Selasa, 03 Maret 2020

20 Ha Terancam Gagal, Kadis Pertanian Minta Perhatian Gubernur NTB

Bima, Inside Pos,-

Kerusakan Duiker (Jembatan Pemintas) di Kecamatan Soromandi (Jalan Desa Sai-Sampungu) akibat diterjang banjir bandang pekan lalu membuat resah warga setempat.

Hal ini juga membuat prihatin Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distamben) , Ir. H. Indra Jaya. Ditemui di ruangan kerjanya Selasa, 3/3 menjelaskan akan ada lahan pertanian seluas 20 Ha terancam gagal panen di Desa Sai.

Menurut mantan Kepala Bapedda Kabupaten Bima, Hal tersebut dikarenakan meluapnya air sungai dan aliran air yang cukup deras mengakibatkan mulut sungai tertutup oleh ranting kayu dan material lainya.

"Tinggi dasar sungai sudah sama dengan jembatan basah. Sehingga luapan air sungai akanmenghantam 20  hektar lahan pertanian di wilayah So Sangari Desa Sai," bebernya.

Lanjut Pejabat Eselon II ini, Penyebab banjir bandang, efek dari perladangan liar yang masif dilakukan warga sekitar beberapa tahun terakhir ini untuk lahan pertanian Jagung. Beberapa material seperti sisa ranting pohon, bebatuan juga pasir serta tanah, mengakibatkan kedangkalan pada air sungai.

"Gundulnya hutan akibat perladangan liar membuat banyak pohon dan tanah terbawah arus hingga ke alur sungai. Jelas potensi ini akan merugikan petani itu sendiri," ungkanya

Terkait soal pengendalian hutan dan lingkungan, Indra Jaya berharap adanya perhatian dari pemerintah Propinsi terutama Gubernur NTB. Pentingnya program pengendalian hutan dan perbaikan deuker (Jembatan limpasan) di desa Sai-Sampungu.

"Karena wewenang hutan bukan Pemkab Bima, untuk itu kami meminta agar kondisi di Desa Sai dan sekitarnya menjadi atensi khusus Pemerintah Propinsi NTB," paparnya

Indra Jaya juga menegaskan, jika dalam waktu dekat tidak ditangani serius, akan dikhawatirkan berdampak negatif bagi lahan pertanian di desa Sai-Sampungu.

"Kasihan warga kita yang petani kalau tidak secepatnya ditangani,"pungkasnya

#tot

Tidak ada komentar: