Sabtu, 29 Agustus 2020

Jual Pupuk Diatas HET dan Paketan Merupakan Sinyal kegagalan IDP-Dahlan


Bima, InsidePos,-


Praktek penjualan pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Berpaket baru-baru ini masih terus dirasakan masyarakat Donggo Kabupaten Bima saat ini. Pemerintah daerah dinilai tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan persoalan yang menjadi keluhan masyarakat selama ini. Salah satu yang paling krusial adalah soal pupuk.


Ditengah ekonomi masyarakat terhambat karena dampak dari pandemi Covid-19. Pemerintah mesti berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban masyarakat ditengah situasi darurat.


"Bukan malah membebani rakyat dengan harga pupuk diluar HET dan sistem paketan. Ini sama halnya pemerintah tidak mau tahu dengan jeritan rakyat," kesal pemuda Donggo-Soromandi, Harisma Fullan.


Ia mencontohkan di Desa Mpili Kecamatan Donggo, masyarakat membeli pupuk Rp. 105.000,- per zak dan Rp. 355.000,- per paket. Padahal kata dia, ketentuan harga pupuk per zak Rp. 90.000,- dan tidak diperbolehkan untuk menjual paket.


Soal demikian menurut mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas Mataram (UNRAM) ini menandakan lemahnya kepemimpinan IDP-Dahlan dalam menyerap juga menyelesaikan persoalan pertanian di Kabupaten Bima. 


Disamping itu, Bupati tidak memiliki nurani untuk mengeluarkan petani dari cengkraman pemodal dan pengusaha. Padahal Bupati dimandatkan sebagai pemberi solusi praktis terhadap semua persoalan yang dihadapi masyarakat petani selama ini.


"Sikap Bupati Bima yang apatis dan menutup mata terhadap penderitaan petani yang terus menerus merupakan bentuk kegagalan nyata Dinda-Dahlan selama 4 setengah tahun memimpin Kabupaten Bima," ujarnya.


Pria yang akrab disapa Fullan ini berharap, semua pihak khususnya akademisi sama-sama bersuara mempresur bupati untuk segera menyelesaikan persoalan pupuk yang terus berlarut tiap tahun.


Ia menyinggung kunjungan Kerja (Kunker) Bupati Bima selama ini mestinya mengetahui persoalan ril yang dihadapi oleh petani dan masyarakat. Dengan masifnya penjualan pupuk di atas HET mengonfirmasi Bupati dan Wakil Bupati gagal total menyerap aspirasi masyarakat selama kunjungan kerjanya.


#tot

Tidak ada komentar: