Selasa, 07 Juli 2020

Hadir Dalam Acara 'Mbolo Weki' di Donggo, HAE Bicara Soal Menuju Bima Baru


Bima, Inside Pos,-
Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima dari pasangan IMAN yang di wakili langsung oleh H. Herman Alfa Edison, menghadiri acara Mbolo Weki keluarga dari Desa Mpili-Kamunti Kecamatan Donggo, selasa malam 7/7.

Hadir dalam acara sakral di rumah Ruslin M.I.K  itu, Bang Hae sapaan akrabnya bicara pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan petani.
Menurut Hae, pembangunan  dalam aspek infrastruktur di Donggo, Kabupaten Bima umumnya masih banyak jalan yang berkubang layaknya sungai dalam Desa dan belum di aspal, ini harus di perbaiki. 

"Kehadiran kami IMAN di Pilkada ini adalah salah satunya bagaimana memperhatikan masyarakat lewat infrastruktur. Bima banyak potensi yang harus di kelola tentu harus di topang dengan infrastruktur yang baik pula," kata Hae pada acara Mbolo Weki serta dialog terbuka dengan warga Donggo Kamunti.

Di singgung juga soal petani oleh salah seorang warga setempat. Di sampaikannya, petani di cekik mulai dari pupuk hingga pada harga komoditas, salah satunya komoditas jagung.

"Apalagi hari ini kami petani di landa gagal panen. mulai dari pendistribusian pupuk yang tidak merata, harga di luar HET, belum lagi hutang di Bank, gadai sertifikat motor, mobil, demi modal petani. Jika kedepan IMAN jadi Bupati Bima, bagaimana cara menanggulanginya," tanya warga setempat, Salahudin.

Menanggapi hal demikian Hae mengatakan,  pihaknya akan mengaktifkan BUMD untuk mengelola semua kepentingan petani. Mulai dari pupuk hingga pada pembelian semua komoditas petani.

"Apalagi pupuk juga ini sangat krusial sekali terjadi di petani Bima. Missi IMAN kedepan akan mengaktifkan BUMD untuk mengambil alih kerja sama dengan pupuk kaltim. Pupuk ini kan ada distributornya, BUMD bisa monitor kerja distributor dalam hal pendistribusian pupuk hingga tiba dengan baik ke masyarakat," katanya.

Di jelaskanya, yang masalah di kabupaten Bima adalah pupuk subsidi. Data luas lahan dengn data pupuk tidak sinkron. Luas lahan dengan kebutuhan pupuk sangat jauh sekali. 

"Ini sebabnya terjadinya kelangkaan," jelasnya.

Di singgung juga soal kesiapan untuk menanggulangi gagal panen. "Kami akan memfungsikan BUMD untuk memberi modal petani sebagai kesiapan juga mengurangi tingkat kemiskinan," tutupnya.

#tot

Tidak ada komentar: