Rabu, 23 Juni 2021

Pemkot Bima Rombak Jabatan, Jumlahnya 62 Orang

Wali Kota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE

Kota Bima, Inside Pos,-


Pemerintah Kota (Pemkot) Bima kembali melakukan perombakan Jabatan. Baik struktural maupun fungsional. Jumlahnya, sebanyak 62 Orang. 57 Pejabat Struktural dan 5 Fungsional.


Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat administrator, pejabat dan Kepala Sekolah tersebut berlangsung Rabu (23/6/2021).


Prosesi pelantikan ini berdasarkan SK Wali Kota  Nomor :821.2/882/BKPSDM/VI/2021 dan SK Wali Kota Nomor : 821.2/883/BKPSDM/VI/2021.


Wali Kota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE dalam sambutannya menyampaikan, rotasi dan mutasi merupakan langkah pembenahan juga peningkatan birokrasi guna memperkuat OPD.


"Belum tentu  semua harapan dan keinginan kita terkabul. Jadi nikmatilah, terlebih regulasi selalu berubah-ubah setiap tahun," kata Lutfi 


Dia berharap, pejabat yang dilantik agar terus meningkatkan kinerjanya. "Karena sehebat apapun Wali Kota, tidak akan sukses jika birokrasi atau perangkatnya ke bawah tidak bagus atau cakap," ujarnya.


Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Bima ini dengan tegas meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda), Drs.H.Muhtar Landa, SH untuk melakukan eksekusi oknum yang melakukan pungli.


"Siapapun itu, baik ASN maupun Honorer. Karena yang saya harapkan bukan pungutan melainkan pengabdian," tegas HML.


Selain itu, dia menghimbau, ASN untuk menjalankan tugasnya. Mengingat aturannya sangat ketat. "Bagi ASN yang tidak bekerja selama tiga bulan langsung dipecat. Bukan oleh wali Kota melainkan sistem," pungkasnya.


#tot

Umi Ellya Dipercaya Pimpin IWAPI di Kota Bima


Kota Bima, Inside Pos,-


Istri Wali Kota Bima, Hj. Ellya H.M. Lutfi, di minta secara langsung menahkodai Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) di Kota Bima, oleh Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, ketua IWAPI NTB, Selasa (22/06/2021).


Permintaan itu menurut Hj. Baiq Diyah, dinilai sosok Umi Ellya (sapaan akrabnya), sebagai wanita yang sukses di bidang pengusaha. Serta dianggap mampu memajukan organisasi IWAPI di Kota Bima. 


“Karena masa kepengurusan lama yang diketuai oleh Umi Yani telah selesai, maka menurut kami, Umi Ellya adalah wanita yang tepat memimpin IWAPI ini," ungkap Umi Baiq Diyah.


Oleh karena itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bima ini menerima permintaan tersebut. Bahkan, Umi Ellya berkomitmen siap menjalankan amanah tersebut dengan baik.


"Insya Allah, akan saya jalankan sebaik mungkin," janji Umi Ellya, dihadapan rombongan Ketua IWAPI NTB, Selasa (22/06/2021) di kediaman Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bima.


Organisasi IWAPI ini semula bernama IPWI (Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia). Resmi dibentuk pada tanggal 10 Februari 1975, di Jakarta. Atas prakarsa dua pengusaha wanita. Yakni Kemala Motik Amongpradja dan Dewi Motik Pramono bersama beberapa pengusaha lainnya.


Pada saat perubahan nama organisasi IPWI sendiri mendapat sambutan hangat beberapa pengusaha wanita di kalangan daerah. Pada tahun 1976, berdirilah secara berturut-turut cabang IPWI di Semua provinsi di seluruh Indonesia.


Dengan jumlah anggota kurang lebih 2500 pengusaha. Musyawarah Nasional 1 IPWI diselenggarakan pada tahun 1978 dan secara resmi nama IPWI diubah menjadi IWAPI. 


#tot

Meski Baru, Pasar Rabu di Soromandi Sukses Tingkatkan Perekonomian Masyarakat


Warga sedang tawar menawar barang perabot rumah tangga

Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Meski terbilang baru, pasar Rabu yang bertempat di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima NTB. Sukses meningkatkan roda ekonomi masyarakat di wilayah setempat. Selain itu, pasar yang dibuka setiap hari Rabu ini diakui mempermudah warga Soromandi dan Donggo menjajaki kebutuhan dapur mereka.


Selama ini, masyarakat Donggo-Soromandi, harus datang ke pasar Sila (Pasar pagi-sore Bolo) untuk mendapatkan kebutuhan rumah tangga. Sebab, di pasar ini satu-satunya pasar sentral yang menghubungkan beberapa wilayah disekitarnya. Misalnya, Donggo, Soromandi, Madapangga, bahkan Dompu.


Lebih kurang enam Minggu beroperasi. Kehadiran pasar Rabu tapi tidak kalah saing dengan pasar lainnya di Kabupaten Bima. Pasalnya, di pasar Rabu memiliki aneka barang jualan lengkap, berkualitas, tapi murah. Mulai dari sandang, pangan, dan sembako. Karena itu, pasar Rabu ini diakui mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Soromandi-Donggo. 


Ibu Hajrah, penjual ikan asal Soromandi. Mengapresiasi kehadiran pasar Rabu ini. Karena sebelumnya, Hajrah menjual Ikan keliling kampung di Soromandi. Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, Hajrah rela jalan kaki sejauh kilometer. 


"Itupun gak seberapa saya dapat. Tapi setelah pasar Rabu ini di buka hampir enam Minggu. Pemasukan saya lumayan banyak. Walaupun di buka sekali seminggu, saya bisa dapat 2 sampai 3 juta dalam sekali jualan. Kami sangat bersyukur. Pasar Rabu ini kami akui mampu meningkatkan ekonomi kami yang lemah," ujar Hajrah, dikonfirmasi media ini ditempat jualannya di Pasar Rabu, Soromandi, Rabu (23/06/2021).

Inilah proses jual beli di pasar Rabu

Demikian juga Ibu Fatma, warga Soromandi, pun mengungkapkan hal yang sama. Meski dioperasikan sekali dalam seminggu, pasar Rabu dinilai sukses mengangkat ekonomi keluarganya.


"Saya sangat bersyukur. Sayur-sayuran yang saya jual, laku hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam. Jam 09.00 pagi sudah laku habis. Pendapatannya bisa sampai 1 juta sampai 2 juta lebih," ngakunya.


Pantauan langsung media ini, pedagang yang jual di pasar Rabu, tak hanya warga di Soromandi saja. Warga di luar wilayah itu pun berdatangan berdagang di Pasar Rabu. Misalnya Rosida, warga Sila-Bolo Kampo Sigi, menjual aneka ragam buah-buahan. Kata dia, setiap kali datang berdagang di Pasar Rabu, dia mengaku, dapat hasil 2 bahkan 3 juta. 


"Waktu saya jualan di Lapak Sila, pendapatannya sedikit. Beda di pasar Rabu, Alhamdulillah 3 jutaan sekali turun. Padahal sampai jam 09.00 pagi, buah-buahan saya habis terjual. Ini cukup luar biasa bagi kami," ucap Rosida.


Warga Kota Bima juga berkecimpung menjual barang dagangannya di pasar Rabu. Misalanya Daud, datang dengan beragam perabot rumah tangga. Dia mengaku, selain pendapatannya mencapai 5 juta per sekali jualan. Dia juga merasa nyaman dengan kondisi di Soromandi.


"Sebelumnya saya jualan keliling di Kabupaten Bima. Pendapatan gak tentu. Kadang 300 ratus, 500 ratus ribu per hari. Tapi setelah datang jualan di Soromandi ini, Alhamdulillah sampai 5 juta saya dapat," katanya.


Sementara Santi, melihat pasar Rabu ini cukup membantu dan mempermudah warga di Soromandi dan Donggo untuk menjajaki barang kebutuhan dapur. Misalnya, sayur-mayur, ikan, jajan jadi, buah-buahan, perabot rumah tangga, segala jenis pakaian dan lain sebagainya.


"Harganya murah-murah. Di sisi lain kami tidak mengeluarkan ongkos. Tinggal jalan kaki sambil olahraga. Kami sangat mendukung kehadiran pasar Rabu ini," apresiasinya.

Camat Soromandi, Julkifli,  SH, M.Hum

Camat Soromandi, Julkifli,  SH, M.Hum menerangkan, lebih kurang lima Minggu beroperasi. Pasar Rabu di Kecamatan Soromandi ini sudah menghasilkan sekitar Rp 60 sampai 70 juta. Tentu, kata dia, ini merupakan langkah tepat yang di ambil pemerintah Kecamatan untuk membangun Soromandi menjadi daerah maju disektor ekonomi.


"Warga Donggo-Soromandi yang biasanya mengunjungi pasar Sila di Bolo atau Kota Bima. Kini beramai-ramai ke Pasar Rabu. Karena semua kebutuhan dapur rumah tangga sudah tersedia dengan lengkap di pasar ini. Karena harganya murah, warga dari Woha, Bolo pun datang menjajaki barang dagangan di pasar Rabu," bebernya, saat diwawancarai di Warkop samping Lapangan Voli Bajo, Rabu (23/06/2021).


Pria yang akrab di sapa bang Jul ini menegaskan. Untuk pengembangan pasar Rabu ini membutuhkan kerja sama semua pihak di Kecamatan Soromandi. 


"Kami ingin kolaborasi dari semua pihak yang ada di Soromandi. Karena membangun daerah maju membutuhkan kerja kolektif dari semua pihak. Apalagi di Soromandi sekarang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai daerah maju disektor ekonomi. Terlebih wajah pasar Rabu ini sudah terlihat. Tinggal kita kembangkan. Nah, ini menjadi pekerjaan kita semua," harapnya.


#tot

Selasa, 22 Juni 2021

Adakan Sosialisasi Daring, Diskominfostik Dan KOMPAK Bahas Pengembangan SID


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfostik) Kabupaten Bima didukung Program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Senin (21/6/2021). Mengadakan sosialisasi secara Daring. Itu berdasarkan peraturan Bupati Bima No. 17 Tahun 2021. Tentang Pedoman Pengembangan Sistim Informasi Desa (SID) di Kabupaten Bima.


Peserta yang mengikuti kegiatan ini cukup banyak. Sosialisasi diikuti 

perwakilan OPD tingkat Kabupaten, Camat, Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD) , para Kepala Desa dan operator SID se-Kabupaten Bima. 

Pemandu sosialisasi, Muh. Ridho Makruf  memaparkan, sosialisasi ini  memiliki peran stragegis untuk pengembangan SID. Serta meningkatkan peran pihak pemerintah. Baik Desa, Camat, dan OPD terkait di tingkat kabupaten. Dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan SID. Guna mendukung perbaikan tata kelola pemerintahan.  


“Pengembangan SID tidak hanya berdampak positif terhadap perbaikan tata kelola Desa. Namun memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap perbaikan tata kelola data dan informasi ditingkat kabupaten. Dalam jangka panjang, SID dapat menjadi salah satu sumber data yang dapat diintegrasikan di tingkat kabupaten untuk mendukung terwujudnya "Bima Satu Data". Karena itu sosialisasi Perbup nomor 17 tahun 2021 ini penting dalam menumbuhkan  komitmen para pihak di kabupaten Bima”. paparnya.



District Coordinator KOMPAK, Asrullah Lukman menjelaskan, pilihan sosialiasi Daring ini dilakukan karena persoalan Covid-19. Kata Asrullah, cara ini tujuannya meningkatkan pemahaman para pihak di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten. 


"Tentu, ini tentang pengaturan pokok yang tertuang dalam Peraturan Bupati Bima nomor 17  tahun 2021 tentang Pedoman Pengembangan SID di Kabupaten Bima," jelas Asrullah.


Kegiatan Daring ini menampilkan secara panel empat orang narasumber dari Dinas Kominfostik dan Dinas PMD Kabupaten Bima. Topik yang diulas mencakup  Kebijakan pemerintah Daerah dalam Pengembangan Sistim Informasi Desa. Peran dan dukungan DPMDes Kabupaten Bima dalam rangka pengembangan SID. 


Selain itu, peran Diskominfotik dalam pengembangan SID, Juga Sosialisasi Perbup pedoman pengembangan SID, pembahasan pedoman pengembangan SID. Serta Diskusi  agenda strategis dan teknis pengembangan SID di Kabupaten Bima.


#tot

Senin, 21 Juni 2021

Sambut HANI Tahun 2021, BNNK Bima Gandeng Mecidana Studio Garap Film


Kota Bima, Inside Pos,-


Menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2021. BNNK Bima gandeng Mecidana Studio Garap Film pendek. Film yang berjudul "Pejuang Sesal" ini menceritakan tentang kisah hidup seorang perempuan yang bergantung pada narkoba.


Dalam perfilman ini secara tidak langsung mengedukasi masyarakat Bima. Tentang bahaya narkoba dalam keberlangsungan hidup. Selain itu, film ini juga mengajak masyarakat untuk terhindar dari penyalahgunaan barang haram tersebut.


Kepala BNNK Bima AKBP Hurri Nugroho, S.H., M.H pada media ini mengatakan, menyambut HANI 2021, BNN RI menyelenggarakan Festival Film Pendek dengan Tema WAR ON DRUGS. Pesertanya adalah Internal BNN dan juga masyarakat.


"Khusus BNNK Bima, kami sengaja menggandeng Mecidana Studio untuk menggarap Film Pendek ini. Karena potensi Sutradara Lokal, Ary Ipan, sudah tidak diragukan lagi pengalamannya didalam dunia perfilman," katanya.


Diakui Hurri, kemampuan Ary Ipan sudah terbukti. Misalnya Film La Hila, sudah banyak mencuri perhatian masyarakat di Kota dan Kabupaten Bima.


"Oleh karena itu, kami berharap melalui kegiatan Festival Film pendek BNN RI memacu kreativitas anak muda untuk dapat lebih berkarya di bidang seni peran dan video grafi," harapnya. 


Sutradara Ary Ipan, membenarkan kerjasama  produksi film pendek tersebut. Pria yang akrab disapa Ary ini, mengaku bangga karena sudah dipercaya oleh BNNK Bima untuk berelaborasi didalam film pendek ini.


"Tentu ini kebahagiaan tersendiri buat kami Mecidana Studio untuk terus berkarya. Terimakasih BNNK Bima sudah mengajak kami menggarap film pendek ini secara bersama," ucapnya.


Ary menjelaskan, menjadi juara bukan utama. Festival hanya pemicu semangat agar terus mengukir karya. Pesan moral tersampaikan pada penonton. Yang paling penting lanjut Ary, mampu menghadirkan sesuatu yang apik, menarik, dan proporsional.


"Apalagi ditengah maraknya penyalahgunaan narkoba saat ini. Kami harap, melalui film pendek ini, nilai-nilai, dan pesan moral yang terkandung didalamnya tersampaikan pada pemirsa," harapnya.


Film yang berjudul "Pejuang Sesal" ini, Ary menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Sherly. Kehidupannya hancur akibat ketergantungan narkoba. Dalam kesendiriannya, Sherly berjuang untuk melawan. Serta ingin pulih dari ketergantungan barang haram tersebut. 


Dalam benak Sherly, satu-satunya yang dapat menawar penyakit ketergantungan tersebut hanya meminum Air kelapa. Dalam perjalanannya (Sherly), muncul seorang pemuda bernama Fajar. Melihat kondisi Sherly, pria ini muncul rasa simpatiknya. Akhirnya, Sherly diberi solusi oleh Fajar, soal penyakit ketergantungan yang dialaminya.


"Bagaimana kelanjutannya? Yuk, kita tonton di channel YouTube BNNK Bima. Jangan Lupa Like, Share dan komentar ya gaes," pintanya.


#tot

Seorang Siswi SMP di NTB, Menjadi Korban Pencabulan Pamannya Sendiri

Gambar ilustrasi, paman tiduri ponakannya


Sumbawa, Inside Pos,-


Sungguh kasihan, seorang siswi SMP di Sumbawa, menjadi korban pencabulan pamannya sendiri, hingga berkali-kali.


Gadis 14 tahun itu, sebut saja Hyira, (nama samaran) warga Kecamatan Unter Iwes, diduga ditiduri RMY, yang merupakan sepupu dari ibu korban.


Saat itu, Rabu (09/06/2021) korban dipaksakan untuk melakukan perbuatan bejat RMY. Memanfaatkan kondisi rumah sedang sepi, terduga pelaku melancarkan aksinya. 


"Saat itu ibu korban sedang keluar rumah," kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Akmal Novian Reza.


Setelah melampiaskan nafsunya, RMY langsung meninggalkan rumah korban. Warga yang melihatnya saat keluar rumah, mencurigai tingkah laku terduga pelaku.


"Karena itu, warga menceritakan kepada ibu korban sepulang dari rumah," ujarnya.


Setelah di interogasi oleh ibunya, korban akhirnya mengaku perbuatan bejat pamannya. Mendengar hal itu, orang tua korban melaporkan kasus ini ke Polres Sumbawa. 


"Laporan tersebut resmi dilayangkan pada Senin (14/06/2021) lalu," tutupnya.


#tot

Minggu, 20 Juni 2021

Swastamita dan Hewan Langka Dibibir Pantai Oi Fanda-Bima Menjadi Idola Wisatawan

 

Sunset atau Swastamita di Oi Fanda Desa Nipa-Ambalawi

Bima, Inside,-

Sunset atau dikenal nama lain Swastamita menjadi keindahan tersendiri di Spot Pariwisata Oi Fanda Desa Nipa-Ambalawi. Proses keindahan alamiah itu, terjadi ketika matahari terbenam dan menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Warna merah di langit pada waktu Matahari terbenam dan terbit disebabkan oleh kombinasi hamburan Rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi. 


Sunset di Oi Fanda menjadi daya tarik kebanyakan pengunjung untuk mengabadikan keindahan alam. Tak jarang, para pengunjung diberbagai penjuru Desa dan Kota harus bersabar menunggu di lokasi spot pariwasata Oi Fanda hanya untuk mendapatkan gambar terbaik diponsel mereka. 


Itu dialami juga pada puluhan crew Kreator, Filmmaker dan YouTubers Bima-Dompu (KOFYB'20) dan Family Owner Uma Ilo Peta , Sabtu, 19/6 kemarin. Untuk mendapatkan spot foto, crew ini seakan beradu balap untuk sampai dengan cepat dilokasi pariwisata milik daerah Kabupaten Bima itu. 

Penampakan Oi Fanda dipagi hari dengan kejernihan air serta pasir putih yang halus


Benar saja, hanya menunggu tidak sampai 60 menit, para penggila jalan-jalan ini akhirnya dapat foto sunset indah dan menakjubkan dengan balutan pasir putih depan kamera ponsel.


Pendiri KOFYB'20, Ary Ipan (Sutradara Film La Hilla Putri Donggo) mengaku berhasil menangkap gambar sunset terbaik di Oi Fanda. Ia kali pertama mendapatkan kesempatan untuk mengabadikan keindahan alam. 


"Saya tidak yakin mendapatkan gambar bagus seperti ini. Tapi saya coba beberapa kali, akhirnya berhasil," ujarnya dengan senyum bangga 


Ary juga terkagum-kagum dengan panorama alam di Oi Fanda. Air laut yang jernih yang diwarnai dengan pasir putih dibibir pantai. Sangat memanjakan mata.


"Oi Fanda tempat yang indah. Saya sangat nyaman disini dengan suasan yang hijau oleh pohon kelapa yang berjejeran rapi," katanya

Wisatawan lokal dan luar daerah ikut melihat proses penetasan telur penyu


Tak kalah menariknya, Owner Uma Ilo Peta Mama Uni ikut mengesprikan kebahagiaan sekaligus kebanggaannya. Pengalaman pertama melihat langsung proses menetes bayi penyu di Oi Fanda.  Hewan itu langka.


"Ini istimewa sekali. Saya merasakan sensasi melihat penyu menetes dibibir pantai. Momentum yang tidak bisa dilupakan," pujinya


Mama Uni juga apresiasi terhadap teman-teman pemuda Pokmas, Karang Taruna dan Pokdarwis Desa Nipa  yang begitu teliti dan cermat  mengatur parkiran motor pengunjung.


"Hal seperti ini sangat diperlukan diarea spot pariwisata. Keamanan dan kenyamanan. Kami menemukannya di Oi Fanda," terangnya


Sementara itu, Randi Pemuda di Oi Fanda mengaku sejak 3 bulan terakhir ini sudah banyak pengunjung.


"Kita sering publikasi di Dunia Maya. Makanya ada peningkatan pengunjung di Oi Fanda" akunya


Saking banyaknya, pemuda ini menyiapkan perlengkapan perkemahan sebanyak 10 unit.

Allir Coffe merupakan salah satu wadah usaha yang dirintis pemuda di Desa Nipa yang stand by 1 X 24 jam di Oi Fanda


"Ada 7 warung kecil-kecilan disini yang jualan kopi dan kebutuhan pengunjung," terangnya


Pendapatan Pelaku Usaha di Oi Fanda lumayan besar. Tiap hari bisa mendapatkan dari Rp. 400 hingga Rp. 2 jutaan. 


"Apalagi hari libur atau sabtu Minggu. Kita kewalahan menjamu pengunjung," ujarnya


Namun dibalik keistimewaan Oi Fanda, menurut Randi masih ada beberapa kendala yang dialami para pengelola dari Pokmas, Pokdarwis dan Karang Taruna. Diantaranya, akses jalan sekitar satu kilo belum diaspal, jaringan listrik belum masuk ke area vital Oi Fanda dan minimnya perhatian dari pemerintah desa setempat.


"Terutama pengunjung masih kurang sadar membuang sampah disembarang tempat," imbuhnya


Pemuda berbadan tambun ini berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu mengakses perbaikan jalan, jaringan listrik dan membantu modal untuk Pelaku usaha di Oi Fanda.


"Ini Asset yang harus kita rawat. Perlu ada sentuhan pemerintah juga selain dari kerja mandiri pemuda," pungkasnya


Pena Bumi


Sabtu, 19 Juni 2021

Bertajuk Go Big With NTB Mall, 50 Pelaku Usaha Ikuti Seminar Pemasaran Produk



Bima, Inside Pos,-

Seminar Kewirausahaan kerjasama Dinas Perdagangan Provinsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Kabupaten Bima, Dekranasda dan NTB Mall yang berlangsung Kamis (17/6) di Gedung Produksi dan Promosi Tenun Kabupaten Bima Jalan Soekarno-Hatta Godo Kecamatan Woha


Pada kegiatan yang dirangkaikan dengan Sosialisasi  bertajuk Go Big With NTB Mall tersebut, sebanyak 50 pelaku UMKM dari beberapa kecamatan Se Kabupaten Bima.


Ketua Dekranasda Kabupaten Bima Hj. Rostiati S.Pd, Plt. Kepala Dinas Perindag Kabupaten Bima Amrin Munawar SE, Tim Dinas Perdagangan Provinsi NTB tampak hadir pada seminar yang juga memamerkan beragam produk pakaian, sarung, makanan, minuman herbal dan  aksesoris berbahan baku lokal tersebut.

                  

Bupati Bima yang diwakili Asisten I Setda Bima H. Putarman, SE dalam sambutannya mengatakan, ada beragam cara dalam pemasaran produk. 

                

"Karena itu, kita jangan hanya terpaku pada pola penjualan tradisional, tapi harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan platform media sosial yang ada. "Artinya para pelaku UKM juga harus bisa memanfaatkan sistem penjualan online," Terang Putarman.

            

Ketua Dekranasda Kabupaten Bima Hj. Rostiati S.Pd dalam pengantarnya mengungkapkan,  Gedung Produksi dan Promosi bisa digunakan sebagai ruang yang bisa digunakan secara luas oleh UKM untuk memajang produk  pakaian, kuliner dan beragam produk seni secara offline.

       

 "Namun dengan berkembangnya teknologi dan terjadinya pandemi Covid-19, pelaku ekonomi tidak mungkin hanya berharap bisa penjualan  secara offline atau tatap muka, tetapi perlu mengembangkan usaha secara online,"urainya seraya melanjutkan

        


"Kedepan, pemanfaatan platform digital akan lebih dioptimalkan dengan menjalin kerjasama dengan Dinas Kominfo dan instansi terkait. Sehingga diharapkan dari 18 kecamatan,  minimal 10 kecamatan sudah memiliki 10 produk makanan,  kerajinan tangan dan seni yang bagus. Dirinya berharap Tim NTB Mall bisa memberikan pengetahuan dan edukasi kepada para peserta seminar terkait dengan pemasaran produk UKM,"pungkasnya

          

Tim Dinas Perdagangan Provinsi NTB melalui Jarot Sarjono  mengemukakan, sosialisasi ke depan sangat penting dalam melakukan pemasaran hasil produksi dan usaha ekonomi..Apalagi situasi pandemi, di saat daya beli masyarakat menurun, maka peluang yang bisa dimanfaatkan secara online makin luas.

         

"Oleh karena itu kehadiran NTB Mall ini dapat menjadi ruang konsultasi yang memfasilitasi dan memberikan penjelasan kepada pelaku usaha,"tuturnya

                 

#Pena Bumi

Kamis, 17 Juni 2021

Soal Zona Merah, Walikota Ngaku Kirim Data Keliru Ke Pusat


Kota Bima, Inside Pos,-


Baru-baru ini Kota Bima dijadikan status Zona Merah Covid-19. Hal ini sangat mengejutkan warga Kota Bima. Menanggapi status Zona Merah yang dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. 


Menyusul adanya surat edaran Mendagri beberapa hari lalu. Yang dinilai sangat gegabah oleh berbagai pihak. Karena sebelumnya, di Kota Bima tidak ada informasi ter update terkait peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Tepian Air ini.


HM. Lutfi, SE, menerangkan, awalnya pemerintah pusat meminta data laporan kasus Covid19 yang terjadi di Kota Bima. Oleh Tim Gugus, kata dia, melaporkan data lama. Karena itu seketika terjadi lonjakan pandemi Covid-19 di Kota Bima.


"Karena salah memberikan laporan, membuat Kota Bima seketika menjadi Zona Merah," terangnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (17/06/2021).


Setelah data diperiksa, lalu dicek oleh pihaknya. Ternyata yang dikirim adalah data lama. "Alhamdulillah, data itu sudah dikoreksi. Status Covid-19 di Kota Bima langsung turun ke level orange," ujarnya. 


Meski demikian sambung dia, kebijakan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih diterapkan. Supaya masyarakat taat Prokes. 


"Tinggal kita lihat perkembangannya, bagaimana tujuannya untuk tidak mematikan sektor ekonomi. Agar pelaku UMKM bisa beraktivitas seperti biasanya," tutupnya.


#tot 

Ina Sao Nenek Miskin di Bolo Hanya Hidup dengan Biji Kopi

 

Foto Ina Sao asal Desa Leu Kecamatan Bolo sedang Menggoreng bijian kopi untuk bertahan hidup.

Bima, Inside Pos,-

Ina Sao yang malang. Wanita usia renta ini tinggal numpang di anaknya bersama Bari di RT05/RW02 di Desa Leu Kecamatan Bolo.


Ina Sao alias Sei ini bertahan hidup berpuluh-puluh tahun dengan biji kopi. Digorengnya dengan wajan kemudian di tumbuk. Itulah rutinitas nenek usia 75 tahun ini. 


Tangan keriputnya harus berjuang mengais rejeki membantu tetangga dan keluarganya untuk tetap bertahan menggoreng bijian kopi. Hidup tanpa sentuhan pemerintah. Kecuali baru-baru ini, Tahun 2020 mendapatkan bantuan dari Pemerintah Desa Leu. Itupun bukan atas namanya sendiri. Jatah bantuan anaknya, Bari. Ironi, negeri kaya raya menyimpan duka untuk nenek Sao. 


Kepada media, Rabu kemarin 16/06 dengan suara rendah, nenek sei mengutarakan bahwa dirinya tidak terdata sebagai penerima bantuan di usia rentanya.  Ratusan warga di Desa Leu menikmati bantuan pemerintah tapi dirinya yang miskin itu  belum terdata. 


"Saya belum masuk dalam data calon penerima bantuan PKH lansia seperti yang disebutkan itu, namun pernah terima uang BST tapi itu atas nama anak saya", akunnya


Dirinya mengaku sudah lama numpang hidup dengan anak dan menantunya. Tidak hanya menggoreng bijian kopi, nenek sei jug ikut kerja apa saja. Membantu tetangga yang penting dapat upah keringatnya. Demi meringankan beban anaknya yg ditumpanginya selama ini. 


" Saya hanya hidup numpang dirumah anak saya, saya sudah tak mampu lagi untuk bekerja yang berat. Untuk menghidupi diri kadang saya membantu tetangga yang mau memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya, itupun kadang di upah kadang juga tidak,"katanya dengan nada sedih


Sementara Sekretaris Desa Leu, Sam Ilyas menyampaikan bahwa nenek menyebutkan bahwa nenek Sei tersebut sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)


Sam menjelaskan, dari dulu yang bersangkutan selama tahun 2020 sampai sekarang selalu menerima BST dan KPM BST tidak diperbolehkan oleh REGULASI Merangkap dari KPM PKH atau BPNT 


"Nenek Sei sudah dari dulu masuk dalam DTKS tapi kalau persoalan jadi KPM PKH itu kewenangan pusat , tinggal menunggu siapa saja yang menjadi KPM PKH baru",ucapnya


#Pena Bumi

Sempat Melarikan Diri, BS Akhirnya Digaruk Polisi


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sempat melarikan diri, terduga pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Ali (36) oleh suami baru mantan istri korban

Berhasil di garuk Polisi, Rabu malam (16/6/2021).


Terduga pelaku BS alias Bigon (34) ditangkap pihak kepolisian melalui kerja keras personil Polsek Sape bersama Polres Bima Kota.


"Saat ditangkap, BS tak berkutik,” kata Kasi Humas Polres Bima Kota, Ipda Jufrin Rama.


Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan Barang Bukti (BB) berupa sebilah parang.


"BB juga sudah kami amankan bersama terduga pelaku," ungkapnya.


Peristiwa pembacokan ini terjadi di Desa Sangia, Kecamatan Sape Kabupaten Bima, NTB. Sekitar pukul 13.40 Wita, Rabu (16/6). Korban Muhamad Ali (36), warga Desa Simpasai, Kecamatan Lambu Bima. 


Korban diduga dibacok BA alias Bigon (34) warga Desa Bugis, Kecamatan Sape. Akibatnya, korban mengalami luka serius di bagian punggung sebelah kiri. Karena terlalu parah, korban dilarikan ke RSUD Bima. Tak lama kemudian, korban meninggal di RS setempat.


Motif pembacokan yang berujung maut ini, dilatarbelakangi harta gono gini. Mantan istri korban yang kini menjadi istri pelaku menginginkan harta gono-gini diberikan kepada anaknya. Namun korban menolak dengan alasan membayar angsuran Bank.


#tot