Selasa, 23 Mei 2023

Terkait Penganiayaan Mahasiswa di Kilo, inilah Kronologis Versi dari Sertu Abdul Wahid dan Serda Haris

 


Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2023 pukul 16.00 sampai dengan 18.00 wita bertempat di Dusun Ncoha Desa Karamat Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu tepatnya di halaman rumah Sertu Abdul Wahid Anggota Koramil 1614-04/Kilo mengadakan Acara Khitanan anak yang dirangkaikan kegiatan hiburan malam orgen tunggal.  

Saat memberikan klarifikasi ke media dirumah salah satu Tokoh Donggo, H. Mustahid H.Kako Sertu Wahid menceritakan kronologis terjadinya insiden penganiayaan terhadap Angga. 

Kata Wahid, Sekitar Pukul 01.00 Wita, Angga Rtman berjoget disekitar  panggung sudah mulai berulah. Beberapa kali menarik narik biduan dengan kondisi mulut bau minuman keras jenis Arak. Sambil menyawer biduan. 

Setelah sawer, Angga Ratman mengambil kembali uang sawer Rp 500.000 yang sudah diberikan kepada biduan namun biduan tersebut keberatan. terjadi cek cok antara Angga Ratman dengan biduan maupun pemain orgen tunggal, kemudian Sertu Abdul Wahid Babinsa Desa Keramat berinisiatif mengambil kembali uang sawer tersebut ditangan biduan namun hanya di kasih Rp 400.000 dan Babinsa mengembalikan kepada Angga Ratman dan keadaan normal kembali.

Pukul 01.30 Wita, Angga Ratman kembali berulah sambil berjoget dan naik diatas panggung sambil mendekati biduan, namun kakak kandung yang bersangkutan Boy menariknya turun dari panggung dan dibawa keluar dari area joget dan dinasehati agar tidak berbuat onar. Tidak lama kemudian Angga Ratman masuk lagi di area joget kemudian ditarik lagi oleh temannya Juanda dan hal ini terjadi berulang-ulang dilakukan sementara kondisi yang bersangkutan sudah sempoyongan karena dalam keadaan mabuk berat namun tidak dihindakan sehingga Sertu Abdul Wahid berusaha menarik yang bersangkutan keluar dari area joget.

"Sekitar pukul 02.05 wita, Saya selaku tuan rumah yang punya hajatan, naik ke atas panggung dan memberikan himbauan kepada para penonton yang hadir untuk sama-sama menjaga keamanan agar tidak berbuat keonaran dan tidak ada yang joget di atas panggung sambil mabuk-mabukan," kata Wahid

Namun, pada Pukul 02.15 Wita saat Sertu Abdul Wahid ada di atas panggung tiba-tiba melihat Serda Haris menampar Angga Ratman kearah wajah bagian kanan sebanyak 2 kali dibelakang panggung atau diluar area joget, selanjutnya warga berdatangan untuk melerai kemudian membawa Serda Haris dan Angga Ratman keluar dari lokasi acara karena situasi mulai tidak kondusif. Pada saat itu Babinsa Sertu Abdul Wahid dan di damping Sertu Nurdin, Babinsa Lasi dan Kopda Daut dan Serda Haris berupaya mengamankan situasi.

"Karena situasi sudah tidak aman, saya langsung menghentikan kegiatan acara orgen tunggal tersebut. Pukul 02.25 wita korban diantar oleh pihak keluarga Dadang dan Sofian ke UPTD Puskesmas Kilo guna untuk mendapatkan perawatan intensif. Pukul 04.30 Wita, Sofian (sepupu dari Angga Ratman) mau minta biaya kepada Serda Haris tetapi Babinsa Sertu Abdul Wahid pada saat itu juga langsung memberikan sebesar Rp 400.000 untuk membantu biaya pengobatan dan diterima langsung oleh ibu kandung korban," tuturnya

Tidak selesai disitu, Pukul 06.30 Wita, Babinsa Sertu Abdul Wahid mendatangi rumah korban dan bertemu dengan ibu kandung korban dengan maksud agar bisa mediasi penyelesaian masalah namun karena tidak ada ayah kandung korban maka tidak bisa dilakukan mediasi.

Pukul 07.00 Wita, Babinsa Sertu Abdul Wahid menuju ke Puskesmas untuk menemui kembali kondisi korban dan korban menyampaikan kepada babinsa bahwa dia sudah kembali normal, bisa makan dan minum.

"Saat korban keluar dari Puskesmas untuk kembali ke rumah sehingga Babinsa Sertu Abdul Wahid berkoordinasi dengan Babinsa Lasi Sertu Nurdin untuk mengikuti ke rumah korban untuk mediasi lagi sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi korban tidak ada di rumah dan disampaikan oleh ibu korban bahwa korban sedang menuju ke Rumah Sakit Umum Dompu," tambah wahid

Setelah itu, Pukul 12.00 Wita, Anggota Unit Inteldim 1614/Dompu Sertu Agus Rijal mengecek korban apakah ada di Rumah Sakit Umum Dompu, ternyata korban tidak berada di Rumah Sakit Umum Dompu ternyata itu hanya alasan untuk menghindari mediasi sebab kenyataannya korban dan keluarga menuju ke SubdePom IX/2-2 Bima.

Secara terpisah Kapolsek Kilo Polres Dompu, Ipda Eka Farman, SH membenarkan adanya kejadian dimaksud. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari anggota di Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu, Eka menduga bahwa kejadian bermula dari dugaan Angga Ratman mabuk dan kisruh dengan seorang biduan lantaran uang sawer.

“Hanya itu yang saya tahu. Soal berapa nilai uang sawer yang diberikan oleh Angga Ratman kepada seorang biduan orgen itu dan berapa pula yang dikembalikan oleh biduan tersebut, tentu saja saya tidak tahu. Menurut anggota saya di TKP, kejadian bermula dari dugaan bahwa saat itu Angga Ratman dalam kondisi mabuk hingga kisruh dengan seorang biduan lantaran uang sawer,” kata Eka kepada Media ini, Selasa (23/5/2023).

Hingga berita ini ditulis, baik Dandim 1614/Dompu maupun Kasdim setempat, Mayor Inf A. Haris, SH, MH belum berhasil dikonfirmasi. Namun berdasarkan informasi terkini yang diperoleh Media ini melaporkan, upaya agar damai antar kedua belah pihak masih terus dilakukan. Dijelaskan pula, upaya damai itu dilakukan karena pertimbangan bahwa kedua belah pihak basih bersatus sebagai keluarga.

Tidak hanya itu, informasi yang dihimpun, kegiatan malam di Desa Keramat Kilo itu tidak mengantongi izin dari pihak Desa maupun Kepolisian setempat. 


#Pena Bumi

Tidak ada komentar: