Rabu, 26 Agustus 2020

Kunjungan Bupati di Donggo Dapat Kritikan Dari Pemuda


Bima, InsidePos,-


Kunjungan Kerja (Kunker) Dinda-Dahlan di empat Desa di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Rabu 26/8. Dimulai dari Desa Mpili, lanjut Desa O'o, Doridungga dan berakhir di Desa Kala, orang nomor satu di Kabupaten Bima ini disodorkan tulisan kritik dari pemuda Donggo.


Tulisan itu dibuat dalam bentuk baliho besar yang bertuliskan "Selamat datang Bupati Bima. Kami krisis air bersih, harga pupuk mencekik ibu bapak kami petani. Hentikan rasisme pembangunan, kami tidak butuh panci dan periuk, kami hanya butuh cinta dan keadilan".


Kalimat itu sengaja ditulis sekelompok anak muda yang kecewa dengan kepemimpinan Dinda-Dahlan. Selama lima tahun memimpin Kabupaten Bima, Donggo seolah dijajah. Derita rakyat Donggo pemerintah daerah menutup mata.


"Bupati Bima menganggap Kecamatan Donggo seolah tidak ada masalah. Hal ini kami keluhkan lewat tulisan. Masalah yang paling krusial di Donggo hari ini adalah krisis air bersih. Bayangkan, puluhan kali mobil BPBD kami minta datangkan air bersih untuk dikonsumsi warga khususnya warga Desa mpili," beber pemuda Donggo, Romansyah, asal Desa Mpili pada InsidePos, Rabu 26/8.


Selain itu kata dia, soal pupuk dari awal hingga kini masih mencekik petani. Dia mengaku, kemarin pihaknya menyambangi warga Desa Mpili yang membeli pupuk pada pengecer di Desa setempat.  


"Pupuk harganya per zak Rp105.000. Belum lagi sistim paket  Rp355.000. Soal ini selalu dikeluhkan masyarakat petani, tapi masih saja pemerintah daerah buta nurani," sesalnya.


Lanjut Roman, hentikan rasisme pembangunan. Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Barat I (NTB) mendapatkan 333 paket Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Tahun Anggaran 2020 (P3-TGA).


Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program ini dialokasikan untuk 9 Kabupaten/Kota, 91 Kecamatan dan 342 Desa penerima P3-TGA.


Di Kabupaten Bima kata dia, penerima P3-TGA ini terdiri 13 Kecamatan dan 61 Desa. Rinciannya, Madapangga 7 Desa/program, Wera 8, Bolo 8, Woha 6, Monta 6, Palibelo 6, Ambalawi 4, Lambu 4, Belo 4, Sape 2, Parado 2, Wawo 2 dan Langgudu 2. 


"Sedangkan di Kecamatan Donggo, Soromandi, Sanggar, Tambora dan Lambitu, tidak satupun Desa mendapatkan program ini. Kenapa demikian? Apakah Bupati Bima menganggap Donggo tidak membutuhkan pembangunan itu? Sangat disayangkan kondisi Bima "RAMAH" hari ini," sesalnya.


#tot

Tidak ada komentar: