Sabtu, 02 Oktober 2021

Mayat Wanita Ini Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk, Peristiwa Tersebut Gegerkan Masyarakat

Kondisi mayat dalam kondisi membusuk


Kabupaten Dompu, Inside Pos,-


Masyarakat di Desa Dorebara, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, digegerkan penemuan mayat wanita dengan kondisi membusuk, Sabtu (02/10/2021) sekitar pukul 13.12 Wita.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jenazah tersebut sudah tiga hari membusuk diatas perbukitan.


Diketahui, mayat korban bernama St. Nur, RT. 11 RW. 06. Warga Dusun Dorebara Selatan, Desa Dorebara Dompu. 


Awalnya, Jenazah tersebut ditemukan Ramdhoan, salah satu Tim Trailer (Trabas). Saat itu dia bersama (Tim Trabas) sedang menelusuri jalan setapak di bukit Desa setempat.


"Akibat penasaran, saya langsung hentikan laju motor, lalu mendekati. Ternyata mayat dalam kondisi bau ," kata Ramadhon.


Setelah melihat peristiwa mengegerkan itu, Ramdhoan bersama Timnya langsung memberitahu masyarakat terkait identitas mayat.


"Masyarakat datangi TKP secara berbondong-bondong. Dan ada yang menangis histeris. Setelah di cek, ternyata mayat tersebut berasal dari Desa setempat," bebernya.


Dia mengaku, warga yang melihat mayat korban tidak berani mengevakuasi. Tak lama kemudian, personil Polsek Dompu mendatangi TKP sekaligus mengevakuasi.


"Setelah di identifikasi, mayat korban dibawa ke kediamannya," terangnya.


Hingga berita ini diturunkan belum tahu motif dibalik kematian Korban. Namun sampai saat ini, pihak polisi di Dompu sedang menyelidiki penyebab kematian St. Nur ini.


#tot

Jumat, 01 Oktober 2021

Tingkatkan Produksi Petani, PT Petrokimia Gresik Tawarkan Produk Baru Pada Bupati Bima


Bima, Inside Pos,-

PT Petrokimia Gresik, menjalin silaturahmi dengan pemerintah Kabupaten Bima, Kamis (30/09/2021). Tujuannya mengawal pembangunan daerah melalui mitra fungsional sumbangsih yang berkelanjutan.


Dibawah komando langsung Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE bersepakat untung saling bersinergi dalam meningkatkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Bima.


Kepala PT. Petrokimia Gresik melalui anggota holding PT. Pupuk Indonesia, Jihadil Akbar mengatakan, berdasarkan kajian dan analisa yang mendalam. Kemudian didukung dengan observasi lapangan. Dia mengatakan, sudah mendapatkan kesimpulan yang substansial.


"Diwilayah Bima ini adalah sektor pertanian vital yang dimiliki. Belum lagi ditambah luas lahan yang sangat mencukupi. Hal ini membuat kami optimis dan terus melakukan inovasi demi kemajuan masyarakat tani di daerah Bima," katanya. 


Sementara itu, SPDP NTB II Sukarno Hazar Aswad menuturkan selain menyalurkan pupuk bersubsidi. PT. Petrokimia Gresik juga menyediakan produk pupuk non subsidi.


"Ini tujuannya menutupi kekurangan alokasi pupuk bersubsidi dengan kebutuhan petani," jelasnya.


Dengan produk baru yang ditawarkan perusahaan sambung dia, tentu sangat bermutu dan berkualitas. Sampai detik ini produk tersebut telah tersebar di wilayah Kabupaten Bima.


"Misalnya, NPK Phonska Plus, NPK Petro Ningrat, ZK, dan lain-lain," bebernya.


Pembuktiannya tambah dia, produk tersebut sudah menjadi pupuk andalan terhadap peningkatan produksi petani di kabupaten Bima. 


"Karena itu, kita akan terus mendukung peningkatan produksi pertanian yg berkelanjutan. Sesuai visi dan misi Bima "RAMAH JILID II," tandasnya.


#tot

Kamis, 30 September 2021

Manfaatkan Produk Lokal, Perumda Aneka Dapat Pujian Dari Gubernur NTB

 


Bima, Inside Pos,-


"Ini luar biasa, sangat visioner. Produksi totebag sebagai pengganti kresek plastik adalah mimpi saya dari dulu, agar lingkungan kita, daerah kita terbebas dari sampah plastik," Puji  Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah saat berkunjung di Perumda Aneka Kota Bima, Kamis, 30/9 pagi tadi 


Bang Zul menyempatkan berkunjung diwilayah Kabupaten Bima. Politisi PKS  ini memboyong 5 Kepala OPD Propinsi NTB. Kadis PUPR, Kadis Pendidikan, Kadis Kelautan Dan Perikanan, Kadis DPMD Dukcapil, Kadis Peternakan Propinsi, Kadis Kominfotik Propinsi dan Karo Kesra Pemprov NTB. 



Rombongan tiba hari Rabu siang (29/9) melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dan melanjutkan perjalanan menuju Bajo Pulo Kec Sape kab Bima. Rombongan bersilahturahmi dengan warga Bajo Pulo sekaligus menginap dirumah warga setempat. 


Kamis pagi (30/9), didampingi oleh Walikota Bima, HM Lutfi, Bang Zul bersama rombongan menyempatkan diri melihat dari dekat Pacuan Kuda Sambinae - Kota Bima. Dan kemudian melanjutkan kunjungan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bima Aneka - Kota Bima yang berlokasi di Kawasan PLUT Amahami Kota Bima. 


Dalam kunjungannya, Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zulkiflimansyah ini sempat membeli beberapa produk UMKM Kota Bima yang ada di Etalase Oleh-oleh Perumda Kota Bima ini. Tidak saja bang Zul, beberapa kadis dan rombongan ikut memborong produk yang dijual di etalase tersebut. 


"Ini harus terus dikembangkan. Manfaatkan produk lokal untuk genjot ekonomi kreatif masyarakat. Saya melihat ini peluang yang positif untuk Kota Bima," kata mantan Legislator pusat ini


Lebih lanjut, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Perumda Bima Aneka, khususnya Walikota Bima selalu KPM (Kuasa Pemilik Modal), yang telah mampu mengakomodir produk-produk UMKM kota Bima hasil Diversifikasi melalui Perumda Bima Aneka. 


"Pak Wali sangat tepat percayakan anak muda seperti Bung Rangga menjadi Direktur. Kami sangat optimis Perumda ini akan maju dan berkembang kedepannya. Padahal baru merintis, sudah mampu menyajikan aneka produk lokal di Bima," terangnya


Senada dengn Bang Zul,  Ir Ridwansyah Kadis PUPR NTB, memberikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh Perumda Kota Bima dibawah kendali Rangga Babuju



 "Salut saya sama Rangga ini (sapaan Akrab Dir Perumda Kota Bima), dari dulu sejak saya di Dishub NTB, Pak Gub. Rangga ini tidak pernah kehilangan ide segarnya. Ini saya borong (sambil menunjuk Produk UMKM), bukan karena direkturnya Rangga, tapi memang lama saya cari produk-produk ini," Puji Irwansyah


Dimintai tanggapan Direktur Perumda Kota Bima, sela-sela mendampingi Pak Gubernur dan Rombongan, Julhaidin, menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Rombongan Kunker kali ini karena telah singgah di Perumda, melihat proses Produksi Kemasan, dan lainnya, sekaligus memborong produk UMKM Kota Bima di Etalase Perumda. 


"Tentu ini bukan sebuah hal kebetulan, Pak Gubernur dengan program Zero Wastel dan Industrialisasi Produk UMKM serta bagian dari percepatan pertumbuhan ekonomi dalam menyongsong PDSP Mandalika dan Labuanbajo NTT, kita harus melihat semua ini sebagai potensi dan peluang bisnis" Ungkap Rangga.


#Pena Bumi

Tidak Seperti Anak Lain, Bocah Ini Justru Tak Bisa Jalan Dan Melihat Sejak Lahir


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, asal Desa Sai kecamatan Soromandi kabupaten Bima, menderita penyakit yang tergolong langka. Yakni, tidak bisa jalan dan melihat sejak lahir. 


Bocah enam tahun tersebut berdomisili di RT.021/RW.010 Desa setempat. Diusia yang sangat dini, mestinya M Faizul bisa merasakan keindahan dunia.


Begitu juga dengan orang-orang sekitar. Orang tua, keluarga, dan teman seusianya. Namun, lain yang dirasakan M Faizul. Tidak bisa melihat dunia dengan kedua matanya. Demikian juga dengan lingkungannya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB.


Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, hingga saat ini kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan kursi roda dari donatur dan pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


Teruntuk para dermawan yang ingin menyalurkan bantuan, baik berupa uang tunai maupun kursi roda. Bisa langsung hubungi contak person orang tua M Faizul: +6285205777155.


#tot

Rabu, 29 September 2021

Edukasi Pemilih, KPU Kabupaten Bima Turun Sosdiklih ke Desa

KPU Kabupaten Bima gandeng KNPI Soromandi lakukan Sosdiklih di Desa Sampungu


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Menuju pemilihan umum tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima turun melakukan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) dari Desa ke Desa.


Diakhir tahun ini, Sosdiklih dilaksanakan di dua Desa yang berbeda. Yakni Sampungu Kecamatan Soromandi dan Lido Kecamatan Belo Kabupaten Bima, Rabu (29/09/2021).


Selain itu, Sosdiklih juga dilaksanakan Desa Laju, Tangga Baru, Woro dan Pandai.


Pada kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri Ketua KPU, anggota, beserta jajarannya. Kedatangannya disambut hangat masyarakat setempat.


Ketua Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih, Ady Supriadin menyampaikan, program sosialisasi dan pendidikan pemilih merupakan kegiatan rutin KPU Kabupaten Bima. 


"Tidak hanya dilaksanakan melalui tahapan. Tetapi juga pada saat non tahapan pemilu," ujar  Ady.


Di masa non tahapan pemilu lanjut Ady, tidak semua Desa dan Kecamatan menjadi target Sosdkilih. Selain karena keterbatasan anggaran, pendidikan pemilih hanya difokuskan pada Desa dengan kategori yang ditetapkan. 


"Kategorinya yakni, Desa dengan tingkat partisipasi pemilih rendah, potensi rawan bencana, potensi rawan konflik dan potensi pelanggaran pemilu tinggi. Tentu dengan indikatornya masing-masing," sebut Ady.


Setiap turun sosialisasi sambung Ady, KPU menggandeng pihak eksternal seperti akademisi, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di Desa. Sebagai narasumber yang memberikan pencerahan sekaligus testimoni terkait kondisi lokal Desa yang dihadapi.


"Saat turun sosdiklih di Sampungu misalnya, kita gandeng KNPI Soromandi dan Tokoh Pemuda Desa setempat untuk terlibat," ujarnya.


Ady berharap, tujuan utama kegiatan tersebut adalah mencerdaskan pemilih agar rasional. Serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. 


"Tidak hanya secara kuantitas namun juga secara kualitas dapat tercapai pada Pemilu 2024," pungkasnya.


#tot

Setelah Dievakuasi, Satu Orang Penumpang Harus Kehilangan Tangannya, 16 Terluka Parah Dan 1 Tewas


Sumbawa, Inside Pos,-


Bus Rahmah Jaya yang mengalami kecelakaan di jalan Sumbawa-Bima kemarin, Senin (27/09/2021). Menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 16 lainnya terluka parah.


Setelah melaju kencang, Bus bernopol EA 7753 SA, yang dikemudikan Nasution (48) warga Desa Kwangko Dompu ini sempat menabrak pohon.


Sebelum itu, Bus jurusan Dompu—Mataram ini mengalami pecah Ban sebelah kiri. Karena tak terkendali, Bus berwarna Biru kombinasi putih tersebut terbalik di kilometer 64 jalan Sumbawa Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa sekitar pukul 13.00 Wita.


Korban meninggal dunia teridentifikasi bernama Rosmiati (50) warga Dusun Ketapang, Desa Labuan Jambu Kecamatan Tarano Sumbawa. Ketika itu korban hendak ke rumah anaknya di Desa Brangkolong Kecamatan Plampang. 


Dramatisnya, ketika mengevakuasi seorang penumpang bernama Ita Ratna (26) yang terjepit di bawah Bus. Proses penyelamatan terhadap Ita memakan waktu satu jam.


"Dia berhasil diselamatkan setelah warga memotong beberapa bagian bus menggunakan alat Gerinda. Meski demikian, Ita harus merelakan kehilangan jari tangan kanannya akibat terjepit badan Bus," kata Kapolsek.


Selain itu, Kurniati, warga Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima, mengalami luka bakar akibat tumpahan air radiator. Berikutnya, Arif Putra menderita patah tulang paha sebelah kiri sehingga harus dirujuk ke RSUD Sumbawa.


Kecelakaan maut ini menyebabkan arus lalulintas sempat lumpuh. Antrian panjang pun tak bisa terhindar. Tak berselang lama, pihak Polsek dan Tim Unitlaka yang dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Sumbawa tiba di lokasi kejadian. 


"Selain melakukan olah TKP, Kasat Lantas Polres Sumbawa juga mengatur arus lalulintas untuk mengatasi kemacetan panjang," tandasnya.


#tot

Senin, 27 September 2021

Bantuan Benih Jagung Tidak Sesuai Usulan, Himasdo-Mataram Gedor Kantor Gubernur


Mataram, Inside Pos,-


Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melakukan pengadaan benih jagung varietas Bioseed. Anggarannya sekitar Rp4 miliar lebih. 


Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Tahap pertama sebanyak 24 ton dengan nilai kontrak Rp995.197.500. Sementara tahap kedua 85 ton. Dengan nilai kontrak Rp398.538.000.


Sebagai masyarakat mayoritas petani jagung, untuk wilayah Bima dan Dompu justeru mendapatkan benih yang tidak sesuai usulan.


Aimansyah, Koordinator Umum (Kordum) aksi menyebutkan, kelompok tani di Bima dan Dompu rata-rata mengusulkan benih bisi 18 dan NK. Namun, dilapangan justeru benih lain yang disalurkan.


"Jika bukan bisi 18 dan NK, di Bima-Dompu tidak cocok ditanam. Karena hanya dua benih itu yang sesuai kondisi tanah disana," sebut Aimansyah, pada media ini, Senin (27/09/2021).


Berdasarkan investigasi lapangan, Aimansyah membeberkan, benih yang diterima masyarakat justeru Pioner 35, Pertiwi 3, Nasa 29, HJ21 (Golden Premium), dan RK 457. 


"Ini bantuan tidak sesuai dengan usulan calon petani calon lahan (CPCL)," bebernya.


Belum lagi sambung dia, baru-baru ini di Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, masyarakat menerima bantuan benih Golden Premium 21 yang diduga kadaluarsa. Label tahun tanam 2020, namun ditempel dengan label baru tahun tanam 2021.


"kalau begini kan kasihan petani. Jagan lagi dibodohi," sesalnya.


Kaitan itu, Himpunan Mahasiswa Suku Donggo Mataram (Himasdo-Mataram) gedor kantor Gubernur NTB tadi pagi, Senin (27/09/2021). Dalam aksi unjuk rasa tersebut massa aksi membentangkan poster berisi protes terhadap Gubernur.


"Kami juga membawa keranda mayat sebagai bentuk hilangnya keperdulian pemerintah di NTB terhadap petani," bebernya.


Meski terjadi kericuhan, beruntung ketegangan tersebut tidak berlangsung lama. Massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.


#tot

Minggu, 26 September 2021

Ini Cerita Penghulu Terkait Pernikahan Viral di Oimbo Kota Bima

Prosesi akad nikah dipindahkan ke masjid Oimbo, usai terjadi kericuhan diparuga mini tepat didepan halaman rumah Pengantin wanita


Pihak Keluarga Calon Pengantin Pria Dinilai Memperhambat Prosesi Akad Nikah


Kota Bima, Inside Pos,-



Meski kejadiannya bulan Agustus tahun 2021 lalu. Video singkat yang berdurasi 30 detik itu viral di jagat maya. Karena memperlihatkan calon mertua menendang pengantin pria saat prosesi akad nikah berlangsung. Peristiwa tersebut membuat heboh dunia maya (Facebook dan WhatsApp) baru-baru ini. Atas kejadian itu, tak sedikit warga net mempertanyakan fakta kronologis kejadian. Sebab, dalam video singkat viral itu memunculkan pro-kontra dari warga net.


Pengantin pria diketahui inisial AM (18) asal Panda Kabupaten Bima. Sedangkan pengantin wanita RR (17), Kelurahan Oimbo, Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima. Cikal bakal pernikahan mereka dilatarbelakangi, RR mengalami hamil diluar nikah. Dengan usia kandungan 7 bulan. Prosesi pernikahan dua sejoli ini bermasalah sejak tiga bulan lalu. Sebelum tanggal nikah ditetapkan pada 14 Agustus 2021 lalu. Karena keduanya statusnya masih dibawah umur. 


Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Oimbo Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima. Melalui penghulu pertama KUA setempat, Kadafi, yang menyaksikan secara langsung prosesi akad nikah tersebut  bercerita. Sumber masalah bermula dari calon pengantin pria, yang menginginkan pernikahannya secara siri. Oleh pemerintah RT.10 di Kelurahan Oimbo, tidak memperbolehkan. Justeru pemerintah setempat menyarankan mereka harus menikah secara tercatat.


"Setelah itu, AM dan RR pergi ke kantor KUA Rasa Nae Timur untuk mengurus persyaratan nikah. Oleh KUA, menolak mereka dengan surat untuk tidak dinikahkan.  Karena masih dibawah umur, keduanya diperintahkan untuk melakukan sidang di Pengadilan Agama Kota Bima," ujar Kadafi, saat dihubungi media InsidePos_net, Sabtu malam (25/09/2021).


Waktu sidang di Pengadilan Agama kata Kadafi, AM justeru tidak ingin hadir. Karena menginginkan pernikahan putrinya berjalan mulus, pihak keluarga RR, meminta AM secara baik untuk segera menghadiri persidangan. Namun anehnya sambung Kadafi, usai persidangan, AM tidak mengambil hasil putusan sidang pengadilan agama. Justeru dia meminta calon mertuanya untuk menunda prosesi akad nikah dalam waktu dekat. Alasannya, AM didesak oleh urusan organisasi di salah satu kampus di Mataram.


"Saat mau ke Mataram, calon mertua AM malah memberikan uang senilai Rp 1 juta untuk biaya transportasinya," bebernya, mengutip yang disampaikan pemerintah di Oimbo.


Beberapa hari kemudian, AM balik kampung. Bersama calon istrinya, keduanya membawa hasil putusan sidang pengadilan agama Kota Bima ke KUA Rasa Nae Timur. Sebagai syarat untuk mendaftarkan jadwal pernikahan. Namun saat itu, KUA setempat kembali menerangkan bahwa keduanya tidak bisa dinikahkan. 


Karena berkas persyaratan calon pengantin pria tidak terpenuhi. Surat rekomendasi dari KUA tempat domisilinya di Panda Kabupaten Bima tidak ada. Karena soal ini pihak keluarga pengantin pria menilai KUA Rasa Nae Timur Kota Bima menghambat persoalan nikah tersebut. Padahal kata Kadafi, dari awal justeru mereka sendiri yang menghambatnya.


"Karena itu, pihak keluarga pengantin pria yang mengaku ketua LSM di Mataram, menganggap pemerintah Kelurahan Oimbo dan KUA setempat memperumit pernikahan sepupunya. Bahkan mengancam memecat jabatan lurah setempat," ujarnya.


Setelah semua berkas lengkap. Pihak keluarga AM, meminta pihak KUA Rasa Nae Timur untuk segera menikahkan AM dan RR. Namun KUA setempat memberikan jeda waktu 10 hari untuk memeriksa berkas pernikahan kedua calon pengantin berdasarkan UU.


"Karena terus di desak, pihak KUA memberikan kebijakan. Bahwa tanggal nikah kedua mempelai di majukan dan ditetapkan pada 14 Agustus 2021," sebutnya.

Potret calon mertua sedang mengucapkan kalimat syahadat sebelum aksi tendang melayang


Awal Mula Munculnya Reaksi Calon Mertua Tendang Pengantin Pria


Setelah mampu menahan emosi akibat beragam masalah yang muncul. Reaksi calon mertua pengantin pria justru tak terbendung saat prosesi akad nikah, Sabtu (14/08/2021) lalu, di Paruga mini depan halaman rumah pengantin wanita di Kelurahan Oimbo, RT 10 Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima.


Persoalan pertama dilatarbelakangi masalah mahar. Terkait persoalan ini pihak keluarga pengantin pria justru mengambil keputusan sepihak. Dengan uang Rp 300 ribu, beras 5 Kg, dan 1 gram emas sebagai mahar, dianggap merusak harkat dan martabat keluarga pengantin wanita. 


"Itu yang saya dengar dari ucapan ibu-ibu yang ada di Paruga saat menghadiri acara akad nikah," Beber Kadafi, kutip keterangan warga.


Namun, yang membuat emosi calon mertua itu tak tertahankan. Pada Sabtu 14 Agustus 2021,  jam 10 wita sebagaimana waktu akad nikah ditentukan. Pihak mempelai pria meminta waktu prosesi akad nikah diundur pada pukul 02.00 siang menjelang sore. Padahal saat itu pihak keluarga dan mempelai wanita beserta tamu undangan sudah ber jam-jam menunggu kedatangan mempelai pria. 


"Sebagai penghulu saat itu saya hadir pada pukul 08.30 pagi. Sampai pada pukul 11.00 siang saya menghubungi mereka melalui via Handphone. Hingga akhirnya, pada pukul 04.30 sore, prosesi akad nikah berlangsung. Bayangkan, hingga tiga kali menunda. Hal ini yang menjadi alasan mendasar kenapa calon mertua dalam video viral itu menendang pengantin laki-laki usai mengucapkan dua kalimat syahadat," jelasnya.


Meski sempat terjadi kericuhan tidak membuat proses akad nikah berhenti. Setelah semua masalah berhasil diredam. Akad nikah kembali dilanjutkan di Masjid kelurahan setempat. Ditanya apakah keluarga kedua belah pihak ada yang menempuh jalur hukum karena dianggap saling merugikan? Kadafi mengatakan, tidak ada. Karena situasi kedua keluarga belah pihak saat itu berhasil ditenangkan. Dan semua masalah berakhir saat itu juga. 


"Setelah semua sukses dilaksanakan. Kedua pengantin dikabarkan tinggal bersama mertuanya di Kelurahan Oimbo Kota Bima," pungkasnya.


#tot

Jumat, 24 September 2021

PT Petrokimia Gresik Canangkan Ketemu 205 KPL Melalui CV. Berkah Utama

 


BIMA- Inside Pos,-

Untuk hindari masalah penyaluran pupuk, PT Petrokimia Gresik milik BUMN mencanangkan agenda temu Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) resmi melalui Distributor CV Berkah Utama Bima, Kamis (23/9).


Kegiatan ini, diikuti sebanyak 205 KPL pada 11 kecamatan di Kabupaten Bima, yang mengikuti agenda pertemuan tersebut. Dihadiri tiga pembircara, yakni Sukarno Hajar Aswad, Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) NTB-II, Faqirurrahman selaku Petugas Penjualan Daerah (PPD) dan Rijalul Umam, sebagai Agronomis Mobil Uji Tanah (MUT).


Seperti dilansir Radar Tambora, pada pertemuan yang berlangsung di aula kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bima itu, untuk mensosialisasi dan melakukan pembinaan terkait aturan baru, agar dapat memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran.


"Sosialisasi dan pembinaan pada KPL ini akan berlangsung selama dua hari," ungkap Direktur CV Berkah Utama melalui Koordinator pelaksana, Jihadil Akbar, Kamis (23/9).


Hari pertama katanya, pertemuan dengan 121 KPL pada lima kecamatan di Kecamatan Monta, Donggo, Soromandi, Belo dan Palibelo. Dengan rincian, KPL di Kecamatan Monta 30 orang, Donggo 25 orang, Soromandi 20 orang, Belo 27 orang, dan Palibelo 19 orang.


Kemudian hari selanjutnya, Jumat (24/9) lanjut dia, pertemuan dengan 84 KPL pada enam kecamatan masing-masing kecamatan. "Kecamatan Ambalawi 14 orang, Sape 21 orang, Lambu 23 orang, Wawo 12 orang, Lambitu 4 orang dan Parado 10 orang," sebut pria yang biasa disapa Jihad ini.


Pada pertemuan itu ia menjelaskan,  merupakan untuk mensosialisasi pemupukan yang berimbang. Sekaligus menjelaskan regulasi penyaluran pupuk di lapangan. Serta implementasi dan sebagainya.


"Pertemuan ini, agar pengecer dan sejumlah KPL lebih profesional mejalankan tugas dan fungsi. Menjalankan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," jelas Jihad.


Adanya sosialisasa seperti ini katanya, agar mempersempit ruang untuk praktek yang dianggap melanggar saat di lapangan nanti. Seperti praktek penjualan pada petani di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan hal lainnya yang tidak diinginkan muncul kembali. Karena sejumlah pengecer dan KPL tersebut katanya, adalah tanggung jawab Distributor CV Berkah Utama.


"Jika nanti masih ditemukan praktek yang melanggar, kami akan keluarkan surat pemecatan," tegasnya.


Oleh karena itu, Jihad berharap kepada  semua pihak bekerjasama ikut untuk terlibat mengawasi pendistribusian nanti. Apalabila menemukan pengecer atau KPL masih mempraktekkan atau menyelewengkan ketentuan yang berlaku, segera lapor langsung laporkan.


"Kami akan segera menindaklanjuti dan mengambil keputusan," imbuhnya.


Ia berkomitmen, untuk menjaga kelancaran penyaluran pupuk sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T. Yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu. 


"Insya Allah kita tetap komit untuk menyikapi setiap persoalan yang terjadi," tegasnya. 


#Pena Bumi

Kamis, 23 September 2021

Kisah Pilu Pria 34 Tahun di Bolo-Bima Menderita Penyakit Bocor Ginjal


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sebuah kisah yang sangat memprihatinkan di Kabupaten Bima. Yakni seorang pria di Desa Nggembe Kecamatan Bolo NTB, menderita penyakit bocor ginjal. Pria 34 tahun tersebut diketahui menderita penyakit yang jarang terjadi ini sejak dua bulan lalu.


Penyakit berbahaya ini terpaksa membuat Dediansyah, warga RT. 12 RW.02 Desa Nggembe harus berdiam diri dan terbaring lemah dirumah bersama penyakit yang dideritanya.


Ekonomi lemah menjadi penyebab terhambatnya pengobatan Dediansyah. Sebagai tulang punggung keluarga, pria yang akrab disapa Dedi ini justeru harus bertahan dengan penyakit bocor ginjal yang dialaminya.


"Penyakitnya diketahui 2 bulan lalu dengan tanda badannya tiba-tiba membengkak," beber Sang Istri, Nunung Nurhidayah saat dihubungi via Handphone, Kamis (23/09/2021).


Dedi, sempat berobat ke salah satu klinik oleh istrinya. Namun kata Nunung, tidak kunjung membaik. Karena keterbatasan biaya, lanjut Nunung, pengobatan suaminya terhenti.


"Saya tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain meminta kesembuhan kepada Allah. Saya benar-benar pasrah dengan kondisi ekonomi yang ada," keluhnya.


Kondisi suaminya sekarang kata Nunung, semakin parah. Bersama keluarganya, Nunung ingin membawa sang suami ke rumah sakit. Lagi dan lagi, semua niat baik untuk kesembuhan sang suami justeru terganjal biaya.


"Suami saya hanya bisa menahan perihnya rasa sakit. Karena tidak ada jalan lain yang bisa kami lakukan," ujarnya.


Karena itu, mari kita bantu saudara Dediansyah ini dengan sedikit rezeki. Mudah-mudahan, apa yang kita sedekahkan dapat mengurangi beban sekaligus menyelamatkan nyawanya.


Jika ada donatur yang ingin menyisipkan bantuan, tolong hubungi nomor Hand Phone +6285339202003. Atau bisa berbagi lewat No. Rek. BRI 0079-01-046938-50-7 An. Nunung Nurhidayah (Istri). 


#tot

Selasa, 21 September 2021

IPM Rendah Menjadi Tantangan Kabupaten Bima, Ini Arahan Bupati


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tergolong rendah menjadi tantangan daerah Kabupaten Bima, dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disampaikan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri SE, saat menghadiri kegiatan Simposium Guru Penggerak bagi Wilayah Kabupaten Bima. 


Kegiatan yang  bertemakan “Sinergitas Guru Penggerak Dengan Pemerintah Daerah Dalam Proses Transformasi Pendidikan” tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Camelia Kota Bima, Selasa (21/09/2021).


Kegiatan yang digelar Kementerian pendidikan kebudayaan, Riset, dan teknologi. Melalui pusat pengembangan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan kewarganegaraan serta ilmu pengetahuan sosial ini. Kepala daerah yang akrab disapa Umi Dinda itu, memberikan arahan kepada 64 peserta. Yang terdiri dari 48 guru penggerak, 10 pendamping, dan 6 Peserta Dikbudpora Provinsi dan Kabupaten Bima.


Didampingi kepala Dinas Dikbudpora kabupaten Bima Zainudin S.Sos, MM dan Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto. Umi Dinda menyampaikan, kehadiran guru penggerak memiliki arti penting dalam membangun kemandirian anak didik.


"Meski guru penggerak bukan diangkat, tetapi dipilih dan diseleksi dengan baik. Saya sangat bangga. Artinya, para peserta memiliki kompetensi sumber daya manusia yang bisa diandalkan. Untuk terpilih mengikuti pelatihan, saya berharap agar menjadi penggerak tentu  tidak mudah dan memerlukan kerja keras," ucapnya.


Dalam kegiatan itu, Umi Dinda memberikan apresiasi pada Kementerian Kebudayaan dan Ristek. Karena sudah bersentuhan langsung  dalam meningkatkan kompetensi SDM tenaga pendidik. Sebab, cakupan  wilayah Kabupaten Bima dengan 191 desa diakui guru ASN masih sangat minim.  

                               

"Karena itu, saya berharap kehadiran guru penggerak mampu memotivasi guru yang lain. Dan menunjukkan kemandirian bagi anak didik sesuai situasi dan kondisi di daerah," harapnya.


Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga kabupaten Bima, Zunaidin , S.Sos, M.M dalam pengantarnya mengemukakan. Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan kemerdekaan belajar. Serta menggerakkan seluruh ekosistem pendidik untuk mewujudkan dunia pendidikan yang berpusat pada murid. 


"Guru penggerak, maksudnya menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah. Serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila," jelasnya.

Program ini lanjut Zunaidin, merupakan upaya untuk mewujudkan visi pendidikan negara dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.


“Dalam prakteknya, kegiatan ini  berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Yang mencakup kompetensi literasi dan karakter yang diawali SDM kepala sekolah dan guru yang unggul," Terangnya.

              

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto menerangkan. Dengan berakhirnya penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan selama 9 bulan ini diharapkan mampu berkontribusi dalam transformasi pendidikan di sekolah dan daerah.


"yang utama dijembatani oleh para stakeholder pendidikan di daerah adalah Dinas Pendidikan," terangnya.


Para guru penggerak, sambung dia, diharapkan dapat berkiprah dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melakukan transformasi ekosistem pendidikan. Untuk mewujudkan profil pelajar pancasila sebagaimana tertuang dalam tujuan dari program PGP. 


"Guru penggerak juga perlu melakukan konsolidasi dalam menyusun  rencana strategis dalam rangka mewujudkan profil pelajar pancasila," tutupnya.


#tot