinya mengetahui persoalan ril yang dihadapi oleh petani dan masyarakat. Dengan masifnya penjualan pupuk di atas HET mengonfirmasi Bupati dan Wakil Bupati gagal total menyerap aspirasi masyarakat selama kunjungan kerjanya.


#tot

Jumat, 28 Agustus 2020

Di Donggo Masih Ada Penjual Pupuk Subsidi Diatas Harga HET


Bima, InsidePos,-


Memasuki musim tanam, jauh-jauh hari masyarakat Bima umumnya membeli pupuk lebih awal sebagai penyediaan stok untuk menghindari kelangkaan pupuk saat musim tanam tiba.


Hal yang sama dilakukan masyarakat Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima saat ini. Mencegah kehabisan stok, warga setempat berbondong-bondong membeli pupuk untuk persiapan setelah tanam.


Namun masalahnya, harga pupuk ditingkat pengecer di Desa setempat saat ini masih saja menjadi keluhan warga. Harga pupuk per zak masih diluar Harga Eceran Tertinggi (HET). Belum lagi penjualan pupuk sistim paket masih berlaku. Ini diakui sangat membebani petani.


Sebenarnya, harga eceran pupuk paling tinggi Rp90.000 per zak. Namun di Desa Mpili saat ini mencapai Rp105.000,00 per zak. Sedangkan harga paketan capai Rp355.000,00.


"Pemberlakuan harga pupuk diluar HET masih saja terjadi, belum lagi harga paketan. Sampai kapan kami petani dibebani harga seperti ini," keluh Yusradin, salah satu petani yang membeli pupuk pada pengecer di Desa setempat, dilansir media lintas rakyat.


Ia mengaku harga pupuk di Mpili saat ini sangat memberatkan petani. Pasalnya, tahun ini dengan tahun sebelumnya sama saja. Upaya pemerintah untuk meringankan beban petani dinilai nihil.


"Apa boleh buat. Meskipun harga pupuk mahal kami tetap beli. Karena sumber penghasilan semua komoditas petani tergantung pada pupuk. jika tidak ada pupuk mau kasih apa untuk jagung, padi kami kedepan. Solusinya ya, kami terpaksa," pasrahnya sembari menambahkan.


"Semoga persoalan harga pupuk segera stabil dan pemerintah segera merespon jeritan kami petani," harapnya.


#tot

Menilai Penyaluran JPS Bima Ramah Tahap lll Terhambat, LMPMPB Desak Dewan Segera Bentuk Pansus


Bima, InsidePos,-


Penyaluran bantuan Jaring pengaman sosial (JPS) Bima ramah tahap III dinilai terhambat. Laskar Merah Putih Pemuda Mahasiswa Dan Pemuda Bima (LMPMPB) NTB, lakukan Aksi unjuk rasa depan gedung DPRD kabupaten Bima, Jumat 28/8.


Koordinator Lapangan, Adimandra S.Pd dalam orasinya menyampaikan, ketua DPRD kabupaten Bima segera melakukan pemanggilan pada seluruh unsur terkait. Guna meminta pertanggung jawaban soal penyaluran JPS Bima Ramah tahap III ini terhambat.


"Dengan tegas kami meminta Ketau DPRD secepatnya bentuk anggota pansus yang akan melakukan penyelidikan lebih dalam kenapa JPS Bima Ramah tahap III sampai saat ini belum direalisasikan," tegasnya.


Menanggapi aspirasi rakyat, Ketua DPRD Kabupaten Bima melalui Sekretaris Dewan (Sekwan) menuturkan, pihaknya akan menyampaikan tutuntan LMPMPB kepada Ketua Dewan.


"Karena ini hari pendek dan ketua DPR tidak hadir. Nanti kami akan sampaikan tuntutan ini ke beliau," tutur Ishaka.


Setelah menyaksikan pernyataan Sekwan secara bersama, seluruh masa aksi LMPMPB kembali menegaskan agar seluruh Jajaran DPRD Kabupaten Bima secepat mungkin tuntaskan penyaluran bantuan JPS Bima Ramah tahap III ini.


"Mengingat bantuan sudah disalurkan dibulan Juli 2020 lalu, namun sampai hari ini belum juga terealisasikan," tegasnya.


Pantauan media ini sebelum massa aksi membubarkan diri, ketua LMPMPB memberikan pernyataan sikap pihaknya akan kembali hari senin depan untuk menagih janji juga pertanggungjawaban dari anggota Dewan.


#tot

Sabtu, 22 Agustus 2020

Upaya Tingkatkan Ekonomi Dimasa Pandemi, PMM-UMM Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah Warga

Bima, InsidePos,-


Dimasa pandemi Corona Virus Disease 2019, tak sedikit ekonomi masyarakat dunia terhambat. Salah satunya menimpa warga di Dusun Sarita Desa Punti, Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.   


Upaya untuk memanimalisir beban kebutuhan warga dimasa pandemi Covid-19 ini. Tim Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Kelompok 77 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menopang ekonomi warga, pekan lalu.


Bersama ketua gender Forum Pemuda Sarita (FPS) yakni Ismawarning, yang juga jebolan Universitas Mataram (UNRAM) dari fakultas pertanian, PMM-UMM juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan rumah agar tidak menjadi lahan tidur.


"Ditengah himpitan ekonomi seperti ini kita dituntut lebih kreatif dan inovatif. Contohnya memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam tumbuhan yang bernilai ekonomis. Tentu ini salah satu cara untuk mengurangi beban kebutuhan pokok dimasa pandemi Covid-19 ini," ungkap koordinator kelompok 77 UMM, Dita Apriliah pada media ini, Sabtu 22/8.


Kata dia, untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa pandemi Corona Virus yang masih menyerang manusia saat ini tidak harus selalu bergantung pada pemerintah. Menurut dia, mengelola potensi SDA dan SDM yang ada akan menjamin keberlangsungan hidup jangka panjang. 


"Gak boleh malas. Alam ini kita tabur saja benih bisa tumbuh. Apalagi lahan pekarangan rumah kita bagus-bagus," katanya.


Secara terpisah, Ketua Gender FPS mengapresiasi keterlibatan PMM kelompok 77 UMM bersama pemuda Sarita dalam mengupayakan pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga.


"Pemuda harus mampu menciptakan ide-ide kreatif, agar tidak dianggap sebagai beban pemerintah. Contohnya memanfaatkan pekarangan didekat rumah untuk memulai aktifitas baru, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga," jelasnya.


Dalam kegiatan itu juga PMM-UMM dan FPS mengikutsertakan anak-anak Tahfiz. Tujuannya memberikan kesadaran tentang pentingnya pertanian untuk keberlangsungan hidup serta mengedukasi mereka bagaimana cara budidaya tanaman yang baik  dan benar.


#tot

Rabu, 12 Agustus 2020

Kisah Satu Keluarga di Bima, Tinggal Dirumah Tidak Layak Huni

Bima, InsidePos,-


Kondisi tempat tinggal Habiba, warga Dusun Lia Desa Punti, Kecamatan Soromndi Kabupaten Bima sungguh memprihatinkan. Pasalnya, keadaan rumah tinggal Habiba sungguh tidak layak dihuni.


Tinggal dirumah panggung 12 tiang berpotensi roboh. Rumah Habiba hanya berdinding anyaman bambu dan beberapa triple serta beratapkan genteng yang tak beraturan juga sebagiannya terpal. Kondisi ini membuat Habiba bersama keluarganya ketakutan. Terlebih saat malam hari dan musim hujan.


"Setiap malam kami kedinginan sekali. Dinding rumah bolong. Belum lagi atap rumah bocor. Jika hujan datang semua isi rumah basah," ungkap Habiba, dikunjungi dikediamannya di Dusun Lia Desa Punti, Rabu 12/8.


Keterbatasan ekonomi kata dia, menjadi sebab. Suaminya tidak bisa apa-apa. Sudah  puluhan tahun mengalami cacat fisik. Kaki sebelah kiri suaminya patah dan terdapat benjolan besar dibagian leher. Membuat Habiba dan keluarga hingga kini belum mampu merenovasi rumah.


"Suami saya sudah puluhan tahun cacat fisik. Selama itu pula saya jadi tulang punggung keluarga," ungkapnya.


Tinggal bersama satu orang anak laki-laki (anak angkat), Habiba yang berprofesi sebagai petani ini hanya mengandalkan penghasilan sekali setahun. Anaknya kuliah lanjut S2 di Jogja dibiayai langsung dari kampus setempat. Selebihnya, semua biaya sekolah anaknya, Habiba mengurus seorang diri dengan keadaan apa adanya.


"Belum lagi anak saya kuliah, membutuhkan biaya yang banyak. Tahun ini saya tanam jagung tapi gagal panen, hanya dapat 2 ton saja. Dengan keadaan yang sangat terbatas saya hanya bisa pasrah pada Tuhan," keluhnya.


Walaupun hidup dibawah garis kemiskinan, wanita 52 tahun ini mengaku, tidak pernah tersentuh program rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah.


"Selama ini saya tidak disentuh dari pemerintah. Saya hanya diberikan bantuan BST dari pemerintah kemarin. Untuk penuhi kebutuhan itu sangat jauh," katanya sembari menambahkan.


"Semoga pemerintah membuka mata untuk melihat bagaimana kondisi kami sekarang," harapnya.


#tot

Selasa, 04 Agustus 2020

Desa Nyerot, Kodim 1620/Loteng Panen Padi Inpari Diatas Lahan Demplot

Lombok, InsidePos,-


Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Kodim 1620/Loteng untuk melaksanakan penanaman padi jenis inpari di atas lahan Junaidi milik warga Dusun Batu Nyale Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tanaman padi tersebut dijadikan sebagai tanaman demplot (percontohan) seluas 1 hektar.


Danramil 1620-06/Jonggat, Kapten Cba Ruslan Bersama anggota dan kelompok tani Gerepek Dusun Batu Nyale melaksanakan panen bersama secara manual, Senin 3/8.

Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto, SE, disela-sela kesibukannya memberikan apresiasi kepada Koramil jajarannya atas sinergitas yang dibangun bersama masyarakat binaannya dalam mensukseskan swasembada pangan tahun ini.


“Ditengah pandemi Covid-19 ini, kita harus banyak menyiapkan pasokan bahan makanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga harus tetap bekerja dan tidak berdiam diri di rumah tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.   


Dalam proses penanamannya kata pria kelahiran Bangkalan Madura ini, padi jenis inpari ini menggunakan sistem jajar legowo 31 dengan maksud agar memperoleh hasil produksi yang maksimal sehingga para petani bisa mengikutinya.


“Jadi ini sebagai contoh saja. Harapannya para petani khusus Desa Nyerot dan lainnya bisa mengikuti. Karena hasil yang diperoleh dengan sistem tanam jajar legowo, 31 lebih baik dari sistem yang lain,” katanya.

Prastiwanto juga berharap agar Kabupaten Lombok Tengah tetap surplus dalam pengadaan padi atau beras seperti pada periode panen sebelumnya. Yang mencapai hingga puluhan ribu ton beras sehingga masyarakat tidak merasa khawatir dengan bahan pokok pangan di tengah pandemi Covid-19.


“Mari kita tetap berusaha dan berdoa agar pandemic Covid-19 ini segera berakhir dari bumi Tatas Tuhu Trasna dan Indonesia umumnya,” pintanya.


#tot

Minggu, 26 Juli 2020

Bayi Perempuan Asal Dara Kota Bima Idap Tumor Teratoma Sejak Lahir, Dokter Sarankan Segera Dioperasi

Bima, InsidePos,-

Seorang bayi perempuan cantik bernama  Ummul Mukminin asal Dara Kota Bima Kelurahan Rasa Na'e Barat, menderita penyakit Tumor Teratoma sejak lahir.

Bayi berumur sekitar 18 hari ini di Diagnosa oleh Dokter tumor Teratoma. Oleh karena itu Dokter menyarankan harus segera dioperasi di rumah sakit umum Provinsi Mataram atau di rumah sakit Sanglah Bali.

Bayi milik pasangan suami istri Musliadin dengan Dewi Susanti ini sungguh memprihatinkan. Diumur yang sangat dini sudah mengalami penyakit ganas, belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang serba terbatas.

"Tumor ini tumbuh sejak Ummul lahir.
Dokter sarankan harus segera dioprasi. Kendalanya, saya kekurangan biaya," ungkap Dewi Susanti, orang tua pasien dihubungi via Handphone, minggu 25/7. 

Perempuan yang diketahui tinggal di Kampung OI NI'U  RT 17 RW 06 Dara Kecamatan Rasa Na'e Barat Kota Bima ini  berharap, semoga ada hamba Allah yang meringankan beban biaya operasi anaknya nanti.

"Saya sebagai orang tua Ummul, sangat berharap besar bantuan masyarakat Bima umumnya. Sebab, tumor yang sedang dialami oleh anak saya sekarang sangat parah dan mesti dioperasi secepatnya," pintanya.

Saudara-saudari yang ingin mengirim donasi, bisa lewat rekening dibawah ini.
BNI 0833607315 An. Ulfa Alfyani
BRI 007901011979538 An. Heri Firmansyah
BPD/NTB 0192202385027 An. Muhajir.

Untuk konfirmasi donasi, langsung di Watsaap (081239865404). Keperdulian anda adalah harapan mereka.

#tot

Kamis, 23 Juli 2020

Hadir Diacara Tahlilan Warga Simpasai, IMAN Lanjut Bedah Pikiran Bersama Pemuda Milenial

Bima, InsidePos,-

Sebelum acara "Bedah Pikiran alias Ngopi Bareng " bersama pemuda milenial dan warga lainya di Simpasai Kecamatan Monta, pasangan IMAN menyempatkan diri singgah memberikan Tauziah diacara Tahlilan atas meninggalnya warga setempat, kamis 23/7.

Usai diacara tahlilan, IMAN lanjut dialog terbuka di Lapangan Simpasai dengan membedah pikiran generasi bersama pemuda dan warga. Pada agenda yang bertajuk Ilmiah tersebut IMAN Bicara Kesejahteraan Petani Dan Kelayakan Pemimpin.

Didepan ratusan warga termasuk pemuda milenial, Dr. Irfan menyampaikan, membangun Kabupaten Bima kini dan nanti tidak hanya dikelola oleh Kepala daerah saja, melainkan harus ditopang dengan potensi pemuda yang memiliki sumber daya manusia dan semangat yang sama dalam menata juga mengelola Bima ke arah yang baru.

"Mulai hari ini kita mesti sadar secara pikiran bahwa generasi muda adalah pondasi dalam membangun Bima. Oleh karena demikian, kami pasangan IMAN jika dipilih nanti akan selalu membuka ruang dan waktu untuk generasi berekspresi dengan kemampuanya tanpa harus diskriminasi dan provokasi," kata Bapaslon Bupati Bima dari pasangan IMAN dihadapan warga Simpasai.

Oleh karena itu lanjut Dr. H. Irfan, ada empat hal yang harus diseleksi dalam memilih Pemimpin. Meliputi, Kenali figurnya, cari tahu silsilah keluarganya, apa kontribusinya selama ini, dan bagaimana program yang ditawarkan untuk Bima dan rakyat selama lima tahun kedepan.

"Mulailah buka pikiran baru. Sebab Bima kedepan tergantung pada pilihan kita hari ini," tegasnya.

Pada waktu yang sama, H. Herma Alfa Edison Bicara kepentingan petani. Menurutnya, petani Bima kini sedang dilanda krisis harga. Mulai dari petani jagung, bawang, garam dan komoditas lainnya. Jika diamanatkan menjadi memimpin Bima kedepan, pria yang akrab disapa Bang Hae itu berkomitmen akan prioritas untuk kesejahteraan rakyat dari berbagai sisi.

"Jika kami dipilih dan diangkat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima lima tahun kedepan, kami akan prioritaskan pada  peningkatan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, perindustrian, peternakan, perikanan, dan lain sebagainya," paparnya.

#tot

Selasa, 14 Juli 2020

Dinasty Kahawa, Salah Satu Kedai Kopi Yang Paling Diburu Oleh Penikmat Kopi di Kota Bima

Bima, InsidePos,-

Dinasty Kahawa merupakan salah satu kedai kopi yang paling diburu oleh penikmat kopi di Kota dan Kabupaten Bima saat ini. Pasalnya, kedai yang didirikan sejak 2017 lalu itu memancing reaksi juga rasa bagi penikmat kopi itu sendiri.

Kedai kopi yang berlokasi di Serasuba Kota Bima ini sangat ramai dikunjungi. Tidak sedikit orang yang ingin mencoba dan menikmati bagaimana rasa dan sensasinya. Hal itu terlihat pada tingkat minat pelanggan yang setiap hari makin banyak, demikian juga setiap bulan dan tahun. 

Dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat Kota dan Kabupaten, para aktivis, Dosen dari berbagai PTS di Bima, anggota Dewan, bahkan pejabat elit seperti Walikota Bima pun ikut menikmati bagaimana sensasi rasa kopi yang familiar disebut Dinasty Kahawa ini.

"Setiap malam Dinasty Kahawa selalu ramai dikunjungi. Pihak penting ditatanan pemerintahan pun ikut sruput, apalagi malam minggu sangat ramai sekali. Kecuali malam senin Dinasty tidak buka, sebab kami menyisipkan waktu untuk beristirahat " ujar Agus Muliadin, pemilik kedai kopi Dinasty Kahawa mewakili kedua saudaranya saat dikonfirmasi langsung media ini di kedai miliknya, rabu 15/7. 

Hal yang paling menarik perhatian penikmat kopi di Dinasty Kahawa kata pria yang akrab disapa Pedro ini, aroma kopi yang khas, unik, dan berbeda dengan rasa kopi pada umumnya. Sebab, cara racikan kopinya bersifat manual roasting alias tradisional. Mulai dari cara sangrai kopi mentah, penggilingan, hingga pada penyeduhanya.

"Karena caranya yang manual juga tehnik olahannya yang khas membuat rasa kopi Dinasty Kahawa memiliki rasa yang berbeda, menarik, dan inilah daya jualnya" Jelasnya.

Dinasty Kahawa lanjut dia, menyediakan beragam varian kopi. Meliputi kopi hitam tambora, kopi cream dan ice coffie. Diberitahukannya, bulan mendatang Dinasty Kahawa akan menyediakan penambahan menu kopi yang juga rasanya tidak kalah menarik.

"Kami berencana bulan depan akan menambah beberapa menu kopi, tentu akan lebih menarik lagi untuk para penikmat Dinasty Kahawa," bebernya.

Pada waktu yang sama, Aris Munandar yang juga pemilik Dinasty Kahawa ini mengatakan, selama hadirnya Kedai kopi miliknya di Serasuba diakui sangat berdampak pada peningkatan nilai ekonomi keluarganya. 

Pria yang akrab disapa Aris ini mengaku, bahwa sebelumnya ia hanya seorang pengrajin batu akik yang hanya pemasukan ekonominya pas-pasan, namun setelah menggagas profesi baru lewat ide cerdasnya pemasukan ekonomi sangat dirasakan betul meningkat.

"Alhamdulillah, sejak Dinasty Kahawa ini kami bangun pendapatan tiap malamnya lumayan besar," ungkapnya sembari menambahkan. 

"Bukan hanya pihaknya saja yang mendapatkan pendapatan yang lumayan besar. Diakui Aris, selama Dinasty Kahawa hadir di Serasuba menjadi sesuatu hal yang menguntungkan juga bagi tukang parkir," tutupnya.

Sementara salah satu penikmat kopi Dinasty, La Rey yang juga merupakan Dosen dari IAI Muhammadiyah Bima mengakui tingkat kepuasannya terhadap kopi Dinasty ini. Selain rasa kopi yang unik, khas, harga kopinya juga sangat terjangkau.

"Hampir setiap hari saya sruput kopi Dinasty ini. Bukan karena harganya murah, namun kualitas kopinya yang sangat menggugah selera," kata pria yang biasa di sapa Rey pada media ini sembari menikmati kopi hitam favoritnya di Dinasty Kahawa selasa malam.

#tot

Sabtu, 04 Juli 2020

Ratusan Warga Oi Katupa Blokade Jalan, Proyek Aspal Jalan di Tambora Terhambat

Bima, InsidePos,-

Aksi unjuk rasa oleh ratusan warga Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima di jalur utama jalan Lingkar Tambora, tepatnya di Desa Oi Ketupa. Warga menutup jalan menggunakan kayu balok dan batu, sabtu 4/7.

Tak hanya itu, warga juga duduk melingkar di tengah jalan. Aksi itu di lakukan sebagai bentuk protes terhadap kegiatan PT Sanggar Agro Karya Persada (SAKP) yang melakukan penggusuran kebun jambu mente milik warga setempat.

Dampak dari aksi protes ini, pengaspalan jalan dari Kantor Kecamatan Tambora menuju Desa Oi Katupa sementara terhambat. 

"Kami menuntut hak kami yang di rampas oleh PT Sanggar Agro persada. Kami meminta agar pihak perusahaan menghentikan aktivitas perusahan yang sedang berlangsung di atas lahan milik warga," pinta salah seorang warga Oi Katupa, Suhada pada media ini di konfirmasi lewat Via Hand Phone.

Secara terpisah, Kepala Desa Oi Katupa Syafrin di konfirmasi membenarkan, mengenai warganya yang melakukan unjuk rasa hingga mengakibatkan proyek pengaspalan jalan di Kecamatan Tambora terhambat.

Di jelaskannya, pemblokiran jalan oleh warganya itu di sebabkan karena tidak menerima lahan perkebunan mereka digusur oleh pihak perusahaan. 

"Pihak perusahaan bersikeras melalukan penggusuran, warga terpaksa memblokir jalan," jelas kades  melalui telpon seluler miliknya. 

#tot

Iga, Bayi 7 Bulan Derita Kanker Otak Sejak Lahir Butuh Tindakan Medis

Dompu, InsidePos,-

Sangat menyentuh nurani, seorang bayi bernama Iga asal Dusun Ta'a, Desa Ta'a Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu menderita kangker otak sejak lahir. Kini keluarga korban membutuhkan penanganan medis, namun terkendala pada biaya.

Kondisi bayi yang berumur 7 bulan itu, kini sangat memburuk dan harus di lakukan tindakan medis secara cepat. Namun apa daya, kondisi ekonomi yang tidak mendukung terpaksa Iga di rawat apa adanya oleh ibu kandungnya di rumah.

"Bukan hanya terkendala pada biaya, Iga juga tidak memiliki BPJS," kata ketua LSM P3B Dompu, Adi putra Darmawangsyah yang juga menginisiasi urus BPJS dan Pengobatan korban, sabtu 4/7.

Kartu keluarga dan berkas untuk syarat pembuatan BPJS kata dia,  sudah di bakar oleh bapak korban. 
Karena bapaknya malu mempunyai anak yang cacat. 

"Bapaknya tidak terima kehadiran Iga yang lahir dengan kondisi penyakit kangker otak," Jelasnya.

Lanjut Adit, Iga ini hanya tinggal bersama ibu kandungnya. Kedua orang tuanya kini sudah pisah tanpa perceraian. Sebabnya ketidaksempurnaan derita yang di alami Iga.

"Kondisi Iga makin parah, kehidupan keluarganya hidup di bawah tekanan kemiskinan. Sekarang sedang membutuhkan bantuan untuk pengobatan Iga," cetusnya.

Ia berharap, kepada semua elemen masyarakat untuk sisipkan sedikit rejeki untuk pengobatan korban. "Kepada Dermawan yang ingin berbagi bisa melalui kami maupun pihak keluarga. Seribu dua ribu sangat bermanfaat untuk meringankan beban adik kita Iga ini," harapnya.

#tot

Rabu, 10 Juni 2020

LTDS Bima : Anjloknya Harga Jagung Karena Anjloknya Pikiran Pemda

Bima, InsidePos,-

Aksi jilid II alias aksi damai massa aksi Laskar Tani Donggo-Soromandi (LTDS) Bima, kembali menghadap Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Bima dalam rangka menyuarakan keresahan masyarakat tani soal anjloknya harga jagung di Kabupaten Bima, khusnya di wilayah Kecamatan Donggo-Soromandi Kabupaten Bima, rabu 10/6.


Kordinator 1 lapangan (Korlap) Satria Tesa Pratama dalam orasinya menyampaikan, para petani jagung diwilayah Donggo-Soromandi di jarah, di tindas, di sesatkan, di abaikan, di politisasi haknya. Mulai dari menanam, pendistribusian pupuk, memanen, hingga pada anjloknya harga jagung.


"Banten misalnya, pemerintah daearahnya sangat melindungi petani lewat intervensi peraturan daerah. Kenapa pada kepemimpinan IDP-Dahlan tidak bisa melakukan hal yang sama," tanyanya.


Di jelaskannya, anjloknya harga jagung di sebabkan anjloknya pikiran pemerintah yang tidak mampu memfungsikan pikiran kekuasaannya untuk melindungi kepentingan petani, khususnya petani jagung.


"Hari ini harga jagung kisaran Rp2.800-2.900/Kg. Harga sekian tidak mampu memenuhi kebutuhan petani. supaya kebutuhan petani itu terpenuhi Kami menuntut Pemda agar menetapkan HPP harga komoditas jagung jagung makasimal Rp4.000/Kg minimalnya Rp3.500," paparnya.


Pada kesempatanyang sama, Albert sapaan akrabnya menyampaikan, petani di wilayah Donggo-Soromandi rela gadaikan sertifikat tanah, gadaikan BPKB Motor dan Mobil, hutang di berbagai Bank.


"Itu demi apa? Demi modal untuk bertani. Berharap harga jagung naik, namun harapan itu hanya harapan hampa," ungkapnya.


Pantuan media ini hingga berita ini di turunkan pihak Pemerintah Daerah belum menemui massa aksi. Meskipun beberapa kali pihaknya mengajak perwakilan massa aksi untuk melakukan audensi didalam, namun di tolak mentah-mentah oleh massa LTDS.

#tot




Jumat, 08 Februari 2019

Bharaduta Wujudkan Mimpi Ina Doji Selama 16 Tahun


Bharaduta Bima, Jum'at, 8-2-2019 saat melakukan renovasi rumah Ina Doji di Kelurahan Jatibaru Lingkungan Lela.

Bima, Inside Pos,-
16 Tahun hidup dirumah tidak layak huni, Ina Doji (80) kini bisa tersenyum bahagia. Setelah viral di Media Sosial Facebook,  janda yang sudah usia renta ini mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Diantaranya, Bharaduta Bima dan Kodim 1608/Bima.

Mimpi Ina Doji Puluhan Tahun merenovasi rumahnya di Kelurahan Jatibaru Lingkungan Lela, akhirnya dapat diwujudkan oleh Alumni Dik Puk Ba Gelombang II Tahun 2003 atau dikenal dengan sebutan Bharaduta Bima

Demi suksesnya Misi kemanusiaan ini, Komunitas Alumni dari Kesatuan Polres Bima Kota dan Polres Bima mengumpulkan dana pribadi dari 42 anggotanya.

"Ini kali kedua Bharaduta Bima datangi Ina Doji. Sebelumnya kami membawa bantuan sembako.  Hari ini kami datang untuk renovasi rumahnya," ujar Ketua Bharaduta Bima, Bripka Yusuf, Jum'at Sore, 8-2-2019

Kata Yusuf, Bharaduta Bima dibantu warga sekitar memperbaiki keseluruhan atap rumah dan lantainya. Sebelumnya, kondisi  rumah tersebut sudah bocor sejak lama dan lantainya banyak yang sudah berlubang.

"Ina Doji sejak awal utarakan harapannya agar rumahnya diperbaiki terutama atap rumahnya yang bocor. Tidak menunggu lama, kami langsung koordinasi dengan anggota Bharaduta untuk ikut andil. Alhamdulillah, diterima baik oleh teman-teman," akunya

Personil Aktif di Polres Bima Kota Ini mengaku selama ini Bharaduta Bima aktif bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Komunitas ini mengandalkan media sosial sebagai sarana informasi.

"Dua tahun aktif bergerak, kami sudah melakukan banyak kegiatan. Diantaranya, Penghijauan, Akses Kesehatan Gratis warga miskin, Sosialisasi Penyadaran Hukum dan sejumlah bantuan materi lainnya," jelasnya

Kata Yusuf, bergerak dibidang sosial kemasyarakatan sebagai bentuk komitmen Polri untuk memperhatikan kondisi disekitar. Selain itu, dengan gerakan kemanusiaan dapat melekatkan hubungan baik antara Polri dan masyarakat luas.































































"Sesuai amanat Polri, Polri harus menjadi garda terdepan untyk penggerak perubahan. salah satu pointnya yakni ikut terlibat membantu warga yang tidak mampu," tandasnya

Yusuf juga berharap agar di Bima akan banyak komunitas lain yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan.

"Semakin banyak kelompok  yang peka dalam urusan kepentingan masyarakat, maka dengan sendirinya akan tumbuh kesadaran berbagi dan peduli sesama di Dana Mbojo ini," harapnya

#Ryan

Kamis, 17 Januari 2019

P2KTD Dorong BUMDes Rancang Pelatihan Pemasaran Online dan Pemetaan Pasar

Bima, Inside Pos,-

Kecamatan Belo merupakan salah satu Kecamatan penting sebagai penyangga ekonomi wilayah Bima. Dibutuhkan suport dan dukungan agar peran masyarakat dalam membangun Kewirausahaan bisa berjalan cepat dan berkembang.

Untuk itu, Tim P2KTD (Penyedia Peningkatan Kapasitas Tekhnis Desa) Bidang Kewirausahaan Kab Bima, ditekankan untuk melakukan penetrasi pemahaman dan pencerahan bagi pengurus  BUMDes se-Kecamatan Belo. Hal ini dilakukan agar dalam waktu yang secepatnya dapat menciptakan produk yang layak dalam tataran pengemasan dan pemasaran.

Selasa kemarin (15/1), Julhaidin selaku Tim P2KTD Bidang Wirausaha kab Bima, menfasilitasi diskusi dan sharing dalam rangka mendorong upaya solutif agar BUMDes lebih kreatif, inovatif dan maju.  Tujuannya, agar  dalam menjalankan kegiatan pengelolaan usaha warga masyarakat desa dikecamatan Belo mampu dikembangkan.

" Saya menilai BUMDes Kecamatan Belo cukup paham dengan SDA diwilayahnya dan  cukup memahami potensi produksi masyarakat Desanya. Yang menjadi kendala adalah Prospek dan pemasaran sehingga cashflow usaha bisa berputar secara cepat dan positif" Ungkap Pria biasa disapa Rangga Babuju ini.

Hasil pendalaman persoalan di BUMDes kecamatan Belo lebih pada soal Pemasaran. Penting adanya pelatihan strategi pemasaran online, agar produk yang diinovasi dan dikemas oleh Bumdes dari masyarakat setempat dapat go nasional.

"Bawang merah sudah mulai di Inovasi menjadi Bawang Goreng kemasan. Ini didukung lantaran Kecamatan Belo salah satu kecamatan penghasil Bawang Merah cukup besar di Bima. Demikian pula dengan Tenun Motif Renda, sayur mayur, Panganan kering khas Bima serta komoditi mentah lainnya," Kata CEO Babuju Mandiri ini

Sementara itu, Ketua TPID Kecamatan Belo, Syahrimin, sangat antusias dengan rencana kegiatan Strategi Pemasaran Online dan Pemetaan Segmentasi pasar.

 "Kendala terbesar BUMDes se-kecamatan Belo ini adalah soal Pemasaran, sebab, selama ini pemasaran hanya bersifat lokalitas saja dan perputaran modal sangat lamban," ujarnya

Menurutnya, Pelatihan Strategi Pemasaran Online dan Pemetaan Segmentasi pasar bagi BUMDes di kecamatan Belo adalah solusi yang tepat untuk mendorong BUMDes terus menghasilkan dan menginovasi produk lokal desa.

"Rencana kegiatan sangat solutif dan dibutuhkan. Tentu saja harus terus dalam pendampingan Tim P2KTD agar terus dievaluasi dan berjalan dengan tepat. Kita pergunakan uang dari negara untuk program yang tepat agar  peningkatan kesejahteraan masyarakat desa terus berkembang," tuturnya

Kegiatan peningkatan Wirausaha dan Penguatan Manajemen Bagi BUMDes se-Kecamatan Belo kali ini ditutup dengan kesepakatan bersama untuk merancang Kegiatan Pelatihan Pemasaran Online dan Pemetaan pasar.

#Ryan

Selasa, 18 Desember 2018

2019, Tenun Renda dan Bawang Goreng Dimaksimalkan di Belo


Bima, Inside Pos,-

Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Belo, Selasa, 11-12-2018 kemarin, mengunjungi  lokasi produksi  tenun renda dan persiapan kelompok usaha bawang goreng kemasan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan usaha produktif masyarakat melalui Alokasi Dana Desa (ADD).

Ketua TPID Wilayah Belo, Zaini, SE memaparkan, potensi tenun renda dan bawang merah cukup besar diwilayah Belo. Hanya saja, pengerajin belum mampu memaksimalkan hasil produksi dan tidak inovatif.


 "Dari kajian kami di TPID, Potensi tenun renda perlu inovasi baru agar semakin menarik.  Untuk itu, kami undang konsultan P2KTD Bima Bidang Wirausaha agar memastikan kesiapan warga pengerajin," paparnya dihadapan warga dikantor Desa Renda

Kata Zaini,  Penyedia Peningkatan Kapasitas Tekhnis Desa (P2KTD) Kabupaten Bima juga akan melakukan pendampingan dalam kegiatan produksi tenun renda dan bawang merah kemasan. Tujuannya agar warga mendapatkan bimbingan langsung dari pihak yang berkompeten dalam rangka memaksimalkan hasil produksi.

"Perlu dukungan kita semua agar bisa terlaksana sesuai rencana dan target pemasaran yang memuaskan. Terutama bagi Pemerintah Desa harus bisa memberikan dukungan dana melalui ADD untuk kepentingan masyarakat" jelasnya

Sementara itu, Konsultan P2KTD, Julhaidin alias Rangga Babuju, menilai kain tenun renda merupakan potensi lokal yang dapat dikembangkan sebagai bisnis potensial.  Menurutnya, tenun renda terdapat beberapa kreasi corak yang bisa di inovasi untuk menghasilkan daya tarik konsumen.

"Tenun renda adalah kekayaan khasanah budaya dou Mbozo. Ada nilai seni yang tinggi  didalamnya dan peluang bisnis yang menjanjikan," terangnya

Pria berambut  gondrong ini menyampaikan jika kain tenun renda dapat dibuat menjadi Tas, syal, pakaian, lembaran album foto dan bentuk kreasi lainnya. Pengerajin tinggal dilatih oleh mentor yang sudah berpengalaman.

"2019 ini, kita harus dapat menciptakan inovasi dan kreasi yang dapat menghasilkan sumber pendapatan. Kita harus bisa maju dan dapat bersaing dengan daerah lain yang sudah lebih dulu sukses dengan produk lokalnya," cetusnya

Untuk pengemasan bawang goreng,  Desa Lido menjadi lokasi strategis. Alasannya, potensi bawang merah melimpah hanya saja belum diolah dan dikemas secara baik.

 "Bawang merah di Belo melimpah, ini harus diwujudkan sebagai peluang pasar yang potensial," ujarnya

Pendiri Babuju Mandiri ini juga menegaskan jika pengembangan potensi desa harus terus didorong. Kata dia,  Pemanfaatan Dana Desa perlu dioptimalkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa.

"Orientasi pengelolaan dana desa ke Wirausaha menjadi prioritas tahun 2019. Tak heran, bila saat ini, TPID setiap kecamatan memaksimalkan pengawalan untuk dilaksanaka bentuk program replikasi peningkatan nilai tambah produk usaha dan potensi inovasi di Desa di Kabupaten Bima," pungkasnya

#Ryan