Rabu, 25 Maret 2020

Pemuda dan Akademisi 'Menggugat' Hak Milik Benteng Asakota


Bima, Inside Pos,-

Komunitas Benteng Asakota dan Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Parawisata (BEM STIPAR) Kabupaten Bima, menggelar agenda kemah persahabatan dengan tema " Diskusi Bebas Pengembangan Wisata Budaya" Selasa malam 24/3 di Situs Benteng Asakota Desa Punti-Soromandi

Kegiatan yang diprakarsai oleh pemuda sadar wisata yang ada di Dusun Lia Desa Punti, di hadiri oleh berbagai  Komunitas di Kota dan Kabupaten Bima, PK. KNPI Donggo, PK KNPI Soromandi serta dua elemen Mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kabupaten Bima, STIPAR Soromandi-Bima dan STKIP Taman Siswa Bima .

"Kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak, terutama teman-teman komunitas Pokdarwis Wadupa'a, Komunitas Kampung La Hila dan Komunitas Sanggar Seni Mangge Ncuhi baralau, serta BEM STIPAR,"papar Abdul Muarif ketua komunitas Benteng Asakota ini

Diselenggarakannya kegiatan itu kata Muarif, untuk mengembangkan destinasi wisata agar lestari dan terjaga dengan baik. Karena di Kecamatan Soromandi potensi destinasi wisata sangat besar, namun tidak terjaga dengan semaksimal mungkin. Termasuk mengembalikan Benteng Asakota ke pangkuan pemerintah daerah.

"Hari ini kami mulai bergerak, mulai menata Benteng Asakota ini dengan baik. Agar pengunjung tidak hanya bisa menikmati, tapi bisa merasakan kenyamanannya,"ujar pemuda yang akrab di sapa Dae Riel ini seraya menambahkan

"Kami akan segera konsolidasi untuk mengembalikan benteng asakota ke pemerintah daerah  yang sudah di sertifikat secara pribadi oknum warga kota Bima seluas 1,7 Ha," tegasnya

Pada kesempatan yang sama Ketua PK KNPI Soromandi Suryadin, S.Pd.I menjelaskan, Benteng Asakota merupakan warisan leluhur yang harus di lestarikan bersama. Tidak boleh ada yang mengklaim, apalagi mengambil secara pribadi.

"Saya mengajak kepada semua elemen pemuda untuk meminta penjelasan pemerintah daerah soal dugaan dua oknum yang sertirfikat tanah bersejarah ini,"sorotnya

Pria yang disapa Pena Bumi ini menegaskan dalam waktu dekat akan memobilisasi masyarakat Soromandi terutama kalangan muda untuk memperjelas status benteng asakota.

"Saya juga minta kerjasama elemen pemerintah Desa se-Kecamatan Soromandi dan Pemerintah Kecamatan untuk sama-sama terpanggil untuk mengembalikan aset kebanggaan masyarakat etnis Donggo-Bima," imbuhnya

Sementara itu, perwakilan dari Komunitas Seniman Sanggar Budaya Mangge Ncuhi Baralau, mengapresiasi pengembangan Situs Benteng Asakota kedepan. Karena potensi perputaran ekonomi sangat besar.

"Poin penting malam ini yang bisa kita kerucutkan yakni status benteng asakota yang masih diklaim secara pribadi. Penting dikelola secara baik saya rasa ekonomi masrakat meningkat, pemuda juga bisa kreatif," jelasnya

Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu
Pariwisata-Soromandi Bima (STIPAR) , Abustam, S. So.s SH, MH mengatakan, adanya dugaan oknum yang ingin mengambil secara pribadi situs sejarah itu masalah besar. Sebab destinasi wisata merupakan milik umum yang wajib dijaga dan dikembangkan untuk menarik wisata lokal maupun luar.

"Jangan heran kenapa Bima dari aspek wisatanya tidak berkembang pesat, karena kepala daerah tidak memiliki inisiatif untuk memajukan daerah. Mereka hanya memikirkan kepentingannya sendiri,"kritiknya

#tot

Tidak ada komentar: