Kamis, 13 Agustus 2020

Keluarga Korban Desak Perusahaan Kapal PT. Wahana Gemilang Samudera Raya Bertanggungjawab

Bima, InsidePos,-


Puput, keluarga korban salah satu dari 10 ABK Kapal Tug Bot IMMANUEL WGSR 3, yang hilang diperairan Sangiang Bima, Jumat 30/7 lalu. Mendesak perusahaan Kapal PT. Wahana Gemilang Samudera Raya untuk dimintai pertanggungjawaban.


Dijelaskan Puput, pada 10/08 pihaknya baru mendapatkan informasi terkait Kapal Tug Bot IMMANUEL WGSR 3 itu menghilang. Padahal kata dia, kapal tersebut hilang kontak pada 30/7 sekitar pukul 23.00 wita. 


"Terus ke esokan harinya, kami sekeluarga langsung menghadap PT Wahana Gemilang Samudra Raya di Gresik Jawa Timur. Selaku pemilik kapal yang menghilang," katanya, dihubungi via Handphone, Kamis 13/8.


Tiba di Perusahaan Kapal lanjut Puput, pihaknya meminta kejelasan pertanggungjawaban perusahaan terhadap adeknya bernama Medy Josua Kalimasa. Yang merupakan juru masak Kapal TB. IMMANUEL WGSR 3. Juga salah satu korban dari 10 crew ABK yang sampai hari ini belum ditemukan.


"Dari penjelasan perusahaan kami menilai tidak begitu akurat, kami sangat emosi. Kami merasa disepelekan dari perusahaan. Disisi lain perusahaan Kapal sangat lambat menangani musibah yang menimpa adiknya beserta crew kapal lain. Bahkan hingga hari ini hasilnya nihil," kecewanya.


Menanggapi hal itu, pihak perusahaan Kapal PT. Wahana Gemilang Samudera Raya, Wily Gunawan, melalui bawahnya Putu mengatakan, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak Basarnas Makasar. Dari Basarnas Makasar kata dia, pihaknya sudah melakukan pemantauan juga pencarian dititik tenggelamnya kapal tersebut. Namun sampai hari ini belum juga ditemukan.


"Besok kami mau ke Mataram. Kordinasi langsung dengan Basarnas setempat untuk dilakukan pencarian lanjutan," kata Putu, yang juga bekerja di perusahaan Kapal PT. Wahana Gemilang Samudera Raya dibagian mekanik, Kamis 13/8.


Disinggung soal pertanggungjawaban perusahaan terkait asuransi dan gaji ABK yang hilang. Dia mengatakan, untuk semua  gaji korban akan dibiayai.


"Sementara biaya asuransinya, saya belum bisa memastikan. Nanti saya akan kordinasi lanjut dengan pimpinan perusahaan. Sebab, saat ini pimpinan sedang dalam masalah," tandasnya.


#tot

Tidak ada komentar: