Jumat, 08 Juli 2022

Tidak hanya disegel, Pekerjaan Proyek SMAN 3 Wera Belum Rampung



 Bima, Inside Pos,-

Ulah kontraktor proyek CV. Berkah, Arifudin asal Mataram, membuat sekolah di SMAN 3 Wera disegel warga. Tidak hanya disegel, tapi sekolah tersebut belum rampung pengerjaannya. 


Meski proyek tersebut telah dilaporkan telah berakhir masa pengerjaan namun masih beberapa fisik sekolah  belum rampung. Diantaranya, platfon atap, pemasangan keramik dan belum di cat. 


Padahal  dalam  RAB proyek senilai Rp. 2.2 milyar lebih itu tertuang item pekerjaan platfon, keramik dan cat. Proyek tersebut dikerjakan pada tahun anggaran 2021/2022


Bagaimana laporan persentase pekerjaan untuk tahap pencairan termin proyek? Warga sekaligus korban dugaan  penipuan  kontraktor CV. Berkah, Efrin kepada media ini mengaku masih banyak pekerjaan  yang belum rampung.  Ia menduga ketimpangan proyek di SMAN 3 Wera  karena pihak dinas Dikbudpora Propinsi NTB hanya menerima laporan lisan dari kontraktor tapi tidak pernah turun kelapangan.  



"Tidak hanya uang saya yang ditipu tapi fisik sekolah Tidak rampung dari pekerjaan. Itu karena ulah kontrak dan PPK yang tidak serius menjalankan tugasnya," sorot warga wera , Efrin 


Lanjutnya,  pihak dinas Dikpora Propinsi NTB membuat surat pernyataan dengan pihaknya. Dalam point pernyataan yang ditandatangani Kasi Sarana dan Prasarana, Muhammad Irwin, ST akan menyelesaikan dan bertanggung jawab atas persoalannya utang kontraktor tersebut dalam waktu dua minggu. Pernyataan itu disepakati di Wera pada 22 April 2022 lalu.


"Saya heran dengan oknum pejabat Dikbudpora kok lepas tangan dengan persoalan ini. Kami sangat dirugikan termasuk peserta didik," terangnya



Terkait soal ini, ia meminta Gubernur NTB turun tangan. Karna bagaimanapun, menurutnya sangat merusak citra baik Gubernur NTB di Bima.


"Kami ini simpatisan Gemilang NTB. Jangan karena ulah oknum kontraktor dan pejabat di Dikbudpora NTB masalah ini akan berkepanjangan," pungkasnya


Sementara itu, Kasi Sarana dan Prasarana Dikbudpora Propinsi NTB,  Muhammad Irwin, ST mengaku proyek itu dalam masa pemeliharaan. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor tapi belum mendapatkan kabar hingga hari ini.


"Kontraktor telah menghilang. Kami hubungi tapi tidak aktif kontak telepon," ujarnya 


Tidak hanya itu, ia akan memberikan peringatan terhadap pemilik CV untuk bertanggung jawab atas masalah yang terjadi.


"Jangan sampai dunia pendidikan tercoreng karena ulah kontraktor.  Kami juga di dinas tengah mencarikan jalan keluar terbaik agar tidak ada yang dirugikan," tutupnya


#Pena Bumi


Tidak ada komentar: