Kamis, 13 Agustus 2020

12 Hari Belum Ditemukan, Keluarga Korban Crew Kapal TB IMMANUEL WGSR 3 Minta Bantuan Pemerintah Bima NTB

Bima, InsidePos,-

Keluarga crew Kapal TB IMMANUEL WGSR 3
yang hilang kontak sekitaran wilayah perairan Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan crew sebanyak 10 orang sudah 12 hari belum ditemukan. Pihak keluarga korban meminta bantuan pemerintah Bima, NTB umumnya untuk segera dilakukan pencarian.

Pada tanggal 21/7 lalu, diketahui Kapal yang menggandeng TK. AP GIO dengan 2 orang crew yang  bermuatan bahan bangunan ini berlayar dengan muatan dari pelabuhan Gresik Jawa Timur (Jatim) menuju Larantuka Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian menuju ke Kaimana Papua Barat.

Pada jumat 31/7 sekitar pukul 03.00 wita, Kapal tersebut mengalami musibah Kecelakaan yang diperkirakan sekitar 60 Mil dari arah utara perairan Sangiang Bima.

"Saya dapat informasi kecelakaan ini dari korban yang selamat dari tongkang. Yang ditongkang ini kan ada dua orang. Pada saat itu tali toing ke TB sudah terlepas. selanjutnya Tongkang dengan muatan bahan bangunan terapung-apung sampai di Pangkep Makassar," kata Puput, kakak kandung salah satu korban crew kapal dihubungi via Handphone, Rabu malam 12/8.

Dijelaskan Puput, Menurut keterangan kedua korban yang selamat dari tongkang tersebut, sekitar pukul 12:00 Wita, pasca jam jaga. Keduanya tidur kemudian matikan lampu. Sekitar pukul 03:00 subuh, kedua korban yang selamat ini melihat tongkang dengan jarak kapal sudah terpisah jauh, yakni sekitar 20 Mil.

"Setelah mereka merasa jarak kapal dengan tongkangnya jauh. Mereka melihat kapal terbakar. Semakin jauh jaraknya semakin kapalnya tidak kelihatan," ungkapnya.

Lanjut puput, masih menurut pernyataan korban yang selamat dengan tongkang. Pada Kamis 6/8 di sekitar 3 mil barat daya P. Sarege Sapukka Kecamatan liukang Tangaya, Kabupaten pangkep, 2 orang crew Tongkang tersebut ditolong nelayan dari P. Kembang lemari Sapukka. 

"Sebelum nelayan membawanya ke Basarnas untuk ditindak lanjuti. 2 orang crew menurunkan tali jangkar tongkangnya dengan maksud tongkang beserta muatan tidak hanyut," bebernya.

Wanita asal Manado ini mengatakan, bahwa adiknya bernama Medy Josua Kalimasa yang merupakan juru masak Kapal TB. IMMANUEL WGSR 3 juga salah satu korban dari 10 crew (anak buah kapal) yang sampai hari ini belum ditemukan, terakhir kali menghubungi dirinya dan keluarganya Pada 30/7 lalu.

"Selama itu pula semua koneksi termasuk JPS hilang kontak," uraiannya.

Kami dari keluarga korban tambah wanita satu anak ini, merasa disepelekan dari perusahaan. Menurutnya, perusahaan Kapal sangat lambat menangani musibah yang menimpa adiknya beserta crew kapal yang lain. "Sejak Kapal hilang kontak, pihak perusahaan  tidak langsung melapor kepada kami pihak keluarga korban. Ini yang kami sesali," sesalnya.

Ia meminta pemerintah Daerah Bima dan NTB membantu mencari Crew Kapal TB IMMANUEL WGSR 3 yang hilang disekitaran perairan Sangiang tersebut ditangani secepat mungkin. "Kami keluarga korban dari Manado, sangat berharap sekali bantuan dari Pemerintah Bima dan NTB umumnya," pintanya.

Sementara pihak Basarnas Makasar, dihubungi via Handphone tidak mengangkat HPnya, hingga berita ini diturunkan.

#tot

Tidak ada komentar: