Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Oktober 2021

YBM PLN UP3 Bima Bantu Bocah Buta di Soromandi


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, bocah 6 tahun Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, menderita penyakit langka. Yakni tidak bisa melihat dan jalan sejak lahir.


Kaitan itu, Yayasan Baitul Mal (YBM) UP3 Bima yang diwakili PLN ULP Woha, memberikan bantuan uang tunai kepada bocah asal RT.021/RW.010 Desa setempat, Senin (18/10/2021).


"Itu penyerahan bantuan Zakat. Meski dengan Rp 3 juta, tapi itu merupakan murni keperdulian kami terhadap kondisi M Faizul," terang Arif Rahman, kepala ULP.


Bantuan itu kata Arif, diserahkan langsung ke  M Faizul Hanif dan orangtuanya di Desa Sai. Meski tak seberapa lanjut Arif, semoga dapat meringankan beban M Faizul.


"Hanya itu yang bisa kami bantu, mudah-mudahan bermanfaat untuk adek Faizul," ucapnya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB. Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan dari pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa dioperasi dan berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


#tot

Sabtu, 16 Oktober 2021

Alumni 2001 MTsN 1 Negeri Kota Bima Salurkan Bantuan ke Sape


Kota Bima, Inside Pos,-


Bantuan untuk korban kebakaran di Desa Naru Barat Kecamatan Sape, Kabupaten Bima NTB, terus mengalir. Kali ini datang dari  Ikatan Alumni 2001 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Bima, Jum'at (15/10/2021).


Bantuan itu dikerahkan sebagai bentuk keperdulian Alumni MTs 1 Kota Bima terhadap puluhan warga korban yang saat ini masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak di NTB.


Kordinator Alumni MTs Negeri 1 Kota Bima, Yoga, pada media ini mengatakan, beragam bantuan yang disalurkan merupakan bentuk tanggungjawab moral Alumni. Baik dari Kabupaten maupun Kota Bima.


"Ini tanggungjawab kita semua. Sebagai Alumni MTs Negeri 1 Kota Bima, kami memiliki nurani yang sangat besar untuk membantu keluarga korban kebakaran di Sape," ujarnya.


Beragam bantuan yang diserahkan, kata Yoga, berupa perlengkapan anak-anak. Seperti susu, buku, pensil, minyak kayu putih, pampers.


"Sedangkan yang lain, ada pakaian dalam wanita, sabun scream, sabun mandi,  detergen, mukenah, dan sajadah," bebernya.


Selain itu, lanjut Yoga, Alumni MTs 1 Kota Bima juga memberikan pakaian layak pakai. Kemudian pakaian baru 15 lusin, celana baru masih segel 5 lusin dan air mineral 20 dus.


"Kami juga memberikan mainan anak-anak dan mie goreng untuk warga," sebutnya.


Hanya ini yang bisa kami bantu untuk warga Sape. Semoga bantuan yang diserahkan mampu mengurangi beban yang sedang dihadapi.

"Semoga teratasi," tandasnya.


#tot

Rabu, 13 Oktober 2021

Bantuan Untuk Sape Terus Disalurkan, Kali Ini Datang Dari UPT Dikpora Donggo

Bantuan tahap pertama UPT Dikpora Kecamatan Donggo


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Bantuan untuk warga kebakaran di Desa Naru Barat, Kecamatan Sape Kabupaten Bima, terus disalurkan. Kali ini datang dari UPT Dikpora Kecamatan Donggo untuk yang kedua kali.


Pada Senin kemarin (10/10/2021) Kepala UPT Kecamatan Dikpora Donggo, Rostina S.Pd,.M.Pd mengatakan, mendiskusikan bantuan berupa perlengkapan dan seragam sekolah. Seperti buku, pulpen, sepatu, baju dan celana pelajar.

Penyerahan perlengkapan dan seragam sekolah oleh Kepala UPT Dikpora Donggo ke posko pendidikan di Sape.


"Ini bantuan pribadi saya. Langsung saya datangi posko pendidikan di UPT Dikpora Sape," kata Rostina, ditemui diruangan kerjanya, Rabu (13/10/2021).


Pada kesempatan itu, Rostina juga memberikan bantuan berupa uang tunai untuk warga Lanjut Usia (Lansia). 

"Karena peristiwa kebakaran kemarin memukul batin kita. Semua warga harus kita sisir," ujarnya.

Bantuan tahap dua, segera dibagikan hari ini, Rabu (13/10/2021).


Sementara bantuan tahap kedua akan dibagikan hari ini, Rabu (13/10/301). Bantuan yang akan di distribusikan berupa 126 paket beras, puluhan paket pakaian, dan jutaan uang tunai.


"Bersama semua cruw UPT Dikpora Donggo, bantuan ini akan kami sisir semua warga yang terdampak," sebutnya.


Rostina berharap, bantuan yang diserahkan nanti semoga dapat meringankan beban korban di Desa Naru Kecamatan Sape.

"Atas peristiwa ini mengajarkan kita untuk saling berbagi satu sama lain," pungkasnya.


#tot

Donasi "Sape Memanggil", Yuk Berbagi!!



Dibuka,  Posko Relawan di Kelurahan Santi-Kota Bima. Tepatnya, di Rumah Makan Uma ILoPeta. Menerima titipan dermawan berupa pakean layak pakai, perlengakapan dapur, alat masak, sabun mandi, sabun cuci, sikat gigi dll.  Kebutuhan urgen lainnya, Sarung, Tikar, selimut, karpet dan terpal.

Bagi dermawan yang ingin melakukan donasi berupa uang tunai, bisa melakukan transfer Via.
Rekening Mandiri : 161-00-0669365-4
NTB : 005-22-19211-10-1
BRI : 4714-01-043533-53-2 (atas nama Ika Mustika)
BNI : 0700022304 (Bayu F Rustam)

Kontak Relawan: 0823-5890-7637 (Bayu)
                              085338204022(Pena Bumi)

Minggu, 10 Oktober 2021

63 Rumah di Sape Hangus Terbakar, Ini Sebabnya


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sekitar 63 unit rumah panggung dan setengah permanen di Desa Naru Barat, Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB, hangus terbakar. Peristiwa memilukan itu terjadi, Minggu (10/10/2021) sekitar pukul 14.00 Wita.


Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa kebakaran ini di RT.11 dan RT.12 Dusun Kalo. Meski tidak menelan korban jiwa. Namun, kerugian yang dialami korban ditaksir Rp. 7.000.000.000 (Tujuh miliar).


Penyebab kebakaran diduga arus pendek listrik. Kobaran api bermula dari rumah salah seorang warga, Afnah, warga Desa setempat.Tak terkendali, api dengan cepat merambat ke rumah warga lain.


Warga yang melihat peristiwa itu berusaha memadamkan api secara manual. karena padatnya pemukiman warga. Ditambah cuaca yang tidak mendukung disertai angin kencang. Membuat kebakaran massal ini tak terhindarkan.


"Penyebab sebenarnya kebakaran ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata sumber terpercaya.


Sekitar pukul 14.30 Wita, 1 Unit Mobil Dinas Damkar Kecamatan Sape sempat ke TKP. Namun, karena api terus melahap rumah warga, si jago merah tidak mampu dikendalikan.


"Beruntung, 4 Unit Mobil Dinas Damkar Sape dan Wawo menyusun. Tim langsung bergerak cepat memadamkan api di bantu warga," terangnya.


Setelah berhasil dipadamkan secara total. Masyarakat dan korban melakukan pembersihan sisa kebakaran di rumah masing masing.

"Pasca kebakaran situasi Desa Naru Sape terpantau aman dan kondusif. Untuk  sementara, korban masih mengungsi ke rumah keluarga dan warga lainnya," bebernya, sembari menambahkan.


"Diharapkan kepada Pemda Bima, segera memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban kebakaran," tandasnya.


#tot

FASH Nilai Main Hakim Sendiri Cederai Supremasi Hukum


Bima, Inside Pos,-

Perilaku main hakim sendiri marak terjadi di Kabupaten Bima. Hal ini menarik perhatian sejumlah aktivis dari Hukum dari Forum Aktifis Sadar Hukum (FASH) di Bima. 


Ketua FASH, Firman menuturkan agar  masyarakat tidak terpancing emosi dan melakukan main hakim sendiri.  Tindakan Hukum Rimba dilakukan masyarakat tidak menunjukan sebagai warga negara yang baik. Penegakan supremasi hukum harus menjadi solusi dalam setiap aksi kriminalitas di Bima.  


"Masyarakat tidak boleh main hakim sendiri. Apalagi dihadapan aparat penegak hukum," tegasnya


Menurutnya,  aksi main hakim sendiri yang dilakukan masyarakat yang ada di beberapa titik di wilayah Kabupaten Bima sangat mencederai proses hukum.


"Menyebabkan pelaku kejahatan meninggal dunia dengan  mengakibatkan akar permasalahan yang muncul tindak pidana menjadi kabur/tidak jelas dan tidak menuai kepastian hukum," ujar Alumni STIH Muhammadiyah Bima


Lanjutnya,  pada Oktober ini, di Kabupaten Bima telah terjadi tindakan main hakim sendiri disejumlah wilayah. Hal ini menyita perhatian publik di NTB. Diantaranya pembunuhan di Kecamatan Bolo yang bermula dari pembacokan. Kemudian pengeroyokan pada insiden diduga pencabulan dan diduga percobaan pemerkosaan Kecamatan Palibelo dan Kecamatan Soromandi. 


"Warga negara yang baik harus menyerahkan sepenuhnya kepada hukum. Peran tokoh masyarakat setempat sangat penting untuk meredam masalah," cetusnya


Selain itu, masyarakat di Kabupaten Bima untuk bersama-sama melawan penyebaran covid-19 dengan cara menggalakkan vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah, guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bima.


"Ayok vaksin. Jangan  terpancing dengan isu hoax yang beredar tentang vaksin yang dianggap mendatangkan penyakit lainnya,"ajaknya


"Pena Bumi

"Sengkarut" Masalah Pupuk Subsidi, Mahasiswa: Bupati Bima Berhenti Tutup Mata

Depan Wahyun Walid, belakang Murad Fadirah


Mataram, Inside Pos,-


Kisruh penyimpangan distribusi pupuk subsidi tak kunjung selesai. Masyarakat Kabupaten Bima masih dililit penjualan pupuk tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dijual secara paket. Hal ini disampaikan kordinator LTDS, Wahyudin Awalid, pada media InsidePos_net, Minggu (10/10/2021).


Wahyudin menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020. Tentang alokasi dan HET pupuk subsidi Tahun 2021. Pupuk subsidi jenis Urea HET itu Rp. 2.250 per kg atau Rp 112.500 per Zak isi 50 Kg. 


"Hasil investigasi kami beberapa wilayah di Donggo. Misalnya di Desa Doridungga, Kala, dan O'o, 1 zak pupuk subsidi dijual antara Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per zak," jelasnya. 


Selain itu, sambung aktivis mahasiswa ini, masyarakat juga dibebankan membeli pupuk paket. Wahyudin mengungkapkan, setiap membeli 5 zak pupuk subsidi berjenis Urea, masyarakat harus membeli 1 zak pupuk non subsidi dengan harga mencapai Rp 175.000. 


"Dulu Bupati Bima bicara tidak boleh menjual pupuk sesuai HET dan dijual secara paket. Faktanya, tidak digubris Distributor dan Pengecer," ungkapnya. 


Wahyudin mengendus proses jual beli antara masyarakat dan pengecer yang dinilai bermasalah. "Saat masyarakat membeli pupuk pada pengecer tidak ada kwitansi," katanya. 

 

Senada dengan itu, Murad Fadirah menyebutkan, perubahan aturan tentang Alokasi dan HET tidak mengubah problem dasar pupuk subsidi. Kata dia, masalah penjualan pupuk tidak sesuai HET dan secara paket artinya menjerat petani selama bertahun-tahun. Ini merupakan bukti logika daerah mangkrak dan kehilangan political will Kepala  daerah. 


"Bupati Bima, tolong berhenti tutup mata," pintanya. 


Aktivis mahasiswa yang akrab disapa Murad tersebut, menguraikan kedudukan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan. Mampu menghentikan mafia pupuk subsidi, artinya masyarakat mendapatkan haknya dengan baik. 


"Daerah punya KP3, mulai Sekda hingga para Kades. Kan bisa berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Tidak bisa menuntaskan masalah, bukti kuat Pemkab mengabaikan petani." ujarnya.


Murad menambahkan, masalah pupuk subsidi di Kabupaten Bima khususnya sering terjadi di saat musim tanam terjadi. Petani tadah hujan. 


"Petani  mengalami masalah bertahun-tahun. Saya menduga pengecer kompak jual tidak sesuai HET karena permainan ditingkat distributor. Termasuk tidak tersedianya kwitansi, itu sebagai celah untuk tidak diproses secara hukum," tambahnya.


Karena itu, Murad minta Bupati Bima tidak hanya bicara tindak distributor dan pengecer nakal. Sekarang kita butuh sikap dan integritas untuk akhiri mafia pupuk.


"Problem Solving dari problem pupuk ini Political Will Kepala daerah dan keseriusan Aparat Penegakan Hukum. Polda NTB harus benar turun investigasi di Kabupaten Bima, jangan hanya bicara serius usut, realitasnya tidak ada pengusutan. Masalah ini benar-benar merugikan petani, dan diduga sarat dengan korupsi," pungkasnya.


#tot

Kamis, 07 Oktober 2021

Aksi Sosial PC PMII Bima Distribusikan Bantuan Untuk Warga


Kota Bima, Inside Pos,-


Prihatin terhadap kondisi ekonomi warga tidak mampu dan orang Lanjut Usia (Lansia). Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bima, bagikan sembako.


Bantuan yang bersumber dari Polres Bima Kota tersebut disalurkan PC PMII Bima di kelurahan Songgela, Kecamatan Asakota, Kota Bima kemarin, Rabu (06/10/21).


"Semoga bantuan sembako ini dapat mengurangi kebutuhan warga ditengah pandemi Covid-19,"ujar Ketua PC PMII Bima, Mirwan pada media ini, Kamis (07/10/2021).


Mirwan berterimakasih kepada Kapolres Bima Kota, yang terus bersinergi dengan OKP kemahasiswaan. Karena selalu bergandengan tangan membantu masyarakat yang berkebutuhan rendah.


"Terimakasih Kapolres Kota Bima," ucapnya.


Sebelumnya kata dia, Kasat Intelkam IPTU M. Ananda, S.Kom mewakili Kapolres Bima Kota Henry Novika Chandra menyampaikan. Bantuan tersebut diserahkan untuk warga yang benar-benar tidak mampu.


"Itu disampaikan pak Kapolres dihadapan OKP yang tergabung dalam Cipayung Plus Bima. Yang terdiri dari perwakilan HMI, PMII, IMM dan KAMMI," kata Mirwan, kutip yang disampaikan Kapolres sembari menambahkan.


"Karena sering dilapangan, kami yakin teman-teman OKP lebih mengetahui kondisi real masyarakat," pungkasnya.


#tot

Rabu, 06 Oktober 2021

Berkat Donatur, Rumah Untuk Korban Kebakaran di Donggo Segera Bangun


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Semenjak terjadi kebakaran hebat di Desa Doridungga, Kecamatan Donggo Kabupaten Bima kemarin, Senin (04/10/2021) dini hari. Saat itu pula beragam bantuan datang silih berganti. Mulai dari sembako hingga uang tunai. Sampai hari ini bantuan dari donatur masih disalurkan.


Terhitung sekitar Rp 15 juta uang yang terkumpul dari berbagai donatur. Belum lagi sembako. Karena itu, korban kebakaran direncanakan membangun rumah baru sederhana oleh berbagai elemen di Desa Doridungga. Termasuk pihak pemerintah Desa.


"Terimakasih kepada semua donatur yang sudah berpartisipasi membantu keluarga kami. Mulai hari ini sampai ke depan, kami keluarga berencana membangun rumah untuk korban. Ini semua berdasarkan hasil musyawarah bersama elemen penting di Desa," kata Saiful, keluarga korban pada media ini melalui via WhatsApp, Rabu (06/10/2021).


Untuk material bangunan, kata pria yang akrab disapa Ipul ini, sudah dibelanjakan. Seperti semen, kawat, pasir, bata, dan batu sebagai pondasi. Sementara pengerjaannya akan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat di Desa Doridungga.


"Semoga pekerjaan baik ini berjalan sesuai yang telah kami rencanakan. Sekali lagi, terimakasih banyak untuk semua donatur yang sudah meringankan beban korban," pinta pria yang juga ketua PK KNPI Kecamatan Donggo ini.


Sementara bantuan Sembako, sambung Ipul, sama sekali belum disentuh. Semuanya akan dipergunakan untuk kebutuhan hidup korban.


"Sementara ini belum kami sentuh," tuturnya.


Rumah milik Hartono dengan isterinya Namrah, warga Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima ini mengalami kebakaran yang sangat dahsyat kemarin, Senin (04/10/2021). Motif kebakaran rumah panggung 9 tiang tersebut belum diketahui.


Akibat peristiwa yang memprihatinkan itu, surat-surat penting yang tersimpan rapi dalam rumah korban ikut menjadi abu. Misalnya, beberapa ijazah anak korban, KTP, dan surat penting lainnya. 


Karena itu, korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Yakni sekitar Rp 20 juta. Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.


#tot

Prihatin Terhadap Korban Kebakaran, GPDeska Sodorkan Bantuan


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Beberapa hari lalu, Senin (04/10/2021) sekitar Pukul 01:24 dini hari. Satu unit rumah

di Desa Doridungga, Kecamatan Donggo Kabupaten Bima mengalami kebakaran yang sangat dahsyat.


Yakni, Rumah milik Hartono dengan isterinya Namrah dan anaknya Nurfadilah ludes terbakar. Hingga saat ini motif kebakaran rumah panggung 9 tiang tersebut belum diketahui.


Akibatnya, surat-surat penting yang tersimpan rapi dalam rumah ikut menjadi abu. Misalnya, beberapa ijazah anak korban, KTP, dan surat penting lainnya.


Akibat peristiwa yang mengejutkan itu, korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Yakni sekitar Rp 20 juta.


Kaitan itu, Gerakan Muda Desa Kala (GPDeska) Desa Kala Kecamatan Donggo menyambangi langsung korban kebakaran di Desa setempat.


"Tadi pagi sekitar pukul 09.30 pagi, kami kunjungi sekaligus beri bantuan untuk keluarga korban kebakaran," beber Andria Rizki, Ketua GPDeska pada media ini, Rabu (06/10/2021).


Dia menerangkan, bantuan yang disalurkan berupa Rp 1 juta dan 30 Kg beras. Meski tak seberapa, dia berharap bantuan yang disalurkan semoga dapat meringankan beban korban.


"Bagi kami ini tidak terlalu besar. Tapi semoga dapat meringankan beban keluarga yang menimpa bencana kebakaran," pintanya.


#tot

Kamis, 30 September 2021

Tidak Seperti Anak Lain, Bocah Ini Justru Tak Bisa Jalan Dan Melihat Sejak Lahir


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


M Faizul Hanif, asal Desa Sai kecamatan Soromandi kabupaten Bima, menderita penyakit yang tergolong langka. Yakni, tidak bisa jalan dan melihat sejak lahir. 


Bocah enam tahun tersebut berdomisili di RT.021/RW.010 Desa setempat. Diusia yang sangat dini, mestinya M Faizul bisa merasakan keindahan dunia.


Begitu juga dengan orang-orang sekitar. Orang tua, keluarga, dan teman seusianya. Namun, lain yang dirasakan M Faizul. Tidak bisa melihat dunia dengan kedua matanya. Demikian juga dengan lingkungannya.


Pada tahun 2017 lalu, M Faizul pernah menjalani operasi kontak mata sebelah kanan di RSU Propinsi NTB.


Hal tersebut diungkapkan orag tua M Faizul, Kurnia, saat dihubungi media Inside Pos_net, Kamis (29/09/2021). Dia mengatakan, hingga saat ini kondisi anaknya tidak kunjung membaik.


"Makin lama makin aneh tingkahnya (M Faizul). Sering menyakiti dirinya sendiri. Seperti pukul wajah dan kepala. Mungkin menurut kami, dia merasa tidak puas dengan kondisi yang dialaminya," katanya.


Sebagai sang ibu, Kurnia mengaku, tidak tega melihat kondisi anaknya. Seiring berjalannya waktu, dia berharap ada keajaiban Tuhan yang datang.


"Kami tidak bisa apa-apa. Karena kondisi ekonomi juga tidak mendukung," keluhnya.


Untuk meringankan beban kondisi anaknya, Kurnia berharap ada bantuan kursi roda dari donatur dan pemerintah. Agar M Faizul anaknya bisa berinteraksi dengan teman seusianya.


"Mungkin dengan itu, M Faizul tidak mengalami stres," tandasnya.


Teruntuk para dermawan yang ingin menyalurkan bantuan, baik berupa uang tunai maupun kursi roda. Bisa langsung hubungi contak person orang tua M Faizul: +6285205777155.


#tot

Rabu, 29 September 2021

Edukasi Pemilih, KPU Kabupaten Bima Turun Sosdiklih ke Desa

KPU Kabupaten Bima gandeng KNPI Soromandi lakukan Sosdiklih di Desa Sampungu


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Menuju pemilihan umum tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima turun melakukan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) dari Desa ke Desa.


Diakhir tahun ini, Sosdiklih dilaksanakan di dua Desa yang berbeda. Yakni Sampungu Kecamatan Soromandi dan Lido Kecamatan Belo Kabupaten Bima, Rabu (29/09/2021).


Selain itu, Sosdiklih juga dilaksanakan Desa Laju, Tangga Baru, Woro dan Pandai.


Pada kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri Ketua KPU, anggota, beserta jajarannya. Kedatangannya disambut hangat masyarakat setempat.


Ketua Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih, Ady Supriadin menyampaikan, program sosialisasi dan pendidikan pemilih merupakan kegiatan rutin KPU Kabupaten Bima. 


"Tidak hanya dilaksanakan melalui tahapan. Tetapi juga pada saat non tahapan pemilu," ujar  Ady.


Di masa non tahapan pemilu lanjut Ady, tidak semua Desa dan Kecamatan menjadi target Sosdkilih. Selain karena keterbatasan anggaran, pendidikan pemilih hanya difokuskan pada Desa dengan kategori yang ditetapkan. 


"Kategorinya yakni, Desa dengan tingkat partisipasi pemilih rendah, potensi rawan bencana, potensi rawan konflik dan potensi pelanggaran pemilu tinggi. Tentu dengan indikatornya masing-masing," sebut Ady.


Setiap turun sosialisasi sambung Ady, KPU menggandeng pihak eksternal seperti akademisi, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di Desa. Sebagai narasumber yang memberikan pencerahan sekaligus testimoni terkait kondisi lokal Desa yang dihadapi.


"Saat turun sosdiklih di Sampungu misalnya, kita gandeng KNPI Soromandi dan Tokoh Pemuda Desa setempat untuk terlibat," ujarnya.


Ady berharap, tujuan utama kegiatan tersebut adalah mencerdaskan pemilih agar rasional. Serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. 


"Tidak hanya secara kuantitas namun juga secara kualitas dapat tercapai pada Pemilu 2024," pungkasnya.


#tot

Senin, 27 September 2021

Bantuan Benih Jagung Tidak Sesuai Usulan, Himasdo-Mataram Gedor Kantor Gubernur


Mataram, Inside Pos,-


Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melakukan pengadaan benih jagung varietas Bioseed. Anggarannya sekitar Rp4 miliar lebih. 


Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Tahap pertama sebanyak 24 ton dengan nilai kontrak Rp995.197.500. Sementara tahap kedua 85 ton. Dengan nilai kontrak Rp398.538.000.


Sebagai masyarakat mayoritas petani jagung, untuk wilayah Bima dan Dompu justeru mendapatkan benih yang tidak sesuai usulan.


Aimansyah, Koordinator Umum (Kordum) aksi menyebutkan, kelompok tani di Bima dan Dompu rata-rata mengusulkan benih bisi 18 dan NK. Namun, dilapangan justeru benih lain yang disalurkan.


"Jika bukan bisi 18 dan NK, di Bima-Dompu tidak cocok ditanam. Karena hanya dua benih itu yang sesuai kondisi tanah disana," sebut Aimansyah, pada media ini, Senin (27/09/2021).


Berdasarkan investigasi lapangan, Aimansyah membeberkan, benih yang diterima masyarakat justeru Pioner 35, Pertiwi 3, Nasa 29, HJ21 (Golden Premium), dan RK 457. 


"Ini bantuan tidak sesuai dengan usulan calon petani calon lahan (CPCL)," bebernya.


Belum lagi sambung dia, baru-baru ini di Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, masyarakat menerima bantuan benih Golden Premium 21 yang diduga kadaluarsa. Label tahun tanam 2020, namun ditempel dengan label baru tahun tanam 2021.


"kalau begini kan kasihan petani. Jagan lagi dibodohi," sesalnya.


Kaitan itu, Himpunan Mahasiswa Suku Donggo Mataram (Himasdo-Mataram) gedor kantor Gubernur NTB tadi pagi, Senin (27/09/2021). Dalam aksi unjuk rasa tersebut massa aksi membentangkan poster berisi protes terhadap Gubernur.


"Kami juga membawa keranda mayat sebagai bentuk hilangnya keperdulian pemerintah di NTB terhadap petani," bebernya.


Meski terjadi kericuhan, beruntung ketegangan tersebut tidak berlangsung lama. Massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.


#tot

Minggu, 26 September 2021

Ini Cerita Penghulu Terkait Pernikahan Viral di Oimbo Kota Bima

Prosesi akad nikah dipindahkan ke masjid Oimbo, usai terjadi kericuhan diparuga mini tepat didepan halaman rumah Pengantin wanita


Pihak Keluarga Calon Pengantin Pria Dinilai Memperhambat Prosesi Akad Nikah


Kota Bima, Inside Pos,-



Meski kejadiannya bulan Agustus tahun 2021 lalu. Video singkat yang berdurasi 30 detik itu viral di jagat maya. Karena memperlihatkan calon mertua menendang pengantin pria saat prosesi akad nikah berlangsung. Peristiwa tersebut membuat heboh dunia maya (Facebook dan WhatsApp) baru-baru ini. Atas kejadian itu, tak sedikit warga net mempertanyakan fakta kronologis kejadian. Sebab, dalam video singkat viral itu memunculkan pro-kontra dari warga net.


Pengantin pria diketahui inisial AM (18) asal Panda Kabupaten Bima. Sedangkan pengantin wanita RR (17), Kelurahan Oimbo, Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima. Cikal bakal pernikahan mereka dilatarbelakangi, RR mengalami hamil diluar nikah. Dengan usia kandungan 7 bulan. Prosesi pernikahan dua sejoli ini bermasalah sejak tiga bulan lalu. Sebelum tanggal nikah ditetapkan pada 14 Agustus 2021 lalu. Karena keduanya statusnya masih dibawah umur. 


Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Oimbo Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima. Melalui penghulu pertama KUA setempat, Kadafi, yang menyaksikan secara langsung prosesi akad nikah tersebut  bercerita. Sumber masalah bermula dari calon pengantin pria, yang menginginkan pernikahannya secara siri. Oleh pemerintah RT.10 di Kelurahan Oimbo, tidak memperbolehkan. Justeru pemerintah setempat menyarankan mereka harus menikah secara tercatat.


"Setelah itu, AM dan RR pergi ke kantor KUA Rasa Nae Timur untuk mengurus persyaratan nikah. Oleh KUA, menolak mereka dengan surat untuk tidak dinikahkan.  Karena masih dibawah umur, keduanya diperintahkan untuk melakukan sidang di Pengadilan Agama Kota Bima," ujar Kadafi, saat dihubungi media InsidePos_net, Sabtu malam (25/09/2021).


Waktu sidang di Pengadilan Agama kata Kadafi, AM justeru tidak ingin hadir. Karena menginginkan pernikahan putrinya berjalan mulus, pihak keluarga RR, meminta AM secara baik untuk segera menghadiri persidangan. Namun anehnya sambung Kadafi, usai persidangan, AM tidak mengambil hasil putusan sidang pengadilan agama. Justeru dia meminta calon mertuanya untuk menunda prosesi akad nikah dalam waktu dekat. Alasannya, AM didesak oleh urusan organisasi di salah satu kampus di Mataram.


"Saat mau ke Mataram, calon mertua AM malah memberikan uang senilai Rp 1 juta untuk biaya transportasinya," bebernya, mengutip yang disampaikan pemerintah di Oimbo.


Beberapa hari kemudian, AM balik kampung. Bersama calon istrinya, keduanya membawa hasil putusan sidang pengadilan agama Kota Bima ke KUA Rasa Nae Timur. Sebagai syarat untuk mendaftarkan jadwal pernikahan. Namun saat itu, KUA setempat kembali menerangkan bahwa keduanya tidak bisa dinikahkan. 


Karena berkas persyaratan calon pengantin pria tidak terpenuhi. Surat rekomendasi dari KUA tempat domisilinya di Panda Kabupaten Bima tidak ada. Karena soal ini pihak keluarga pengantin pria menilai KUA Rasa Nae Timur Kota Bima menghambat persoalan nikah tersebut. Padahal kata Kadafi, dari awal justeru mereka sendiri yang menghambatnya.


"Karena itu, pihak keluarga pengantin pria yang mengaku ketua LSM di Mataram, menganggap pemerintah Kelurahan Oimbo dan KUA setempat memperumit pernikahan sepupunya. Bahkan mengancam memecat jabatan lurah setempat," ujarnya.


Setelah semua berkas lengkap. Pihak keluarga AM, meminta pihak KUA Rasa Nae Timur untuk segera menikahkan AM dan RR. Namun KUA setempat memberikan jeda waktu 10 hari untuk memeriksa berkas pernikahan kedua calon pengantin berdasarkan UU.


"Karena terus di desak, pihak KUA memberikan kebijakan. Bahwa tanggal nikah kedua mempelai di majukan dan ditetapkan pada 14 Agustus 2021," sebutnya.

Potret calon mertua sedang mengucapkan kalimat syahadat sebelum aksi tendang melayang


Awal Mula Munculnya Reaksi Calon Mertua Tendang Pengantin Pria


Setelah mampu menahan emosi akibat beragam masalah yang muncul. Reaksi calon mertua pengantin pria justru tak terbendung saat prosesi akad nikah, Sabtu (14/08/2021) lalu, di Paruga mini depan halaman rumah pengantin wanita di Kelurahan Oimbo, RT 10 Kecamatan Rasa Nae Timur Kota Bima.


Persoalan pertama dilatarbelakangi masalah mahar. Terkait persoalan ini pihak keluarga pengantin pria justru mengambil keputusan sepihak. Dengan uang Rp 300 ribu, beras 5 Kg, dan 1 gram emas sebagai mahar, dianggap merusak harkat dan martabat keluarga pengantin wanita. 


"Itu yang saya dengar dari ucapan ibu-ibu yang ada di Paruga saat menghadiri acara akad nikah," Beber Kadafi, kutip keterangan warga.


Namun, yang membuat emosi calon mertua itu tak tertahankan. Pada Sabtu 14 Agustus 2021,  jam 10 wita sebagaimana waktu akad nikah ditentukan. Pihak mempelai pria meminta waktu prosesi akad nikah diundur pada pukul 02.00 siang menjelang sore. Padahal saat itu pihak keluarga dan mempelai wanita beserta tamu undangan sudah ber jam-jam menunggu kedatangan mempelai pria. 


"Sebagai penghulu saat itu saya hadir pada pukul 08.30 pagi. Sampai pada pukul 11.00 siang saya menghubungi mereka melalui via Handphone. Hingga akhirnya, pada pukul 04.30 sore, prosesi akad nikah berlangsung. Bayangkan, hingga tiga kali menunda. Hal ini yang menjadi alasan mendasar kenapa calon mertua dalam video viral itu menendang pengantin laki-laki usai mengucapkan dua kalimat syahadat," jelasnya.


Meski sempat terjadi kericuhan tidak membuat proses akad nikah berhenti. Setelah semua masalah berhasil diredam. Akad nikah kembali dilanjutkan di Masjid kelurahan setempat. Ditanya apakah keluarga kedua belah pihak ada yang menempuh jalur hukum karena dianggap saling merugikan? Kadafi mengatakan, tidak ada. Karena situasi kedua keluarga belah pihak saat itu berhasil ditenangkan. Dan semua masalah berakhir saat itu juga. 


"Setelah semua sukses dilaksanakan. Kedua pengantin dikabarkan tinggal bersama mertuanya di Kelurahan Oimbo Kota Bima," pungkasnya.


#tot

Kamis, 23 September 2021

Kisah Pilu Pria 34 Tahun di Bolo-Bima Menderita Penyakit Bocor Ginjal


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Sebuah kisah yang sangat memprihatinkan di Kabupaten Bima. Yakni seorang pria di Desa Nggembe Kecamatan Bolo NTB, menderita penyakit bocor ginjal. Pria 34 tahun tersebut diketahui menderita penyakit yang jarang terjadi ini sejak dua bulan lalu.


Penyakit berbahaya ini terpaksa membuat Dediansyah, warga RT. 12 RW.02 Desa Nggembe harus berdiam diri dan terbaring lemah dirumah bersama penyakit yang dideritanya.


Ekonomi lemah menjadi penyebab terhambatnya pengobatan Dediansyah. Sebagai tulang punggung keluarga, pria yang akrab disapa Dedi ini justeru harus bertahan dengan penyakit bocor ginjal yang dialaminya.


"Penyakitnya diketahui 2 bulan lalu dengan tanda badannya tiba-tiba membengkak," beber Sang Istri, Nunung Nurhidayah saat dihubungi via Handphone, Kamis (23/09/2021).


Dedi, sempat berobat ke salah satu klinik oleh istrinya. Namun kata Nunung, tidak kunjung membaik. Karena keterbatasan biaya, lanjut Nunung, pengobatan suaminya terhenti.


"Saya tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain meminta kesembuhan kepada Allah. Saya benar-benar pasrah dengan kondisi ekonomi yang ada," keluhnya.


Kondisi suaminya sekarang kata Nunung, semakin parah. Bersama keluarganya, Nunung ingin membawa sang suami ke rumah sakit. Lagi dan lagi, semua niat baik untuk kesembuhan sang suami justeru terganjal biaya.


"Suami saya hanya bisa menahan perihnya rasa sakit. Karena tidak ada jalan lain yang bisa kami lakukan," ujarnya.


Karena itu, mari kita bantu saudara Dediansyah ini dengan sedikit rezeki. Mudah-mudahan, apa yang kita sedekahkan dapat mengurangi beban sekaligus menyelamatkan nyawanya.


Jika ada donatur yang ingin menyisipkan bantuan, tolong hubungi nomor Hand Phone +6285339202003. Atau bisa berbagi lewat No. Rek. BRI 0079-01-046938-50-7 An. Nunung Nurhidayah (Istri). 


#tot

Minggu, 19 September 2021

Dahlan: Di Bima Harus Ada Panglima Perdamaian Seperti Poso


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Keteladanan H. Muhammad Adnan Arsai, sebagai figur sentral masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga dan mengawal Indonesia. Spesifiknya Bima yang damai dan rukun. Soal ini bisa diikuti oleh generasi baru. Supaya menjadi sosok yang gigih, berani, serta keteladan dalam menjaga keakraban. Serta mengedepankan prinsip-prinsip dialog.


Hal itu diungkapkan Wakil Bupati  Bima, Drs H. Dahlan M Noer, Sabtu (18/09/2021). Ketika menjadi Keynote Speaker Bedah Buku  Muhammad Adnan Arsal; Panglima Damai Poso di Ponpes Al Madinah Bima, Desa Kananga, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB. Dalam kegiatan itu dihadiri Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Heru Sasongko, SIK, Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, SIK, MH, Dandim 1608 Bima, Letkol Teuku  Mustafa Kemal. 

 

Dahlan menyampaikan, pelajaran yang diambil dari buku tersebut adalah bagaimana terus mendorong budaya dialog dalam menyelesaikan masalah. Karena langkah ini salah satu cara mengurai konflik. Termasuk terkait terorisme.


"Mereka yang dianggap masuk dalam jaringan tersebut, harus diajak dialog," katanya.


Lanjut dia, konflik Poso menjadi pelajaran penting bagi daerah, termasuk Dana Mbojo. Konflik menjadi dampak buruk dalam keberlangsungan hidup sosial. Karena itu

Harus ada upaya  untuk terus membangun perdamaian di Bima. Meskipun kata dia, konflik Poso terkait agama. Namun di Bima konflik horizontal (Konflik antar perkampungan).


 “Jika di Poso ada Panglima Perdamaiannya, di Bima juga harus demikian," sebutnya.

Pada waktu yang sama, Ketua MUI Kabupaten Bima H Abdurrahim Haris MA mengatakan. Buku H Muhammad Adnan Arsal, Panglima Perang Damai Poso sangat inspiratif. Menurutnya, alur cerita buku tersebut sangat indah. Dia bercerita awal mula membaca konflik Poso. Hanya karena persoalan sepele, yakni minuman keras. Sehingga menimbulkan perkelahian besar-besaran.


"Saya mengapresiasi sosok H Adnan yang mendorong upaya perdamaian atas konflik di Poso," ucapnya.


Sementara itu Khoirul Anam, Penulis Buku Muhammad Adnan Arsal, Panglima Damai Poso. Mengingatkan bahwa konflik Poso diawali dengan hal-hal kecil. Sekelompok pemuda yang mabuk-mabukan, namun berujung perkelahian.


“karena itu menyebabkan ribuan nyawa melayang. Mulai dari hal-hal sederhana yang dianggap remeh. Untuk itu, saya mengingatkan agar pemerintah daerah, Kapolres, Dandim, dan semua elemen untuk atensi khusus konflik yang terjadi di Bima ini,” harapnya.

 

#tot

Rabu, 18 Agustus 2021

Patut Ditiru, Kuda Besi MC Bima Peringati HUT RI ke-76 dengan Gerakan Amal

 


Bima, Inside Pos,- 

Momentum HUT RI ke-76, Club Motor Custom Kuda Besi MC Bima melakukan gerakan amal, 17/8 kemarin. Sasarannya, di Kelurahan Pane-Kota Bima dan Desa Cenggu-Kabupaten Bima yang mengalami musibah kebakaran. 


Gerakan amal tahun ini, Club motor ini membagikan sembako kepada warga korban kebakaran. Dengan tema "Charity For Kemerdekaan", mereka membagikan  sembako dengan paket, Beras , telur. Mie, minyak goreng, kopi, susu, gula, dan perlengkapan kebersihan. 


"Ini kegiatan rutin kami di Kuda Besi MC Bima tiap tahun pada momentum HUT RI. Alhamdulillah, pada Agustus ini kami membantu  warga yang mengalami kebakaran," terang anggota tim, Tofan Janury Sanjani


Tidak hanya membagikan sembako, kelompok Kuda Besi ini juga melakukan kegiatan membersihkan Makam Pahlawan di Palibelo. 


"Kegiatan ini murni dari kumpulan pribadi kami anggota. Kami sangat bahagia dapat melakukan gerakan amal dan sosial ini," ujarnya


Ilyas, Pembina Club motor ini mengapresiasi dan bangga memiliki generasi yang peka dengan lingkungan sosial. Tidak hanya sedih atas musibah tapi langsung ikut andil dalam membantu korban musibah.


"Rangkaian kegiatan 17 Agustus itu tidak cukup di ucap lewat mulut tapi dilakukan dengan tindakan. Agama manapun mengajarkan kita saling tolong menolong untuk yang mendapatkan bencana," ujar pemilik bengkel sabar subur Garage ini



#Pena Bumi


Senin, 09 Agustus 2021

Dandim 1628/SB Pantau Vaksinasi Covid-19 Serta Melakukan Tracing Contact di Kecamatan Maluk


Sumbawa Barat, Inside Pos,-


Upaya percepatan penanganan Covid -19 di Kabupaten Sumbawa Barat terus dilakukan. Baik giat mitigasi pencegahan melalui imbauan prokes Covid -19,  penegakan disiplin prokes, serbuan vaksin, serta penyiapan rumah isolasi terpadu. Kegiatan itu mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, sampai tingkat Kabupaten, Senin (9/8/2021).


Untuk mendeteksi penyebaran kasus Covid-19, Dandim 1628/SB memantau jumlah Bor ditiap rumah sakit, kesediaan obat-obatan juga oksigen di Puskesmas. Serta melakukan pendampingan penyaluran bantuan masyarakat yang terkonfirmasi Corona. Selain itu, dilakukan tiga Tracing, testing, dan treatment secara maksimal.


Hal itu disampaikan Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi, S.T, M.I.P. di Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa barat, saat peninjauan vaksinasi Corona Virus. Pada momen tersebut, Dandim melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Tracing contact Covid-19 dan testing.


Bersama Kapus Uptd Maluk, Dandim melaksanakan assessment terhadap guru di SDN I  Dan SDN 2 Kecamatan setempat. Saat kegiatan itu, Dandim menyampaikan, dukungan serta peran aktif kepada guru. Sebab, pada kondisi yang sangat memperhatikan saat ini peran pendidik dibutuhkan pengawasan terhadap murid. Dalam kegiatan proses belajar mengajar.


"Mengingat status Kabupaten Sumbawa Barat sudah masuk PPKM tahap 3. Tentu, menjadi ke khawatiran kita semua dengan kondisi sekarang. Ketika tidak sadar akan kondisi imun kita baik walau terpapar. Namun tanpa gejala merasa sehat. Lupa kepada keluarga, rekan kita yang rentan karena faktor umur Lansia. Serta adanya penyakit penyerta yang sangat fatal," ujar Letkol Czi Sunardi, S.T, M.I.P. Dandim 1628/SB.


Untuk itu kata Dandim, saat ini yang paling penting adalah tetap disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Dan selalu melaporkan perkembangan gejala kesehatan guru dan murid. "Apabila ada gejala batuk, pilek dan sesak napas, segera informasikan ke Satgas Covid-19 setempat. Agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Supaya pandemi Covid dapat tercegah," terang Dandim.


Setelah itu, Komandan Kodim 1628/SB juga meninjau gudang serabut di Dusun Maluk Loka, Desa Maluk. Sekaligus menyaksikan pelaksanaan Tracing Contact Covid-19 terhadap satu pekerja serabutan inisial S, yang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona. Setelah itu, Dandim melakukan Swab antigen kepada 17 pekerja. 2 diantaranya terkonfirmasi positif. Sedangkan 15 negatif.


Setelah itu, Dandim meninjau pelaksanaan Tracing Contact terhadap contack erat positif Covid saudara N, Desa Mantun. Serta swab antigen kepada keluarganya. Dalam anggota keluarga tersebut terdiri dari 4 orang dengan hasil 2 orang hasil negatif,  2 orang perempuan terkonfirmasi positif.


"Dalam pelaksanaan Tracing contact  dan swab antigen Covid-19 terhadap 21 orang di dua lokasi, terkofirmasi 5 orang positif covid," beber Dandim.



#tot

Kamis, 05 Agustus 2021

Jilid II, KPP Bersama Masyarakat Bakar Ban Dan Segel Kantor Desa

Foto pembakaran Ban saat aksi unjuk rasa berlangsung serta penyegelan Kantor Desa Mpili


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Komunitas Pemuda Peduli (KPP) bersama masyarakat Desa Mpili, Kecamatan Donggo Bima, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa setempat, Kamis (05/08/2021). Pada aksi jilid II ini, KPP dan masyarakat membakar Ban dan segel kantor.


Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan massa aksi. Karena pada aksi demonstrasi jilid I, tertanggal (29/07)2021) kemarin. Semua tuntutan massa aksi dijanjikan dipenuhi. Melalui tandatangan surat pernyataan sikap berdasarkan waktu yang dijanjikan. Faktanya, tidak direalisasikan.


Sebelumnya, KPR, masyarakat, dan sebagian anggota BPD setempat melakukan Demo Desa. Mendesak transparansi pengelolaan anggaran dana BUMDES senilai Rp.160 Juta. Dan meminta Pemerintah Desa (Pemdes) Mpili untuk segera membentuk kepengurusan baru BUMDES. Serta mempertanyakan keberadaan anggaran BUMDES Tahun 2020-2021.

Foto saat Korlap melakukan orasi


Pada aksi unjuk rasa jilid pertama tersebut, Kepala Desa, keterwakilan BPD, Ketua pengurus BUMDES, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa, telah menandatangani surat peryataan sikap yang dibuat. Bahwa semua tuntutan massa aksi akan dipenuhi.


"Alhasil, hingga aksi jilid II ini berlangsung pengurus BUMDES dan pihak Pemdes, sama sekali tidak memenuhi tuntutan kami," kata Korlap, Alfian, dikonfirmasi media Inside Pos_net melalui via WhatsApp.


Kaitan itu, kata dia, pihaknya meminta pengurus BUMDES untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara tersebut senilai Rp. 160 juta. Sejak Tahun 2017 sampai 2019, anggaran yang cukup besar itu diprogram simpan pinjamkan ke masyarakat belum kunjung dikembalikan nasabah.


"Terkait keterbukaan data pinjaman nasabah kami minta waktunya 3x24 jam. Kami ingin dana BUMDES ini dikelola dengan baik. Agar Desa memiliki pendapat asli dan dibangun secara mandiri," pintanya.

Foto KPP dan masyarakat didepan kantor Desa usai melakukan penyegelan


Tak hanya itu lanjut Alfian, pihaknya berjanji penyegelan kantor Desa setempat akan berlangsung lama jika anggaran BUMDES belum kunjung dikembalikan nasabah. Sebab kata dia, anggaran tersebut sudah bertahun-tahun dikelola. Menandakan tidak maksimalnya kinerja pengurus dalam mengelola anggaran.


"Pihak Desa segera lakukan Musyawarah Desa (Musdes) terkait hal ini. Guna membahas pengembalian Dana BUMDES serta pergantian kepengurusannya," harapnya.


Kegiatan unjuk rasa tersebut dikawal ketat aparat Polsek Donggo bersama personil TNI. Masa aksi membubarkan diri setelah proses penyegelan Kantor Desa.


#tot

Kamis, 29 Juli 2021

Tidak Jelasnya Pengelolaan Dana BUMDES, Pemuda Dan Masyarakat Demo Desa

Pemuda dan masyarakat sedang melakukan orasi didepan kantor Desa Mpili Donggo.


Kabupaten Bima, Inside Pos,-


Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Mpili, diinilai tidak efektif dan efisien, serta tidak transparan. Komunitas Pemuda Perduli Desa (KPP) dan masyarakat Desa Mpili, Kecamatan Donggo  melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Desa setempat, Kamis (29/07/2021).


Terhitung sejak tahun 2017 sampai 2019. Pengelolaan anggaran BUMDES dinilai amburadul. Pasalnya, program yang dijalankan pengurus hanya monoton pada program simpan pinjam. Sekitar Rp. 70 lebih juta, uang negara yang dikelola tersebut masih ditangan nasabah. 


"Bayangkan, sejak tahun 2017 uang sebanyak itu masih ditangan masyarakat. Tugas pengurus selama ini ngapain? Ini gak jelas namanya," sentil Korlap, Alfin, diwawancarai media ini usai aksi unjuk rasa.


Karena itu sambung dia, pihaknya meminta pemerintah Desa dan BPD untuk membentuk kepengurusan baru BUMDES. Selain masa jabatannya telah selesai berdasarkan ADRT, kepengurusan sekarang justru dinilai tidak mampu menghadirkan inovasi baru untuk kemajuan Desa.


"Anggaran di tahun 2017 aja Rp. 134 juta, 2018 Rp. 20 juta dan 2019 Rp. 19 juta. Uang sebanyak itu sama sekali tidak memiliki asas manfaat untuk kemajuan Desa," sesalnya.

Surat pernyataan sikap yang sudah ditandatangani pengurus, Kades, BPD.


Ketua kepengurusan BUMDES Mpili, Arina, S.Pd mengaku, pihaknya sudah bekerja ekstra maksimal mengelola anggaran BUMDES. Masalahnya kata dia, ada pada nasabah. Dana yang dipinjam tidak kunjung dikembalikan.


"Ketika kami turun nagih, nasabah selalu memberikan janji. Ada yang janji bayar setelah hasil panen, bayar setelah uang Bank cair. Selama bertahun-tahun, hingga detik ini alasan sama yang kami terima," bebernya.


Kaitan itu sambung dia, tunggakan yang ada di nasabah dijanjikan akan diminta pengembaliannya dengan cara apapun. "Dengan tegas kami akan segera turun lagi," janjinya.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades)  Mpili, Aksan, yang juga menjadi pengawas pengelolaan anggaran BUMDES, akan membentuk kepengurusan baru. Dia juga menegaskan, untuk anggaran BUMDES tahun 2020-2021 sengaja dialihkan. Karena dilihat dari pengelolaan anggarannya, pengurus BUMDES stagnan.


"Anggaran BUMDES dua tahun terakhir sudah kami alihkan. Karena pengelolaannya tidak maksimal," tegasnya.


Hingga berita ini diturunkan, seluruh pengurus BUMDES, Kades, dan BPD sudah menandatangani surat pernyataan sikap bersama massa aksi. Bahwa semua tuntutan  akan dipenuhi.


#tot