Selasa, 18 Desember 2018

2019, Tenun Renda dan Bawang Goreng Dimaksimalkan di Belo


Bima, Inside Pos,-

Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Belo, Selasa, 11-12-2018 kemarin, mengunjungi  lokasi produksi  tenun renda dan persiapan kelompok usaha bawang goreng kemasan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan usaha produktif masyarakat melalui Alokasi Dana Desa (ADD).

Ketua TPID Wilayah Belo, Zaini, SE memaparkan, potensi tenun renda dan bawang merah cukup besar diwilayah Belo. Hanya saja, pengerajin belum mampu memaksimalkan hasil produksi dan tidak inovatif.


 "Dari kajian kami di TPID, Potensi tenun renda perlu inovasi baru agar semakin menarik.  Untuk itu, kami undang konsultan P2KTD Bima Bidang Wirausaha agar memastikan kesiapan warga pengerajin," paparnya dihadapan warga dikantor Desa Renda

Kata Zaini,  Penyedia Peningkatan Kapasitas Tekhnis Desa (P2KTD) Kabupaten Bima juga akan melakukan pendampingan dalam kegiatan produksi tenun renda dan bawang merah kemasan. Tujuannya agar warga mendapatkan bimbingan langsung dari pihak yang berkompeten dalam rangka memaksimalkan hasil produksi.

"Perlu dukungan kita semua agar bisa terlaksana sesuai rencana dan target pemasaran yang memuaskan. Terutama bagi Pemerintah Desa harus bisa memberikan dukungan dana melalui ADD untuk kepentingan masyarakat" jelasnya

Sementara itu, Konsultan P2KTD, Julhaidin alias Rangga Babuju, menilai kain tenun renda merupakan potensi lokal yang dapat dikembangkan sebagai bisnis potensial.  Menurutnya, tenun renda terdapat beberapa kreasi corak yang bisa di inovasi untuk menghasilkan daya tarik konsumen.

"Tenun renda adalah kekayaan khasanah budaya dou Mbozo. Ada nilai seni yang tinggi  didalamnya dan peluang bisnis yang menjanjikan," terangnya

Pria berambut  gondrong ini menyampaikan jika kain tenun renda dapat dibuat menjadi Tas, syal, pakaian, lembaran album foto dan bentuk kreasi lainnya. Pengerajin tinggal dilatih oleh mentor yang sudah berpengalaman.

"2019 ini, kita harus dapat menciptakan inovasi dan kreasi yang dapat menghasilkan sumber pendapatan. Kita harus bisa maju dan dapat bersaing dengan daerah lain yang sudah lebih dulu sukses dengan produk lokalnya," cetusnya

Untuk pengemasan bawang goreng,  Desa Lido menjadi lokasi strategis. Alasannya, potensi bawang merah melimpah hanya saja belum diolah dan dikemas secara baik.

 "Bawang merah di Belo melimpah, ini harus diwujudkan sebagai peluang pasar yang potensial," ujarnya

Pendiri Babuju Mandiri ini juga menegaskan jika pengembangan potensi desa harus terus didorong. Kata dia,  Pemanfaatan Dana Desa perlu dioptimalkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa.

"Orientasi pengelolaan dana desa ke Wirausaha menjadi prioritas tahun 2019. Tak heran, bila saat ini, TPID setiap kecamatan memaksimalkan pengawalan untuk dilaksanaka bentuk program replikasi peningkatan nilai tambah produk usaha dan potensi inovasi di Desa di Kabupaten Bima," pungkasnya

#Ryan

Tidak ada komentar: