Rabu, 12 Agustus 2020

Kisah Satu Keluarga di Bima, Tinggal Dirumah Tidak Layak Huni

Bima, InsidePos,-


Kondisi tempat tinggal Habiba, warga Dusun Lia Desa Punti, Kecamatan Soromndi Kabupaten Bima sungguh memprihatinkan. Pasalnya, keadaan rumah tinggal Habiba sungguh tidak layak dihuni.


Tinggal dirumah panggung 12 tiang berpotensi roboh. Rumah Habiba hanya berdinding anyaman bambu dan beberapa triple serta beratapkan genteng yang tak beraturan juga sebagiannya terpal. Kondisi ini membuat Habiba bersama keluarganya ketakutan. Terlebih saat malam hari dan musim hujan.


"Setiap malam kami kedinginan sekali. Dinding rumah bolong. Belum lagi atap rumah bocor. Jika hujan datang semua isi rumah basah," ungkap Habiba, dikunjungi dikediamannya di Dusun Lia Desa Punti, Rabu 12/8.


Keterbatasan ekonomi kata dia, menjadi sebab. Suaminya tidak bisa apa-apa. Sudah  puluhan tahun mengalami cacat fisik. Kaki sebelah kiri suaminya patah dan terdapat benjolan besar dibagian leher. Membuat Habiba dan keluarga hingga kini belum mampu merenovasi rumah.


"Suami saya sudah puluhan tahun cacat fisik. Selama itu pula saya jadi tulang punggung keluarga," ungkapnya.


Tinggal bersama satu orang anak laki-laki (anak angkat), Habiba yang berprofesi sebagai petani ini hanya mengandalkan penghasilan sekali setahun. Anaknya kuliah lanjut S2 di Jogja dibiayai langsung dari kampus setempat. Selebihnya, semua biaya sekolah anaknya, Habiba mengurus seorang diri dengan keadaan apa adanya.


"Belum lagi anak saya kuliah, membutuhkan biaya yang banyak. Tahun ini saya tanam jagung tapi gagal panen, hanya dapat 2 ton saja. Dengan keadaan yang sangat terbatas saya hanya bisa pasrah pada Tuhan," keluhnya.


Walaupun hidup dibawah garis kemiskinan, wanita 52 tahun ini mengaku, tidak pernah tersentuh program rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah.


"Selama ini saya tidak disentuh dari pemerintah. Saya hanya diberikan bantuan BST dari pemerintah kemarin. Untuk penuhi kebutuhan itu sangat jauh," katanya sembari menambahkan.


"Semoga pemerintah membuka mata untuk melihat bagaimana kondisi kami sekarang," harapnya.


#tot

Tidak ada komentar: