Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Juli 2020

Iga, Bayi 7 Bulan Derita Kanker Otak Sejak Lahir Butuh Tindakan Medis

Dompu, InsidePos,-

Sangat menyentuh nurani, seorang bayi bernama Iga asal Dusun Ta'a, Desa Ta'a Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu menderita kangker otak sejak lahir. Kini keluarga korban membutuhkan penanganan medis, namun terkendala pada biaya.

Kondisi bayi yang berumur 7 bulan itu, kini sangat memburuk dan harus di lakukan tindakan medis secara cepat. Namun apa daya, kondisi ekonomi yang tidak mendukung terpaksa Iga di rawat apa adanya oleh ibu kandungnya di rumah.

"Bukan hanya terkendala pada biaya, Iga juga tidak memiliki BPJS," kata ketua LSM P3B Dompu, Adi putra Darmawangsyah yang juga menginisiasi urus BPJS dan Pengobatan korban, sabtu 4/7.

Kartu keluarga dan berkas untuk syarat pembuatan BPJS kata dia,  sudah di bakar oleh bapak korban. 
Karena bapaknya malu mempunyai anak yang cacat. 

"Bapaknya tidak terima kehadiran Iga yang lahir dengan kondisi penyakit kangker otak," Jelasnya.

Lanjut Adit, Iga ini hanya tinggal bersama ibu kandungnya. Kedua orang tuanya kini sudah pisah tanpa perceraian. Sebabnya ketidaksempurnaan derita yang di alami Iga.

"Kondisi Iga makin parah, kehidupan keluarganya hidup di bawah tekanan kemiskinan. Sekarang sedang membutuhkan bantuan untuk pengobatan Iga," cetusnya.

Ia berharap, kepada semua elemen masyarakat untuk sisipkan sedikit rejeki untuk pengobatan korban. "Kepada Dermawan yang ingin berbagi bisa melalui kami maupun pihak keluarga. Seribu dua ribu sangat bermanfaat untuk meringankan beban adik kita Iga ini," harapnya.

#tot

Kamis, 18 Juni 2020

Front Pemuda Kritis Kota Bima, Desak Walikota Copot Kepala Dikes Kota Bima

Bima, InsidePos,-

Front Pemuda Kritis (FPK) Kota Bima,  mendesak Walikota Bima untuk mencopot saudara Azhari Selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima di duga telah  melakukan Mall Administrasi yang mencatut nama anak kandungnya dalam SK Kontrak .

Desakan itu di lakukan FKP Kota Bima
lewat aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas kesehatan itu sendiri, kamis 18/6.

Kordinator Lapangan (Korlap) Usman, S.PdI mengatakan, adanya dugaan Mall Administrasi yang mencatut nama anak kandung Kepala Dikes dalam SK kontrak tersebut di nilai janggal. Karena belum mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP).

"Maka dari itu kami meminta pak wali kota untuk mencopot saudara Azhari itu," desaknya

Tak hanya itu lanjut dia, pihaknya pun meminta Kepada Walikota Bima untuk melakukan evaluasi terhadap sejumlah nama Dokter Kontrak pada Tahun 2019 dan 2020. 

"Hal ini berkaitan dengan beberapa dokter yang terindikasi belum melakukan Internship," tegasnya.

Selain itu, anggaran Covid-19 yang di salurkan dalam Dinas Kesehatan Kota Bima untuk lembelanjaan Alat Pelindung Diri (APD) juga di nilai tidak efektif dan efisien.

"Kami mendesak Jaksa dan Kepolisian untuk melakukan audit terkait hal tersebut," desaknya sembari menambahkan.

"Mendukung DPRD Kota Bima untuk melakukan  Pansus soal pembenjaan APD anggaran Covid19 di Dikes yang tidak jelas arahnya," tegasnya.

#tot

Selasa, 16 Juni 2020

Fitriani, Sebelumnya Derita Luka Herpes Kini Idap Penyakit Yang Di Duga Tumor

Bima, InsidePos,-

Fitriani, bocah 13 Tahun asal Desa Buncu Kecamatan Sape Kabupaten Bima yang sebelumnya mengalami derita luka Herpes namun berhasil di sembuhkan, meski dengan biaya besar. Pembiayaan itu di donasi langsung oleh IBM melaui Komunitas Yatim Piatu (Komplyt) Bima.

Selang dua bulan lamanya, muncul penyakit baru yang mencurigakan hingga mengakibatkan nafsu makan bocah 13 Tahun itu berkurang. Yaitu tumbuh benjolan dan luka besar di bagian ketiaknya yang di duga itu penyakit tumor.

Perduli akan kemanusiaan, Komplyt Bima di bawa komando Muhajir Oisca sedang melakukan penggalangan dana bahkan rela mengeluarkan uang di kantong sendiri demi kesembuhan penyakit yang di derita Fitriani.

"Kami tim kemanusiaan harus bahu membahu lagi untuk membantu adik Fitriani agar terbebas dari penyakit. Kami harus siap mengeluarkan isi kantong sendiri dan mencari dana tambahan. Alhamdulillah, sekarang terbuka jalan, banyak donatur yang ikut membantu," ujar Muhjir pada media InsidePos.Net di konfirmasi Via Hand Phone, selasa 16/5.

Sementara ini kata Muhajir, Fitria akan di periksa sementara di bagian luka sembari menunggu dana yang cukup. Setelah itu akan di bawa ke Mataram atau ke Bali. Dan sekarang masalahnya terkendala pada pembuatan BPJS.

"Karena orang tuanya tidak memiliki KTP jadi Fitriani tidak bisa membuat BPJS. Jadi harus pakai umum pemeriksaannya nanti, tentu butuh biaya pengobatannya yang banyak," ungkapnya.

Di jelaskannya, Adik fitriani ini di asuh oleh neneknya semenjak umur 7 Tahun hingga sekarang. Pasca orang tuanya cerai, Fitriani hanya tinggal berdua dengan neneknya. Kebutuhan mereka hanya sebatang kara, kesehariannya hanya mengharapkaan bantuan dari dermawan.

"Untuk makan minum saja mereka berharap dari tetangga dan keluarga.
Neneknya tidak mampu bekerja karena mempunyai fisik yang cacat. Apalagi untuk kebutuhan pembiayaan Fitriani, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Karena keadaan ekonomi yang mencekik," akunya.

Meski ada penyakit yang di deritanya lanjut Muhajir, tak membuat bocah kelas 6 SD itu tidak bersekolah, namun Fitriani sering di bully oleh teman-teman sebangkunya Belum lagi gangguan psikis yang di sebabkan karena korban percerian orang tuanya. 

"Fitriani anaknya rajin sekolah, hanya saja masalahnya Fitriani selalu di Bully oleh teman-teman sekolahnya," sebutnya.

Muhajir berharap, mari bersama membantu Fitriani ini. Membantu tidak hanya dalam bentuk materi tapi bantuan moril sangat dibutuhkan. "Biaya pengobatannya lumayan banyak, mari kita sama-sama membantunya. Kita akan di berikan ketenanagn dalam hati jika kita mengasah kepekaan itu," pintanya sembari menambahkan.

"Terimakasih untuk Bima Care Center, Apotik sholaeh, Dompet Duafa, Komunitas Parapi Parangina, Hidrophonik Amal Kota Bima
dan PPNI Kota Bima, yang sudah bergerak bersama Komplyt untuk membantu Fitriani," tutupnya. 

#tot 

Senin, 15 Juni 2020

Rayakan Hari Bhayangkara, Kapolres Bima Sambangi Warga Donggo Dan Diskusi Sehat Bersama Pemuda

Bima, InsidePos,-

Memperingati hari bhayangkara ke-74 Kapolres Bima AKBP AKBP GUNAWAN TRI HATMOYO S. I. K, menyambangi warga Desa Kala Kecamatan Donggo di Kediaman Sekertaris Desa Kala, Senin (15/6).

Bhakti Sosial tersebut Polres Bima peduli Covid-19 menyerahkan 
bantuan berupa sembako secara simbolis terhadap masyarakat Lanjut Usia (Lansia) yang kurang mampu dan terdampak Virus Corona.

Refleksi hari bayangkara itu turut hadir 
Kapolres Bima AKBP GUNAWAN TRI HATMOYO  S. I. K, Kapolsek Donggo, Sukamrin, Camat Donggo, Advis, S.Sos, Bhabinkamtibmas Desa Kala Masyarakat dan pemuda Desa setempat. 

"Kegiatan bhakti sosial ini merupakan wujud kepedulian Polres Bima dalam menyambut Hari Bhayangkara Ke-74, dengan Tema “Kamtibmas Kondusif, Masyarakat Semakin Produktif" kata Kapolres Bima AKBP GUNAWAN TRI HATMOYO  S. I. K, di wawancara di kediaman sekertaris Desa Kala.

Tak hanya itu kata Gunawan, kegiatan yang berbasis kemanusiaan itu sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak di tengah situasi pandemi covid-19, serta mendukung program pemerintah soal penerapan New Normal.

Usai menyerahkan bantuan berupa sembako secara simbolis, Kapolres Bima dan  anggotanya melakukan diskusi lepas bersama pemuda dan masyarakat soal pola hidup sehat.

Pantauan media ini hingga berita di turunkan, Kapolres Bima mengunjungi Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi kabupaten Bima. 

#tot

PPK Kecamatan Donggo Serahkan Secara Simbolis SK Pada PPS

Bima,InsidePos,-

Setelah tertunda masa kerja selama empat bulan yang disebabkan karena covid-19, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Donggo menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diwakilkan oleh ketua PPS Desa Kala Abdul Khalik. Senin, (15/5)

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Camat Donggo tepatnya di Sekretariat PPK itu di lakukan sesuai perintah KPU Kabupaten Bima, agar tetap memperhatikan protocol kesehatan yakni menggunakan Hand sanitizer, masker, dan jaga jarak

Untuk PPS yang baru saja dilantik di himbau untuk tetap menjaga integritas selama menjadi bagian dari penyelenggara Pilkada Tahun 2020.

"Mari sama_sama kita jaga integritas kita sebagai penyelenggara. Sebab Ini akan menjaga keamanan pilkada tahun 2020 khususnya di Kecamatan Donggo," himbau Ketua PPK Kecamatan Donggo, Tafsir dalam sambutannya.

Kata dia, PPS segera melakukan pertemuan dengan pemerintah desa masing_masing untuk membentuk sektetariat PPS. "Setelah ini langsung segera komunikasi dengan pihak Desa, terkait sekretariat PPS," perintahnya.

Sementara itu, pengantar sambutan Ketua KPU Kabupaten Bima melalui  Anggota PPK Divisi SDM, Hardi menyatakan, ada beberapa poin penting yang akan disampaikan mengenai masa kerja PPS. 

"Karena pilkada tahun ini kita dihadapkan dengan Covid _ 19. Maka dari itu, mari kita sama-sama jaga jarak dan selalu memperhatikan protocol kesehatan," 

Dalam pembacaan sambutan itu, Ketua KPU Kabupaten Bima  menyampaikan kepada seluruh anggota PPS agar dapat menyampaikan kepada para keluarganya agar memaklumi aktivitas pekerjaannya.

#tot

Kamis, 23 April 2020

Petugas Medis Kehabisan Penyediaan Hand Sanitizer, IMAN Kembali Serahkan Bantuan

Bima, Inside Pos,-

Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati Bima dr. H. Irfan dan H. Herman AE (IMAN) kembali bagikan hand sanitizer ke tiga puskesmas diKabupaten Bima, rabu 22/4.

Tiga Puskesmas itu antara lain Puskesmas Monta, Parado dan Langgudu. Setelah sebelumnya IMAN serahkan bantuan yang sama ke sejumlah Puskesmas dikabupaten Bima.

"Penyerahan bantuan tersebut dibagikan masing-masing 10 liter hand sanitizer" terang Ketua Satgas Covid-19 DPD PKS Bima Isman Gaffar dalam siaran persnya.

Penyerahan bantuan Hand Sanitizer diPuskesmas Parado kata dia, diterima langsung oleh petugas apotek, Siti Ma'ani.

Sedangkan diPuskesmas Langgudu, diserahkan oleh Ketua Satgas Covid-19 DPD PKS Bima dan Ketua Relawan IMAN Langgudu Ridwan Al Fatih. Kemudian Bantuan itu diterima oleh dr. Martika Esty Wulandari.

Sementara diPuskesmas Monta bantuan diserahkn oleh Ketua Satgas Covid-19 DPD PKS Bima dan didampingi oleh perwakilan relawan IMAN Monta, Ramlin dan diterima oleh Kasubag TU Puskesmas Monta, Irwan S.Kep.

"Tiga puskesmas itu sangat berterima kasih atas bantuan dari pasangan IMAN ini. Lagian persedian Hand Santizer mereka sudah habis," ugkapnya.
 
Ia menambahkan, dikabupaten Bima telah terpapar 10 orang positif Covid-19. Maka dari itu mari kita sama-sam antisipasi serta selalu memupuk semangat kewaspadaan.

"Ini bentuk kepedulian IMAN terhadap masyarakat Kabupaten Bima, tentu sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Bima," tandasnya.

#tot

Selasa, 21 April 2020

Upaya Putuskan Mata Rantai Covid-19, Camat Donggo Terapkan Karantina Wilayah

Bima, Inside Pos,-

Kasus Covid-19 atau virus corona mendarat diBima, sebanyak 10 orang terkonfirmasi positif. Hal ini diumumkan Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB Lalu Gita Ariadi, Senin (20/4).

10 orang yang mengejutkan terpapar Covid-19 itu terbanyak diKecamatan Bolo yaitu 9 orang. 8 orang warga Desa Kananga dan 1 warga Bonto Kape. Oleh karena demikian, kecamatan Donggo merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan kecamatan Bolo. Potensi penyebaran Covid-19 sangat besar.

Mendengar kasus yang sangat meresahkan itu, Kepala Camat Donggo Ardavis, Ss. S,Sos, langsung bereaksi dengan mengkonfirmasi semua kepala Desa se_Kecamatan Donggo untuk segera membuat pos pemeriksaan diperbatasan Donggo-Bolo dan perbatasan Donggo-Madapangga.

Penerapan karantina wilayah ini kata dia, bentuk langkah antisipatif memutuskan mata rantai Pandemi Covid-19. Meskipun belum ada keputusan resmi dari pemerintah daerah. Ini langkah awal juga inisiatif dari Pemerintah Camat. Karena Donggo dengan Bolo merupakan dua wilayah yang sangat dekat. 

"Sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai pandemi Covid-19 ini, Tadi pagi sudah saya konfirmasi semua kepala Desa se_Kecamatan Donggo untuk segera membuat Posko pemeriksaan diperbatasan dan ditiap-tiap Desa," katanya dikonfirmasi lewat Via Hand Phone, selasa sore 21/4.

Sejauh ini kata Ardavis, sudah beberapa pos dibuat dibeberapa Desa. Antaranya diDesa Kala, Doridungga, Mpili, dan Mbawa. Guna untuk memeriksa serta mencegah perpindahan orang. Baik masuk maupun keluar wilayah untuk tujuan tertentu yang mendesak. Terutama keluarga dari Desa Kananga Kecamatan Bolo yang ingin masuk.

"Ditiap pos telah disediakan tempat pencuci tangan walaupun penyemprotan disinfectant belum disediakan, namun akan disediakan belakangan," ungkapnya.

Ia menambahkan, semoga saja apa yang telah kami lakukan ini bermanfaat untuk masyarakat Donggo. Mari kita sama-sama berikhtiar untuk kebaikan bersama. Semoga saja masalah pandemi Covid-19 ini tidak sampai masuk diKecamatan Donggo 

"Jangan panik, patuhi aturan pemerintah, tetap dirumah, jauhi kerumunan dan sering cuci tangan dan jangan lupa pakai masker," tandasnya.

#tot

Rabu, 08 April 2020

Meski Tanpa Kades, Penyemprotan Disinfectant Tetap Dilakukan

Bima, Inside Pos,-

Geliat sosialisasi dan penyemprotan Disinfectant diDesa Kala Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dalam menangkal penyebaran Covid19 rabu 8/4 lancar dilakukan meski Kepala Desa setempat tidak ada ditempat.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa (Pemdes), sebut saja Sekertaris Desa bersama Pengurus BPD yang baru saja dilantik bulan lalu itu membuktikan kinerja nyatanya melalui penyemprotan disinfectant demi keperdulian terhadap kesehatan warga.

Ketua BPD setempat, Ahmad Syaifullah menilai, penyemprotan bahan kimia itu sangat penting. Dalam upaya pencegahan serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Meskipun saat kegiatan kepala desa tidak sempat hadir, bukan berarti memupuskan kebersamaan sejumlah pihak melawan Corona. 

"Kehadiran kepala desa memang sangat diharapkan oleh masyarakat. Apalagi dalam situasi serius seperti saat ini. ,"katanya saat dikonfirmasi lewat via Hand Phone rabu siang 8/4.

Keberhasilan kegiatan itu kata dia, kehadiran Kapolsek Donggo dan Koramil Donggo menjadi catatan tersendiri. Juga partisipasi dari Babinsa serta Bhabinkamtibmas Desa setempat sangat diapresiasi, karena memiliki keperdulian yang sama.

"Kami sangat mengapresiasi keterlibatan beberapa elemen masyarakat. Termasuk juga kehadiran Puskesmas Donggo dan Pemuda-Mahasiswa,"ujar pria yang akrab disapa Maco ini

Ia menambahkan, selain melakukan penyemprotan pembagian obat-obatan juga sosialisasi agar stay at home dan social distancing pun diberitahukan. Ia berharap warga patuhi aturan pemerintah.

"Mari cegah cegah bersama, tuntaskan bersama, patuhi aturan pemerintah, agar pandemi Corona Virus ini cepat diselesaikan,"ajaknya.

#tot

Selasa, 31 Maret 2020

PKM Donggo Dan Dinkes Periksa Warga Di Perbatasan Dompu

Bima, inside Pos,-

Berdasarkan maklumat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tentang pemeriksaan dan isolasi diri terus dilakukan dan diawasi. PKM Donggo bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima memantau masyarakat yang pulang dari luar Daerah senin malam 30/3.

Pemeriksaan dan pemantuan yang dioperasikan sejak pukul 100:00 malam hingga 05:00 pagi tersebut dilakukan  diperbatasan Bima-Dompu. Kepala PKM Donggo Sri Hartati S. Kep., Menjelaskan kegiatan itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi angka kasusnya diIndonesia.

"Sebagai bentuk kewaspadaan penularan, kami lakukan pemeriksaan pada warga yang pulang kampung,"kata Kepala PKM Donggo ini dikonfirmasi lewat Via Hand Phone selasa siang 31/3.

Disebutkannya, pada operasi itu dilakukan pemeriksanaan gejala flu, batuk, pilek, demam, sesak napas serta pemeriksaan suhu tubuh. "Alhamdulillah, selama pemeriksaan kami tidak menemukan gejala-gejala seperti itu,"sebut wanita murah senyum ini.

Bagi yang telah melakukan perjalanan ke daerah Pandemi Covid-19 lanjut dia,  ataupun luar negeri  mengalami gejala yang mencurigakan atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius, wajib melaporkan diri untuk dilakukan pemeriksaan.

"Setelah diperiksa akan dilakukan isolasi selama 14 hari baik dirumah sakit ataupun dirumah secara mandiri sesuai ketentuan dalam hasil pemeriksaan,"katanya

Semoga saja semua pihak mengindahkan dan saling mengingatkan untuk sama-sama berpartisipasi menuntaskan Covid-19 ini. Kerja sama seluruh elemen itu yang dibutuhkan."tetap dirumah, jaga jarak, jauhi keramaian dan sering olahraga,"ajaknya. 


#tot

 

Sabtu, 28 Maret 2020

Menyambangi Warga Binaan Bhabinkamtibmas Desa Mpili Sosialisasi Cara Hidup Sehat

Bima, Inside Pis,-

Menyambangi warga binaannya Babinkamtibmas Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, melakukan sosialisasi cara hidup sehat sabtu 28/3.

Sosialisasi yang dimulai pada pukul 08.00 wita tersebut, Brigadir Lalu Candra Windana dihadapan warganya menjelaskan cara hidup sehat itu sangat perlu. Apalagi munculnya penyakit Covid-19 yang sangat mematikan itu kebersihan harus diutamakan.

"Contohnya rajin mencuci tangan dengan sabun antiseptik. Terlepas tetap taat pada aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah,"jelas Babinkamtibmas Mipili ini sambil praktekan cara mencuci tangan dengan baik dihadapan warga binaannya.

Untuk itu lanjut Candra, mencegah penyebaran Covid-19 ini tidak hanya mencuci tangan, namun mejaga kebersihan dirumah dan tempat kerja juga sangat perlu.

"Misalnya usai menyentuh benda apapun tangan wajib dicuci menggunakan sabun, begitupun sebelum makan,"perintahnya.

Sebelum sosialisasi itu usai Candra juga menghimbau, apabila ada warga yang batuk, pilek, sesak Napas, segera ke dokter. Supaya ada langkah antisipasi juga pencegahan penularan Covid-19 oleh Puskesmas terdekat.

"Semoga saja kita terhindar dari hal buruk ini. Mari sama-sama kita ambil bagian menuntaskan Virus Corona ini,"ajaknya.

Sementara Hanafi warga binaan Desa setempat, mengapresiasi langkah positif Babinkamtibmas yang perduli akan kesehatan warga. Selain mengedukasi bagaimana cara hidup sehat, penyediaan 20 alat untuk mencuci tangan pun difasilitasi.

"Kami sangat berterimakasih inisiatif bapak Lalu Candra, yang telah memberi kami kerak air dan sabun cair masing-masing 20 buah ke warga,"ujarnya.

#tot

Camat Donggo Minta Mahasiswa Dari Luar Daerah Lakukan Karantina Mandiri

Bima, Inside Pos,-

Menindak lanjuti instruksi Pemerintah Daerah (Pemda) lewat Pemerintah Camat, PKM Donggo melakukan langkah pencegahan penyebaran Wabah CoronaVirus yang diduga akan menular dari mahasiswa/mahasiswi yang sekolah luar kota kemudian kembali ke kampung halaman.

Ardavis, Ss. S,Sos selaku kepala Camat Donggo dikonfirmasi Via Hand Phone sabtu 28/3 membenarkan,  hal itu dilakukan sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 yang begitu meresahkan masyarakat Donggo umumnya. Apalagi kepulangan mahasiswa/mahasiswi yang sekolah luar kota menjadi hal yang mencemaskan dikalangan masyarakat.

"Berdasarkan instruksi Bupati Bima, apabila ada mahasiswa yang pulang kampung maka harus dikarantina,"ujar Ardavis yang baru saja menjadi camat Donggo ini.

Dijelaskanya, mahasiswa/mahasiswi itu dikarantina secara mandiri dimasing-masing rumah. Tidak boleh ada sentuhan fisik sama siapapun termasuk orang tuanya. Apalagi keluar rumah sebelum waktu yang ditentukan.

"Jika ada yang keliaran, kami perintahkan Babinsa dan Babinkabtimas setempat yang akan mengkaratinanya," tegasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Donggo Sri Hartati S. Kep.,Ns menyebutkan, penyemprotan Disinfectant dilakukan disejumlah titik. Meliputi kantor Camat Donggo, Kantor Desa, tiap-tiap Masjid, dan semua sekolah disemua Desa se_Kecamatan Donggo.

Penyemprotan Disinfectant itu lanjut Hartati, dibeberapa Desa telah usai. Diantaranya Desa O'o, Kala, Doridungga, Mpili, Mbawa, dan Rora. "Dan sekarang kami sedang berada di Desa Bumi Pajo dan Ndano Na'e," katanya lewat Via Heand Phone sabtu 28/3 seraya menambahkan.

"kegiatan ini tidak terlepas dari keterlibatan juga kerja sama lintas sektor. Antaranya Polsek Donggo, Koramil, perwakilan Babinsa dn Babinkantibmas serta Pemerintah Desa,"sebutnya.

Diakuinya, masyrakat menyambut baik kedatangan personil PKM Donggo ini. Selain melakukan penyemprotan, wanita yang akrab di sapa Tati ini menambahkan, pihaknya juga melakukan penyuluhan agar tetap dirumah, jaga jarak, sering berolahraga, dan sering mengkonsumsi obat-obat tradisional.

"Kami berharap, semoga masyarakat Donggo umumnya ta'at perintah pemerintah. Mari kita cegah bersama, waspada bersama, dan tuntaskan bersama,"harapnya.

#tot

KT Kananta Bersama FKPK Lakukan Gerakan Perduli Lingkungan

Bima, Inside Pos,-

Organisasi Kepemudaan Karang Taruna (KT) Desa Kananta dan Forum Komunikasi Pemuda Kananta (FKPK) laksanakan kegiatan Pembersihan disejumlah titik sekitaran area Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.

Ketua Karang Taruna setempat, Wawan menyebutkan, beberapa titik kegiatan tersebut antaranya pembersihan disepanjang pinggir pantai, pembersihan pingir jalan, dan pembersihan dua Tempat Pemakaman Umum (TPU).

"gerakan keperdulian itu kami lakukan selama tiga hari berturut. Mulai dari tgl 23 maret hingga 27 maret," jelas wawan lewat Via HeandPhone, sabtu 28/3.

Sementara Ketua FKPK Kananta,  Sofiadin  menambahkan,  kegiatan itu diakui gerakan inisiatif pemuda yang perduli akan lingkungan. Terutama memutuskan mata rantai penyebaran CoronaVirus yang akhir-akhir ini kian meresahkan.

"Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Dengan kondisi yang demikian pemuda harus menjadi garda terdepan untuk melawan penyebaran Virus mematikan ini,"jelasnya.

#tot

Jumat, 27 Maret 2020

Pemdes Kananta Bersama Tim Gabungan Operasikan penyemprotan Disinfectant

Bima, Inside Pos,-

Pemerintah Desa Kananta bersama Tim gabungan Babinsa dan Pol PP kec. Soromandi Kabupaten Bima melakukan penyemprotan Disinfectant guna mencegah penyebaran Virus Corana jum'at 27/3.

Tepat pada pukul 09.30 wita, kegiatan yang bertempat di Jln. Lintas Pantura Dusun Talehe tersebut Pemdes setempat serta tim gabungan melakukan penyemprotan bahan kimia disejumlah titik.

"Ada beberapa titik kami lakukan disinfectant. Meliputi seluruh ruangan Mesjid dan ruangan Kantor Desa,"sebut Aidin Kepala Desa Kananta ini.

Dijelaskannya, penyemprotan itu dilakukan supaya kenyamanan warga dalam melakukan sholat lima waktu tidak terhambat. Karena penyebaran juga penularan Virus mematikan ini tidak mengenal tempat.

"Nah ini yang kami waspadai, kami tidak ingin Rumah Tuhan kosong tanpa ada penghuni,"katanya sembari menambahkan

"Begitu pula diKantor Desa. Sebagai kepala Desa saya tidak ingin ada ke khawatiran juga hal yang menakutkan, Maka dari itu disinfectant kami operasikan juga dikantor ini,"tambahnya.

Pantauan media ini kegiatan penyemprotan Disinfectant penyebaran virus Corona atau covid 19 tersebut berakhir pada pukul 10.40 WITA.

#tot

Pemdes Mpili Door To Door Lakukan Disinfectant

Bima, Inside Pos,-

Langkah antisipasi penyebaran juga penularan wabah penyakit Covid 19 yang meresahkan itu, salah satu Desa diKecamatan Donggo Kabupaten Bima Desa Mpili dibawah kendali kepala Desa setempat Aksan H. Awahab, langsung mengarahkan warganya lakukan penyemprotan Disinfectant kamis 26/3.

Pemyemprotan bahan kimia itu berlangsung dilima 5 Dusun. Tujuanya untuk menghindari penularan Virus Corona yang sangat meresahkan tersebut. Kepala Desa setempat Aksan H. Awahab menjelaskan, penyemprotan Disinfectant dilakukan door to door memakai pemutih pakian.

"Penyemprotan ini bersifat continue tidak berhenti pada hari ini saja,"jelasnya.

Sebagai bentuk kewaspadaan lanjut Aksan, tidak hanya dengan penyemprotan. Namun, dengan dengan cara jaga jarak juga menjauhi dari keramain itu penting. Apalagi untuk mahasiswa/mahasiswi yang sekolah diluar kota yang akan balik ke kampung halaman, kami sediakan tempat khusus untuk dikarantina.

"Hal ini tentu mencegah terpaparnya wabah mematikan itu,"katanya.

Aksan kembali menginformasikan pada masyarakat jangan panik dan tetap mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah tekait. Misalnya menjaga kebersihan lingkungan, cuci tangan dengan sabun, dan tetap berada di rumah.

"Terkecuali, keluar karena ada hal yang dianggap sangat penting, jika tidak penting jangan keluar,"tegasnya.

#tot


Kamis, 26 Maret 2020

Antisipasi Covid-19, IMAN Sediakan Ambulance Dan Sanitizer Gratis

Ambulance gratis bantuan Pasangan IMAN untuk antisipasi Covid-19 di Bima

Bima, Inside Pos,-
Masyarakat Bima mulai dicemaskan oleh penyakit yang menggegerkan dunia yaitu Virus Corona (Covid-19). Merespon merebaknya isu Covid-19 ini, Bakal Calon Bupati- Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan dan H. Herman Alfa Edison (IMAN) mengambil langkah cepat, Kamis, 26/3 mendatangkan ambulance dan sanitizer gratis untuk warga Kabupaten Bima.

Terkait isu Corona ini, Pada wilayah Bima umumnya, meski belum ada yang dinyatakan positif terpapar Covid 19, namun langkah pencegahan terus  dikampanyekan oleh berbagai elemen. Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran Virus mematikan itu.

Sebagai bentuk keperdulian terhadap masyarakat,  pasangan IMAN segera mendistribusikan Ambulance gratis dan Sanitizer secara gratis.
Cairan Sanitizer sebanyak 2 ton didatangkan dari Jakarta untuk kebutuhan warga kabupaten Bima. 


"Kami benar-benar perduli pada masyarakat Bima, keperdulian itu kami wujudkan dalam bentuk nyata. Kami sediakan satu unit ambulance serta 2 Ton Sanitizer secara gratis," ujar dr. Irfan seraya menambahkan,

"Sanitizer didatangkan oleh Pak Herman Alfa Edison dari Jakarta melalui pesawat," tambahnya

Irfan melanjutkan, sebelum Sanitizer didistribusi, 2 Ton Sanitazer itu akan di serahkan  kepada kepala BNPB-NTB kemudian dipacking. Baru setelah itu dibagikan secara merata ke masyarakat Bima. Sementara untuk ambulance, siap dioperasikan apabila masyarakat Bima membutuhkannya.

"Mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan dan membantu masyarakat Bima,"pungkasnya.

#tot

Rabu, 11 Maret 2020

Waspada Wabah Corona, Puskesmas Di Perintahkan Pasang Spanduk Dan Penyuluhan

Bima, Inside Pos,-

Dinas Kesehatan Kabupaten Bima  menggelar Rapat Koordinasi lintas sektor dan lintas program penanggulangan penyebaran wabah virus Corona di Kabupaten Bima, selasa 10/3 kemarin. Agenda yang bertempat di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bima itu di hadiri oleh instansi terkait serta Kepala Puskesmas se_Kabupaten.

Rapat koordinasi itu bertujuan untuk Menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Bima tanggal 6 Maret 2020 lalu, tentang kewaspadaan penyebaran virus Corona di wilayah Kabupaten Bima.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dr. H. Ganis Kristanto mengatakan, dalam rakor telah menyimpulkan beberapa poin penting. Yaitu, memastikan kesiapan semua sektor RSUD Bima. Antarannya, 4 kamar ruang isolasi, APD (alat pelindung diri), tenaga medis, serta mobil ambulans.

"Dengan kesiapan itu, semua Puskesmas wajib mensosialisasikan informasi soal wabah corona kepada masyarakat. Demikian halnya aparat Polri dan Tenaga dokter melakukan koordinasi internal,"paparnya.
           
Hal yang sama dilakukan KKP dan Bandara lanjut Ganis, Kantor Imigrasi juga Kepolisian, BPBD, Dinas Perhubungan, Peternakan, Dinas Sosial,RRI, Kominfo, Dikes dan Puskesmas, telah siap untuk mendukung juga bertindak sesuai Tupoksi bila ada kasus.
           
"Untuk mempermudah lintas komunikasi, maka harus membuat WhatsApp supaya informasi gampang didapat," ujarnya.
             
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PB2PL) Dikes Rifai S.Sos,. M.Ap menambahkan, Rakor tersebut juga memutuskan Pembentukan Tim Penanggulangan Covid 19 di Kabupaten Bima dengan SK  Bupati Bima.
           
"Puskesmas wajib melakukan penyuluhan tentang Covid 19 ini, supaya memanimalisir ketakutan dan kecemasan masyarakat. Di masing-masing wilayah juga Puskesmas terkait harus memasang spanduk dan Baliho," paparnya.
             
Rifai menambahkan, Hal itu dilakukan agar informasi Wabah Corona tidak mencemaskan dan meresahkan publik. "Juru bicara covid ini hanya satu pintu yaitu Kadis Kesehatan atau Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dikes Kabupaten Bima," tambahnya.
             
Adapun tim yang di bentuk untuk penanggulangan Covid 19. Meliputi penasihat, Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Ketuai Tim Asisten I, Wakil Ketua l : Kadikes, Wakil Ketua ll : Kabag Kesra dan Sekretaris  : Kabid P2P Dikes Kabupaten Bima dengan anggota semua instansi terkait.

#tot

Senin, 16 Desember 2019

Hati-hati ke Wisata Kolo, Di Bonto Ada Anjing Gila!


Sarif Pegawai PT. PLN Persero Bima Korban gigitan anjing gila saat diberikan tindakan medis di Puskesmas Asakota-Kolo


BIMA, Inside Pos,-
Rupanya semangat pemerintah Kota Bima untuk berangus keberadaan anjing gila, masih terlihat setengah hati. Hampir tiap hari, korban gigitan anjing berjatuhan. Jum,at lalu, Siswa 59 Kota Bima menjadi korban gigitan anjing gila saat berangkat pembagian rapor.

Hari ini, Senin 16/12 Nasib nahas juga menimpa pegawai PT. PLN Persero Bima, Sarif Warga Karara-Kota Bima. Pria 3 Anak ini sedang menjalankan tugas kantornya untuk tagihan listrik untuk pelanggan di Lingkungan Bonto Kelurahan Kolo.

"Tiba-tiba dari arah belakang, saya digigit oleh anjing digang depan rumah warga di Bonto," cerita Sarif sambil meringis kesakitan
Sejumlah Pegawai PT. PLN Persero Bima datang menjenguk Sarif korban gigitan anjing gila

Lanjut Sarif, gigitan anjing gila tepat dibagian betisnya. Beruntung ia dibantu warga untuk mengusir anjing yang hendak menerkanya lagi setelah tergeletak di gang warga.

"Kalau tidak ditolong, mungkin saya akan digigit lagi," ucapnya

Sementara itu, Isteri Sarif, Darmin dengan muka sedih mengaku prihatin dengan kondisi suaminya. Ia berharap, gigitan anjing gila tidak sampai membuat suaminya sakit.

"Saya kaget mendengar kabar suami saya digigit anjing gila. bahkan sempat diberikan tindakan medis di Puskesmas Asakota di Kolo," ungkapnya

Darmin juga berharap suaminya menjadi korban terakhir dari terkaman anjing gila. Menurutnya, secepatnya Pemerintah Kota Bima dibawah kendali HM. Lutfi SE untuk mengambil langkah cepat agar tidak ada korban lainnya.

"Saya minta agar pemerintah serius musnahkan anjing gila di Kota Bima," Pungkasnya

#Pena Bumi

Senin, 04 November 2019

TNI dan Polri Bersama Lakukan Penyuluhan Di Desa Lewintana


Bima, Inside Pos,-

TNI dan Polri laksanakan Giat Pembukaan Penyuluhan Kebangsaan, Pembinaan Narkoba dan Karhutla. Acara tersebut dalam Rangka Program Karya Bhakti TNI Bertempat di Kantor Desa Lewintana Kec. Soromandi, Senin, 4/11 pukul 08.30 wita.

Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Pasiter Kodim/1608 Bima Kapten Inf. Nasyrudin, Danramil Donggo  Kapten Inf. Seninot. S, Kapolsubsektor Soromandi Ipda Muh. Sofyan H. S. Sos, Kepala Desa Lewintana Hidayat Nurdin, Kepala Pengelolaan Hutan Soromandi Dinas Kehutanan Prov. NTB Saifullah, Kepala Puskesmas Soromandi diwakili oleh Ahmad Hariyanto, S. Kep. Ners, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Lewintana, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Wanit.

Pasiter Kodim 1608 Bima Kapten Inf. Nasyrudin Dalam Sambutannya menyampaikan materi mengenai Wawasan Kebangsaan. Ia menuturkan pentingnya warga masyarakat Bima khususnya di Kecamatan Soromandi untuk menyiapkan diri dalam menghadapi masalah disekitar lingkungan. Baik soal yang berkaitan dengan sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan. lebih-lebih soal keamanan yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.

"Penyakit masyarakat harus kita berantas bersama. Generasi kita harus segera diselamatkan dari pergaulan bebas, Narkoba dan kejahatan yang membuat mereka terjerumus dalam persoalan hukum," paparnya

Lanjutnya, Tokoh masyarakat, Pemuda dan agama harus berperan aktif dalam mengamankan lingkungan sekitar. Jika ada potensi yang dinilai akan mengganggu ketertiban umum, maka segera lakukan koordinasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas.

"Babinsa dan Babinkamtibmas siap 24 Jam untuk ada dilingkungannya apabila ada informasi yang berpotensi konflik. Keberadaan mereka untuk mendeteksi awal dan menyelesaikannya secara hukum," cetusnya

Penyuluhan selanjutkan dilanjutkan Ka Pol Subsektor Soromandi, IPDA, Muh. Sofyan Hidayat, S.Sos. Perwira Polri ini sampaikan Materi Kamtibmas dan Penyuluhan Narkoba oleh Kapolsubsektor Soromandi. Ia Menjelaskan Pengertian Narkoba, Jenis Narkoba, Bahaya dan Efek Narkoba pada tubuh. Kapolsubsektor Soromandi juga menjelaskan cara peredaran Narkoba dari Bandar besar sampai kepada pengguna di tingkat bawah.

IPDA Sofyan Mengambil contoh dari Penangkapan Narkoba di wilayah Soromandi  beberapa waktu lalu, jikaengguna Narkoba sudah mengarah kepada pemuda produktif di Desa dan sudah berada pada Darurat Narkoba.

"Kami aparat penegak hukum mengajak kepada warga masyarakat untuk membantu mengawasi orang baru dilingkungan sekitar apalagi pendatang yang masuk ke Desa Lewintana dan tidak lupa mengawasi anak dengan melaksanakan pengawasan terhadap teman bergaul dan pengecekan pada kamar serta barang-barang pribadi milik anak," tutupnya

Penyampaian Materi Karhutla oleh Kepala Pengelolaan Hutan Soromandi Dinas Kehutanan Prov. NTB, Saifullah. Dengan isi materi Pembakaran Hutan dan Lahan. Setiap bentuk Kebakaran Hutan dan Lahan sudah di atur dalam Undang - undang serta tertuang dalam aturan hukum yang jelas. Karena apabila tidak di atur akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan seperti pencemaran udara akibat asap pembakaran Lahan. Akibat yang di timbulkan yaitu mengganggu kesehatan karena asap yang di timbulkan, Efek Pemanasan global, penurunan Efisiensi Air bawah tanah, dan Erosi.

"Mewakili Gubernur NTB, Saya mengajak masyarakat Soromandi Dalam pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dan harus ada bantuan arau partisipasi Masyarakat. Sampaikan ke kami apabila ada masyarakat yang melakukan pembakaran hutan di lahan tutupan negara," katanya

Dari Dikes Kabupaten Bima melalui Pegawai PKM Soromandi, Ahmad Hariyanto, S.Kep Ners menyampaikan Materi HIV/AIDS. Ia Jelaskan HIV/AIDS merupakan penyakit bahaya dan mematikan yang bisa ditularkan dengan Sex Bebas, Jarum Suntik, dan garis keturunan.

Lanjutnya HIV/AIDS memiliki tanda-tanda pada tubuh diawali dengan Diare Berkepanjangan, Batuk terus menerus, Demam, memiliki rasa kecemasan berlebihan, Sariawan berkepanjangan.

"Kami bangga, Untuk wilayah Soromandi sampai saat ini masih terpantau bebas dari HIV/AIDS. Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk membantu petugas kesehatan yang turun ke Desa - desa untuk memeriksa dini kesehatan masyarakat yang dikhawatirkan terjangkit HIV/AIDS atau TBC," ajaknya

#Pena Bumi

Senin, 11 Maret 2019

Miris, Tim Medis Mogok Kerja, Pasien Terlantar di Bima

Ruang Pelayanan Rumah Sakit Kota Bima, Senin, 11 Maret 2019 pagi tadi tidak dibuka.
Kota Bima, Inside Pos,

Sejak 2018 lalu, sejumlah tenaga medis di RSUD kota Bima tidak dibayar Jasa pelayanan.  Imbasnya, pelayanan di Rumah Sakit tidak maksimal bahkan sejak pagi, sejumlah pasien terlantar, Senin, 11 Maret 2019.

Kepada Inside Pos, Sumber membeberkan puluhan tenaga sukarela di RSUD Kota Bima tidak mendapatkan upah jasa pelayanan maupun insentif lainnya.

Kondisi itu berlangsung sejak pengalihan Puskesmas Asakota ke Status RSUD. Hal tersebut jelas membuat efektivitas kinerja para tenaga medis di RSUD berjalan tidak normal dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Bayangkan saja Mas, sejak 2018 kami tidak mendapatkan jasa pelayanan (Jaspel) dari pihak RSUD Kota Bima," ujarnya

Tidak hanya Jaspel, Sumber ini juga menegaskan perlu adanya perhatian khusus kepada para tenaga sukarela di RSUD Bima. Selama ini, Tim medis ini banyak memberikan kontribusi terhadap pelayanan prima di Rumah Sakit.

"Kami bekerja siang-malam tapi tidak diapresiasi. Inikan lucu, masa kami hanya dituntut kerja tapi tidak diupah. buruh saja mendapatkan upah layak untuk menghidupi keluarganya," jelasnya

Lanjutnya,  Selain soal upah dan Jaspel, di Rumah Sakit serba kekurangan untuk keperluan penanganan medis. Termasuk, APD (Alat Penanganan Darurat) di UGD minim. contohnya, Handcoen, Masker, Hansdcrub kerja menggunakan plastik.

"Parahnya lagi, anggota UGD yang shift tidak ada yang PNS. kita ini yang dimanfaatkan tenaganya, sedangkan yang lainnya hanya menikmati uang negara," cetusnya

Sukarela ini juga mengharapkan adanya perhatian serius dari Pemerintah Kota Bima untuk nasib sukarela di Kota Bima. Bagaimanapun juga, kami juga punya keluarga untuk dinafkahi.

"Tuntutan kami  manusiawi terlepas dari pro kontra di RSUD. Keluarga kami membutuhkan materi untuk menunjang kehidupan sehari-hari," tandasnya

Sekretaris RSUD Kota Bima, Nurinayah, Senin, 11 Maret 2019 Pagi tadi membenarkan adanya tenaga sukarela tidak masuk kerja. Hal itu terjadi lantaran miskomunikasi antara sukarela dan pihak RSUD Kota Bima.

" Saya datang pagi di RSUD Bima  melihat banyak pasien yang antri. Saya perintahkan agar segera ditangani," katanya

ASN ini menjelaskan jika kendala tidak dibayarkan Jaspel sejak Juli 2018 lantaran terbentur aturan pemerintah pusat. Hal ini berkaitan dengan terlambatnya verivikasi data klaim anggaran oleh pihak BPJS Pusat ke Daerah.

"BPJS Di Bima mengirim data klaim anggaran pada Desember padahal aturan memasukan akhir tahun uang negara tidak bisa dicairkan," jelasnya

Kata Inayah,  Uang Jaspel yang tidak bisa dicairkan tersebut dikategorikan Silva. Dana tersebut tidak bisa dicairkan begitu saja sebelum pembahasan APBD-P 2019 ini.

" Bukan tidak akan terbayarkan. nanti bulan Oktober akan cairkan setelah ApBD-P baru bisa. Itu kebijakan tidak hanya di Bima saja," Tambahnya

Sekretaris ini juga mengharapkan agar tenaga sukarela untuk segera masuk kerja. Secara Pribadi, Ia tidak menyalahkan sikap tenaga sukarela yang mogok kerja.

"Itu wajar saja, tapi sisi lain tenaga mereka perlu di RSUD untuk penanganan medis. Intinya, Kami akan segera rapat intenal untuk membahas masalah mogok kerja," katanya seraya menambahkan

"Kami juga siang tadi dipanggil oleh Wakil walikota dan Sekda dikantornya Pemkot. Mereka berharap agar masalah ini segera diselesaikan dicarikan jalan keluar yang terbaik,"tambahnya.

Pantauan langsung Inside Pos, pagi tadi melihat sejumlah penanganan medis tidak efektif bahkan beberapa pasien dan keluarga antri dihalaman RSUD. Tidak hanya itu, Ruangan Pelayanan Rumah Sakit tidak terlihat satupun pegawai diruangan.

#Ryan

Jumat, 18 Januari 2019

Hidup Miskin, Penderita Kanker Payudara Terbaring Menunggu Ajal



Kota Bima, Inside Pos,-

Ibu Mulyati (55), warga miskin asal RT 12 RW 04 Kelurahan Tanjung terbaring lemah tak berdaya di tempat tidurnya. Ibu tiga anak ini tak henti mengerang kesakitan saat awak media berkunjung, Jum’at (18/1) pagi.

Ibu paru baya ini didiagnosa dokter menderita penyakit kanker payudara sejak 2017 lalu. Lantaran tidak mendapatkan pengobatan secara intensif, kanker yang dialaminya kini menjalar dibagian tubuh lainnya.

lebih parah lagi, hasil diagnosa terakhir  di RSU Provinsi NTB beberapa bulan lalu, kanker Ibu Mulyati sudah memasuki stadium 3B. Itu artinya semakin parah dan butuh segera ditangani medis secara serius.

Namun apalah daya, penjual jamu keliling ini bukanlah keluarga berada sehingga tak mampu lagi berobat. Suaminya Saminu (60) sehari-hari hanya penjual bakso. Saat ini, ia juga sudah tidak punya pemasukan lagi karena berhenti berjualan akibat sakit yang dialami sejak 2 tahun lalu.

Ironisnya, menurut pengakuan Abdul Rahman (31), putra pertama Mulyati, selama sakit Ibu Mulyati sama sekali belum ada perhatian Pemerintah Kota Bima. Pihak RT, RW dan Kelurahan terkesan tutup mata. Puskesmas hanya sekali pernah turun meninjau. Begitu pula Dinas Kesehatan belum ada penanganan apa-apa.

Ibu Mulyati berobat menggunakan Kartu BPJS Kesehatan. Hanya saja, kartu layanan kelas 3 untuk warga tidak mampu ini tidaklah cukup sakti karena banyak kebutuhan obat dan biaya lainnya tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Abdul Rahman mengaku telah menghabiskan biaya sekitar Rp20 juta selama beberapa kali berobat. Diantaranya, untuk kemoterapi, kebutuhan darah dan biaya hidup selama pendampingan ibunda saat dirujuk di Mataram.

“Saya dan ibu terpaksa pulang dari Mataram dan tidak melanjutkan berobat karena tidak punya biaya lagi. Sehari-hari ibu hanya di rumah, berobat seadanya,” ujarnya

Dul (nama panggilan Abdul Rahman) bercerita, awal ibundanya menderita kanker pada tahun 2017 usai musibah banjir bandang yang melanda Kota Bima. Mulanya hanya benjolan di bagian dada. Karena mengira sakit biasa, sang ibu hanya minum obat tradisional.

Benjolan itu sempat mengecil, tetapi berselang beberapa minggu kembali membesar disertai rasa nyeri tak tertahan. Ibu Mulyati sempat diperiksakan ke dokter dan dirawat di rumah sakit. Setelah melalui tindakan medis biopsi dan benjolan diambil sampel untuk tes, baru diketahui Ibu Mulyati menderita kanker payudara.

“Saat itulah ibu direkomendasi dirujuk ke Mataram. Selain diharuskan kemoterapi rutin, dibagian luka ibu harus ganti perban rutin dan selalu membutuhkan 3 kantong darah untuk transfusi,” jelasnya.

Pengobatan lanjutan Ibu Mulyati kini terkendala besarnya biaya. Dul dan keluarga hanya bisa pasrah dan tak tahu harus berbuat apalagi untuk kesembuhan ibunda tercinta.

“Sebenarnya kami ingin ibu dilakukan operasi pengangkatan kanker, tapi biayanya mungkin mahal dan kami tak sanggup membiayai,” ujarnya.

#Ryan